Anda di halaman 1dari 33

TATALAKSANA

GANGGUAN
PENGLIHATAN
DI FKTP
ISNA K. NINTYASTUTI
(PERDAMI NTB)
STANDAR KOMPETENSI Level Komptensi 4
DOKTER INDONESI Benda asing di konjungtiva 4A
Konjungtivitis 4A
Perdarahan subkonjungtiva 4A
Mata kering 4A
Blefaritis 4A
Hordeolum 4A
Trikiasis 4A
Episkleritis 4A
Hipermetropia ringan 4A
Miopia ringan 4A
Astigmatism ringan 4A
Presbiopia 4A
Buta senja 4A

perdami ntb
Level Kompetensi 3 STANDAR KOMPETENSI
Laserasi kelopak mata 3B
DOKTER INDONESI
Glaukoma akut 3B
Pterigium 3A
Chalazion 3A
Dakrioadenitis 3A
Dakriosistitis 3A
Skleritis 3A
Keratitis 3A
Xerophtalmia 3A
Hifema 3A
Hipopion 3A
Iridosisklitis, iritis 3A
Anisometropia pada dewasa 3A
Glaukoma lainnya 3A
perdami ntb
perdami ntb

GANGGUAN PENGLIHATAN GANGGUAN PENGLIHATAN


JAUH DEKAT
Ringan – 6/12 to 6/18 Penglihatan dekat lebih buruk dari N6
Sedang – 6/18 to 6/60 atau M.08 pada 40cm.
Berat – 6/60 to 3/60
Buta – tajam penglihatan lebih buruk dari
3/60

https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/blindness-
and-visual-impairment
perdami ntb

KELAINAN REFRAKSI
Untuk dapat melihat sesuatu benda dengan jelas, bayangan benda tersebut harus
dapat ditangkap oleh retina mata, dengan kata lain sinar sejajar yang datang dari
jarak tak terhingga yang masuk ke mata harus difokuskan tepat pada retina.

Myopia Hipermetropia astigmatisme

presbiopia
emetropia
NORMAL
Melihat jelas

Semua sinar sejajar yang masuk ke dalam


bola mata tanpa akomodasi (dalam
keadaan istirahat) akan difokuskan tepat
pada retina.
myopia
TANDA GEJALA
Penurunan tajam Penglihatan kabur jauh,
penglihatan/visus jauh penglihatan dekat jelas
Memicingkan mata

FAKTOR RISIKO TATALAKSANA


Genetik pemberian lensa Sferis
Faktor risiko perilaku, yaitu minus (negatif) terkecil Sinar-sinar sejajar yang datang dari jarak
extensive near workatau tak terhingga masuk ke dalam bola mata
penggunaan mata untuk tanpa akomodasi akan difokuskan di
melihat jarak dekat secara depan retina, sehingga retina tidak
terus- menerus mendapatkan bayangan yang jelas.
hipermetropia
TANDA GEJALA
Penurunan tajam Penglihatan jauh buram,
penglihatan/visus jauh penglihatan dekat
buram
Mata lekas lelah
Sakit kepala
Mata berair

FAKTOR RISIKO TATALAKSANA Sinar-sinar sejajar yang masuk ke mata


tanpa akomodasi (dalam keadaan
Genetik pemberian lensa Sferis
istirahat) difokuskan di belakang retina,
plus (positif) terbesar
sehingga retina tidak mendapatkan
untuk melihat jauh
bayangan yang jelas.
astigmatisma
TANDA GEJALA
Penurunan tajam Penglihatan buram, sedikit
penglihatan/visus jauh distorsi
Penglihatan ganda Mata lekas lelah
monokuler Sakit kepala, nyeri sekitar alis
Memicingkan mata
Memiringkan kepala

FAKTOR RISIKO TATALAKSANA


sinar yang datang dari jarak tak terhingga
Genetik pemberian kaca mata /
yang masuk kedalam bola mata tidak
Usia lensa silindris minus (-)
difokuskan pada satu titik fokus tetapi
Jaringan parut di kornea atau plus (+) untuk
difokuskan menjadi dua garis fokus yang
akibat trauma atau melihat jauh
berbeda/tidak berhimpitan
penyakit kornea
Katarak
presbiopia
TANDA GEJALA
Penurunan tajam Pasien menjauhkan
penglihatan/visus dekat kertas yang dibaca

FAKTOR RISIKO TATALAKSANA Terjadi kekakuan lensa sehingga sinar


yang datang dari objek dekat difokuskan
Usia (lebih dari 40 tahun) pemberian lensa Sferis
di belakang retina.
plus (positif) untuk
membaca dekat
LANGKAH PEMERIKSAAN
DAN TATALAKSANA
Pemeriksaan visus jauh (naturalis
dan pinhole)
Koreksi visus jauh
Pemeriksaan visus dekat
Koreksi visus dekat dengan lensa
addisi sferis positif
perdami ntb

Pemeriksaan
TAJAM PENGLIHATAN
DENGAN OPTOTIP
Pemeriksaan tumbling E dilakukan untuk
skrining gangguan refraksi
E-chart diletakkan pada 6 meter atau 3
meter dengan cermin
Dilakukan pada masing-masing mata
TUTUP SALAH SATU MENYEBUTKAN ARAH
MATA HURUF E

https://www.cehjournal.org/article/how-to-detect-
myopia-in-the-eye-clinic/
perdami ntb

Pemeriksaan
HITUNG JARI
Mengukur kemampuan penglihatan pada
masing-masing mata.

TUTUP SALAH SATU HITUNG JARI


MATA

Buku Keterampilam Medik


Pemeriksaan Fisik Mata FK
Unram
perdami ntb

Pemeriksaan
LAMBAIAN TANGAN
DAN PERSEPSI SINAR
Pemeriksaan lambaian tangan dilakukan
bila gagal hitung jari

Pemeriksaan persepsi cahaya dilakukan LAMBAIAN TANGAN PERSEPSI CAHAYA


bila gagal lambaian tangan

Buku Keterampilam Medik


Pemeriksaan Fisik Mata FK
Unram
perdami ntb
Prosedur Pemeriksaan dengan Optotip Snellen

Mintalah penderita untuk mengidentifikasi angka atau huruf atau simbol yang tertera
pada optotip Snellen, mulai dari atas (huruf/simbol terbesar) sampai ke bawah.

Nilai penglihatan pasien dilihat dari angka yang biasanya tertera di samping baris
huruf terkecil yang dapat dilihatnya.

Catatlah visus tersebut apabila lebih dari 50 % huruf/simbol pada baris tersebut dapat
terbaca oleh penderita.

Nilai visus bisa menggunakan satuan meter (6/6, 6/18, 6/50), atau dalam feet (20/20,
20/40, 20/200).

Bila di antara baris huruf/simbol yang dibaca ada yang salah, tambahlah huruf S
(salah) atau F (faulty). Contohnya : Visus Oculi Dextra 6/20 Faulty (F) 1
Bila visus kurang dari 6/6 pada salah satu mata, lanjutkan dengan pemeriksaan
menggunakan alat pinhole.

Mintalah pasien untuk mengintip lewat lubang kecil (pinhole) dan membaca
huruf/simbol pada kartu Snellen.

Apabila menggunakan pinhole tajam penglihatan pasien membaik (pasien dapat


membaca huruf yang lebih kecil), maka terdapat kelainan refraksi.
KOREKSI REFRAKSI
PENGLIHATAN JAUH
Persiapkan pasien untuk proses pembiasaan.
Katakan: " “Saya akan menunjukkan kepada Anda serangkaian dua pilihan berbeda.
Tolong beri tahu saya, mana yang lebih jelas. Jika mereka sama, itu adalah jawaban
yang sangat bagus.”
Langkah 1. Temukan kekuatan sferis yang dibutuhkan

Berdasarkan visus naturalis.


Berikan lensa sferis yang paling mendekati, misal visus 6/12
pasangkan +/- 0.50D untuk pemeriksaan pertama.
Perhatikan jawaban pasien, tambahkan kekuatan sesuai lensa yang
dipasangkan dan hasil jawaban pasien.
Berhenti ketika pasien mengatakan "sudah jelas" atau "sama saja"

Langkah 2. Temukan aksis silinder yang dibutuhkan

Sebaiknya diperiksa pada visus 6/15 atau satu baris di atas visus
koreksi sferis.
Minta pasien melihat astigmat dial.
Mintalah pasien menyebutkan aksis garis yang paling jelas terlihat
Langkah 3. Temukan kekuatan silinder yang dibutuhkan

Berdasarkan visus hasil koreksi sferis.


Berikan lensa sferis yang paling mendekati, misal visus hasil koreksi
sferis adalah 6/9 pasangkan +/- 0.25D untuk pemeriksaan pertama.
Pasangkan aksis berlawanan dengan hasil pemeriksaan astigmat
dial.
Perhatikan jawaban pasien, tambahkan kekuatan sesuai lensa yang
dipasangkan dan hasil jawaban pasien.
Berhenti ketika pasien mengatakan "sudah jelas" atau "sama saja"

Langkah 4. Perhalus kekuatan sferis yang dibutuhkan


Tambahkan +/- 0.25D.
Lakukan tes duokrom (merah hijau) --> “RAM-GAP” “jika Red lebih
jelas, Add Minus; if the Green lebih jelas, Add Plus.”
PEMERIKSAAN TAJAM
PENGLIHATAN DEKAT

Dilakukan setelah koreksi


penglihatan jauh selesai
dilakukan.
Kacamata hasil koreksi jauh, tidak
perlu dilepas.
MInta pasien membaca kartu baca
pada jarak 40 cm.
KOREKSI REFRAKSI
DEKAT

Pasangkan lensa addisi sesuai usia:

40 tahun --> S+1.00D


45 tahun --> S+1.50D
50 tahun --> S+2.00D
55 tahun --> S+2.50D
60 tahun --> S+3.00D
ANISOMETROPIA
PADA DEWASA
Perbedaan kekuatan refraksi antara
mata kanan dan kiri

Tatalaksana
Berikan kacamata yang paling
nyaman
Pilihan terapi lain: lensa kontak,
bedah refraktif
BUTA SENJA
Pikirkan:
Myopia
Retinitis Pigmentosa
Defisiensi vitamin A
XEROFTALMIA

Klasifikasi WHO tentang vitamin A defisiensi dan kelompok usia yang terutama terkena. (Gilbert, C. 2013)
TATALAKSANA
DEFISIENSI VITAMIN A

Pengobatan
1. PemberianvitaminA
Hari I: pada saat ditemukan pasien
Vit. A 200.000 IU (usia 12 – 59 bln.)
Vit. A 100.000 IU (usia 6 – 11 bulan)
Hari II: dosis sama
2 – 4 minggu: dosis sama
2. Atasimasalahgizi
3. Obati penyakit yang menyertai
TATALAKSANA
DEFISIENSI VITAMIN A

Pencegahan
Ikuti program distribusi vitamin A dua kali setahun
Menjagagiziyangbaik
 Pemberian makanan dengan nutrien baik
 Memenuhi kebutuhan vitamin A yang semestinya  Promosi gizi
baik,
Mencegah terkena penyakit dengan perbaikan sikap dan kebiasaan
yang mendukung kehidupan sehat
jagakesehatansecaraumumdanjagalingkungan
Atasi kemiskinan dan kebodohan
GLAUKOMA

Glaukoma akut
Glaukoma kronis
GLAUKOMA AKUT
TATALAKSANA GLAUKOMA AKUT
GLAUKOMA KRONIS

Sudut terbuka
Sudut tertutup
GLAUKOMA KRONIS SUDUT TERBUKA
GLAUKOMA KRONIS SUDUT TERTUTUP
TATALAKSANA
GLAUKOMA KRONIS
Beta blocker
Analog prostaglandin
Pilokarpin

Anda mungkin juga menyukai