Definisi
pangkal usus besar bernama sekum yang terletak pada perut kanan bawah
(Handaya, 2017).
Apendisitis adalah inflamasi saluran usus yang tersembunyi dan kecil yang
berukuran sekitar 4 inci yang buntu pada ujung sekum (Rosdahl dan Mary
T. Kowalski, 2015).
cacing atau lebih dikenal dengan nama usus buntu, merupakan kantung
B. Etiologi
C. Klasifikasi
1. Apendisitis akut
tanda setempat. Gejala apendisitis akut antara lain nyeri samar dan
umbilikus. Keluhan ini disertai rasa mual muntah dan penurunan nafsu
Pada titik ini, nyeri yang dirasakan menjadi lebih tajam dan lebih jelas
2. Apendisitis Kronis
hal yaitu pertama, pasien memiliki riwayat nyeri pada kuadran kanan
dibuktikan sebagai akibat dari inflamasi kronis yang aktif atau fibrosis
2017).
D. Manifestasi Klinis
Beberapa manifestasi klinis yang sering muncul pada apendisitis
tajam.
2. Bisa disertai nyeri seluruh perut apabila sudah terjadi perionitis karena
abdomen
3. Mual
4. Muntah
6. Konstipasi
7. Demam
E. Patofisiologi
berlanjut pada nekrosis dan inflamasi apendiks. Pada fase ini penderita
ditandai dengan gejala nyeri lokal akibat akumulasi abses dan kemudian
kanan bawah (Tzanaki, 2005 dalam muttaqin, Arif & kumala sari, 2011).
F. Komplikasi
1. Perforasi apendiks
klinis seperti suhu tubuh lebih dari 38,50C dan nyeri tekan pada seluruh
2. Peritonitis
3. Abses
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Laboratorium
mengalami perforasi
2. Pemeriksaan Radiologi
b. Ultrasonografi (USG)
apendiks
c. CT – Scan
G. Penatalaksanaan
pembedahan/Apendiktomi
1. Pengertian Apendiktomi
membuat sayatan pada perut sisi kanan bawah atau pada daerah Mc
a. Observasi pasien
2. Tindakan Operasi
hilang.
a. Observasi TTV
Material apendikolit hiperplasia folikel limfoid parasitE-Histolytica kebiasaan rendah serat dan konstipasi
submukosa
Nyeri
gangguan gastrointestinal
preoperatif pasca operatif respon sistemik
14
14
respon psikologis mis kerusakan jaringan pasca peningkatan suhu mual, muntah,
interpretasi perawatan dan bedah tubuh kembung,diare, anoreksia
penatalaksanaan
pengobatan
port de entree
hipertermi asupan nutrisi tidak
pascabedah
adekuat
Kecemasan pemenuhan
Risiko infeksi Nyeri
informasi ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
Perubahan pola
nutrisi pasca
bedah
15
a. Konsep Nyeri
i. Pengertian nyeri
Andarmoyo, 2013).
yang tiba – tiba atau lambat dari intensitas ringan hingga berat dengan
akhir yang dapat diantisipasi atau diprediksi dan berlangsung < 6 bulan
sebagai berikut :
1. Nyeri Akut
study of pain) ; awitan yang tiba – tiba atau perlahan dengan intesitas
ringan sampai berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat
awitan yang tiba – tiba atau perlahan dengan intesitas ringan sampai
berat dengan akhir yang dapat diantisipasi atau dapat diramalkan dan
1. Trauma
mengalami kerusakan
nyeri
2. Neoplasma
a. Neoplasma jinak dapat
menyebabkan penekanan
nyeri.
mengakibatkan kerusakan
kanker.
c. Peradangan seperti abses,
penekanan dari
pembengkakan jaringan.
3. Iskemik jaringan
4. Trauma psikologis
1. Usia
dikarenakan lansia sering kali memiliki sumber nyeri yang lebih dari
2. Jenis kelamin
menganggap bahwa anak laki – laki harus berani dan tidak boleh
3. Kebudayaan
mereka merespon nyeri yang bagaimana yang dapat diterima atau tidak
2013).
4. Makna nyeri
2013).
5. Perhatian
6. Ansietas
7. Keletihan
kesulitan tidur, persepsi nyeri bahkan dapat terasa lebih berat lagi.
2013).
8. Pengalaman sebelumnya
sembuh atau menderita nyeri yang berat maka ansietas dapat muncul.
Andarmoyo 2013).
9. Gaya koping
Andarmoyo, 2013).
Andarmoyo, 2013).
berhasil untuk satu orang klien mungkin tidak berhasil untuk klien yang
(NSAID)
(Andarmoyo, 2013).
menstimulasi (Andarmoyo,2013).
(Andarmoyo, 2013).
a. Distraksi
2013).
b. Relaksasi
Transkutan/TENS
(Transcutaneous Elektrical
Nerve Stimulation)
pada area yang nyeru. TENS adalah salah satu prosedur non
invasif dan salah satu metode yang aman untuk mengurangi nyeri
d. Imajinasi terbimbing
e. Akupuntur
tersebut
dirasakan sangat berbeda oleh dua orang yang berbeda. Pengukuran nyeri
dari tiga sampai lima kata pendeskripsian yang tersusun dengan jarak
seberapa jauh nyeri terasa paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri
diletakkan sepanjang garis dan jarak yang dibuat pasien pada garis
“tidak ada nyeri” diukur dan ditulis dalam centimeter (Smeltzer, 2002
i. Pengkajian
Jauhar, 2013 dalam saputro, 2018) ; mutaqqin & kumala sari, (2011)
antara lain :
2. Keluhan utama
nyeri. Q (Quality), yaitu kualitas dari nyeri, seperti apakah rasa tajam,
Dalam hal ini yang perlu dikaji atau di tanyakan pada klien tentang
6. Riwayat Psikososial
sari, 2011).
7. Pola sehari-hari
a. Nutrisi
b. Eliminasi
operasi
c. Tidur/istirahat
e. Aktavitas
8. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan umum
b. Tanda-tanda vital
c. Pemeriksaan Fisik
i. Pemeriksaan Kepala
v. Pemeriksaan Mulut
1. Paru-paru
2. Jantung
clavicula sinistra.
viii. Abdomen
operasi
ix. Ekstremitas
9. Pemeriksaan Penunjang
pasca pembedahan
Data yang telah dikumpulkan dari data subjektif dan data objektif
Objektif: 4. Kolaborasi
a. Tekanan darah a. Kolaborasi
meningat pemberian analgesik
b. Pola nafas berubah jika perlu
c. Nafsu makan
berubah
d. Proses berfikir
terganggu
e. Menarik diri
Kondisi klinis
terkait:
a. Kondisi
pembedahan
b. Cedera traumatis
c. Infeksi
d. Sindrom koroner
akut
e. glaucoma
a. Jurnal 1
i. Judul Jurnal
iii. Peneliti
Asni Hasaini
v. Metode
b. Jurnal 2
i. Judul Jurnal
200
iii. Peneliti
v. Metode
vi. Hasil
Ranks Test.
c. Jurnal 3
i. Judul Jurnal
Operasi Appendektomi
ii. Nama jurnal
iii. Peneliti
Ahmad Aswad
v. Metode
kelompok kontrol.
vi. Hasil
Finger Hold yang tertinggi adalah nyeri sangat berat skala 7-8
3. Kajian Keislaman
juga untuk berikhtiar secara batin. Salah satu ikhtiar secara batin yaitu
ٍ مس ُرو
ْ ْ ِل ´نا ْف ِني ْ ي ّ ´نا ´يlٍِ ي ع ْم ن´اl´ّثlَحد
ن ٍ ن حدَّ ´يان حَّدث´ ´مان ى ل ´ي ُر و ب ن
ّم س ´ل ث´ س حَّدث´ ح
ع ع مس ع
ُ س ´ض أ ْع ُي صلَ َّللُ ِ ´م َّن الl´´ها أ ع ش رضي َّا ُلل ع ْن
ْه ِل ِه ُِ’وذ كان ه وسَّل ّى ا َّن ِبي ع ْن ا ة
´ي ْم عل ´ ِئ
´
ْي
َ ُ شف´ا
َ ´ء س أ ب ا ِف ِه ْ ت شا ِف ي لَّ ربl و ل ال ´ي ِد ِه ا ْل ُي ْم ´نى
شف َّل ´ ْذه ْل ´با س ن ال َل َّناl ´يقُو ُه َّم ال
´ا اش وأ
´
وه
ُ ´ ع ن´ ح ع ْن
ا ش
ِئ ة
´
v. Implementasi
keperawatan
care)
7. Menekankan pada aspek pencegahan
kesehatan
vi. Evaluasi
yang sistematis dan terencana tentang kesehatan klien dengan tujuan yang
berikut :
3. A (Assesment) : Membandingkan
4. P (Planning) : Perencanaan
masalah tidak berubah, rencana dimodifikasi jika masalah tetap dan semua
masalah yang ada serta diagnosa lama dibatalkan, rencana atau diagnosa
selesai jika tujuan sudah tercapai dan yang diperlukan adalah memelihara
lain :
berhasil.
3. Klien tidak dapat mencapai hasil yang telah ditentukan sehingga perlu :
yaitu :
2. Fokus membaik
3. Meringis menurun
5. Gelisah menurun
(2018).