Anda di halaman 1dari 48

Case Report

Stroke e.c PIS Sistem Carotis


Sinistra Faktor Resiko Hipertensi
DISUSUN OLEH : Fajri Rozi Kamaris
PRECEPTOR : dr. Nasir Okbah Sp.S
KEPANITERAAN KLINIK SMF
NEUROLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
RSUD. Dr. Slamet GARUT
Status Pasien
Nama : Ny. J
Umur : 58 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Status : Menikah
Pendidikan : SD
Pekerjaan : IRT
Alamat : Cibunar

Tanggal Masuk : 16 Maret 2017


Rungan : Cempaka Bawah
No CM : 8614234
Keluhan Utama

Alloanamnesis
Penurunan kesadaran sejak 1 hari SMRS
Anamnesa Khusus
Pasien perempuan 58 tahun Sebelum tidak sadarkan diri pasien
datang ke IGD RSUD dr sempat mengeluhkan nyeri kepala
Slamet Garut dikeluhkan tiba- hebat, muntah 1 kali menyemprot,
tiba tidak sadarkan diri saat lemah kaki dan tangan sebelah
kanan dan diikuti dengan penurunan
sedang makan sejak 1 hari
kesadaran beberapa jam setelah
SMRS
mengeluh nyeri kepala dan tidak ada
perbaikan. Kejang, demam disangkal
oleh keluarga pasien.

Pasien di bawa oleh keluarga


ke puskesmas dan dikatakan BAB dan BAK normal
tekanan darah 190/110.
Riwayat Penyakit Dahulu

Riwayat Stroke sebelumnya disangkal


oleh pasien. Pasien dikatakan
memiliki riwayat Tekanan darah tinggi
dan tidak rutin minum obat darah
tinggi (Captopril) setiap hari.

DM tidak Jantung tidak Kolestrol tidak Merokok


diketahui diketahui diketahui disangkal
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat DM (-)
Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat kolesterol (-)
Riwayat Alergi Obat-obatan (-)
Riwayat keluhan atau penyakit yang sama dengan
pasien (-)
Sosial, Ekonomi dan Kebiasaan

Ibu bekerja sebagai Ibu rumah


tangga

Merokok disangkal

Minum Alkohol disangkal


Status Praesen

Keadaan Tekanan
Umum Kesadaran darah
Tampak Sakit Somnolen 170/110
Sedang mmHg

Nadi Respirasi Suhu


80 x/menit 16 x/menit 36,8C
regular
Status Interna

Jantung Paru Abdomen


Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat Inspeksi: Simetris
Inspeksi : Permukaan
Palpasi : Ictus cordis teraba pada hemitoraks kanan-kiri saat
ICS V linea midclavicula kiri statis dan dinamis datar simetris
Perkusi : Palpasi: Fremitus vokal dan Auskultasi : Bising
Batas jantung kanan : ICS IV taktil simetris hemitorak usus (+) normal
parasternal kanan kanan-kiri Perkusi : Timpani
Batas pinggang jantung : ICS III
Perkusi: Sonor pada kedua pada keempat
parasternal Kuadran abdomen
Batas jantung kiri : ICS V lapang paru
Auskultasi: Suara nafas Palpasi : NT (-),
midclavicula kiri Hepar, lien, ginjal
Auskultasi : BJ I II murni reguler, vesikuler, ronkhi -/-,
wheezing -/- tidak teraba
murmur (-), gallop (-)
Status Psikis Status
Cara berfikir : SDN
Neurologis
Kepala Leher
Perasaan hati : SDN Bentuk : Sikap :
Tingkah laku : SDN Normocephalus Dalam batas
Nyeri tekan : SDN normal
Ingatan : SDN Simetris : (+) Pergerakan:
Dalam batas
Kecerdasan : SDN Pulsasi : (-)
normal
Kaku kuduk: (-)
Nervus Cranialis
N. I (olfaktorius)

Subyektif : tidak dilakukan


Dengan bahan : tidak dilakukan

N. II (optikus)

Tajam penglihatan : Tidak dilakukan


Lapang peglihatan : Tidak dilakukan
Melihat warna : Tidak dilakukan
fundus okuli : Tidak dilakukan
Refleks cahaya langsung : +/+

N. III (oculomotor)

Sela mata : Simetri kanan kiri sama


Pergerakan bulbus : SDN
Strabismus : (-)
Nistagmus : (-)
Eksopftalmus : (-)
Pupil
Besarnya : 3 mm
Bentuknya : Simetris bulat isokor
Refleks cahaya tidak langsung : (+/+)
Refleks konsensual : Tidak dilakukan
Refleks konvergensi : Tidak dilakukan
Melihat kembar : SDN
Nervus Cranialis
N. IV (trochlearis)

Pergerakan mata (bawah-dalam) : SDN


Sikap bulbus : Simetris
Melihat kembar : SDN

N. V (trigeminus)

Membuka mulut : Tidak dilakukan


Menguyah : Tidak dilakukan
Mengigit : Tidak dilakukan
Reflek kornea : Tidak dilakukan
Sensibilitas muka : Tidak dilakukan

N.VI (abducens)

Pergerakan mata (ke lateral) : SDN


Sikap bulbus : Simetris
Melihat kembar : SDN

N.VII (fascialis) dilakukan dengan rangsang nyeri

Mengerutkan dahi :
Menutup mata : Kesan parase
Memperlihatkan gigi : sentral
Bersiul :
Perasaan lidah
2/3 bagian depan lidah : Tidak dilakukan
Nervus Cranialis
N.VIII ( vestibulo cochlear)

Detik arloji : Tidak dilakukan


Suara berbisik : Tidak dilakukan
Tes Weber : Tidak dilakukan
Tes Rinne : Tidak dilakukan
Tes Swabach : Tidak dilakukan

N.IX (glosofaringeus)

Perasaan lidah
(1/3 bagian belakang) : Tidak dilakukan
Sensibilitas faring : Tidak dilakukan

N.X (vagus)

Arkus faring : SDN


Uvula : SDN
Berbicara : SDN
Menelan : SDN

N.XI (asesorius)

Menengok : SDN
Mengangkat bahu : SDN

N.XII (hipoglosus)

Pergerakan lidah : SDN


Lidah deviasi : (+) ke kiri
Artikulasi : SDN
Fungsi SDN
Luhur

Fungsi - BAB (-)


Vegetatif - BAK (+)

Badan & Badan


Respirasi : Abdominothorakal
Anggota Bentuk kolumna vetebralis : Dalam batas
normal
Gerak Pergerakan kolumna vetebralis: Dalam batas
normal
Anggota Gerak Atas
Motorik : kesan hemiparase dextra Refleks fisiologis
Pergerakan : -/+ Biceps : +/+
Kekuatan : Kesan Hemiparese Trisep : +/+
dextra Brakio Radialis : +/+
Tonus : Meningkat/+
Atropi : -/-

Sensorik : SDN
Anggota Gerak Bawah (kanan/kiri)
Motorik : Kesan hemiparase Refleks fisiologis Refleks patologis
dextra Patella : +/+ Babinsky : (-/-)
Pergerakan : -/+ Chaddock : (-/-)
Achilles : +/+
Kekuatan Openhaeim : (-/-)
: Kesan hemiparas
Gordon : (-/-)
dextra
Schaefer : (-/-)
Tonus : Meningkat/+ Gorda : (-/-)
Atropi : -/- Test Laseque : (-/-)
Test brudzinsky I/II : (-/-)
Test kernig : (-/-)
Sensoris : SDN
Koordinasi, Gait dan keseimbangan

Cara berjalan : Tidak dilakukan


Test Romberg : Tidak dilakukan
Disdiadokokinesis : Tidak dilakukan
Ataksia : Tidak dilakukan
Rebound phenomen : Tidak dilakukan

Gerakan gerakan abnormal

Tremor : (-)
Athetosis : (-)
Mioklonik : (-)
Khorea : (-)

Fungsi vegetatif

Miksi : normal
Defekasi : normal
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil
Hb 13.4 g/dL
Hematokrit 39%
Leukosit 11.430/mm3
Trombosit 256.000/mm3

Eritrosit 4.47 juta/mm3


AST (SGOT) 18 U/L
ALT (SPT) 7 U/L
Ureum 37 mg/dL
Kreatinin 0.6 mg/dL
Glukosa Darah 123 mg/dL
Sewaktu
Pemeriksaan Penunjang
DIAGNOSA KERJA
- Stroke e.c PIS sistem
carotis sinistra faktor
risiko Hipertensi
- Hipertensi grade II
Terapi

Gula Kolester
Darah ol Total
Sewaktu G2PP
HDL &
LDL
Rencan
a
Diagno CT Scan
sis Kepala
Terapi

Infus Injeksi
Asering Ranitidine
15 2x1 amp Manitol
gtt/mnt IV 20% 200-
100-100-
100
Renca
na Injeksi
Citicholin
Terapi 2x1 g IV
Terapi
Non Medikamentosa Rencana Edukasi
Posisi head up 30 derajat Minum obat secara teratur
Tirah baring Mobilisasi gerak kalau keadaan umum
NGT Dan Kateter sudah membaik
Tidak makan yang asin-asin dan
berminyak
Perbanyak istirahat
Tidak melakukan aktivitas berat
Rutin kontrol ke dokter
Prognosis

Quo ad Quo ad Quo ad


vitam functionam sanationam
Dubia ad Dubia ad Dubia ad
malam malam malam
STROKE PERDARAHAN TINJAUAN
PUSTAKA
INTRASEREBRAL
Definisi

Perdarahan intraserebral (PIS)


adalah perdarahan yang
terjadi di otak yang disebabkan
oleh pecahnya (ruptur) pada
pembuluh darah otak.
Epidemiologi

Insidensi stroke merupakan


kasus ketiga penyebab
kematian setelah penyakit
jantung dan cancer dari
700.000 kasus 600.000
merupakan kasus infark dan
100.000 kasus merupakan
perdarahan intra serebral dan
175.000 kasus subarachnoid
bleeding.
Perdarahan
Perdarahan
Perdarahan
Etiologi

Merupakan suatu perubahan


vaskular yang ditandai oleh adanya
deposit amiloid di dalam tunika
media dan tunika adventisia pada
arteri kecil dan arteri sedang di
hemisfer serebral. Deposit amiloid
Aneuris menyebabkan dinding arteri
ma menjadi lemah.
Charcot
&
Bouchar
d
Primary (Hipertensive) Intracerebral Hemorrage

Putaminal Hemorrage (mata deviasi berlawanan


dengan paralisis)
Lobar Hemorrage
Thalamic Hemorrage ( mata deviasi kebawa dan
pupil tidak reaktif)
Cerrebelar Hemorrage (mata deviasi berlawanan
dengan paralisis dan occular bobbing)
Pontine Hemorrage (mata terfiksasi dan pupil
kecil namun reaktif)
Patofisiologi

Aneurisma
Tekanan darah sangat tinggi aliran darah dari arteri besar
diteruskan ke cabang-cabang arteri yang kecil karena
tekanan yang sangat tinggi pada cabang arteri yang kecil
terjadi penipisan dinding pembuluh darah Pembuluh
darah membentuk kantung-kantung (Aneurisma)/ Aneurisma
Charcot Bouchard dindingnya rapuh dan mudah ruptur
Ruptur terdapat dinding pembuluh darah yang robek
menggumpal membentuk hematoma (sebagai tampon)
sekitar hematom terjadi perifokal edema edema
vasogenik edema sitotoksis bertambah besar
Arteriovenous Malformation

Arteri (O2) dan vena (CO2) bercampur terjadi perebutan antara O2


dan CO2 pada daerah tempat bertemunya arteri turbulensi
Batas arteri vena sangat tipis pembuluh darah ruptur terbentuk
hematoma edema perifokal (yang menyebabkan pasien jadi tidak
sadar)
Patofisiologi

Perdarahan

Kompresi
(Hematom) dan
Ekstravasasi

Menekan jaringan Ekstravasasi


sekitar hingga keruang ventrikel
batang otak (ARAS)

Koma hingga
Hidrosefalus akut
kematian
Manifestasi
1. Kejadian biasanya pada aktivitas berat
2. Disertai tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial
- Penurunan kesadaran
- Muntah menyemprot/proyektil
- Nyeri kepala hebat
3. Hipertensi reaktif akut (Pada Hipertensi)
4. Koma pada penekanan batang otak
5. Kejang 10% pada kejadian pada
supratentorial hemorrage
Klinis PIS PSA Non Hemoragik
Defisit fokal Berat Ringan Berat ringan
Onset Menit/jam 1-2 menit Pelan (jam/hari)
Nyeri kepala Hebat Sangat hebat Ringan
Muntah pada Sering Sering Tidak, kec lesi di
awalnya batang otak
Hipertensi Hampir Biasanya tidak Sering kali
selalu
Penurunan Ada Ada Tidak ada
kesadaran
Kaku kuduk Jarang Ada Tidak ada
Hemiparesis Sering dari Permulaan tidak Sering dari awal
awal ada
Gangguan bicara Bisa ada Jarang Sering

Likuor Berdarah Berdarah Jernih


Paresis/gangguan Tidak ada Bisa ada Tidak ada
N III
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan Penunjang
Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan laboratorium lengkap
CT-scan ( Gold Standard )
CT Angiografi
MRI
Aneurisma

Elektrokardiogram (EKG)
Pemeriksaan laboratorium lengkap
CT-scan ( Gold Standard )
Arteriovenous Malformation (AVM)
Perdarahan
Penatalaksanaan Umum Stroke Akut
Penatalaksanaan di ruang gawat darurat
Evaluasi Cepat dan Diagnosis
Stabilisasi jalan nafas dan pernafasan
Stabilisasi Hemodinamik (cairan isotonis)
Pengendalian Peninggian tekanan Intrakranial (TIK)
(head up 20o -30o , hindari pemberian cairan hipotonik)
Pengendalian Kejang (Diazepam bolus lambat 5-20mg
IV diikuti fenitoin)
PROGNOSIS

Perdarahan yang besar jelas mempunyai morbiditas dan


mortalitas yang tinggi. diperkirakan mortalitas seluruhnya
berkisar 26-50%. Mortalitas secara dramatis meningkat pada
perdarahan talamus dan serebelar yang diameternya lebih
dari 3 cm, dan pada perdarahan pons yang lebih dari 1 cm.
PROGNOSIS
Pencegahan
Penangana
Mengatur
n stress
pola makan
dan
sehat
istirahat

Berhenti Kontrol gula


merokok darah

Kontrol
Mengurangi
tekanan
alkohol
darah

Anda mungkin juga menyukai