Anda di halaman 1dari 14

CASE REPOR

PRESBIOPIA
SYAFNIRA DEFIARI PUTRI
Preseptor: dr. Romi Yusardi, Sp.M
Presbiopia

• Keadaan dimana semakin berkurangnya kemampuan


akomodasi mata seiring dengan bertambahnya usia.
• Kelainan ini terjadi pada mata normal berupa gangguan
perubahan kecembungan lensa yang dapat berkurang
akibat berkurangnya elastisitas lensa sehingga terjadi
gangguan akomodasi.
Etiologi

01
Kelemahan otot
akomodasi
02
Lensa mata yang tidak
kenyal atau berkurang
elastisitasnya akibat
sclerosis lensa
Patofisiologi
Ketika meningkatnya
umur maka lensa menjadi
lebih keras (sklerotik) dan
kehilangan elastisitasnya
untuk menjadi cembung,
dengan demikian
kemampuan melihat dekat
makin berkurang.
Klasifikasi
1. Presbiopi
insipient 3. Presbiopi absolut
Anamnesa : pasien Peningkatan
5. Presbiopi
memerlukan kacamata derajat presbiopi nocturnal
untuk membaca dekat, tapi dari presbiopi Kesulitan untuk
tidak tampak kelainan bila fungsional, dimana
dilakukan tes, dan pada
membaca jarak dekat
proses akomodasi
pasien biasanya akan sudah tidak terjadi pada kondisi gelap
menolak preskripsi sama sekali 4. Presbiopi disebabkan dengan
kacamata baca 2. Presbiopi premature peningkatan diameter
fungsional Terjadi dini pupil
sebelum usia 40
Amplitudo akomodasi tahun dan
yang semakin menurun biasanya
dan akan didapatkan berhubungan :
kelainan ketika diperiksa lingkungan,
nutrisi, penyakit,
obat-obatan
Gejala Klinis
Setelah membaca, mata menjadi merah,
1.
berair dan sering terasa pedih
Membaca dengan cara
2. menjauhkan kertas yang
dibaca karena tulisan tampak
kabur pada jarak baca yang
biasa.

3. Sukar mengerjakan pekerjaan dengan melihat


dekat, terutama di malam hari.
Memerlukan sinar yang
4. lebih terang untuk
membaca
5. Terganggu secara emosional dan fisik
Diagnosis
Pemeriksaan Oftalmologi
• Visus :
Anamnesis • Refraksi
● RPS : gejala- • Motilitas ocular,
gejala dan penglihatan
tanda-tanda binocular, dan
akomodasi
presbiopi • Skrining
● RPD • Reflex cahaya pupil,
● RPO tes konfrontasi,
● RPK penglihatan warna,
tekanan intraocular.
Penatalaksanaan
1. Digunakan lensa positif untuk koreksi presbiopi.
Usia Kekuatan Lensa Positif yang dibutuhkan

40 Tahun +1,00 D

45 Tahun +1,50 D

50 Tahun +2,00 D

55 Tahun +2,50 D

60 Tahun +3,00 D
2. Beberapa jenis lensa lain yang digunakan
untuk mengoreksi berbagai kelainan refraksi
yang ada bersamaan dengan presbiopi, ini
termasuk :

• Bifokal
• Trifocal
• Bifocal kontak
• Monovision kontak
• Monovision modified
• Pembedahan
Laporan kasus Keluhan utama
Mata merah terasa perih dan
gatal. Pasien merasa melihat jauh
bisa dan melihat dekat tidak jelas.
.
○ Identitas Pasien
Riwayat penyakit dahulu
● Nama : Ny.Y Tidak ada
● Usia : 52 tahun Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada
Riwayat pemakaian kaca mata
Pakai kacamata sejak 2016
Riwayat pengobatan
Pasien berobat ke RSAM sejak
2016 - sekarang
Status Oftalmologis
Status Generalisata
Kesadaran : Composmentis   OD OS
cooperative
Palpebra Edema (-) Edema
Visus  superior hiperemis (-) (-)hiperemis (-)
OD : 20/40
OS : 20/30 Palpebra Edema (-) Edema (-)
Presbiop : +1,75 inferior hiperemis (-) hiperemi (-)

Konjungtiva Hiperemis (-) Hiperemis(-)

Kornea Jernih, sikatrik (-) Jernih, sikatrik (-)


ulkus (-) ulkus (-)

Iris Coklat Coklat

Pupil Bulat Bulat

Lensa Jernih Jernih


Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Diagnosis
Presbiopia Terapi
● Kacamata
● Cendo Hyalub
Kesimpulan
Pasien didiagnosis presbiopia berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik. Berdasarkan hasil
anamnesis pasien mengeluhkan mata perih ketika menjahit dan membaca, pada pasien ini riwayat
penggunaan kacamata baca sejak 2016. Berdasarkan pemeriksaan dengan menggunakan optotipe snellen
chart didapatkan nilai visus untuk OD 20/40 OS 20/30. Diagnosis ditegakkan berdasarkan hasil
anamnesis yang menunjukkan bahwa pasien memiliki keluhan perih saat membaca dan menjahit . Usia
pasien juga sudah termasuk dalam kategori kelompok usia yang secara fisiologis mengalami presbyopia,
dimana presbiopia merupakan suatu penyakit degeneratif. Setelah dilakukan koreksi dengan lensa add
S+1,75 ada kemajuan saat dilakukan pemeriksaan kembali. Pasien kemudian mendapat tatalaksana
berupa pemberian kacamata baca dengan lensa add S+1,75 untuk penglihatan jarak dekat kedua mata.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai