Anda di halaman 1dari 13

1.

1 ANATOMI FISIOLOGI ORGAN REPRODUKSI WANITA

Organ reproduksi wanita dibagi menjadi dua yaitu bagian eksterna (bagian luar) dan interna
(bagian dalam).

1.1.1 Genetalia interna dan externa


A. Genetalia interna
Berikut adalah anatomi dan fisiologi dari organ reproduksi wanita genetalia
interna
Organ genetalia interna meliput :

a. Vagina
Vagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan
tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak
pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm
dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum. Vagina
mempunyai fungsi yaitu : sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah
menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.
b. Uterus
Uterus merupakan alat yang berongga dan berbentuk sebagai bola lampu yang gepeng dan
terdiri dari 2 bagian : korpus uteri yang berbentuk segitiga dan servix uteri yang berbentuk
silindris. Bagian dari korpus uteri antara kedua pangkal tuba disebut fundus uteri (dasar
rahim).

Bentuk dan ukuran uterus sangat berbada-bada tergantung dari usia, dan pernah melahirkan
anak atau belum. Cavum uteri (rongga rahim) berbentuk segitiga, melebar di daerah fundus
dan menyempit kearah cervix. Sebelah atas rongga rahim brhubungan dengan saluran indung
telur (tuba follopi) dan sebelah bawah dengan saluran leher rahim (kanalis cervikalis).
Hubungan antara kavum uteri dengan kanalis cervikalis disebut ostium uteri internum,
sedangkan muara kanalis cervikalis kedalam vagina disebut ostium uteri eksternum. Dinding
rahim terdiri dari 3 lapisan : Perimetrium (lapisan peritoneum) yang meliputi dinding uteru
bagian luar, Myometrium (lapisan otot) merupakan lapisan yang paling tebal, Endometrium
(selaput lendir) merupakan lapisan bagian dalam dari korpus uteri yang membatasi kavum
uteri.
c. Tuba Fallopi
Tuba Fallopi terdapat pada tepi atas ligamentum latum, berjalan kearah lateral, mulia dari
kornu uteri kanan kiri yang panjangnya kurang lebih 12 cm dan diameternya 3-8 mm. Fungsi
tuba yang utama adalah untk membawa ovum yang dilapaskan ovarium ke kavum uteri.
Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :

1. Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai
pada ostium internum tubae.
2. Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan
bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.
3. Pars Isthmica, bagian tuba sebelahkeluar dari dinding uerus dan merupakan bagian tuba
yang lurus dan sempit.
4. Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga
perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.

d. Ovarium
Ovarium terdapat di dalam rongga panggul di sebelah kanan maupun sebelah kiri dan
berbentuk seperti buah kenari. Ovarium berfungsi memproduksi sel telur, hormon esterogen
dan hormon progesteron.
B. Genetalia ekterna

a. Mons Veneris
Mons Veneris merupakan bagian yang menonjol dan terdiri dari jaringan lemak yang
menutupi bagian depan simpisis pubis, dan setelah masa pubertas kulit mons veneris akan di
tumbuhi oleh rambut.

b. Labia Mayora
Labia mayora berbentuk lonjong dan menonjol, berasal dari mons veneris dan berjalan ke
bawah dan belakang. Yaitu dua lipatan kulit yang tebal membentuk sisi vulvadan terdiri dari
kulit, lemak, pembuluh darah, jaringan otot polos dan syaraf. Labia mayora sinistra dan
dextra bersatu di sebelah belakangdan merupakan batas depan dari perinium, yang disebut
commisura posterior (frenulum), dan panjangnya kira-kira 7, 5 cm.

Labia Mayora terdiri daridua permukaan :

1. Bagian luar, menyerupai kulit biasa dan ditumbuhi rambut.


2. Bagian dalam menyerupai selaput lendir dan mengandung banyak kelenjar sebacea.

c. Labia Minora
Labia minora merupakan lipatan sebelah medial dari labia mayora dan merupakan lipatan
kecil dari kulit diantara bagian superior labia mayora. Sedangkan labianya mengandung
jaringan erektil. Kedua lipatan tersebut bertemu dan membentuk superior sebagai preputium
klitoridis pada bagian superior dan inferior sebagai klitoridis pada bagian inferior

d. Klitoris
Klitoris merupakan sebuah jaringan erektil kecil, banyak mengandung urat-urat syaraf
sensoris yang dibentuk oleh suatu ligamentum yang bersifat menahan ke depan simpisis pubis
dan pembuluh darah. Panjangnya kurang lebih 5 cm. klitoris identik dengan penis tetepi
ukurannya lebih kecil dan tak ada hubungannya dengan uretra.

e. Hymen (selaput Dara)


Hymen adalah diafragma dari membrane yang tipis dan menutupi sebagian besar introitus
vagina, di tengahnya terdapat lubang dan melalui lubang tersebut kotoran menstruasi dapat
mengalir keluar. Biasanya hymen berlubang sebesar jari, letaknya di bagian mulut vagina
memisahkan genitalia eksterna dan interna.

f. Vestibulum
Vestibulum merupakan rongga yang sebelah lateralnya dibatasi oleh kedua labia minora,
anterior oleh klitoris, dorsal oleh fourchet. Pada vestibulum terdapat muara-muara dari vagina
uretra dan terdapat juga 4 lubang kecil yaitu: 2 muara dari kelenjar Bartholini yang terdapat
disamping dan agak kebelakang dari introitut vagina, 2 muara dari kelenjar skene disamping
dan agak dorsal dari uretra.
1.1.2 Panggul

Fungsi umum panggul wanita yang terdiri bagian keras panggul wanita berfungsi
untuk; Panggul besar (pelvis mayor) fungsinya adalah untuk sangga isi abdomen,panggul
kecil (pelvis minor) fungsinya membentuk jalan lahir,serta merupakan tempat alat
genetalia;bagian lunak panggul wanita berfungsi ;membentuk lapisan dalam jalan lahir
menyangga alat genetalia dalam posisi normal,saat bersalinan berperan dalam proses
kelahiran .(prawirohardjo,1999).

Bentuk panggul wanita

1. panggul Gynekoid; merupakan bentuk yang has bagi wanita ukuran diameter tranvera
kira kira sama panjangnya dengan ukuran diameter antero posterior hingga bentuk pintu
atas panggul mendekati lingkaran/bulat.
2. Panggul Andarioid: segmen anterior sempit dan berbentuk segitiga,sacrum letaknya
kedepan,hingga ukuran diameter androposterior sempit pada pintu atas panggul dan pintu
bawah panggul.
3. Panggul Antropoid : ukuran androposterior dari pintu atas panggul lebih besar dari ukuran
diameter tranversa hingga bentuk pintu atas panggul lonjong kedepan.
Panggul Platipiloid : seperti panggul gyneloid yang picak,ukuran diameter antero
posterior lebih kecil,ukuran diameter tranversa biasa (Prawihardjo,1999).

Ukuran panggul yang sering di pakai dalam kebidanan

1. Ukuran panggul dalam


a) pintu atas panggul: Conjugata vera (CD-1,5) yaitu jarak dari tepi atas symph-
promon dengan ukuran normal: 11 cm, conjugata diagonalis, jarak dari tepi
bawah simpisis-promontorium
b) pemeriksaan dalam untuk menentukan ukuran dan bentuk panggul dalam:
apakah promontprium teraba: apakah tidak ada toumor: apakah linnea
innominata teraba at 1/3 bagaian: apakah tulang sakrum mempunyai
ingklinasi kedepan atau kebelakang: apakah sudut arkus pubis cukup luas atau
tidak.
c) ukuran panggaul yg serin g di pakai dalam kebidanan: ukuran panggul luar.
Distansia spinarum merupakan jarak antara spina maka anterior
superior(SIAS) kiri dan kanan (indonesia. 23 cm, eropa.26 cm,). Distansia
Cristarum: jarak terjauh antara crista liaka kanan dan kiri (indonesia 26 cm,
eropa 29 cm). conjugata Eksterna : jarak pinggir atas sympisis dan ujung
processus spinousus tulang lumbal ke-V (indonesia 18 cm, eropa 20 cm).
lingkar panggul : dari pinggir atas sympisis ke pertengahan antara SIAS dan
trochanter mayor sepihak dan kembali melalui tempat-tempat yg sama di
pihak lain.(indonesia 80 cm, eropa 90 cm). (Prawirohardjo,1999)
1.1.3 Siklus hormonal (siklus menstruasi dan mulai hamil)

SIKLUS HORMONAL MENSTRUASI

Suatu proses yang kompleks dan harmonis meliputi serebrum, hipotalamus, hipofisis,
alat-alat genital, korteks adrenal, glandula tiroidea, dan kelenjar-kelenjar lainnya.Perubahan
siklus hormonal ini dapat pula dilihat pada suhu basal, sitologi vagina, getah serviks, dan Ph
Getah vagina.

Di dalam hipotalamus terdapat releasing hormones dalam jumlah yang sedikit, yaitu :

1. FSH RH : yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan FSH (Follicle


stimulating hormone)
2. LH RH : yang merangsang hipofisis untuk mengeluarkan LH (Luteinizing
hormone)
3. PIH RH : yang menghambat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.

Pada saat pubertas, dimulai pertumbuhan folikel primordial ovarium yang mengeluarkan
hormonal estrogen-hormon terpenting pada wanita. Pengeluaran hormon menumbuhkan
tanda seks sekunder seperti pembesaran payudara, pertumbuhan rambut pubis,
pertumbuhan rambut ketiak, dan akhirnya terjadi pengeluaran darah menstruasi pertama

yang disebut Menarche.

Pada setiap siklus dikenal 3 masa utama, yaitu

1. Masa haid, selama 2-8 hari.pada waktu itu endometrium dilepas sedangkan
pengeluaran hormon-hormon ovarium rendah.

2. Masa Proliferasi, sampai hari ke-14. pada waktu itu endometrium tumbuh kembali.
Antara hari ke-12 dan ke-14 dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut
Ovulasi.
3. Masa Sekresi, di bawah pengaruh progesteron kelenjar endometrium yang tumbuh
berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan
lemak.pada akhir masa ini stroma endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama
yang berada di seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan adanya
nidasi.

Proses Menstruasi

Dalam siklus reproduksi aktif sebanyak 400 buah folikel yang akan mengalami
perubahan dan sebagian besar mengalami oblitrasi menjadi korpus albikantes.
Rangsangan gonadotropin hipofisis FSH menyebabkan sel granulosa yang berada di
sekitar folikel primordial berkembang

Pertumbuhan sel granulosa sedemikian rupa sehingga dalamnya membentuk rongga


yang berisi cairan liquor folliculi yang mengandung hormon estrogen. Ovum terdesak
ke tepi dan disangga ke dinding folikel oleh cumulus oophorus.

Pertumbuhan dan perkembangan folikel primordial yang semakin besar membentuk


folikel de Graaf yang dindingnya menuju dinding ovarium. Karena pengaruh tekanan
liquor folliculi dan LH yang semakin meningkat dan berfluktuasi, terjadilah Ovulasi,
yaitu pelepasan ovum ke dalam tuba falopii.

Pada proses ovulasi kadang-kadang terdapat perdarahan sedikit yang akan


merangsang peritoneum di pelvis sehingga timbul rasa sakit yang disebut
Intermenstrual pain (Gejala Mittelschmerz) dan dapat juga timbul perdarahan
vagina sedikit.

Setelah ovulasi terjadi dibentuklah korpus rubrum (berwarna merah karena


perdarahan) yang akan menjadi korpus luteum (warnanya menjadi kuning) di bawah
pengaruh hormon LH dan LTH (Luteotrophic hormones). Korpus luteum ini
mengeluarkan hormon estrogen dan progesteron yang makin lama makin tinggi
kadarnya.

Proses penangkapan ovum disebut ovum pick up mechanism. Kemudian ovum


melanjutkan perjalanan menuju uterus karena semprotan cairan follikuli, peristaltik
tuba, dan aliran gerakan cairan tuba karena gerakan silianya.

Bila tidak ada pembuahan, korpus luteum berdegenerasi dan ini mengakibatkan
estrogen dan progesterone menurun. Menurunnya hormone-hormon tersebut
menimbulkan efek pada arteri yang berkeluk-keluk di endometrium. Tampak dilatasi
dan statis dengan hyperemia yang diikuti oleh spasme dan iskemia. Sesudah itu terjadi
degenerasi serta perdarahan dan pelepasan endometrium yang nekrotik. Proses ini
disebut haid atau mensis.

Bila terjadi pembuahan dalam masa ovulasi maka korpus luteum akan dipertahankan,
bahkan berkembang menjadi korpus luteum graviditatis.

SIKLUS HORMONAL PADA WANITA MULAI HAMIL

Dalam siklus hormonal wanita ada tiga organ endokrin yang sangat peniting perannya
dalam keberlansungan kehidupan reproduksi. Ketiga organ itu dalah sebagai berikut :

1. Hipotalamus

Menghasilkan suatau releasing faktor ( RF) meskipun dalam jumlah yang sedikit, zat-zat
ini ilah polipeptid yang sangat kecil sekali, terdiri atas sejumlah amino tertentu. Dikenal ada
beberapa yang terlibat RF yang terlibat dalam reproduksi wanita yaitu sebagai berikut :

a. FSH RH ( Foliclle Stimulating Hormone Releasing Factor)

Hormone ini merangsang hipofisis untuk megeluarkan FSH.

b. LH-RF ( Luteinzing Hormone Realeasing Factor )

Merangsang hipofisis untuk megeluarkan LH.

c. PIF ( Prolactine Inhibting Fakctor )

Menghabmbat hipofisis untuk mengeluarkan prolaktin.


d. TSH (Tiroid Stimulating Hormone)

Merangsang hipofisis untuk mengeluarkan hormon tiroid.

e. ACTH (Adreno Cortic Tropic Hormone )

Merangsang hipofisis untuk mengeluarkan hormon dalam sistem ginjal.


2. Hipofisis

Terdiri ada dua bagian yang masing-masing menghasilkan hormon spesifik

a. Hipofisis interior
Pada tiap siklus menstruasi hipofisis anterior menghasilkan FSH untuk merangsang
pematangan folikel de graaf yang dikeluarkan setiap bulan.
b. Hipofisis posterior
Menghasilkan hormin oksitoksin yang berperan dalam proses persalinan san laktasi.

GAMBAR SIKLUS MENSTRUASI DAN AWAL KEHAMILAN .


3. Ovarium

Akibat rangsangan dari FSH maka folikel emnjadi matang yang disebut dangan
folikel de graaf. Folikel de graaf mengandung cairan folikuli.banyaknya cairan folikulli
ini menyebabkan pengeluaran estrogen secara maksimal. Estrogen akan menekan
produksi FSH sehingga hipofisis anterior akan mengeluarkan LH. Dari siklus hormon ini
dapat disimpulkan bahwa pengeluaran FSH dan LH sangat bergantung pada mekanisme
umpan balik estrogen dan hipotalamus.
REFENRENSI :

Yulianti,lia (2013) . asuhan kebidanan kehamilan.trans info media.jakarta.

Barber, H.R.K, Fildes, D.H, Kaufman, S.A. 1979. Quick Refference to Obgyn Procedures.
Second Editioan. Philadelpia : J.B. Lipincott company.

Fakultas kedokteran Universitas padjadjaran .Obstetri Fisiologis. Bandung : FK Unpad

Hanifa, Prawirodiharjo. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Anda mungkin juga menyukai