CONTOH SOAL
PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan yang anda lakukan
1. Memperkenalkan diri, menjelaskan tujuan pemeriksaan,
2. Vital sign?
a. Nyeri.
b. Suhu meningkat 37,5 – 38,5OC (Febris bila PAI). Bila sudah mencapai 40OC waspada sudah terjadi
komplikasi
c. Takipnea, Takikardia. Bisa syok hipovolemik, septik
3. Kepala leher: anemia +/ DYspnea +
4. meminta pasien membuka pakaian sampai batas abdomen: pada pria garis antara kedua papilla mammae
sampai supra pubic, pad wanita dari mammilary fld sampai supra puic, batas yang posterior, antara tip of
scapulae sampai SIPS.
5. Otot otot abdomen usahakan rileks dengan tujuan supaya tidak misdiagnosis dengan defans mskuler.
6. Rileks dengan suruh pasien untuk menarik nafas, stetoskop jangan dingin.
7. Inspeksi:~ tramed. Distended, tampak mass. Flat supel. Darm contour -, darm steifung -. Massa perut kanan
bawah (PAI)
8. Auskultasi: bising usus + normal. (berapa?) bisa turun kalau peritonitis (Ileus paralitik)
9. Perkusi ~ tramed. Nyeri. Pekak hepar normal/ _____ pada peritonitis
10. Palpasi: dengan permukan volar dari daerah yang idak nyeri ke yang nyeri . untuk menunjuk daerah yang sait
palpasi dengan ujung – ujung jari.
a. Nyeri tekan
b. Rebound phenomenan
c. Blumberg sign (Rebound pain +) tekan kemudian lepas mendadak pada McBurney nyeri pada
McBurney)
d. ROvsing sign (dipalpasi kiri yang sakit kanan) )Menekan kontra dari McBurney pada colon descenden
& transversum mendorong udara ke sekum nyeri)
e. Psoas sign (kaki difleksikan)
f. Obturator sign + (Endorotasi coxae : ankle diputar keluar lutut ke dalam nyeri)
g. Ten Horn sign + (Menarik testis kanan nyeri)
h. Defans muskuler
11. Pemeriksan untuk appendicitis: Mcburney sign, rovsing sign, rebound phenomenon, poas sign, obturator sign.
12. Palpasi hepar/lien `~ tramed ?????????????????????
13. RT: nyeri di jam 10 – 11.
14. Temperatur rectal
15. Status urologis
a. Flank mass +/-
b. Flank pain +/-
c. Nyeri kolik CVA +/-
Titik McBurney adalah pertemuan antara 1/3 lateral dan 2/3 medial dari garis yang menghubungkan SIAS dan
umbilicus
1. Appendicitis
2. Batu ureter
3. Kolitis akut
4. Meckel Divertikulitis
a. Painless rectal bleeding
b. Intestinal obstruction, volvul and intussuception
c. The features of acute appendicitis
d. Severe pain in the epigastric and umbilical region
5. Urethritis
6. Amoeboma
7. Crohns disease/ ileitis terminalis/ regional enteritis (Inflammatory bowel disease)
8. TUberkuloma
9. Wanita
a. KET
b. Kista ovary pecah
c. Salpingitis
d. Kista coklat pecah
e. Abses Tuba Ovarial (TOA)
PERSIAPAN OPERASI
1. RFT
2. LFT
3. FH
4. Elektrolit
5. Foto thoraks
MANAJEMEN
1. Bila terjadi PAI: Konservatif dulu sampai keadaan tenang (Massa mengecil, nyeri berkurang, LED turun, posisi
semi fowler (1/2 duduk, tungkai flexi ganjal bantal) ke cavum douglas tidak menyebar ke peritoneum bisa
peritonitis
2. AB triple (Gram + Cephalosporin gen 1, gram – aminoglikosida, anaerob metronidazol) atau cephalosporin gen
III (Gram + dan -) + metronidazol (anaerob) atau clindamycin (Gram + & anaerob) & aminoglikosida (Gram -)
a. Metronidazole 500 mg/ 8 jam (500mg /100mL)
3. Bila keadaan umum stabil rujuk ke RS dengan fasilitas ada kamar operasi dan dokter bedah
4. Bila keadaan umum tidak stabli infuse RL, inj. Antibiotic untuk gram + dan – dan anaerob lalu rujuk.
5. Appendicitis CITO appendiktomy. JIka tidak dilakuan akan terjadi
a. Sembuh kambuh
b. Infiltrat (PAI ) abses
c. Perforasi peritonitis
d. Foie apendikular
6. Batu ureter analgetik, ESWL, open + medikamentosa
7. TOA (Tuba ovarial abscess): Antibiotik, analgetik, laparotomy
8. Laparotomy (KET , kista ovary pecah)