Article Information :
Submission:Nov 11, 2019; Revised:Nov 29, 2019; Accepted:Des 17, 2019; Available online: Des 31, 2019
ABSTRAK
Fenomena kekerasan seksual pada anak terjadi peningkatan tahun 2015 sebanyak 2.898
kasus kekerasan dan 59,30% adalah kasus kekerasan seksual pada anak. Anak menjadi depresi
dan dapat menjadi pelaku kekerasan seksual dikemudian hari. Pengenalan pendidikan seks dini
berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan kemampuan anak dalam
mendeteksi perlakuan yang diberikan oleh para pelaku kekerasan seksual. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui perbedaan pengetahuan anak PAUD sebelum dan sesudah diberikan
pendidikan seks dini melalui media cerita bergambar. Desain penelitian ini deskriptif korelatif
dengan pendekatan Quasy experimental pre post test one group design. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh anak usia 3-5 thn di PAUD Candirejo Kabupaten Semarang
sebanyak 165 anak. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple random sampling
sebanyak 90 anak. Instrumen pengetahuan anak terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan
jawaban benar salah. Metode pengumpulan data meliputi tahap pre test pengetahuan anak
tentang pendidikan seks dini, pengenalan dan pemberian materi media cerita bergambar tentang
pendidikan seks dini pada anak, dan post test pengetahuan anak PAUD. Analisis dalam
penelitian ini adalah menggunakan Uji t-test dependent. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan anak PAUD setelah diberikan pengenalan pendidikan seks dini melalui media cerita
bergambar mengalami peningkatan rata-rata 6,99 dibandingkan sebelum diberikan pengenalan
media rata-rata 4,82 dengan p-value 0,001. Perlu adanya pengembangan materi media cerita
bergambar tentang pengenalan seks dini pada anak dan media cerita bergambar ini dapat
digunakan sebagai media pembelajaran pada anak PAUD
Kata Kunci : Anak PAUD, media cerita bergambar, pengenalan seks dini
ABSTRACT
The phenomenon of sexual violence increased in 2015 by 2,898 cases and 59.30% were
cases of sexual violence against children. The introduction of early sex education is useful for
increasing knowledge and developing children's ability to detect the treatment given by
perpetrators of sexual violence. The purpose of this study was to determine differences in early
childhood education knowledge before and after being given early sex education through pictorial
story media. The design of this research is descriptive correlation with the Quasy experimental
approach pre-post one group design. The population in this study were all children aged 3-5 years
in PAUD Semarang Regency as many as 165 children. The sampling technique uses simple
110
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 6 (2) 2019: 110-115
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 6 (2) 2019: 110-115
adalah degan cara orangtua membacakan Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian
pendidikan seks dengan menggunakan tentang efektifitas media cerita bergambar
sebuah buku cerita dengan sangat menarik pada orangtua untuk meningkatkan
sehingga anak tertarik terhadap isi dari buku pengetahuan anak tentang pendidikan seks
cerita tersebut. Selanjutnya orangtua bisa dini.
menyuruh anaknya membaca sendiri dan Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk
menceritakan kembali sesuai kemampuan mengetahui perbedaan pengetahuan orangtua
anak (Wylie, 2010). yang memiliki anak PAUD sebelum dan
Buku cerita bergambar dikembangkan sesudah diberikan pendidikan seks dini melalui
menjadi media pembelajaran yang membantu media cerita bergambar di Kabupaten
anak memahami dan merubah perilakunya. Semarang. Selain itu tujuan penelitian ini juga
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 19 untuk menghasilkan media cerita bergambar
tahun 2005 tentang Standar Nasional pendidikan seks dini yang dapat membantu
Pendidikan, pasal 19 ayat 15 menyatakan pemahaman anak pada proses
bahwa proses pembelajaran pada satuan pembelajarannya.
pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, METODE PENELITIAN
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif serta memberikan ruang yang cukup bagi Desain penelitian ini deskriptif korelatif
prakarsa, kreativitas dan kemandirian sesuai dengan pendekatan Quasy experimental pre
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik post test one group design. Populasi dalam
serta psikologis peserta didik. Penggunaan penelitian ini adalah seluruhanak usia 3-5
Buku cerita bergambar dapat memberikan pada bulan September 2019 di PAUD
motivasi, kesenangan dan mengembangkan Candirejo Kabupaten Semarang sebanyak 165
imajinasi anak selain itu buku cerita bergambar anak. Teknik pengambilan sampel
memiliki pesan yang terkadung didalamnya menggunakan Simple random sampling
sehingga dapat mengembangkan moral anak sebanyak 90 anak sesuai kriteria inklusi
dan tidak menjadi korban kekerasan seksual. meliputi anak usia 3-5 tahun, kooperatif,
Meningkatnya kejadian kekerasan seksual bersedia menjadi responden. Penelitian
di Indonesia dari tahun ke tahun dimana tahun dilaksanakan pada tanggal 5-23 Agustus 2019
2015 sebanyak 2.898 kasus kekerasan dan di sembilan PAUD. Instrumen pengetahuan
59,30% adalah kasus kekerasan seksual pada anak terdiri dari 10 pertanyaan dengan pilihan
anak. Hal tersebut didukung dengan jawaban benar salah. Instrumen tersebut
kurangnya pengetahuan anak tentang mengukur pengetahuan anak meliputi
pendidikan seks dini dan belum adanya pengenalan anggota tubuh, pengenalan
pembelajaran yang menggunakan media cerita berpakaian, anggota keluarga yang boleh
bergambar di PAUD. Penelitian ini berbeda menyentuh bagian tubuh anak, serta cara
dengan penelitian terdahulu yang dilakukan merawat dan menjaga tubuh. Metode
oleh Rimawati & Nugraheni (2018), dimana pengumpulan data meliputi tahap pre test
meneliti tentang metode pendidikan seks usia pengetahuan anak tentang pendidikan seks
dini di Indonesia. Metode dalam penelitian ini dini di minggu pertama, pengenalan media
telah dilakukan pada orangtua dan anak cerita bergambar tentang pendidikan seks dini
dengan menggunakan media yang meliputi pada anak dan pemberian pendidikan seks
modul, infografis, film, video, dan permainan dini dengan media cerita bergambar selama 1
dengan cara penyampaian melalui ceramah, minggu, Post test pengetahuan anak PAUD
diskusi /komunikasi kelompok dan permainan. tentang pendidikan sek dini pada minggu
Para pendidik PAUD menyampaikan kedua. Analisis dalam penelitian ini adalah
bahwa media yang efektif dalam menyajikan menggunakan Uji t-test dependent.
informasi terkait pendidikan seks pada anak
usia dini adalah melalui alat peraga dan HASILDAN PEMBAHASAN
gambar serta praktik bila berhubungan dengan
ketrampilan. Media cerita bergambar cukup Hasil penelitian menunjukkan bahwa
efektif dibandingkan dengan media film dan pengetahuan anak PAUD setelah diberikan
video karena belum pahamnya mereka pengenalan pendidikan seks dini melalui
terhadap pesan simbolis yang disampaikan. media cerita bergambar mengalami
112
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 6 (2) 2019: 110-115
peningkatan rata-rata 6,99 dibandingkan 4,82 dengan nilai p 0,001 dapat dilihat pada
sebelum diberikan pengenalan media rata-rata tabel 1.
Tabel 1. Rerata Pengetahuan Anak PAUD Sebelum Dan Sesudah Pengenalan Pendidikan
Seks Dini Melalui Media Cerita Bergambar
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 6 (2) 2019: 110-115
diatas selaras dengan penelitian Widagdo seks dini akan memberikan informasi tentang
(2017) membuktikan bahwa pengembangan seks secara tepat kepada anak yang
buku cerita anak berbasis pendidikan seks diharapkan dapat menjadi bekal hidup yang
dapat meningkatkan pengetahuan anak SD berguna, agar kelak setelah dewasa memiliki
kelas atas. Penelitian pendukung lainnya dari sikap dan tingkahlaku seksual yang
Nugroho & Deta (2016) membuktikan bahwa bertanggungjawab dan pendidikan seks dapat
muku media cerita bergambar dapat membentuk rasa percaya diri anak kepada
menanamkan nilai karakter mandiri dan peduli orangtua (Hurlock, 2010)
Lingkungan Siswa Sekolah Dasar kelas Hal tersebut diatas, sesuai dengan
rendah. Selain itu hasil penelitian Candra & penelitian Roqib (2008) tentang tingkat seks
Rustika (2016) tentang pengembangan Media dikalangan anak-anak dan remaja di
Buku Cerita Bergambar dapat meningkatan Yogyakarta, dimana pengetahuan anak
Hasil Belajar Pada Pembelajaran IPS Siswa menjadi meningkat. Selaras dengan penelitian
Kelas IV Sekolah Dasar Islam As-Salam Wigianto (2015) membuktikan bahwa
Malang pengembangan Buku Cerita Bergambar
Menurut Santrock (2011) buku cerita berbasis pendidikan seks dapat meningkatkan
bergambar tentang pengenalan seks dini ini karakter tanggung jawab anak. Penelitian
selain dapat membantu anak untuk diatas juga sesuai dengan penelitian Wardhani
menstimulasi imajinasi, buku ini juga dapat (2012), meneliti tentang Pengembangan Buku
membantu anak memperoleh kesenangan. Cerita Bergambar Berbasis Konservasi
Melalui cerita dan gambar yang menarik, Lingkungan Untuk Pembelajaran Membaca
bagus, cenderung realistik, dan hal-hal lucu Siswa SD serta mampu meningkatkan
dapat merangsang anak menjadi senang. pemahaman siswa dalam proses
Apabila anak senang dengan apa yang dibaca, pembelajaran.
maka akan meningkatkan daya tangkapnya
dan lebih mudah mengingat dan memahami KESIMPULAN
bacaannya tersebut. Hal ini terlihat Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengetahuan anak menjadi meningkat. pengetahuan anak PAUD tentang pendidikan
Pendidikan seks mengenai mengenalkan seks dini meningkat setelah diberikan
anak tentang jenis kelamin dimana anak pengenalan seks dini menggunakan media
PAUD menjawab benar sebesar 85%, selain cerita bergambar yakni didapatkan nilai 6,99
itu pada pertanyaan mengenalkan cara dibandingkan pengetahuan sebelumnya yakni
menjaga tubuh, didapatkan data 78% anak 4,82 dengan nilai p-value sebesar 0,001<0,05.
PAUD menjawab benar pada pertanyaan Perlu adanya pengembangan materi media
mandi 2x dan mencuci tangan sebelum dan cerita bergambar tentang pengenalan seks dini
setelah makan. Menurut Andika (2010), pada anak dan media cerita bergambar ini
pemberian pendidikan seks sejak dini akan dapat digunakan sebagai media pembelajaran
membantu anak-anak untuk dapat mengerti pada anak PAUD. Selain itu, perlu adanya
dengan baik mengenai pendidikan seks dan sosialisasi pada guru PAUD tentang metode
tidak akan salah paham mengenai seks. Oleh pembelajaran menggunakan media cerita
karena itu nantinya anak akan dapat bergambar tentang seks dini.
menghargai satu sama lain terutama lawan
jenis, dan dapat saling menghormati satu REFERENSI
sama lain.
Pendidikan seks yang diajarkan pada Akbar, Zalina & Mudzdaliffah, Felianti. (2012).
anak PAUD dalam penelitian ini, dapat Program Pendidikan Seks Untuk
membantu anak untuk menerima setiap bagian Meningkatkan Proteksi Diri Dari
tubuhnya dan setiap fase pertumbuhannya Eksploitasi Seksual Pada Anak usia Dini.
secara wajar dan apa adanya. Selain itu Perspektif Ilmu Pendidikan, 25, 1-6
pendidikan seks juga akan membantu anak Bourner, E. K, Chambers, T. C, McGratc, C. P.
mengerti dan puas peranannya dalam hidup. (2017). The Effect of Parental Modeling
Anak laki-laki akan tumbuh menjadi pria on Child Pain Responses: The Role of
dewasa dan menjadi ayah, dan anak Parent and Child Sex. The Journal of
perempuan akan tumbuh menjadi wanita Pain, 18(6), 702-715. Doi:
dewasa dan menjadi ibu. Informasi tentang 10.1016/j.pain.2017.01.007
114
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved
Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Journal) 6 (2) 2019: 110-115
Chomaria,N. 2014. Pelecehan Anak, Kenali Rostion, G.C, Galaz, I.M, Contador, M. (2016).
dan Tangani, Menjaga Buah Hati dari Helpfulness of rectoanal
Sindrom. Solo: Tiga Serangkai endosonography in diagnosis of sexual
Dubowitz, H. (2017). Child sexual abuse and abuse in a child. Journal of Pediatric
exploitation—A global glimpse. Child Surgery, 51(7), 1151-1161. Doi:
abuse and neglect, 66(10), 2-8. Doi: 10.1016/j.jpedsuer.2015.12.014
10.1016/j.chiabu.2017.02.011 Roqib, Moh Pendidikan Seks Pada Anak Usia
Endriano, R. (2019). Pengembangan Media Dini. Jurnal Pemikiran Alternatif
Cerita Bergambar untuk Meningkatkan Pendidikan, Program Doktor (S3) di UIN
Kemampuan Membaca Anak Usia Dini di Sunan Kalijaga Yogyakarta Vol.13, N
Raudhatul Athfal Masyithoh 13 Sokaraja Diunduh pada tanggal 28 April Sanaky,
Lor. Skripsi tidak dipublikasi, IAIN Hujair AH Media Pembelajaran Interaktif-
Purwokerto. inovatif. Yogyakarta: KAUKABA
Hyun, S. D, Min, J. K, Nana, S, Syung, S,M. DIPANTARA
(2016). The effectiveness of a parenting Santrock, John W. (2011). Perkembangan
education program based on respected Anak:Edisi Kesebelas jilid 1. Jakarta: PT
parents & respected children for mothers Gelora Aksara Pratama
of preschool-aged children. Children and Sulistiyawati, Ari. 2014.Deteksi Tumbuh
Youth Services Review, 68(12), 165-175. Kembang Anak. Salmba Medika
Doi: 10.1016/j.childyouth. 2016.06.015 Sulistiyowati, Matulessy, & Pratikto. (2018).
Hurlock, Elizabeth. (2010). Perkembangan Psikoedukasi Seks: Meningkatkan
Anak Jilid 1. Jakarta : Erlangga. Pengetahuan untuk Mencegah
Ilmawati, Z. 2014. Bagaimana Pendidikan Pelecehan Seksual Pada Anak
Seks dalam Perspektif Islam?..http://id- Prasekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi
theasianparent.com/pendidikan-seks- Terapan, 6(1), 17-25
dalam-perspektif islam,17Agustus2018 Trianto. 2011. Desain Pengembangan
Jatmikowati T.E., Angin, R., & Ernawati. 2015. Pembelajaran Tematik bagi Anak Usia
Modul dan Materi Pendidikan Seks Anak Dini TK/RA dan Anak Usia Kelas Awal
Usia Dini Perspektif Gender untuk SDMI. Jakarta: Kencana
Menghindarkan Sexual Abuse. Vagni, M, Maiorano, T, Pajardi, D. (2015).
Cakrawala Pendidikan, 3(434-449) Immediate and delayed suggestibility
Logiudice, A. J. (2016). A Systematic among suspected child victims of sexual
Literature Review of the Childbearing abuse. Personality and Individual
Cycle as Experienced by Survivors of Differences, 79(25), 129-133. Doi:
Sexual Abuse. Nursing for women 10.1016.j.paid.2015.02.007
health, 20(6), 582-590. Doi: Wong, D.L., Hockenberry-Eaton., Wilson, D.,
10.1016/j.nwh.2016.10.008 Winkelstein, M. L., & Schwaartz, P.
Madyawati, L. (2016). Strategi Pengembangan (2010). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik
Bahasa pada Anak. Jakarta: 6th ed., EGC.
Prenadamedia Group Wylie, K. (2010). Sex education and the
Rimawati & Nugraheni. (2018). Metode influence on sexual wellbeing. Social and
Pendidikan Seks Usia Dini Di Indonesia. behavioral science, 5(12), 440-444. Doi:
Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas, 10.1016/j.sbspro.2010.07.119
13(1). 20-27
115
© Jurnal Kesehatan Perintis (Perintis’s Health Jornal)-ISSN : 2622-4135. All rights reserved