Anda di halaman 1dari 44

CASE

BASED
DISCUSS STROKE NON
ION HEMORAGIK

Disusun Oleh : Silmi Durotun N


30101607739

Pembimbing : dr. Meyvita Silviana, Sp.N


Identitas Pasien
Nama : Ny.S
Umur : 65 Tahun
Agama : Islam
Suku : Jawa
Pekerjaan : Swasta
Alamat : Jl. Widuri III Rt 05/07 Bangetayu Kulon
Status : BPJS NON-PBI
Tanggal Periksa : 16 November 2021
No. CM : 01-35-xx-xx
ANAMNESIS

Keluhan Utama:
“kelemahan anggota gerak kanan,
sulit bicara”
ANAMNESIS
RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
• Kronologis:

Pasien datang ke Poli Saraf RSI Sultan Agung Semarang


pada tanggal 16 November 2021 dengan keluhan anggota
gerak kanan mengalami kelemahan dan pasien menjadi sulit
bicara. Keluhan sudah diderita pasien sejak kurang lebih 4
tahun yang lalu yang hanya mengenai anggota gerak sebelah
kanan. 1 minggu terakhir pasien mengeluhkan kelemahan
pada wajah sisi kanan sehingga mengeluh kesulitn bicara dan
bicara pelo sehingga komunikasi terbatas. Sebelum datang ke
Poli Saraf, pasien telah menjalani rawat inap selama 3 hari.
Pasien mempunyai riwayat penyakit Diabetes ,Hipertensi dan
Hiperlipidemia. Keluhan lain seperti Mual (-), Muntah (-), Nyeri
kepala (-), Kejang (-), pasien mengatakan seringkali
pandangan matanya kabur terutama pada mata kanan.
ANAMNESIS

Riwayat Penyakit Dahulu Riwayat Penyakit Keluarga

Riwayat sakit seperti ini sebelumnya : (-) • Riwayat sakit serupa : (-)
Riwayat stroke : (-) • Riwayat hipertensi : (-)
Riwayat hipertensi : (+) • Riwayat diabetes melitus : (-)
Riwayat diabetes mellitus : (+) • Riwayat stroke : (-)
Riwayat kolesterol tinggi : (+)  
Riwayat trauma kepala : disangkal Riwayat sosial ekonomi
Riwayat merokok : (-)
Riwayat penyakit jantung : (-) Pembiayaan dengan BPJS NON-PBI
Riwayat alergi : disangkal
PEMERIKSAA Status Generalisata
(21/10/21)
N FISIK
Keadaan Umum: TD: 170/90 mmHg
Sakit berat
HR: 70 x/menit
Kesadaran:
Composmentis RR: 18x/menit

GCS: E4M6V5 Suhu: 36 °C

Kepala: Mesocephale

Mata: Konjungtiva anemis (-),


Sklera Ikterik (-), reflek cahaya
+/+, edem palpebra -/-, pupil
bulat isokor 2 mm/2 mm,
kedutan -/-

Mulut: Bibir sianosis (-), bibir


kering (-)
PEMERIKSAAN FISIK
• Mulut : sudut mulut kanan cenderung hilang, nasolabial agak hilang,
tonsil T1-T1, hiperemis (-)

• Telinga: Dircharge (-), nyeri ketok mastoid (-), nyeri tekan tragus (-), kurang
pendengaran -/-

• Hidung: Dircharge (-), Septum Deviasi (-), Nafas cuping hidung (-)

• Tenggorokan: Faring hiperemis (-), Pembesaran tonsil (-)

• Leher: Simetris, Pembesaran kelenjar limfe (-)

• Kulit: Turgor baik


Pemeriksaan Fisik • Paru-paru
Status Internus
Inspeksi: hemi thorax dextra dan sinistra
• Jantung simetris. Palpasi : tidak dilakukan
Perkusi:: tidak dilakukan
Inspeksi : ictus cordis tidak tampak
Auskultasi : tidak dilakukan
Palpasi: tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan batas
jantung. • Abdomen
Auskultasi : tidak dilakukan Inspeksi : simetris, cembung
Auskultasi : tidak dilakukan
Perkusi : tidak dilakukan
Palpasi : tidak dilakukan
Status Neurologis
(16/11/21)

• Kesadaran : Composmentis
• Kuantitatif (GCS) : E4M6V5
• Mata :Pupil bulat isokor,
diameter 2 mm/2 mm reflek cahaya (+/
+)
Pemeriksaan Nervus cranialis

Nervus I (Olfaktorius) Dextra Sinistra

Daya pembau dbn dbn

Nervus II (Optikus) Dextra Sinistra

Daya penglihatan sdn dbn

Pengenalan warna Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Medan penglihatan Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Papil Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Nervus III (Okulomotorius) Dextra Sinistra
Ptosis + -
Nistagmus Tidak dilakukan Tidak dilakukan
Gerakan Bola Mata
 Medial +
+
 Atas  
 Bawah
Pupil bulat isokor OD 2 mm / OS tidak dapat
Ukuran Pupil
dinilai
Refleks Cahaya + +

Nervus IV & VI (Trokhlearis &


Dextra Sinistra
Abdusen)
Gerak Mata Ke Lateral Bawah + +
Strasbismus - -
Diplopia - -
Nervus V (Trigeminus) Dextra Sinistra
Menggigit normal
Membuka Mulut normal
Sensibilitas Muka :
Atas (Oftalmikus) normal normal

Tengah (Maksilaris) normal normal

Bawah (Mandibularis) normal normal

Refleks Kornea Tidak dapat dinilai Tidak dapat dinilai


N. VII   ( Fasialis ) Dextra Sinitra
Mengangkat alis - -
Kerutan dahi - -
Mengedip Normal Normal
Meringis Lebih datar pada sisi +
kanan +
Menutup mata dbn dbn
Dbn
Pengecapan 2/3 anterior lidah dbn
Nervus VIII (vestibulokoklearis) Dextra Sinistra
tes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan
tes Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan
tes Schwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Nervus IX (Glosofaringeus)
daya kecap lidah 1/3 belakang dbn
reflek muntah Tidak dilakukan
tersedak Tidak dilakukan
Nervus X (Vagus)

arkus farings Tidak dapat dinilai

nadi Reguler

Bersuara +
Menelan Normal
Nervus XI (Aksesorius)
memalingkan kepala Normal
mengangkat bahu dbn dbn

Nervus XII (Hipoglosus)


Tremor Lidah -
Pergerakan lidah Deviasi ke kiri minimal
Artikulasi Disartria (+)
Anggota Gerak Atas Kanan Kiri
Inspeksi:    
- Drop hand Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
- Claw hand Tidak ada Tidak ada
- Pitcher’s hand Tidak ada Tidak ada
- Kontraktur Normal Normal
- Warna kulit    
Palpasi: Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Lengan atas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Lengan bawah    
- Tangan SDN  SDN 
Motorik: 111 555
- Gerakan Normal Normal
Eutrofi Eutrofi
- Kekuatan    
- Tonus +1 +2
- Trofi +1  +2 
Refleks Fisiologi:
- Refleks tendo biceps (+) (-)
- Refleks tendo triceps (+) (-)
Refleks Patologi:
- Refleks Hoffman
- Refleks Tromner
Anggota Gerak Bawah Kanan Kiri
Inspeksi:    
- Drop foot Tidak ada Tidak ada
Tidak ada Tidak ada
- Claw foot Tidak ada Tidak ada
- Kontraktur Normal Normal
- Warna kulit    
Palpasi: Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Tungkai atas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
- Tungkai bawah      
- Kaki SDN SDN
Motorik: 111 555
- Gerakan Meningkat Meningkat
Eutrofi Eutrofi
- Kekuatan (-) (-)
- Tonus    
- Trofi -  +2
- Klonus -  +2
Refleks Fisiologi:
- Refleks tendo patella (+) (-)
- Refleks tendo achilles (+) (-)
Refleks Patologi:
- Refleks Babinski
- Refleks Chaddock
DIAGNOSIS
Score Gajah Mada: Stroke Infark
• Penurunan Kesadaran (-)
• Nyeri Kepala (-)
Patient Monitoring
• Reflek Babinsky (-) DIAGNOSIS
Score Sirriraj: Stroke Non Hemoragik

Kelainan Keterangan Penilaian Indeks Skore


Kesadaran Umum GCS 15 0 x 2.5 0

Muntah Tidak Ada 0 x2 0


Nyeri kepala Tidak ada 0 x2 0
Tekanan Darah Diastole 75 75 x 0,1 7,5

Ateroma (DM, Angina, Ada 1 x (-3) 0


Penyakit Pembuluh Darah
(dvt,pad)

        (-12)
        - 4.5
Pemeriksaan
penunjang
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Darah rutin 1
• Hemoglobin 14.4 13,2-17,3 g/dL
• Hematokrit 41.8 33-45 %
• Leukosit 19.74 (H) 3,8-10,6 ribu/µL
• Trombosit 332 150-440 ribu/µL
Elektrolit
• Natrium 131 (L) 135-147 mmol/L
• Kalium 4.4 3,5-5 mmol/L
• Klorida 109 (H) 95-105 mmol/L
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
Ureum 17 10-50 mg/dL
Kreatinin 0.80 0,7 – 1,3 mg/dL
Asam urat 3.0 3,5 – 7,2 mg/dL
Kolesterol total 235 (H) <200 mg/dL
HDL kolesterol 38 28 – 63 mg/dL
LDL kolesterol 172 (H) 60 – 130 mg/dL
Trigliserida 140 <160 mg/dL

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan


GDS 219 (H) 75-110
HBA1C 13.10 (H) >=6.5 (curiga DM)
CT SCAN Kepala Non Kontras
CT Scan Ny.S (65 tahun)
• Lesi hipodens pada basal ganglia capsula
interna kiri
• Sebagian ruang liquor melebar
• Tak tampak midline shift
• Batang otak dan serebelum tenang

KESAN :
Infark non hemoragik capsula interna basal
ganglia kiri
DIAGNOSIS
 Diagnosis Klinik:
● Hemiparesis dextra spastik
● Paresis N.VII dan XII dextra sentral

 Diagnosis Topik:
● Infark basal ganglia sinistra

 Diagnosis Etiologik: Stroke Infark


Akut

Diagnosis Sekunder: DM tipe 2 , Hipertensi,


polyneuropati DM, Hipertensi, Dislipidemi,
Hemiparesis dextra spastik

Diagnosis Banding: Stroke Hemoragik


Tatalaksana Edukasi
- Amlodipin 1x10mg
- Lapibal 1x1 caps ● Menjelaskan kepada keluarga tentang
- Neuroaid caps penyakit pasien
- Citicolin 2x500 mg
● Memotivasi pasien untuk rajin minum
-Piracetam 2x800 mg
- Miniaspi 1x80 mg obat
-Alpentin 1x100 mg ● Memotivasi pasien untuk menjalankan
-Mecobalamin caps
pola hidup sehat dan kontrol secara
teratur ke dokter
● Menjelaskan kepada pasien dan keluarga
untuk dapat melatih otot yang lemah
dengan latihan fisik ringan
TINJAUAN PUSTAKA
STROKE
Stroke adalah sindroma klinis yang ditandai oleh
disfungsi cerebral fokal atau global yang berlangsung
24 jam atau lebih, yang dapat menyebabkan disabilitas
atau kematian yang disebabkan oleh perdarahan
spontan atau suplai darah yang tidak adekuat pada
jaringan otak.
Stroke iskemik ditandai dengan hilangnya sirkulasi
darah secara tiba-tiba pada suatu area otak, dan
secara klinis menyebabkan hilangnya fungsi neurologis
dari area tersebut.
Stroke iskemik akut disebabkan oleh thrombosis atau
emboli pada arteri cerebral.
Klasifikasi Stroke
1. SNH Atherotrombotik
Etiologi 2. SNH Embolik
Iskemik
(Non hemoragik)
Tahapan klinis 1. TIA
2. RIND
3. Stroke in evolution
4. Stroke complete
Stroke

Stroke 1. ICH
Hemoragik 2. SAH
3. IVH
STROKE ISKEMIK (SNH)
1. TROMBOTIK 2. EMBOLIK
Akibat adanya sumbatan/oklusi pembuluh darah Penyumbatan pembuluh darah otak akibat
trombus  biasanya di pembuluh darah perifer lepasnya embolus dari intraluminal, jantung, dan
otak. sumber lain  biasanya mengenai pembuluh darah
Faktor risiko: DM, Hipertensi menahun, proksimal otak.
dislipidemia, atherosclerosis, penyakit jantung. Faktor risiko: atrial fibrilasi
Faktor Resiko Stroke
● Penuaan / usia tua
● Jenis kelamin (laki-laki >
perempuan)
Tidak dapat dimodifikasi ● Ras (Afrika-Amerika)
● Diabetes mellitus
● Riwayat stroke/TIA sebelumnya
Faktor Resiko ● Riwayat stroke dalam keluarga

o Hipertensi
Dapat dimodifikasi o Penyakit jantung (atrial fibrillation)
o Merokok
o Dyslipidemia
o Kurang berolahraga
o Obesitas
Gejala
1. Gangguan global = penurunan kesadaran
2. Gangguan fokal
• Kelumpuhan sesisi/kedua sisi, kelumpuhan satu extremitas, kelumpuhan
otot-otot penggerak bola mata, kelumpuhan otot-otot untuk proses menelan,
wicara dan sebagainya
• Gangguan fungsi keseimbangan
• Gangguan fungsi penghidu
• Gangguan fungsi penglihatan
• Gangguan fungsi pendengaran
• Gangguan fungsi Somatik Sensoris
• Gangguan Neurobehavioral (gangguan atensi, memori, bicara verbal,
mengerti pembicaraan , pengenalan ruang, fungsi kognitif lain)
Stroke Iskemik
Patogenesis
Faktor risiko:
• Kadar kolesterol dan trigliserida tinggi
• Zat beracun dalam rokok
• Kadar gula darah tinggi
• Hipertensi

Merusak
endothelium

Lemak, kolesterol, trombosit, sisa


metabolisme, dan kalsium menumpuk
pada dinding pembuluh darah
Di arteri serebri
Menebalkan
Atherosclerotic Diameter arteri
dinding
Plaque menyempit
endothelium
Dari arteri selain arteri
Emboli serebri
(atherosclerotic Menyumbat arteri Aliran darah
plaque yang Defisit neurologis
di/menuju otak menurun
terlepas)
KLASIFIKASI STROKE
BERDASARKAN PERJALANAN
KLINIS
Diagnosis Stroke
SKOR
SIRIRAJ
SKOR
GAJAH MADA
Pemeriksaan Penunjang

1. EKG
2. CT Scan non kontras
3. Pemeriksaan laboratorium
CT Scan

Hemoragik stroke Iskemik stroke


Penatalaksanaan Stroke Iskemik
Prinsip:
• Memperbaiki aliran darah ke otak (reperfusi)
• Prevensi terjadinya trombosis (antikoagulan & antiplatelet)
• Proteksi neuron (neuroprotektor)

● Reperfusi
● Thrombolisis intravenous : rtPA IV dengan dosis 0,9 mg/kg IV dalam waktu 3 jam paska
serangan.
● Antikoagulan
● Diberikan pada pasien yg memiliki risiko emboli otak, misal kelainan jantung. Contoh:
heparin, warfarin
● Antiplatelet
● untuk trombotik. Contoh: aspirin, clopidogel
● Neuroprotektor
● piracetam 800 mg 3x sehari, dosis pemeliharaan 400 mg 3x sehari. Citicoline 250 – 500
mg 1 – 2 x sehari drips atau IV
Penatalaksanaan SNH di IGD

 Stabilisasi jalan nafas & Pernafasan  Tx O2 pada pasien hipoksia


(SaO2 < 95%)
 Stabilisasi hemodinamik  cairan kristaloid, optimalisasi tekanan
darah
 Pengendalian Peninggian Tekanan Intra Kranial
 Pengendalian Kejang, Suhu Tubuh, kadar glukosa darah
 Nutrisi enteral 1x24 jam, evaluasi disfagia
 Pencegahan & Penanganan Komplikasi  aspirasi, malnutrisi, DVT,
emboli paru, dekubitus

Guideline Stroke Perdossi, 2011


Penatalaksanaan SNH di IGD
Stabilisasi ABC

Alteplase 0,9 mg/KgBB

Pemberian rTPA

Jika tidak ada rTPA

Trombus Tromboemboli

Antiplatelet Antikoagulan

Aspilet Miniaspi Warfarin 2 mg tab 1x1


selama 3-4 hari
Komplikasi
Komplikasi yang paling umum dan penting dari stroke iskemik meliputi :
1. Edema serebral yang signifikan setelah stroke iskemik bisa terjadi
meskipun agak jarang(10-20%)

2. Beberapa pasien mengalami transformasi hemoragik pada infark , hal


ini diperkirakan terjadi pada 5% dari stroke iskemik yang tidak rumit,
tanpa adanya trombolitik.

3. Insiden kejang berkisar antara 2-23% pada pasca-stroke periode


pemulihan
TERIMA
KASIH

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


Please keep this slide for attribution including icons by Flaticon and infographics & images by Freepik

Anda mungkin juga menyukai