Anda di halaman 1dari 40

DISTRIBUSI MASALAH

KESEHATAN
Membahas distribusi (penyebaran) masalah
kesehatan merupakan suatu rangkaian kegiatan
dari Epidemiologi deskriptif dengan maksud
untuk menggambarkan masalah kesehatan
menurut penyebaran :
orang (person),
tempat (place)
waktu (time).
PERSON
Pada kehidupan sehari-hari sering ditemukan
suatu masalah kesehatan tertentu ternyata banyak
diderita oleh :
- kelompok umur tertentu saja,
- jenis kelamin tertentu
- atau suku bangsa tertentu saja.
- Dll

SIAPA YANG
TERKENA
Penemuan yang seperti ini menjelaskan bahwa
penyebaran suatu masalah kesehatan ternyata
dipengaruhi oleh ciri-ciri yang dimiliki oleh manusia
yang terkena masalah kesehatan tersebut.

Perbedaan sifat/karakteristik individu secara tidak


langsung
dapat memberikan perbedaan pada :
- Keadaan keterpaparan,
- Derajat risiko
- Reaksi individu terhadap paparan
Perbedaan dipengaruh oleh :
1. Faktor genetik (jenis kelamin, ras, data
kelahiran)

2. Faktor biologis (umur, status gizi,


kehamilan)

3. Faktor perilaku (mobilitas, status


perkawinan, pendidikan, tempat tinggal
1. UMUR
Umur termasuk variabel yang penting dalam
mempelajari suatu masalah kesehatan karena :
- Ada kaitannya dengan daya tahan tubuh.
dewasa > bayi atau anak-anak
- Ada kaitannya dengan ancaman terhadap kesehatan
dewasa > pada anak-anak yang karena pekerjaannya
ada kemungkinan menghadapi ancaman penyakit.
- Ada kaitannya dengan kebiasaan hidup.
dewasa > anak-anak yang merokok atau minum
minuman keras (alkohol), sehingga kemungkinan
terkena penyakit akibat merokok dan alkohol juga
lebih besar.
sekalipun variabel umur penting namun
untuk menentukan penyebaran suatu
masalah kesehatan menurut umur secara
tepat tidaklah mudah
Kesimpulan terhadap umur

Adanya faktor tertentu pada kelompok umur


tersebut yang menyebabkan mereka mudah
terserang.
Contoh :
penyakit campak > pada anak-anak.
Kesimpulan yang dapat ditarik adalah :
anak-anak tidak memiliki zat kekebalan terhadap
penyakit campak.
Adanya faktor tertentu pada kelompok
umur lain yang menyebabkan mereka sulit
terserang.

Contoh : penyakit campak jarang


ditemukan pada orang dewasa.
Kesimpulan yang dapat ditarik :
orang dewasa mempunyai zat kekebalan
terhadap penyakit campak
Adanya peristiwa tertentu yang pernah
dialami oleh kelompok umur tersebut.
Contoh :
penyakit TBC paru banyak ditemukan
pada penduduk berumur > 20.

Kesimpulan yang dapat ditarik :


program imunisasi BCG baru berjalan
dengan baik sejak 20 tahun yang lalu.
Penyajian data menurut umur
 Cara penyajian data tentang penyebaran masalah kesehatan
menurut kelompok umur dapat berupa tabel dan grafik
Penyajian bentuk grafik :

Frekuensi penyakit

umur

- Grafik seperti ini disebut miring ke kiri dan menunjukkan


penyebaran penyakit yang banyak ditemukan pada kelompok umur
muda
- Grafik seperti ini disebut miring ke kanan dan
menunjukkan penyebaran penyakit yang banyak
ditemukan pada kelompok umur tua

Frekuensi penyakit

umur
- Grafik menunjukkan penyebaran penyakit merata
untuk semua kelompok umur

Frekuensi

umur
Pada grafik ini ada 3 kemungkinan yang terjadi yaitu :
 Penduduk tidak homogen
 Penyakit sebenarnya terdiri dari 2 macam yang
berbeda
 Penyakit mempunyai sifat menyerang 2 kelompok
penduduk yang berbeda (misalnya pada penyakit TBC)

Frekuensi

umur
JENIS KELAMIN

 Jenis kelamin juga mempengaruhi penyebaran suatu


masalah kesehatan.
 Masalah kesehatan yang lebih banyak ditemukan pada
kelompok wanita saja, dan ada pula masalah
kesehatan yang lebih banyak ditemukan pada
kelompok pria saja. Adanya perbedaan penyebaran
yang seperti ini dapat disebabkan oleh beberapa hal
yaitu :
 Terdapatnya perbedaan tingkat kesadaran berobat antara
pria dan wanita.
 Pada umumnya wanita lebih memiliki kesadaran yang
baik untuk berobat dibandingkan dengan pria.
 Terdapatnya perbedaan kebiasaan hidup antara pria dan
wanita.
 Ditemukannya banyak penderita kanker paru pada pria
antara lain karena terdapatnya perbedaan kebiasaan
merokok lebih banyak pria dibanding wanita.
 Terdapatnya perbedaan kemampuan atau kriteria
diagnostik beberapa penyakit.
 Ditemukan lebih banyak pria yang menderita penyakit
Gonorrhoe (kencing nanah) dibanding wanita karena
kriteria diagnostiknya lebih mudah ditegakkan pada
pria.

 Terdapatnya perbedaan macam pekerjaan.


 Penyakit akibat kerja lebih banyak ditemukan pada pria
(jenis pekerjaan yang berbeda)
Secara umum pengaruh tersebut dapat dibedakan
pada 3 hal yaitu :

1. Terhadap pola penyakit


 Pola penyakit yang ditemukan pada mereka yang belum
menikah berbeda dengan yang telah menikah.
 Contohnya:

- Penyakit kelamin lebih banyak ditemukan pada yang


belum manikah
- Penyakit akibat kecelakaan lebih banyak pada yang
belum menikah
2. Terhadap risiko terkena penyakit

 Risiko terkena penyakit TBC paru misalnya lebih besar


pada istri atau suami yang pasangannya menderita
penyakit TBC paru. Demikian pula untuk penyakit
epilepsi yang merupakan penyakit keturunan
KELOMPOK ETNIK
Kelompok etnik meliputi kelompok homogen
berdasarkan kebiasaan hidup maupun
homogenitas biologis/genetik.

Perbandingan sifat karakteristik meliputi


keadaan frekuensi penyakit/kematian pada etnik
tertentu.

Etnik dikelompokkan pada Ras dan suku


R A S
 Tiga ras utama Cascasoid, Negroid dan Mongoloid.

 Adanya penyakit tertentu yang secara genetik


berhubungan erat dengan ras.

 Adanya penyakit yang tampak karena perbedaan ras


tetapi lebih dipengaruhi oleh lingkungan dan kebiasaan
hidup.
SUKU
 Lebihdidasarkan pada perbedaan adat, kebiasaan hidup
dan mungkin keadaan sosial dan ekonomi dan lingkungan
hidup, jenis pekerjaan utama dan lainnya.

 Timbulnyaperbedaan frekuensi penyakit/kematian


mungkin oleh sifat tersebut di atas yang berbeda.

 Adanya
perbedaan pengalaman penyakit tertentu
umpamanya malaria dan filaria bagi trasmigran.
STATUS PERKAWINAN
 Status perkawinan sering dibedakan atas 4 macam
yaitu : belum menikah, menikah, cerai hidup dan cerai
mati.
 Status fertilitas dan yang berhubungan dengan
reproduksi.
 Perbedaan lingkungan hidup dan kebiasaan hidup yang
berhubungan dengan status perkawinan.

 Dalam hal status perkawinan, peranannya baik terhadap


derajat keterpaparan dan besarnya risiko, maupun pada
derajat kerentanan.
 Ditinjau dari sudut epidemiologi, status perkawinan
mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan, karena
pola perilaku orang yang belum menikah berbeda
dengan yang sudah menikah.

 Orang yang sudah menikah akan mendapatkan


dukungan perawatan yang lebih besar dibandingkan
yang belum menikah

 Risiko terkena penyakit TBC paru misalnya lebih besar


pada istri atau suami yang pasangannya menderita
penyakit TBC paru. Demikian pula untuk penyakit
epilepsi yang merupakan penyakit keturunan
Status sosial ekonomi
Adanya hubungan antara status sosial ekonomi seseorang
dengan masalah kesehatan yang diderita.

Kehidupan sehari-hari sering ditemukan beberapa masalah


kesehatan tertentu seperti misalnya penyakit infeksi dan
gizi kurang lebih banyak diderita oleh masyarakat dengan
status sosial ekonomi rendah.

Sebaliknya penyakit jantung lebih banyak diderita orang


dengan sosial ekonomi tinggi.
 Terdapatnya perbedaan sikap hidup dan perilaku.

 Peranan faktor sikap hidup dan perilaku yang dimiliki


seseorang lebih besar bila dibanding peranan
kemampuan ekonomi dan karena itu penyakit yang
ditemukan tidak sama.

 Terdapatperbedaan kemampuan ekonomi dalam


mencegah atau mengobati penyakit.

 Bagi mereka yang sosial ekonominya baik tentu tidak


sulit melakukan pencegahan dan pengobatan penyakit.
1. Terhadap penatalaksanaan penanggulangan
penyakit

Ditinjau dari sudut epidemiologi, status perkawinan


mempengaruhi penyebaran masalah kesehatan, karena pola
perilaku orang yang belum menikah berbeda dengan yang sudah
menikah.

Orang yang sudah menikah akan mendapatkan dukungan


perawatan yang lebih besar dibandingkan yang belum menikah
PENGERTIAN TEMPAT

 Penyebaran masalah kesehatan menurut tempat amat


penting diketahui karena dari keterangan yang diperoleh
akan dapat diketahui beberapa hal, yaitu :

 Jumlah dan jenis kasus


CIRI-CIRI TEMPAT
Penting diketahui karena :
- mengetahui masalah kesehatan suatu daerah tertentu.
- mengetahui kebutuhan kesehatan daerah tersebut
- untuk mengatasi masalah kesehatan di suatu daerah
- Hasil akhirnya bukan saja masalah kesehatan akan dapat
diatasi secara tepat (efektif) tetapi juga pemakaian
sumber yang ada tidak akan sia-sia (efisien)
- Dengan diketahuinya penyebaran penyakit di suatu
daerah dapat diketahui dengan tepat masalah kesehatan
yang ada didaerah tersebut.
Penyebaran menurut tempat ini secara umum
dapat dibedakan atas 5 yaitu :

1. Penyebaran satu wilayah (setempat/lokal)

Masalah kesehatan hanya ditemukan disatu wilayah saja.


Batasan wilayah tergantung dari sistem pemerintahan
yang dianut, misalnya satu kelurahan, satu kecamatan
satu kabupaten, dll. Pembagian menurut wilayah yang
sering dipergunakan ialah desa dan kota atau rural dan
urban yang mempunyai gambaran penyakit yang
berbeda-beda.
3. Penyebaran satu negara (Nasional)

Pada penyebaran satu negara masalah kesehatan tersebut


ditemukan di semua wilayah yang ada dalam negara
tersebut. Tergantung dari keadaan geografis dan luasnya
suatu negara, masalah yang ditimbulkan akan berbeda
pula. Hal yang sama ditemukan pula untuk negara
kepulauan oleh karena itu konsep epidemiologi kepulauan
perlu dikembangkan.
4. Penyebaran beberapa negara (Regional)

Masalah kesehatan juga dapat menyebar kebeberapa


negara. Masuk atau tidaknya suatu penyakit kesuatu
negara dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain a.
Keadaan geografis negara tersebut
Maksudnya apakah ditemukan keadaan geografis
tertentu yang menyebabkan suatu penyakit dapat
terjangkit atau tidak di negara tersebut.
Keadaan khusus yang terpenting adalah :

1. Keadaan Geografis

Misalnya letak wilayah, struktur tanah, curah hujan,


sinar matahari, angin, kelembaban udara, suhu, dll.
2. Keadaan Penduduk

 Perbedaankeadaan penduduk juga menentukan


perbedaan penyebab penyakit menurut tempat.

 Pada dasarnya semua ciri-ciri manusia yang telah


dibahas sebelumnya termasuk dalam keadaan penduduk
ini, disamping itu jumlah dan kepadatan penduduk juga
perlu.
3. Keadaan Pelayanan Kesehatan

Keadaan pelayanan kesehatan yang ditemui disuatu tempat


juga mempengaruhi penyebaran penyakit didaerah tersebut,
menyangkut jumlah, cakupan dan mutu pelayanan yang
diselenggarakan
PENGERTIAN WAKTU
 Pengetahuan penyebaran masalah kesehatan menurut
waktu akan membantu dalam memahami beberapa hal,
yaitu :
 Kecepatan perjalanan penyakit
 Apabila suatu penyakit dalam waktu singkat menyebar
dengan pesat berarti perjalanan penyakit tersebut
berlangsung dengan cepat.
 Lama terjangkitnya suatu penyakit
Penyebaran masalah kesehatan menurut
waktu dipengaruhi oleh :

Sifat penyakit yang ditemukan

Secara umum disebutkan bahwa penyakit infeksi lebih


cepat menyebar dari pada penyakit bukan infeksi. Hal
yang berperan disini adalah sifat bibit penyakit yang
ditemukan yang dibedakan atas patogenisiti, virulensi,
antigenisiti dan infektiviti.
Jenis penyebaran

1. Penyebaran Satu Saat


Penyebaran masalah kesehatan diukur pada satu saat
tertentu. Saat yang dimaksud berbeda-beda dan
demikian pula hasil yang diperoleh.
- Point source epidemic (Common source epidemic)
- Contangious disease epidemic (Propagated epidemic)
2. Penyebaran satu kurum waktu

Perhitungan penyebaran masalah kesehatan dilakukan


menurut satu kurun waktu tertentu (clustering menurut
waktu).
3. Penyebaran siklis

 Disebut penyebaran secara siklis bila frekuensi suatu masalah


kesehatan naik atau turun menurut suatu siklus tertentu.
Misalnya :
- Menurut sistem kelender (minggu, bulan, tahun)
- Menurut keadaan cuaca (musim hujan, musim panas)
- Menurut peristiwa tertentu (musim panen, musim
paceklik)

 Untuk dapat mengetahui penyebaran secara siklis perlu dilakukan


pengumpulan data secara terus menerus. Penyajian data dalam
bentuk grafik dapat membantu penggambaran yang lebih cepat
tentang penyebaran siklis ini.
4. Penyebaran sekular (Secular trend)

Disebut penyebaran secara sekular bila perubahan yang


dialami dalam waktu yang cukup lama, misalnya dari 10
tahun.

Anda mungkin juga menyukai