Anda di halaman 1dari 40

ANATOMI &

FUNGSI
GENETALIA
; G SPOT
Oleh:
1. Khafidhiyah Nur Insaniyah
(011924653001)
2. Windarti (011924653002)
GENETALIA
01. EKSTERNA
VULVA
Vulva mencakup semua struktur yang terlihat
secara eksternal dari simfisis pubis ke tubuh perineum.
Ini termasuk mons pubis, labia mayora dan minora,
klitoris, hymen, vestibulum, lubang uretra, vestibular
mayor atau kelenjar Bartholin, kelenjar vestibular
minor, dan kelenjar parauretra. (Cunningham, 2018).
Kulit vulva berbentuk bulat telur dengan sumbu
anteroposterior. Di bagian anterior, vulva memanjang
dari dinding abdomen di simfisis pubis, ke arah
posterior anus. Batas lateral adalah sisi medial paha di
lipatan genitofemoral (Gonzalez, 2016).
MONS PUBIS
Mons pubis adalah gundukan yang berisi lemak
di atas simfisis pubis. Pada masa pubertas
mons pubis mulai ditumbuhi rambut yang
merupakan tanda pubertas sekunder. Setelah
pubertas, kulit mons pubis ditutupi oleh rambut
keriting yang membentuk ikon lambang
segitiga, yang tumbuh diatas simfisis pubis.
Fungsi mons pubis melindungi simpisis pubis
saat berlangsungnya hubungan seksual. Fungsi
dari rambut pubis selain sebagai estetika juga
dapat mencegah terjadinya infeksi.

(Cunningham, 2018)
LABIA MAYORA
• Labia mayora teridiri atas bagian kanan dan kiri.
• Labia mayora biasanya memiliki panjang 7 sampai 8 cm, lebar 2
sampai 3 cm, dan tebal 1 sampai 1,5 cm.
• Saat pubertas akan ditumbuhi oleh rambut pubis ke arah bawah dan
belakang.
• Berupa lipatan jaringan lemak berbentuk lonjong dan menonjol yang
berasal dari mons veneris.
• Terdiri dari 2 permukaan, yaitu bagian luar yang menyerupai kulit biasa
dan ditumbuhi rambut, dan bagian dalam menyerupai selaput lendir
dan mengandung banyak kelenjar sebaceous (penghasil minyak) dari
kelenjar keringat.
• Homolog dengan skrotum pada pria.
• Fungsi melindungi lubang vagina

(Cunningham, 2018)
LABIA MINORA
• Labia minora adalah lipatan jaringan tipis yang terletak di medial setiap labia mayora.
• Labia minora meluas ke atas, di mana masing-masing membelah menjadi dua
lamellae.
• Dari setiap sisi, lamellae yang rendah membentuk frenulum klitoris, dan lamellae atas
bergabung untuk membentuk kulup.
• Di bagian inferior, labia minora meluas mengelilingi orificium vagina bergabung
membentuk fourchet.
• Dimensi labia minora sangat bervariasi antar individu, dengan panjang 2 sampai 10
cm dan lebar 1 sampai 5 cm.
• Labia minora terdiri dari jaringan ikat dengan banyak pembuluh darah, serat elastin,
sangat sedikit serat otot polos, dan terdapat pula banyak saraf akhiran dan sangat
sensitif.
• Pada labia minora kurang adanya folikel rambut, kelenjar ekrin, dan kelenjar apokrin.
Namun, kelenjar sebaceous sangat banyak

(Cunningham, 2018)
(Cunningham, 2018)
KLITORIS
• Klitoris adalah organ sensitif seksual wanita yang
utama.
• Terletak di bawah kulup, di atas frenulum dan uretra,
dan menonjol ke bawah dan ke dalam menuju lubang
vagina.
• Lipatan di atas klitoris yang bergabung membentuk
preputium,
• Klitoris terdiri dari glans, korpus atau tubuh, dan dua
crura.
• Klitoris membelah secara superolateral menjadi
sepasang krura sepanjang 3-3,5 cm. Setiap crus klitoris
berlabuh ke ramus ischiopubic dan ditutupi oleh otot
ischiopubic yang tipis (Gonzalez, 2016).
• Fungsi klitoris memainkan peran fundamental dalam
gairah seksual wanita dan ereksi melalui rangsangan
taktil, meskipun tidak secara signifikan memperpanjang.
(Cunningham, 2018)
VESTIBULUM
• Ruang depan berbentuk almond, diapit • Di belakang introitus terdapat lipatan
garis lateral hart, dekelilingi kedua disebut forest.
labia minora secara lateral, terdapat • Jika ada rangsangan pada lubang kecil
selaput darah di medial, frenulum klitoris ini akan keluar cairan (lendir) yang
di anterior dan fourchet di dihasilkan oleh kelenjar Bartolin.
belakang. .Berasal dari sinus urogenital. • Fungsi berfungsi mengeluarkan cairan
• Vestibulum merupakan muara muara dari yang berasal dari genetalia internal.
6 buah lubang (uretra, vagina, 2 saluran
kelenjar bartolin, dan 2 saluran kelanjar
prauretra terbesar yaitu kelenjar skene.
Lubang Vagina
• Berupa Lubang pada vagina membentuk
bangunan separuh bulan disebut
introitus.

(Cunningham, 2018)
KELENJAR VESTIBULAR
• Kelenjar Bartholin, juga disebut kelenjar vestibular
mayor, berdiameter 0,5 sampai 1 cm.
• Terletak lebih rendah dari bola vestibular dan dalam
ke ujung inferior otot bulbospongiosus (bekas otot
bulbocavernosus).
• Dari masing-masing kelenjar terdapat sebuah saluran
yang meluas ke medial berukuran panjang 1,5 sampai
2 cm, dan terbuka di distal cincin selaput dara — satu
di arah jam 5 dan yang lainnya pada arah jam 7 di
ruang depan.
• Sebaliknya, kelenjar vestibular minor adalah kelenjar
dangkal yang dilapisi oleh sekresi epitel musin
sederhana dan terbuka di sepanjang garis Hart.
• Fungsi kelenjar ini mengeluarkan cairan yang
berperan sebagai pelumas saat berhubungan seksual.
(Cunningham, 2018)
KELENJAR PRAURETRA (KELENJAR SKENE)
• Kelenjar paraurethral adalah kumpulan banyak
kelenjar yang berukuran kecil dengan saluran terbuka,
terutama di sepanjang aspek inferior uretra.
• Dua saluran terbesar disebut kelenjar Skene, dan
salurannya biasanya terletak di distal dan dekat
meatus uretra.
• Secara klinis, peradangan dan obstruksi saluran dari
salah satu kelenjar paraurethral dapat menyebabkan
pembentukan divertikulum uretra.
• Lubang depan uretra atau meatus berada di garis
tengah ruang depan vestibulum, 1 sampai 1,5 cm di
bawah lengkung kemaluan, dan jarak pendek di atas
lubang vagina.
• Fungsi Kelenjar Skene mengeluarkan sejumlah kecil
lendir untuk menjaga lubang tetap lembab dan
dilumasi untuk bagian urin
(Cunningham, 2018)
HYMEN
• Hymen merupakan batas/sekat antara genetalia eksterna dan interna.
• Hymen merupakan selaput yang menutupi introitus vagina. 
• Biasanya himen berlubang sebesar ujung jari berbentuk bulan sabit atau sirkular
sehingga darah menstruasi dapat keluar. Namun kadang kala ada banyak lubang kecil
(kribriformis), bercelah (septata), atau berumbai tidak beraturan (fimbriata).
(Cunningham, 2018)
PERINEUM
• Perineum dibentuk oleh jaringan lunak di bagian bawah diafragma pelvis yang diakhiri
dengan kulit.
• Perineum berbentuk berlian memiliki diafragma urogenital sebagai atapnya dan kulit sebagai
lantainya.
• Mengandung sejumlah besar jaringan adiposa dengan saraf, pembuluh darah, jaringan ereksi,
dan beberapa otot yang sangat kecil di dalamnya.
• (Gonzales, 2016)
• Berada di antara paha dengan batas yang mencerminkan garis tulang outlet pelvis (simfisis
pubis di anterior, rami ischiopubic dan tuberositas iskia anterolateral, ligamen sakrotuberus
posterolateral, dan tulang ekor di posterior).
• Sebuah garis arbitrer dengan tuberositas iskia membagi perineum menjadi segitiga anterior,
juga disebut segitiga urogenital, dan segitiga posterior, segitiga anal.
• Fungsi Perineum meregang pada persalinan, kadang perlu dipotong (episiotomi) untuk
memperbesar jalan lahir dan mencegah rupture.
(Cunningham, 2018)
02. G-SPOT
SEJARAH G-
Pada tahun 1944, Grafenberg SPOT dan Robert L. Dickinson
menggambarkan zona perasaan sensitif seksual yang terletak di sepanjang
permukaan pinggiran dari dinding vagina anterior. Pada tahun 1950, Dr.
Grafenberg menulis karya Ernest Gräfenberg (kemudian diubah namanya
menjadi Grafenberg) tentang daerah sensitif di dinding anterior vagina,
sejajar dengan uretra yang bila dirangsang menyebabkan uretra wanita
membesar dan membengkak dan muncul kenikmatan seksual yang intens
dan berkontribusi pada orgasme (Whipple, 2015).
Istilah "G-spot" diciptakan sekitar 30 tahun kemudian oleh Addiego et
al. (1981) sebagai pengakuan atas Karya Ernest Grafenberg. G-spot itu
dideskripsikan di lokasi yang sama, sebagai pembengkakan yang teraba
sepanjang uretra, stimulasi yang berkontribusi pada orgasme "lebih dalam"
dan keluarnya cairan seperti ejakulasi dari lubang uretra saat mencapai
orgasme (Tomov, 2017).
G-spot, disebut titik Gräfenberg, dicirikan
sebagai area sensitif seksual pada vagina
yang, jika dirangsang, dapat menyebabkan
DEFINISI gairah seksual yang kuat, orgasme yang kuat,
dan potensi ejakulasi wanita. Biasanya
dilaporkan terletak 5-8 cm (2-3 inci) di depan
(anterior) dinding vagina antara lubang vagina
dan uretra dan merupakan area sensitif yang
mungkin menjadi bagian dari prostat wanita.

(Whipple, 2015)
LOKASI
Area G-Spot pada wanita terletak sekitar pertengahan antara bagian
belakang tulang kemaluan dan leher rahim, di sepanjang uretra. Ini adalah
area sensitif yang dirasakan sekitar 4,5 cm dari introitus dalam vagina di
dinding depan, yang membengkak saat dirangsang, meskipun sulit untuk
meraba dalam keadaan tidak terstimulasi (Tomov, 2017).
Jaringan yang membentuk area G spot terdiri dari jaringan darah yang
kompleks pembuluh darah, kelenjar parauretheal dan saluran (prostat
wanita), ujung saraf, dan jaringan yang mengelilingi leher kandung kemih.
Kompleks klitorisuretra-vagina (juga dikenal sebagai area G spot) yang
mengandung beberapa organ berbeda yang sangat kompleks pada wilayah
ini. Ini termasuk 1) dinding vagina anterior, 2) uretra, 3) kelenjar Skene (juga
disebut kelenjar para-uretra atau kelenjar prostat wanita), 4) kelenjar lain di
wilayah ini (kelenjar vestibular, kelenjar Bartholin), 5) otot sekitarnya dan
jaringan koneksi, dan 6) bahkan bagian dari klitoris (Whipple, 2015).
GENETALIA
INTERNA 03.
TERBENTUKNYA
GENETALIA INTERNA

• 8 minggu : Masa ambigusexual ( duktus wolfii dan duktus muleri )


• Bila tidak terdapat AMH pada janin maka dari duktus mulleri akan terbentuk Tuba fallopii,
Uterus , dan bagian atas vagina.
VAGINA

• Tabung muskulo membran yang memanjang ke


rahim dan antara kandung kemih dan rektum.
• Anterior : dipisahkan kandung kemih.
• Posterior : bagian bawah vagina dan rektum
membentuk septum rektovagina.
• Bagian atas vagina dipisahkan dari dubur oleh
kantong rectouterine (cul-de-sac/kovum
dauglas)
• Dinding anterior dan posterior lumen vagina
bersentuhan , sedikit ruang di margin lateral.
• Panjang vagina :
 Dinding anterior 6 – 8 cm
 Dinding vagina posterior 7 -10 cm
• Ujung atas vagina dibagi oleh serviks menjadi :
 Forniks anterior
 Forniks posterior
 Dua sisi lateral kanan kiri.
 Untuk meraba organ panggul interna
• Aliran darah vagiLapisan vagina terdiri dari epitel skuamosa bertingkat dan non keratin.
• Lapisan ototnya mengandung otot polos, kolagen dan elastin.
• Cairan vagina berasal dari plexus kapiler subepitel vagina.
• Aliran darah vagina :
 Bagian proximal disuplai oleh arteri uterin dan arteri vagina.
 Bagian posterior disuplai dari arteri rektum tengah.
 Bagian distal barasal dari arteri pudential internal.
 Aliran Pembuluh darah yang mengaliri setiap sisi vagina berjalan medial membentuk garis
tengah anastomosis.
FUNGSI VAGINA

• Alat hubungan sexual


• Menyimpan sperma dari penis selama
hubungan sexual
• Jalan untuk keluarnya darah haid / cairan dari
rahim
• Jalan lahir bayi dari uterus.
UTERUS

• Terletak diantara rektum di belakang ,di di depan


kandung kencing.
• Panjang uterus 5 sd 8 cm, beratnya 30 sd 60 gram
UTERUS
• Bentuk buah pir,bagian besar tubuh/korpus, bagian yang lebih
kecil menonjol dalam vagina disebut serviks.
• Bagian yang menyatukan korpus dan serviks
(istmush)membentuk SBR.
• Setiap margin superolateral korpus adalah cornu uterus
tempat munculnya tuba fallopi.
• Dinding posterior uterus dan atas ditutupi serosa ( peritonium
visceral ) yang bagian bawahnya membentuk kovum
dauglas/rectouterine.
• Di bagian kaudal Peritonium visceral memantul ke kubah
kandung kecing membuat vesikouterine-memisahkan
uterus anterior dari dinding posterior kandung kemih.( untuk
insisi SC )
DINDING UTERUS
1.Tunika mukosa /dalam ( endometrium )
 Terdiri dari epitel, kalenjar invaginasi dan stroma
vaskuler.
 Saat menstruasi (lapisan fungsionalis dan basalis)
 Saat hamil ( desidua )
2. Tunika muskularis ( Miometyrium)
 Kandungan otot lebih besar di anterior dan
posterior perubahan bentuk saat hamil
 Serat miometrium mengelilingi pembuluh darah
miometrium  kala 3 persalinan.
3. Tunika serosa (perimetrium )
MORFOLOGI UTERUS
lapisan fungsionalis  untuk mempersiapkan impantasi balstokis sehingga menjadi
tempat proliferasi,sekresi dan degenerasi.
Lapisan basalis  menyediakan endometrium regeneratif setelah hilangnya lapisan
fungsionalis saat menstruasi.

FUNGSI UTERUS
• Untuk menahan ovum yang telah dibuahi selama perkembangan. ( endometrium )
• Sewaktu hamil uterus bertambah besar sampai keluar pelvis masuk ke dalam
rongga abdomen.dindingnya menjadi tipis tetapi lebih kuat .
• Pada saat mulai melahirkan uterus berkontraksi secara ritmis dan mendorong bayi
dan plasenta keluar kemudian kembali ke ukuran normalnya melalui proses
involusi.
LIGAMEN UTERUS
1. ligamen bundar
 Agak bawah dan anterior dari tuba fallopii memanjang ke lateral – kanal inguinal- berakir di
bagian atas labium mayor sisi lateral.
 Terdapat Arteri sampson ( cabang arteri uterus )
 Terdiri dari ikatan polos yang dipisahkan oleh jaringan fibrosa.
 Diameter 3 sd 5 mm (tidak hamil)
 Hipertropi cukup besar saat hamil.
 Identifikasi tuba fallopii saat sterilisasi.
2. Ligamen lebar/luas
 Mirip sayap memanjang dari margin uterus alateral kanan kiri ke dinding samping pelvis.
LIGAMEN UTERUS
 Terdiri dari lapisan peritonium 2 lapis.
Yang terlipat di atas tuba fallopii : meso salpinx
Di sekitar ligamentum bundar : mesotere
Di atas ligamentum ovarium : mesovarium
Memanjang di bawah ujung fimbriae menuju dinding panggul membentuk ligamen
suspensori/ligamen infundibulopelvic ovarium. ( mengandung pembuluh saraf dan pembuluh
ovarium)
3. Ligamen kardinal / ligamen servikal transversa / ligamentum Mackenrodt
 Jangkar secara medial ke uterus dan vagina bagian atas
 Dasar dari tebal ligamentum luas
4. Ligamen uterosakral.
 Berasal dengan perlekatan posterolateral pada bagian supravaginal serviks dan memasukkan
fasia ke sakrum.
 Terdiri dari jaringan ikat, pembuluh darah dan saraf dan beberapa otot polos.
 Ditutupi peritonium - membentuk batas lateral kovum dauglas.
CERVIKS
• Berbentuk silinder mempunyai lubang kecil di setiap ujungnya.
• Rongga cervix bersambung dengan rongga uterus melalui os interna, dan
bersambung dengan rongga vagina melalui os externa.
• (os internal dan os eksternal yang dihubungkan oleh kanal endoserviks)
• Sebelum melahirkan os serviks external adalah kecil,teratur dan oval.setelah
persalinan pervaginam lubang berubah menjadi celah melintang (bibir servik
anterior dan posterior )
• Bagian atas cerviks ( supra vaginalis )
• Bagian bawah menjulur ke dalam vagina (portio vaginalis )
• Permukaan serviks yang secara radial mengelilingi os eksternal disebut
ectocerviks dibatasi oleh epitel skuamosa bertingkat .
• Kanal endoserviks dilapisi epitel kolumnar yang mensekresi musin.
• Stroma serviks terdiri dari kolagen, elastin, dan proteoglikan, sangat sedikit
otot polos - pematangan serviks .
FUNGSI CERVIKS

• Jalur sperma dari vagina melalui rahim ke tempat pembuahan


• Jalan untuk melahirkan bayi dari rahim.
PASOKAN DARAH PANGGUL
Aorta abdominalis
1. arteri ovarika suplai ke uterus.
2. Arteri iliaka kanan dan kiri arteri iliaka interna dan eksterna kanan dan kiri.
3. Arteri iliaka interna ( arteri hipogastrik ) masuk pelvismelayani organ dalam
pelvis.arteri uterus.

Vena uterus menyertai arteri masing masing.


4. Vena arkuarta vena uterus vena iliaka interna vena iliaka umum.
5. Uterus bagian atas, ovarium, bagian atas ligamentum luas vena plexus
pampiniformis besar  vena ovarium (kanan bermuara ke vena cava & kiri
bermuara ke ginjal kiri )
ARTERI UTERUS
Arteri uterus  dasar ligamentum luasmedial sisi lateral uterus.sekitar 2 cm
lateral serviks arteri uterus menyilang ureter.
Mencapai supravaginal cerviks membelah ; Arteri cervicovaginal cerviks bawah
dan vagina atas.
Cabang utama ke cerviks atas dan menembus rahim membentuk arteri
arkuata.melengkung melintasi organ mengalir dalam miometrium tepat di bawah
lapisan serosa.beranastomase di garis tengah uterus.
Cabang arteri radial dari sudut arteri arkuata berjalan ke dalam melalui miometrium
masuk ke endometrium bercabang (arteri basal/spiral )
Sebelum mencapai tuba fallopii terbagi 3 cabang terminal :
1. Cabang ovarium membentuk anastomase
2. Cabang tuba keluar melalui mesosalpinx
3. Cabang fundus .
ARTERI OVARIUM

• Suplai ke uterus, ovarium, dan tuba fallopi.


• Melintasi seluruh ligamentum luas cornu uterusanastomasis dengan cabang ovarium
dan arteri uterus.( suplai ganda )
PERSYARAFAN UTERUS
• Didominasi secara otonom.
• Simpatis dan parasimpatis.
• Simpatis : dimulai dari hipogastrik superior.plexus timbul dari T tulang belakang
melalui L2.
• Parasimpatis : berasal dari neuron T tulang belakang S2 melalui S4.
 Plexus panggul/plexus hipogastrik inferior( S4 dan S5)menyertai cabang
cabang arteri iliaka interna ke visera masing masing organ( kandung kemih,
rektum, uterovaginal )
 Rangsangan kotraksi uterus dikirim ke SSP melalui serabut saraf sensoris
plexus hipogastrik inferior medula spinalis melalui T10, T 12 dan saraf
tulang belakang.
 Berbentuk seperti biji buah kenari.
Terletak di kanan dan kiri uterus, di bawah tuba fallopii
dan terikat di sebelah belakang oleh ligamentum OVARIUM
latum.
 Ukuran : 2,5 sd 5 cm.lebar 1,5 sd 3 cm ,ketebalan 0,6 sd
1,5 cm.
 Terdiri 2 bagian
1. Korteks ; halus, permukaan putih kusam, dilapisi epitel
kuboid germinal wardayer yang di dukung oleh
kondensasi jaringan ikat tunica albugenia.dibawah
korteks mengandung oosit dan folikel yang
berkembang.
2. Medulla : jaringan ikat longgar ,banyak arteri dan
vena serta sejumah kecil otot polos.
Memiliki 3 fungsi :
3. Produksi ovum
4. Produksi estrogen
5. Produksi progesteron.
TUBA FALLOPII

• Berjalan dari sudut atas uterus ke samping kiri dan


kanan,di tepi ligamentum latum ke arah sisi pelvis,
panjang kira- kira 8- 14cm.
• Ditutupi oleh peritoneum viseral ( mesosalpinx)
• Lapisan berotot terdiri atas serabut longitudinal
dan melingkar.( miosalpinx)
• Mendapat darah dari arteri ovarika
• Pelayanan persyarafan dari plexus hipogastrik dan
plexus ovarikus
• Di ujung dekat uterus(interstitial ) menyempit 3mm.( isthmus ) makin jauh dari uterus
makin membesar dan melebar 5-8 mm. membentuk ampulla, dan akirnya belok ke
bawah berakir menjadi tepi ber-fimbria.( infundibulum)
• Salah satu umbai menempel ke ovarium.
• Lapisan dalam ( endosalpinx) terdiri dari sel epitel kolumnar yang bersilia,sekretori.
• Mukosa tuba tersusun dalam lipatan memanjang menuju fimbria.
• Otot tuba mengalami kontraksi ritmik terus menerus bervariasi dengan perubahan
hormon ovarium. bersama arus silia mempengaruhi transportasi sel telur.

FUNSI OVARIUM
1. Mengambil sel telur saat ovulasi
2. Mengantarkan ovum dari ovarium ke uterus.
3. Tempat pembuahan (ampulla )
THANKS!
REFERENCES
• Berek, Jonathan. 2020. Berek & Novak’s Gynecology 16 Ed. Cina: Wolters Kluwer.
• Cunningham, Gary. 2018. Williams Obstetrics 25 Ed. Amerika: McGraw-Hill Education.
• Evelyn C.pearce. 2005. Anatomi dan Fisiologo Untuk Paramedis. Jakarta: ECG.
• Gonzales, Yuan et.al. 2016. Overview of The Female Reproductive System. Amerika: Spinger Science.
• Jerome F,Strauss III,Phd,Robet L.barbieri,MD, yen & Jaffe’s , Reproduktive,Endokrionology,Phisiology
pathophysiology , and Clinical Management,Elsaivers Salinders, edisi 17,tahun 2014
• John F. Kennedy Blvd. 2014.. Philadelphia. Saunders, an imprint of Elsevier Inc Yen & Jaffe’s
Reproductive Endocrinology: Physiology, Pathophysiology, and Clinical Management, Seventh Edition
• Speroff, Leon & Frizt, Marc A. 2011. Clinical Gynecologic Endocrinology and Fertility, Ed.VII TH.
USA:
Lippincott Williams & Willkins Philadelphia 530 Walnut Street, Philadelphia, PA 19106.
• Tomov, Nikola et.al. 2017. The Female G-spot: Anatomical Fact Or Fantasy? . Bulgaria: Medical
Biology Studies, Clinical Studies, Social Medicine And Health Care
• Whipple, Beverly. 2015. Female Ejaculation, G Spot, A Spot, and Should We Be Looking for Spots?.
Amerika: Current Sexual Health Reports.

Anda mungkin juga menyukai