Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

ISSUE DAN TREND DALAM PENDIDIKAN KOMUNITAS

DISUSUN OLEH :

ALI AKBAR

AUDREY MANIMPURUNG

ANDINI MOKODOMPIT

BETRIS MOHI

FADILA LAMANAU

GEBRIANA ANAU

JENIFER KUNENENGAN

MONALISA PAKAYA

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN
INSTITUT KESEHATAN DAN TEKNOLOGI GRAHA MEDIKA KOTAMOBAGU
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Issue dan trend dalam
pendidikan komunitas ini tepat pada waktunya. Makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang bagaimana issue dan trend dalam pendidikan komunitas bagi pembaca dan juga
bagi penulis. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah
ini.

Kotamobagu,25 November 2021

Penyusun

Kelompok 5
DAFTAR ISI

Judul............................................................................................................................

Kata Pengantar..........................................................................................................

Daftar isi.....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..................................................................................................

B. Rumusan Masalah...........................................................................................................

C. Tujuan Masalah............................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Defnisi trend Dan issue...................................................................................................

B. bentuk-bentuk dari trend dan issue dalam pendidikan keperawatan komunitas.............

C.Manfaat trend dan issue dalam keperawatan...................................................................

D. Peran perawat terhadap trend dan issue..........................................................................

BAB III ASUHAN KEPERAWATAN…………………………………………………..

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan...........................................................................................................

B. Saran.....................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Keperawatan merupakan profesi yang dinamis dan berkembang secara terus-menerus dan
terlibat dalam masyarakat yang berubah, sehingga pemenuhan dan metode keperawatan
kesehatan berubah, karena gaya hidup masyarakat berubah dan perawat sendiri juga dapat
menyesuaikan perubahan tersebut. Keperawatan menetapkan diri dari ilmu sosial bidang lain
karena fokus asuhan keperawatan bidang lain meluas. Tren dalam pendidikan keperawatan
adalah berkembangnya jumlah peserta keperawatan yang menerima pendidikan keperawatan,
baik peserta didik dari D3 keperawatan, S1 keperawatan atau kesehatan masyarakat sampai
ketingkat yang lebih tinggi yaitu S2.

Trend dan praktik keperawatan meliputi berbagai praktek diberbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus-menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan keperawatan. Trend dalam keperawatan
sebagai profesi meliputi perkembagan aspek-aspek dari keperawatan yang mengkarakteristikkan
keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan, otonomi, dan kode etik.
Aktivitas dari organisasi keperawatan profesional menggambarkan trend dan praktik
keperawatan.

Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya sebagai wujud


kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik dalam tingkat preklinik
maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuanya maka keperawatan dituntut untuk peka
terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dilingkungannya setiap saat.

B. Rumusan masalah
1. Apa definisi trend dan issue?
2. Apa bentuk-bentuk trend dan issue dalam pendidikan keperawatan komunitas?
3. Apa manfaat trend dan issue dalam keperawatan?
4. Apa peran perawat terhadap trend dan issue?
C. Tujuan penulisan
1. Mengetahui trend dan issue
2. Mengetahui bentuk-bentuk trend dan issue dalam pendidikan keperawatan
3. Mengetahui manfaat trend dan issue dalam keperawatan
4. Mengetahui peran perawat terhadap trend dan issue
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi trend dan issue


Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, trend
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada saat ini
yang biasanya sedang populer di kalangan masyarakat. Pada masyarakat yang menuju ke
arah moderen, terjadi peningkatan kesempatan untuk meningkatan pendidikan yang lebih
tinggi, peningkatan pendapatan dan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum
dan menjadikan masyarakat lebih kritis. Kondisi ini berpengaruh kepada pelayanan
kesehatan dimana masyarakat yang kritis menghendaki pelayanan yang utuh dan di
berikan oleh tenaga yang profesional. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga
kesehatan khususnya keperawatan dapat memenuhi standar global internasional dalam
memberikan pelayanan kesehatan/keperawatan, memiliki kemampuan profesional,
kemampuan intelektual dan teknik serta peka terhadap aspek sosial budaya, memiliki
wawasan luas dan menguasai perkembangan iptek.
Namun demikian upaya untuk mewujudkan perawat yang profesional di indonesia
masih belum menggembirakan, banyak faktor yang dapat menyebabkan masih rendahnya
peran perawat profesional, di antaranya:
1. Keterlambatan pengakuan body of knowldge profesi keperawatan. Tahun 1985
pendidikan S1 keperawatan pertama kali di buka di UI, sedangkan di negara barat
pada tahun 1869.
2. Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat profesional.
3. Keterlambatan sistem pelayanan keperawatan (Standar, bentuk praktik
keperawatan, lisensi)
Menyadari peran profesi keperawatan yang masih rendah dalam dunia kesehatan
akan berdampak negatif terhadap mutuh pelayanan kesehatan bagi tercapainya tujuan
kesehatan “Sehat untuk semua pada tahun 2020” maka solusi yang harus ditempuh
adalah:
1. Pengembangan pendidikan keperawatan
Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan
perawatan profesional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan
pendidikan keperawatan berkelanjutan. Akademi keperawatan merupakan pendidikan
keperawatan yang menghasilkan tenaga perawatan profesional di bidang kesehatan.
Sampai saat ini jenjang ini masih terus di tata dalam hal SDM pengajar, sampai saat
ini jenjang ini masih terus di tata dalam lahan praktik dan sarana serta prasarana
penunjang pendidikan.
2. Memantapkan sistem pelayanan keperawatan profesional
Departemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan
sertifikasi praktik keperawatan. Selain itu semua penerapan model praktik
keperawatan profesional Asuhan Keperawatan harus segera dilakukan untun
menjamin kepuasan konsumen/klien.
3. Penyempurnaan organisasi keperawatan
Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta
kemampuan yang mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan
organisasi dan mengintregasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat di
rasakan manfaatnya. Restrukturisasi organisasi keperawatan merupakan pilihan tepat
guna menciptakan suatu organisasi profesi yang mandiri dan mampu menghidupi
anggotanya melalui upaya jaminan kualitas kinerja dan harapan akan masa depan
yang lebih baik serta meningkat.
Komitmen perawat guna memberikan pelayanan keperawatan yang bermutu baik
secara mandiri ataupun melalui jalan kolaborasi dengan keperawatan profesional. Nilai
profesional yang melandasi praktik keperawatan dapat dikompakkan dalam:
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam praktik keperawatan terdiri dari :
a. Body of knowledge;
b. Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan);
c. Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif.
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan
kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters (1989), pelayanan
profesional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan
tanggung jawab etik. Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat
adalah:
a. Beneficiency : selalu megupayakan keputusan dibuat berdasarkan keinginan
melakukan yang terbaik dan tidak merugikan klien (Jhonston,1994)
b. Fair: tidak mendeskriminasikan klien berdasarkan agama, ras, sosial budaya,
keadaan ekonomi dan sebagainya, tetapi memperlakukan klien sebagai individu
yang memerlukan bantuan dengan keunikan yang dimiliki.
c. Fidelity: berperilaku caring (peduli, kasih sayang, perasaan ingin membantu),
selalu berusaha menepati janji, memberikan harapan yang memadai, komitmen
moral serta memperhatikan kebutuhan spiritual klien.
3. Otonomi, kendali dan tanggung gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan
secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pegendalian kehidupan diri sendiri
yang berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi
tanggung gugat terhadap tindakannya sendiri pula sebagai pengatur dan penentu
diri sendiri. Kendali mempunyai implikasi pengaturan atau pengarahan terhadap
sesuatu atau seseorang. Bagi profesi keperawatan, harus ada kewenangan untuk
mengendalikan praktik, menetapkan peran, fungsi dan tanggung jawab anggota
profesi. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap
tindakan yang dilakukannya terhadap klien.
B. Issue dan trend dalam pendidikan keperawatan komunitas
1. Jenis jenjang pendidikan keperawatan
a. Pendidikan kokasi
pendidikan kokasi adalah suatu program diploma yang menerapkan pelayanan
atau tindakan kesehatan. Berdasarkan pada UU No. 34 tahun 2014 tentang
keperawatan pada pasal 6 (1) tingkat kokasi yang paling rendah adalah diploma
(D3) keperawatan.
b. Pendidikan akademik
Pendidikan akademik adalah pendidikan sarjana dan pasca sarjana yang
menjerumus pada penguasaan dan penegembangan ilmu pengetahuan
keperawatan secara mendalam. Berdasarkan pada UU No. 34 tahun 2014 tentang
keperawatan pada pasal 7, pendidikan akademik terdiri atas program sarjana
keperawatan, program magister keperawatan, dan progrma doktor keperawatan
(S2). Dengan peminatan keperawatan komunitas sudah banyak beredar pada
universitas negeri diantaranya UI, UGM, Universitas Brawijaya dan UNDIP.
Doktor keperawatan komunitas (S3) sudah diterapkan difakultas keperawatan
Universitas Indonesia.
c. Pendidikan profesi
Pendidikan profesi adalah jenjang pendidikan timggi setelah program sarjana
dimana mahasiswa memiliki skil dalam pekerjaan dengan keahlian khusus dalam
bidang profesi dan spesalis tertentu. Dimana peserta didik jenjang pendidikan
profesi NERS.
Komunitas dan spesalis komunitas sudah diterapkan pada universitas indonesia
pendidkan profesi menurun UU No. 34 tahun 2014 tentang keperawatan pada
pasal 8 terdiri atas program profesi keperawatan dan program spesialis
keperawatan.
2. Kewenangan pendidikan dan ruang lingkup
Ruang lingkup pada keperawatan komunitas sudah ditetapkan oleh PBP-PPNI 2007
bahwa kualifikasi perawat kesehatan komunitas berdasarkan jenjang pendidikan
perawat. PK I dalam ruang lingkup ini perawat mampu memberikan pelayanan
keperawatan pada klien, keluarga klien dan kelompok dengan masalah kesehatan
tertentu, dengan tingkat pendidikan minimal adalah S1 keperawatan dan Ners
komunitas, dimana untuk S1 harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan
dasar dalam lingkup keperawatan komunitas yg masih dalam pengawasan bimbingan
dari perawat senior dengan bimbingan yg terbatas. Sedangkan untuk Ners komunitas
harus memiliki kompetensi memberikan keperawatan dasar dalam lingkup
keperawatan komunitas dalam pengawasan bimbingan dari perawat senior yg
sepenuhnya sudah dilimpahkan atau diberikan kepercayaan oleh perawat senior. PK
III dalam ruang lingkup ini perawat mampu mengelola dalam penanggulangan
masalah kesehatan masyarakat, dengan tingkat pendidikan minimal adalah magister
(S2) keperawatan komunitas dengan mimiliki kompetensi melakukan tindakan
keperawatan khusus dengan keputusan mandiri dan bertanggung jawab sepenuhnya
atas tindakan keperawatan yg diberikan. PK IV dalam ruang lingkup ini perawat
mampu dalam mengembangkan penanggulangan masalah keperawatan kesehatan
keperawatan masyarakat yg komplek, dengan tingkat pendidikan minimal adalah
spesialis komunitas. Pada tingkat pendidikan ini perawat harus memiliki kompetensi
melakukan tindikan keperawatan khusus atau subspesialis dengan keputusan mandiri,
memberikan keperawatan dasar pada klien dalam lingkup komunitas dengan
menyeluruh/utuh dan melakukan rujukan keperawatan.
PK V dalam ruang lingkup ini perawat mampu melakukan konsultasi dan
pengebangan pelayanan, dengan tingkat pendiddikan doktor dan paling rendah
adalah magister. Doktor dalam tingkatan ini memiliki kompetensi yang tinggi yaitu
melakukan tindakan dan asuhan secara keperawatan khusus dengan keputusan
mandiri dan sebagai konsultan dalam lingkup komunitas.
C. Bentuk –bentuk trend dan issue
Tren yang sedang dibicarakan adalah:
1. Pengaruh politik terhadap keperawatan profesional
Keterlibatan perawat dalam politik sangat terbatas. Walaupun cara individu ada
beberapa nama seperti F.Nightingale, Lilian Wald, Margaret Sunger, dan Lavinia
Dock telah mempengaruhi dalam pembuatan di berbagai bidang nampaknya perawat
kurang dihargai sebagai kelompok. Gerakan wanita telah memberikan inspirasi pada
perawat mengenai masalah keperawatan komunitas.
Kekuatan politik merupakan kemampuan untuk mempengaruhi atau meyakinkaan
seseorang untuk memihak pada pemerintah untuk memperlihatkan bahwa kekuatan
dari pihak tersebut membentuk hasil yang diinginkan (Rogge,1987).
Perawat merasa tidak nyaman dengan politik karena mayoritas perawat adalah wanita
dan politik merupakan dominasi laki-laki (Marso,1990). Keterlibatan perawat dalam
politik mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam kurikulum keperawatan,
organisasi profesional, dan tempat perawatan profesional.Oorganisasi keperawatan
mampu menggambungkan semua upaya seperti pada Nursing Agenda For Healt Care
Reform (Tri-council,1991).
2. Pengaruh perawat dalam aturan praktik keperawatan
Prospek keperawatan komunitas dimasa yang akan datang cenderung semakin
berkembang dalam sistem pelayanan kesehatan pemerintah. Peran perawat kesehatan
masyarakat sangat dibutuhkan dalam mengatasi sebagian masalah kesehatan yang
terjadi dimasa yang akang datang karena mengikuti perubahn secara keseluruhan.
Dampak perubahan tersebut dapat berpengaruh pada peran yang dilakukan perawat
intervensi keperawatan kesehatan masyarakat berbagai tingkat pelayanan akan
semakin besar dikarenakan adanya kelainan, ketidakmauan dan ketidakmampuan
individu keluarga, kelompok, dan masyarakat.
3. Perkembangan industrilisasi serta perubahan kondisi sosial. Perkembangan
industrilisasi serta perubahan kondisi sosial yg cepat dengan di sertai perubahan-
perubahan sikap, nilai, gaya hidup, kondisi lingkungan, kelompok-kelompok
masyarakat baru, masalah individu, dan masyarakat.
4. Meningkatkan pengetahuan masyarakat sebagai pelayanan kesehatan akan
meningkatkan juga harapan mereka terhadap mutu pelayanan keperawatan dan
kesehatan pola pelayanan kesehatan yang baru akan meningkatkan pencapaian
kesehatan bagi semua orang pada tahun 2000.
5. Kurang tenaga medis menyebabkan pelimpahan tanggung jawab atau wewenang pada
perawat.
6. Masyarakat akan menjadi rekan kerja dalam pelayanan kesehatan masyarakat.
Banyak pelayanan yang akan dilaksanakan di luar rumah sakit, misalnya pelayanan
pada rehabilitasi, kesehatan jiwa, dan lain-lain.
D. Manfaat trend dan issue dalam keperawatan
Pemanfaatan teknologi telehealth mempunyai banyak manfaat dan keuntungan bagi
berbagai pihak diantaranya pasien, petugas kesehatan dan pemerintah aspek kemudahan
dan peningkatan jangkauan serta pengurangan biaya menjadi keuntungan yang bisa
terlihat secara langsung. Dengan adanya kontribusi telehealth dalam pelayanan
keperawatan dirumah atau homecare, akan banyak sekali manfaat yang dapat dirasakan
oleh pasien dan keluarga, perawat, instansi pelayanan kesehatan dan termasuk juga
pemerintah dalam hal ini adalah departemen kesehatan. Namun demikian untuk bisa
mengaplikasikan telehealth dalam bidang keperawatan banyak sekali tantangan dan
hambatan misalnya faktor biaya, sumber daya manusia, kebijakan perilaku.
E. Peran perawat terhadap trend dan issue
Peran perawat dalam penerapan trend issue yaitu dapat melakukan perannya sebagai
pemberi asuhan keperawatan (care giver) dengan lebih baik. Pemberi asuhan
keperawatan akan lebih baik dengan adanya telehealth atau telenursing yang berbasis
teknologi. Dengan adanya teknologi telenursing ini perawat hendaknya dapat melakukan
tindakan keperawatan dengan lebih efisen dan tepat. Dengan demikian perawat sebagai
pemberi pelayanan keperawatan dengan asuhan keperawatannya dituntut semakin
profesional dan menegedepankan perkembangan teknologi kesehatan andalan memberi
pelayanan kesehatan dengan manfaat kecanggihan teknologi, asuhan keperawatan
tersebut bisa diberika hasil lebih baik. Perawat juga dapat melakukan perannya sebagai
kolabulator dengan tim kesehatan lain dengan manfaat komunikasi pada telenursing
sehingga pelayanan kepada pasien lebih meningkat
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan
Trend praktik keperawatan meliputi berbagai praktik di berbagai tempat praktik
dimana perawat memiliki kemandirian yang lebih besar. Perawat secara terus menerus
meningkatkan otonomi dan penghargaan sebagai anggota tim asuhan keperawatan. Peran
perawat meningkat dengan meluasnya fokus asuhan keperawatan. Tren dalam
keperawatan sebagai profesi meliputi perkembangan aspek-aspek dari keperawatan yang
mengkarakteristikan keperawatan sebagai profesi meliputi: pendidikan, teori, pelayanan,
otonomi, dan kode etik. Aktivitas dari organisasi keperawatan professional
menggambarkan trend dan praktik keperawatan.
Keperawatan sebagai profesi dituntut untuk mengembangkan keilmuannya
sebagai wujud kepeduliannya dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia baik
dalam tingkatan preklinik maupun klinik. Untuk dapat mengembangkan keilmuannya
maka keperawatan dituntut untuk peka terhadap perubahan-perubahan yang terjadi di
lingkungannya setiap saat.

B. Saran
Diharapkan sebagai mahasiswa nantinya yang akan menjadi tenaga kesehatan
masyarakat dapat mengetahui trend dan issue keperawatan dan dapat memberikan
pengetahuan tersebut terhadap masyarakat luas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/document/374783405/330292470-issue-dan-trend-keperawatan-
komunitas-pdf

http://ekanovriadytanjung.blogspot.co.id/2013/04/tren-dan-isu-keperawatan-komunitas.html

Anda mungkin juga menyukai