Working Diagnosis
Astigmatisma Miopia
Compositus OD
Diffrential
Hipermetropia Simplex
Diagnosis
OS
Presbiopia
Anisometropia
Ambliopia OS
Hasil Pemeriksaan :
OD 6/60-ph 6/40- Koreksi S-2.00 cyl-0,75
180o : 6/6
OS 6/60-ph 6/50-koreksi S+0,75 : 6/40
Resep Kacamata
Vitrum Vitrum Axis Prisma Vitrum Vitrum Axis Prisma Forma Color Distant Forma
Spher Cylindr Basis Spher Cylindr Basis Vitror Vitror Vitror Jug.
Pro domo
Propropin
quitat
Miopia Hipermetropi Astigmastis Presbiopia Anisometro Ambliopia
a ma pia
Gejala Klinis Kabur bila melihat Penglihatan untuk Sakit kepala, Kesulitan untuk Sakit kepala, Satu mata yang
jauh dekat kabur penglihatan membaca dalam kedua mata bergerak tak
Membaca atau buram jarak normal atau merasa tdk enak, terkoordinasi
melihat benda dekat Pusing, mual-mual Dua mata yang
kecil harus dari tampak tidak
jarak dekat bergerak secara
Lekas lelah bila harmonis
membaca Kehilangan
persepsi
kedalaman
etiologi faktor genetik Sumbu utama Adanya kelainan Berkurangnya Kongenital Strabismus
atau keturunan bola mata yang pada kornea akomodasi lensa Didapat Anisometropia
kornea terlalu terlalu pendek. Kelaianan pada mata Organik
cembung Daya pembiasan lensa dimana Perubahan
bola mata yang bola mata yang terjadi kekeruhan kurvatura lensa
terlalu panjang terlalu lemah pada lensa. akibat usia
Kelengkungan dimana Kelemahan
Kornea dan Lensa permukaan luar M.Ciliare
tidak Adekuat kornea tidak
Perubahan posisi teratur
lensa.
penatalaksanaan Lensa Cekung Lensa Cembung Lensa Silindris Lensa Bifocal dirujuk dirujuk
(konveks) (konkaf) Lensa Kontak Lensa Kontak
Lensa Kontak Lensa Kontak operasi operasi
operasi operasi
Presbiopia Anisometropia
Ambliopia
Epidemiologi Pencegahan
Diperkirakan bahwa 2,3 miliar Jarak baca 30cm, Prognosis
orang diseluruh dunia mengalami penerangan cukup Quo ad vitam: ad bonam
kelainan refraksi. Sebagaian besar Aktifitas pemakaian mata Quo ad functionam :ad
kelainan refraksi yang dapat bonam
jarak dekat dan jauh
dikoreksi dengan kaca mata, tetapi Quo ad sanationam : dubia
hanya 1,8 miliar orang yang bergantian.
Gizi yang seimbang ad bonam
melakukan pemeriksaan dan koreksi
yang terjangkau. Hal ini Koreksi kelainan mata sedini
menyisakan kira-kira 500 juta mungkin
orang, sebagian besar dinegara
berkembang. Dari semua gangguan
refraksi diketahui miopia memiliki
prevalensi lebih tinggi
dibandingkan dengan ganggu
refraksi yang lainya. Prevalensi
paling tinggi sekitar 20-25% pada
remaja sedangkan 25-35% pada
dewasa muda (American optometric
assosication).