Anda di halaman 1dari 13

Bahan Kuliah (3)

Hukum dan Perundang-Undangan Kesehatan

Dr. Mahmul Siregar, SH.,M.Hum


Komp. Griya Permata Sari No. 9
Jl. Pasar II Ringroad Tanjung Sari, Medan,
Cellphone : 0813 622 60213
E-mail : mahmuls@yahoo.co.id

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2009
PERKEMBANGAN

Perkembangan Hukum Kesehatan berawal dari


dikenalnya Hukum Kedokteran
Mulai diperbincangkan saat diadakannya World
Congress on Medical Law, Gent Belgia, 1967
Hukum Kesehatan menjadi bahasan utama pada
Kongres V World Association for Medical Law, Belgia,
1979
Menjadi cakupan baru WHO setelah tahun 1979
tersebut.
ALASAN HUKUM KESEHATAN (KEDOKTERAN)
BERKEMBANG PESAT - 1

Semakin meningkatnya tuntutan dibidang


pelayanan kesehatan yang disertai dengan
perkembangan tehnik pengobatan dan
diagnostik yang menggunakan alat-alat canggih
yang tidak dikenal sebelumnya
ALASAN HUKUM KESEHATAN (KEDOKTERAN)
BERKEMBANG PESAT - 2

Semakin meningkatnya kesadaran


hukum masyarakat
PERKEMBANGAN

Berawal dari dikenalnya hukum kedokteran


Mulai dikenal pada tahun 1980-an
Pada tanggal 1 Nopember 1982 terbentuk
“Kelompok Studi Hukum Kedokteran di
Indonesia”
Kelompok ini memfokuskan perhatiannya hanya
pada aspek hukum kedokteran
Pada 7 Juli 1983 Kelompok Studi merubah diri
menjadi Perhimpunan untuk Hukum
Kedokteran Indonesia (Perhuki)
PERKEMBANGAN

Perhimpunan ini cukup berhasil melindungi profesi


dokter, sehingga profesi ini sangat cepat berkembang.
Terjadi ketimpangan pada profesi kesehatan lainnya
seperti bidang, perawat, apoteker, dll
Profesi ini kurang berkembang dan belum terlindungi
pada saat itu
Menyadari ketimpangan ini pada tahun 1987 Perhuki
merubah diri menjadi PERHUKI (Perhimpunan Hukum
Kesehatan Indonesia.
ALASAN PERKEMBANGAN

Meningkatnya kesadaran hukum masyarakat


Pembangunan yang semakin pesat
Kemajuan teknologi kesehatan yang semakin
canggih
Peningkatan pelayanan kesehatan yang
semakin pesat
 Hukum kesehatan adalah seluruh aturan-
aturan hukum yang menentukan situasi
kesehatan didalam mana manusia berada
(Prof.Dr. Rang)

 Hukum kesehatan (kedokteran) adalah


peraturan-peraturan dan keputusan hukum
yang mengatur pengelolaan praktek
kedokteran (Prof. Satjipto Rahardjo)
 Hukum Kesehatan

Semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung


dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan
penerapannya serta hak dan kewajiban baik dari
perorangan dan segenap lapisan masyarakat sebagai
penerima layanan kesehatan, maupun dari pihak
penyelenggaran pelayanan kesehatan dalam segala
aspek organisasi, sarana, pedoman-pedoman medik,
ilmu pengetahuan kesehatan, dan sumber-sumber
hukum lainnya. (Anggaran Dasar PERHUKI)
SUMBER HUKUM KESEHATAN
 Perundang-undangan

Beberapa contoh :
1. UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
2. UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
3. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
4. Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUH Perdata)
5. UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
6. UU No. 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
7. UU No. 22 Tahun 1997 tentang Narkotika
8. UU No. 5 Tahun 1997 tentang Psikotropika
9. Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 1986 tentang Tenaga Kesehatan
10.PP No. 40 Tahun 1991 tentang Penanggulan Wabah Penyakit Menular
11.dll
SUMBER HUKUM KESEHATAN
 Kebiasaan
 Perjanjian internasional di bidang kesehatan yang telah
diratifikasi Indonesia
 Yurisprudensi, keputusan hakim dalam perkara kesehatan
yang telah memiliki kekuatan hukum tetap
 Perjanjian para pihak, kesepakaan layanan kesehatan antara
penyedia jasa kesehatan dengan penerima layanan kesehatan
 Doktrin
Subjek Hukum Kesehatan
1. Manusia alamiah (para dokter, tenaga
kesehatan lain, pasien)

2. Badan hukum dalam pelayanan kesehatan


(pemerintah (negara), rumah sakit, yayasan-
yayasan kesehatan, balai-balai kesehatan,
perusahaan-perusahan di bidang kesehatan,
dll)
perbedaan hukum kesehatan dengan kedokteran kehakiman

1. Pengertian
Hukum Kesehatan (law for medicine)
Kedokteran Kehakiman (medicine for law)
2. Perbedaan bidang cakupan
Hukum Kesehatan (kedokteran) : hak dan kewajiban tenaga kesehatan, pasien, rumah
sakit, pemerintah, hubungan hukum subjek hukum kesehatan, informed
consent, abortus, kehamilan non alamiah, kesehatan kerja, kesehatan
lingkungan, perumahan, dll, transaksi teraupetik, medical negligency, dll

Kedokteran Kehakiman : tanda-tanda kematian, kaku mayat, lebam mayat, autopsi,


hanging, strangulasi, abortus, keracunan, visum et revertum, dll

3. Perbedaan masa perkembangan


Kedokteran kehakiman lebih dahulu ada dan berkembang dibandingkan
hukum kesehatan (kedokteran)

Anda mungkin juga menyukai