“Stroke Iskemik”
Pembimbing:
Disusun oleh:
Revi Ridayanti Dewi (30101607729)
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn. R
Umur : 75 tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Tidak bekerja
Alamat : Semarang
Status : Menikah
Tanggal Pemeriksaan : 22 Juni 2021
ANAMNESIS
Dilakukan autoanamnesis pada tanggal 22 Juni 2021
Keluhan Utama:
“Kelemahan anggota
gerak kiri”
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
• Lokasi : intracranial
• Onset : + 1 hari SMRS
• Kualitas : Lemah anggota gerak kiri, pasien dapat berjalan
dengan bantuan keluarga
• Kuantitas : Aktivitas sehari-hari dibantu orang lain
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Kronologi
Pasien datang ke IGD RST Semarang tanggal 19 Juni 2021 dengan keluhan kelemahan
anggota gerak kiri secara mendadak setelah pasien jatuh dari kursi. Pasien mengeluh tiba-
tiba tangan dan kaki kirinya sulit digerakkan dan terasa tebal, pusing, mulut merot, bicara
pelo dan air liur keluar dari sudut bibir. Pasien memiliki riwayat DM dan hipertensi.
Keluhan lain berupa mual, muntah, dan penglihatan kabur, penglihatan ganda disangkal.
BAK dan BAB dalam batas normal.
ANAMNESIS
Riwayat Penyakit Sekarang
Kepala: Mesocephale
• Kesadaran : Composmentis
• Kuantitatif (GCS) : E4M6V5
• Mata : Pupil bulat isokor, diameter 2 mm/2 mm reflek cahaya (+/+)
NERVUS CRANIALIS
Nervus Kranialis Kanan Kiri N.III (Oculomotorius)
1. Ptosis
N. I (Olfactorius) Tidak ada
2. Lagophtalmus
Tidak ada
Daya Penghidu 3. Gerak mata keatas
DBN Gerak bebas
4. Gerak mata
N.II (Opticus) kebawah
Gerak bebas
Gerak bebas
Daya 5. Gerak mata media
6//6 2mm
penglihatan 6. Ukuran pupil
Tidak ada Isokor
7. Bentuk pupil
Lapang Positif
penyempitan 8. Reflek cahaya
Positif
pandang langsung
Normal Tidak ada
Melihat warna 9. Reflek cahaya
normal tidak langsung
Fundus okuli
10. Diplopia
N.IV (Trochlearis) :
Gerak mata medial bawah Gerak bebas
Diplopia Tidak ada
Strabismus Tidak ada
N.V (Trigeminus)
Menggigit
n normal
Membuka mulut
o normal
Sensibilitas
r normal
Menggigit
m normal
Reflek kornea
a positif
l
n
o
N.VI (Abducens)
Pergerakan mata (ke lateral) Gerak bebas
Diplopia Tidak ada penglihatan dobel
Strabismus Tidak ada
N.VII (Facialis)
Mengerutkan dahi
DBN DBN
Mengangkat alis
DBN DBN
Menutup mata
DBN DBN
Sudut mulut
DBN mendata
Meringis
DBN r
Daya kecap 2/3 depan
Tidak mendata
dilakukan r
Tidak
dilakuka
N.VIII (Vestibulocochlearis)
Suara berbisik DBN
Mendengarkan detik arloji
DBN
Tes rinne
Tes weber TIDAK
Tes schwabach DILAKUKAN TIDAK
DILAK
UKAN
N.IX (Glossopharyngeus)
Arkus faring
Uvula
Daya kecap 1/3 Tidak dilakukan
belakang
Reflek muntah
Sengau
Tersedak
N.X (Vagus)
Arkus faring
DBN
Bersuara
DBN
Menelan
DBN
N.XI (Accesorius)
Memalingkan muka DBN DBN
Sikap bahu DBN DBN
Mengangkat bahu DBN DBN
N.XII (Hypoglossus)
Sikap lidah
DBN
Menjulurkan lidah
Deviasi ke kiri
Artikulasi
DBN
Anggota Gerak Atas Kanan Kiri
Inspeksi:
- Drop hand Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
- Claw hand Tidak ada Tidak ada
- Pitcher’s hand Tidak ada Tidak ada
- Kontraktur Normal Normal
- Warna kulit
Palpasi: Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Lengan atas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Lengan bawah
- Tangan
Motorik: Bebas Bebas terbatas
- Gerakan 555 444
Normal Meningkat
- Kekuatan Eutrofi Eutrofi
- Tonus
- Trofi +2 +3
Refleks Fisiologi: +2 +3
- Refleks tendo biceps (-) (-)
- Refleks tendo triceps (-) (-)
Refleks Patologi: Normal Normal
- Refleks Hoffman
- Refleks Tromner
Anggota Gerak Bawah Kanan Kiri
Inspeksi:
- Drop foot Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
- Claw foot Tidak ada Tidak ada
- Kontraktur Normal Normal
- Warna kulit
Palpasi: Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Tungkai atas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Tungkai bawah
- Kaki
Motorik: Bebas Bebas terbatas
- Gerakan 555 444
Normal Meningkat
- Kekuatan Eutrofi Eutrofi
- Tonus (-) (-)
- Trofi
- Klonus +2 +3
Refleks Fisiologi: +2 +3
- Refleks tendo patella (-) (+)
- Refleks tendo achilles (-) (-)
Refleks Patologi: Normal Normal
- Refleks Babinski
- Refleks Chaddock
• Pemeriksaan Tambahan
• Fungsi Vegetatif
(-12)
-5
ASSESSMENT AWAL
• Diagnosis Klinik:
Hemiparesis sinistra spastik
Paresis N. VII dan XII sinistra
sentral
• Diagnosis Topik:
Hemisfer cerebri dextra
• Diagnosis Etiologik:
Suspect Stroke Infark
Diagnosis Primer :
Stroke infark
Diagnosis Sekunder :
DM
Hipertensi Grade II
TATALAKSANA
Rencana Terapi
1. Miniaspi 80 mg 1x1
2. Piracetam 800 mg 1x1
3. Citicolin 500 mg 2x1
4. Lapibal 1x1
Terapi Hipertensi :
MAP : 111
Amlodipin 10mg 1x1
Terapi DM :
Metformin 500mg 3x1
Edukasi
● Ischemic, 80%
- thrombosis, 50%
- embolism, 30%
● Hemorrhagic, 20%
- intracerebral
- subarachnoid (aneurysm)
Gejala
1. Gangguan global = penurunan kesadaran
2. Gangguan fokal
• Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu extremitas, kelumpuhan otot-otot
penggerak bola mata, kelumpuhan otot-otot untuk proses menelan, wicara dan
sebagainya
• Gangguan fungsi keseimbangan
• Gangguan fungsi penghidu
• Gangguan fungsi penglihatan
• Gangguan fungsi pendengaran
• Gangguan fungsi Somatik Sensoris
• Gangguan Neurobehavioral (gangguan atensi, memori, bicara verbal, mengerti
pembicaraan , pengenalan ruang, fungsi kognitif lain
Stroke hemisfer kanan dan kiri
Gejala umum (Arteri cerebri media)
1. SNH Atherotrombotik
Etiologi
2. SNH Embolik
Iskemik /
Non hemoragik
1. TIA
Tahapan klinis 2. RIND
3. Stroke in evolution
4. Stroke complete
Stroke
Stroke 1. ICH
Hemoragik 2. SAH
3. IVH
Stroke Iskemik
Patogenesis & Patofisiologi
Faktor risiko:
• Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
• Zat beracun dalam rokok
• Kadar gula darah tinggi
• Hipertensi
Merusak
endothelium
Sampai 30% orang yang mengalami TIA akan terkena stroke dalam waktu 5 tahun
Modified / treatable risk factors
Major
Hipertensi
Penyakit jantung, misal atrial fibrillation
Merokok
TIA
Dyslipidemia
Kurang berolahraga
Obesitas
• Tumor otak
• Obat-obatan (warfarin, heparin,
streptokinase)
Px Fisik
● Penurunan GCS
● Kelumpuhan saraf kranial
● Kelemahan motorik
● Defisit sensorik
● Gangguan otonom
● Gangguan neurobehavior
Diagnosis Stroke
Siriraj Stroke Score
(2,5 X Derajat Kesadaran) + (2 X muntah) + (2 X sakit kepala) + (0,1 X tekanan darah diastol) – (3 X
ateroma) – 12 .
Skor:
< -1 : curiga stroke non perdarahan
-1 s/d 1 : ragu-ragu
≥1 : curiga stroke perdarahan.
Algoritma Stroke Gajah Mada
Pemeriksaan Penunjang
Computerized Tomography Scan
Untuk menentukan perdarahan atau penyumbatan atau massa di dalam otak.
Di samping itu juga bisa untuk menentukan lokasi dan ukuran lesi.
EKG
Untuk mengevaluasi fungsi jantung sehingga dapat diketahui apakah ada gangguan
pada jantung yang dapat merupakan sumber emboli.
Tes darah
Darah rutin, sedimentation rate, dan C-reactive protein dapat diusulkan.
Kadar elektrolit atau fungsi ginjal juga dapat dipertimbangkan.
CT Scan
• Stroke iskemik:
- Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
- Prevensi terjadinya trombosis (antikoagulasi & antiaggregasi)
- Proteksi neuronal / sitoproteksi
• Stroke hemoragik
- Pengelolaan konservatif untuk perdarahan
- Pengelolaan operatif
• Stroke iskemik:
- Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
Menggunakan rt-PA (recombinant tissue plasminogen
activator) atau
menggunakan streptokinase. Syarat pemberian maksimal
3 jam setelah onset (penyumbatan), tidak terdapat kondisi
yang merupakan kontraindikasi pemberian.
• Piracetam, cara kerja pasti tidak diketahui namun diperkirakan memperbaiki integritas
sel, memperbaiki fluiditas membran dan menormalkan fungsi membran.
• Statin, untuk antilipid mempunyai efek anti oksidan sehingga dapat mengurangi
pelepasan plaque tromboemboli dan memperbaiki pengaturan eNOS (endothelial Nitric
Oxide Synthese, mempunyai sifat antitrombus, vasodilatasi, dan anti inflamasi)
• Cerebrolisin, sebagai suatu protein otak bebas lemak dengan khasiat anti calpain,
penghambat caspase dan neurotropik.
• Stroke hemoragik
- Pengelolaan konservatif untuk perdarahan
Epsilon aminocaproat atau Asam Traneksamat untuk mencegah
lisisnya
bekuan darah yang sudah terbentuk oleh tissue plasminogen.
- Pengelolaan operatif
Apabila jumlah volume perdarahan intraserebral lebih dari 50cc dan
GCS > 5