Anda di halaman 1dari 48

HIPERMETROPIA

dr. Ria Sandy Deneska, SpM


Akomodasi
Adalah mekanisme
dimana mata
melakukan perubahan
kekuatan refraksi
dengan merubah
Proses akomodasi :
bentuk kecembungan
lensa

Organ yg terlibat : Muskulus Siliaris Muskulus Siliaris


Lensa berkontraksi zonula relaksasi zonula zinii
zinii relaksasi lensa kontraksi lensa
Muskulus Siliaris berubah bentuk lebih berubah bentuk lebih
Zonula Zinni cembung cekung
BATASAN

Hipermetropia
suatu kelainan refraksi, yaitu berkas sinar sejajar, yang
masuk ke mata dalam keadaan istirahat tanpa akomodasi,
dibiaskan membentuk bayangan di belakang retina.

disebut juga dengan rabun dekat, hiperopia, farsightedness


atau longsightedness.
Kecenderungan angka
Laporan mengenai kejadian meningkat pada
hipermetropia lebih jarang dewasa, kecuali pd
dibanding miopia keadaan katarak sklerotik
nuklear

Epidemiologi

Kaukasian : 20% pada usia Lebih banyak didapatkan


40 tahun 60% pada usia pada lower educational
60-70 tahun achievement
PATOFISIOLOGI
HIPERMETROPIA
HIPERMETROPIA KURVATUR
AKSIAL
- Kurvatura lensa atau kornea
Panjang bola mata < normal yang kurang dari normal
Beda 1 mm ~ 3.00 D - Kekuatan utk memfokuskan
Seringkali berkaitan dg bola kurang bayangan jatuh di
mata yg lebih kecil depan retina

HIPERMETROPIA INDEKS PERUBAHAN POSISI


- Indeks refraksi yang kurang dari - Perubahan posisi dari lensa
normal bayangan jatuh di lebih ke posterior
belakang retina
- Sering pd kasus trauma atau
- Misalnya pd kasus katarak atau
DM
afakia pasca operasi katarak
KLASIFIKASI
Hipermetropia

HIPERMETROPIA MANIFES
HIPERMETROPIA
LATEN
dapat dikoreksi HIPERMETROPIA
HIPERMETROPIA
sepenuhnya oleh ABSOLUT
FAKULTATIF
kemampuan tidak dapat dikoreksi
akomodasi dapat dikoreksi, baik
dengan kemampuan
penderita oleh kemampuan
akomodasi
akomodasi penderita
penderita, sehingga
maupun dengan
mutlak harus
pemberian koreksi
dikoreksi dengan
lensa cembung
lensa cembung.
Contoh
Pasien usia 20 tahun, visus tanpa koreksi kacamata 6/12
Dengan koreksi S+1.00 D visus menjadi 6/6
Dengan total koreksi S+2.50 dia masih memiliki visus 6/6
Dilakukan sikloplegia, didapatkan S+3.75 untuk mencapai 6/6
Maka :
Hipermetropia absolut : S+1.00 D
Hipermetropia fakultatif : S+1.50
Hipermetropia laten : S +.125 D
GEJALA KLINIS
Penglihatan jauh mulai Tajam penglihatan
terganggu jika kelainan dekat dirasakan Nyeri kepala di
refraksi cukup besar,
>3.00 D dan pada terganggu lebih daerah frontal
pasien tua dulu

Rasa tidak nyaman Kadang penglihatan


tidak kabur tetapi
di mata pasien mengeluhkan Sensitif thd cahaya
(asthenopia) mata lelah

Spasme akomodasi Sensasi mata juling


PENATALAKSANAAN
Prinsip : Koreksi dapat dengan :
koreksi dengan lensa 1. Kacamata
cembung terkuat yang
2. Lensa kontak
masih memberikan tajam
penglihatan terbaik 3. Bedah refraktif

Jika derajat hipermetropia ringan, tajam penglihatan


normal, penderita dalam keadaan sehat, tidak
didapatkan keluhan asthenopia akomodatif maupun
gangguan pada keseimbangan otot ekstraokuler, maka
tidak diperlukan terapi khusus,
Anak usia < 6 tahun, karena panjang bola matanya
relatif lebih pendek umumnya didapatkan
hipermetropia fisiologis.
Koreksi hanya diperlukan jika derajat
hipermetropianya cukup besar atau didapatkan
strabismus.

Pemeriksaan pada anak usia ini dilakukan dengan


sikloplegik
Jika penderita memiliki resiko untuk
terjadinya ambliopia

diberikan koreksi penuh sesuai hasil
refraksi sikloplegik.

Kelainan hipermetropia 2,50 dioptri


yang tidak dikoreksi dapat
menimbulkan ambliopia.
Perbedaan refraksi kedua mata
hipermetropia sebesar 1 dioptri
dapat menyebabkan ambliopia
Pada anak usia di atas 6 tahun,
perlu dipertimbangkan kebutuhan
penglihatannya karena aktivitas
mereka lebih banyak

Kacamata plus akan membuat


penglihatan jauh mereka kabur,
sehingga mereka lebih suka hanya
menggunakan kacamatanya untuk
aktivitas yang memerlukan
penglihatan dekat
Jika dengan hasil refraksi sikloplegik,
terdapat keluhan kabur untuk penglihatan
jauh, maka diberikan koreksi full tanpa
sikloplegik

Jika didapatkan esophoria, esotrophia atau


hipermetropia laten, ditambahkan lensa
addisi untuk penglihatan dekatnya.
Pada penderita dewasa, hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memberikan resep
kacamata yaitu keluhan penderita, pekerjaan,
kebutuhan penglihatan, usia, derajat
hipermetropia dan masalah lain yang berkaitan

Dewasa muda dengan hipermetropia < 3 dioptri


dan tidak didapatkan keluhan asthenopia, maka
tidak perlu diberikan resep kacamata
Usia bertambah kemampuan akomodasi berkurang
untuk penglihatan jauh penderita merasa tidak
memerlukan kacamata, dan keluhan baru timbul untuk
penglihatan dekat diberikan kacamata & saran
digunakan terus untuk melakukan pekerjaaan dekat.

Jika akomodasi semakin berkurang dengan bertambahnya


usia, maka penderita akan memerlukan kacamata plus
untuk penglihatan jauh dan dekatnya.
KOMPLIKASI

Glaukoma Esotropia

Amblyopia
PRESBYOPIA
BATASAN
Berasal dari bahasa
Yunani presby dan Gangguan penglihatan
ops yang berarti OLD yang berkaitan dg usia
EYE.

Lensa berkurang
elastisitasnya scr
Normal ageing process progresif shg tdk dapat
memfokuskan bayangan
pada penglihatan dekat
PATOFISIOLOGI

Amplitudo akomodasi
Penurunan respon akomodasi berkurang dengan usia mjd
scr gradual akibat masalah jika sisa AA tdk cukup
berkurangnya elastisitas lensa utk melakukan pekerjaan dekat

Onset tgt pada :


Kelainan refraksi sebelumnya
Depth of focus (pupil size)
Gejala dan keluhan umumnya
The patients visual tasks. mulai usia 40 tahun
Lain-lain
EPIDEMIOLOGI
Higher in societies in which
larger proportions of the
Usia 42 - 44 tahun.
population survive into old
age.

Karena terkait usia,


prevalensi berbanding lurus
dengan proporsi usia lanjut
pd suatu populasi
FAKTOR RESIKO

Kondisi ini dapat muncul


prematur karena faktor2
USIA adalah major risk berikut :
factor untuk` terjadinya Trauma
presbiopia Kelainan Sistemik
Penyakit kardiovaskular
Efek samping obat
COMMON RISK FACTORS FOR PRESBYOPIA
Age Typicaly affects function at or after age 40
Hyperopia Additional accomodative demand if uncorrected.
Occupation Near vision demands.
Gender Earlier onset in females .
Ocular disease or trauma Removal or damage to lens, zonules or ciliary muscle.
Systemic disease Diabetes mellitus, Anemia, CVA, Influenza.
Drugs Decrease accomodation is a side effect of drugs.
Iatrogenic factors Pan Retinal Photocoagulation, Intraocular surgery.
Geographic factors Higher temperature, UV radiation.
Others Poor nutrition, decompression sickness
DIAGNOSIS

Anamnesis
Keluhan Kesehatan Riwayat sakit
Utama scr umum sebelumnya

Riwayat
Visual & Ocular pemakaian
obat & alergi
Pasien sering mengeluhkan hal-hal berikut ini :

Jika Tulisan
Hanya mampu membaca sebelumnya menjadi
sebentar saja, mudah lelah menderita kabur atau
miopia, akan dobel
lebih nyaman
Tdk lagi jika
kacamatanya Perlu
mampu
dilepas pencahayaan
membaca Mata berair,
lebih terang
tulisan kecil nyeri kepala
& jarak baca
atau kontras
lebih jauh
rendah
EXPECTED VALUES OF ACCOMODATION( Diopters)
AGE (years) Donders Duane Hofstetter
10 14 13.4 15.5
15 12 12.6 14
20 10 11.5 12.5
25 8.5 10.2 11
30 7.0 8.0 9.5
35 5.5 7.3 8
40 4.5 5.9 6.5
45 3.5 3.7 5
50 2.5 2.0 3.5
55 1.75 1.3 2
60 1.00 1.1 0.5
65 0.50 1.1 0.5
70 0.25 - -
AVERAGE ACCOMODATIVE AMPLITUDES FOR DIFFERENT AGES
AGE ( years ) AVERAGE ACCOMODATIVE AMPLITUDE
8 14.0
12 13
16 12
20 11
24 10
28 9.0
32 8.0
36 7.0
40 6.0
44 4.5
48 3.0
52 2.5
56 2.0
60 1.5
64 1.0
68 0.5
AGE ( years) ) ADDITION ( dioptri )
45 + 1.00 ---- + 1.25
50 + 1.50 ------ + 1.75
55 + 2.00 ------ + 2.25
60 + 2.50- ---- + 3.00
D = 1m/ f
= 100cm/f
jarak kerja 25 cm D = 100/25
=4D
AA ADD FOR NEAR WORK
Total AA RESERV 25 cm 32.5 cm 40 cm 50 cm 65 cm
ED (400 D ) (300 D (250 D ) (200 D ) (150 D)
6.00 3.00 1.00 - - - -

5.00 2.50 1.50 0.50 - - -

4.00 2.00 2.00 1.00 0.50 - -

3.00 1.50 2.50 1.50 1.00 0.50 -

2.00 1.00 3.00 2.00 1.00 1.00 0.50

1.00 0.50 3.50 2.50 2.00 1.50 1.00

0.50 0.25 3.75 2.75 2.50 1.75 1.25


PENATALAKSANAAN
Lensa
Kontak
Bedah
Kacamata Refraktif

PRESBIOPIA
KACAMATA

1. Single Vision

Untuk emmetropia

Untuk ametropia ringan


2. Lensa Bifokal
Satu kacamata, Dua fokus : jauh dan dekat
3. Lensa Trifokal
Satu kacamata, Tiga fokus : Jauh intermediate
- dekat
4. Progressive Additional
Lens
LENSA KONTAK

1. Lensa Kontak Bifokal


LENSA KONTAK

2. Lensa Kontak Multifokal


LENSA KONTAK

3. Lensa Kontak Progresif


PUPILLARY DISTANCE

10/6/2017
RESEP KACAMATA BIFOKAL:
Surabaya , 17 September 2015
PD : 63/61mm

(S)feris (C)ylinder (A)xis

OD Plano ----- -----

OS Plano ----- -----

Add : S + 3.00

Pro : Tn. X (60 tahun) Ttd Dokter

10/6/2017
RESEP KACAMATA DEKAT:
Surabaya , 17 September 2015
PD : - / 61mm

(S)feris (C)ylinder (A)xis

OD + 3.00 ----- -----

OS + 3.00 ----- -----

Pro : Ny X ( 60 th) Ttd dokter

10/6/2017
KACAMATA JAUH/DEKAT :
Surabaya , 17 September 2015
PD : 67/65 mm

(S)feris (C)ylinder (A)xis


OD - 2.50 ----- -----
OS - 1.00 - 0.50 0
Add : S + 1.50

Pro : Mr X (45 thn) Ttd dokter


10/6/2017
RESEP KACAMATA DEKAT :
Surabaya ,17 September 2015
PD : - / 65 mm

(S)feris (C)ylinder (A)xis


OD - 1.00 ----- -----
OS + 0.50 - 0.50 0

Pro : Mr X (45 thn) Ttd dokter

10/6/2017
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai