Anda di halaman 1dari 18

KELAINAN REFRAKSI

KSM MATA RSUD CIAWI


Apa itu kelainan refraksi ?

Kelainan refraksi adalah penurunan


fungsi retina mata berupa
penglihatan berkurang yang
muncul karena cahaya jatuh tidak
tepat mengenai saraf mata.
Epidemiologi Diindonesia : kelainan refraksi dengan
presentase 0,14 % penyumbang
kebutaan.
Prevalensi (WHO 2015)

: 27 %
Miopia

penduduk dunia
Hipermetropia : 2.2 % di asia tenggara
Astigmatisme : 9,8 % di asia tenggara
Presbiopia : di negara berkembang
lebih dari setengah orang dewasa
berusia 30 tahun atau lebih terkena
rabun senja.
Jenis kelainan refraksi
• Rabun Jauh (Miopia)
• Rabun Dekat (Hipermetropia)
• Mata Silindris (Astigmatisme)
• Mata tua (Presbiopia)
Rabun Jauh (Miopia)

- Rabun jauh.
- Cahaya jatuh di depan retina.
- Bola mata memanjang sedangkan lensa
mata mencembung.
Faktor risiko

Genetik :
Salah satu orangtua miopia (3x berisiko)
Keduanya miopia (6x berisiko) Kebiasaan : aktivitas melihat dekat yang
terpapar layar monitor dalam jangka waktu
yang cukup lama.
• Sulit melihat benda – benda
yang jauh letaknya dengan
jelas
• Menyipitkan mata saat melihat
objek yang jauh

• Mata tegang
• Sakit kepala Gejalanya?
Rabun Dekat (Hipermetropia)
- Rabun dekat.
- Cahaya jatuh di belakang
retina.
- Bola mata yang memendek dan
kornea mata mengalami
pencekungan.
- Biasanya muncul saat lahir dan
membaik saat dewasa.
Gejalanya

Tidak bisa melihat benda yang dekat dengan jelas


Mata Silinder (Astigmatisme)
- Cahaya yang jatuh pada
kornea menjadi terbias pada
2 titik fokus secara
bersamaan yang akhirnya
titik fokus tidak tepat jatuh
pada retina.
Objek yang jauh dan yang dekat sama sama terlihat
kabur (tidak jelas).
Penyebab : kemungkinan genetik, cedera mata.
Presbiopia
- Kemunduran penglihatan untuk dapat
melihat huruf atau tulisan dalam jarak
dekat.
- Akibat bertambahnya umur, > 40 tahun 
penurunan fungsi penglihatan.
- Penyusutan fungsi, kecembungan dan
elastisitas lensa.
- Rabun senja.
Mata tua ( presbiopia)
Gejala sama dengan rabun dekat.
S+1 D untuk usia 40 tahun
S+1.50 D untuk usia 45 tahun
S+ 2.00 D untuk usia 50 tahun
S+2.50 D untuk usia 55 tahun
S+ 3.00 D untuk usia 60 tahun
Pemeriksaan mata
Menggunakan chart seperti disamping dengan
jarak 5 atau 6 meter.
Tidak bisa membaca chart  Penghitungan jari
Penghitungan jari gagal  lambaian tangan
Masih gagal  persepsi cahaya
Visus normal : 6/6, 20/20
Penanganan
- Myopia (mata minus) :
koreksi dengan lensa
cekung).

- Memeriksakan mata.
- Hipermetropia (mata
- Menggunakan kacamata plus) : koreksi dengan
khusus. lensa cembung).

- Kontak lensa.
- Operasi ( lasik).

- Astigmatisme (mata
silinder) : koreksi dengan
lensa kontak lunak (lensa
toric).
Indikasi operasi (lasik)
Indikasi Kontraindikasi
Usia diatas 18 tahun Ketebalan kornea terlalu tipis
Memiliki ketebalan kornea yang cukup Terdapat penyakit mata ( glaucoma )
Memiliki 1 atau lebih dari 3 kelainan refraksi Terdapat penyakit pembuluh darah
Tidak menderita penyakit mata Pasien katarak yang belum dioperasi
(glaucoma)
Pencegahan

Nutrisi. Ubah kebiasaan yang membuat mata cepat lelah.


Thank you.
Segera cek kesehatan matamu!

Anda mungkin juga menyukai