Anda di halaman 1dari 29

MAKALAH

UPAYA PENCEGAHAN PENYAKIT TERKAIT KEBIDANAN

OLEH :

KELOMPOK II

1. ELISABET KUBELA
2. DEWI MADO
3. DOLINA. KUBELABORBIR
4. DOLFINA.WAMONA
5. YANTI BELAFUY

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

DIPLOMA D3 KEBIDANAN

2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,Karena
Atas Tuntunan-Nya Sehingga Penyusunan Makalah Dengan Judul “UPAYA
PENCEGAHAN PENYAKIT TERKAIT KEBIDANAN” Dapat Terselesai Tepat
Pada Waktunya.

Kami Juga Mengucapkan Terimah Kasih Kepada Semua Pihak Yang Telah
Membantu Dan Memberi Dukungan Dalam Menyelesaikan Makalah Ini.

Kami Menyadari Bahwa Makalah Ini Masih Jauh Dari Kesempurnaan,Untuk


Itu Kami Mengharapkan Kritik Dan Saran Yang Membangun Dari Pembaca Untuk
Kesempurnaan Makalah Ini Kedepan.

Makassar, 07 Juni 2021

KELOMPOK II

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………........i

KATA PENGANTAR................................................................................................ii

DAFTAR ISI..............................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1

A Latar Belakang.................................................................................................1

B Rumusan Masalah............................................................................................1

C Tujuan................................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................2

A Kesehatan..........................................................................................................2

Dalam Kesehatan itu ada tujuannya..................................................................3

B Penyakit.............................................................................................................5

C Macam-Macam Penyakit yang terkait kebidanan........................................7

1. Macam Penyakit dan Pencegahannya............................................................7

BAB III PENUTUP..................................................................................................25

A Kesimpulan......................................................................................................25

B Saran................................................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................26
BAB I
PENDAHULUAN
A Latar Belakang
Kesehatan merupakan aspek yang sangat penting bagi kehidupan manusia, namun
belum banyak masyarakat yang mampu mengambil keputusan tentang perawatan
kesehatan yang mereka butuhkan, dan tanggung jawab untuk menjaga kesehatannya
secara optimal. Betapa pentingnya kesehatan, akan tetapi banyak orang yang
mengabaikannya. Mereka tidak menyadari bahwa gaya hidup, pola hidup, dan
aktivitas keseharian bisa mempengaruhi kesehatan. Mereka merasa sehat ketika tidak
mengalami batuk, flu, atau penyakit menular lainnya. Padahal, ada bahaya yang
mengancam apabila pola hidup yang sehat tidak diterapkan dalam keseharian.

Saat ini banyak penyakit yang diderita tidak disebabkan oleh kuman, virus, atau
bakteri tetapi lebih disebabkan oleh kebiasaan atau pola hidup tidak sehat.

B Rumusan Masalah

1. Apa saja definisi tentang kesehatan?


2. Apa saja macam penyakit pada manusia, dan serta pencegahannya?

C Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi kesehatan.


2. Untuk mengetahui berbagai macam penyakit pada manusia, serta
pencegahannya
BAB II
PEMBAHASAN
A Kesehatan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial
yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Sedangkan istilah sehat dalam kehidupan sehari-hari sering
dipakai untuk menyatakan bahwa sesuatu dapat bekerja secara normal.
Bahkan benda mati pun seperti kendaraan bermotor atau mesin, jika
dapat berfungsi secara normal, maka seringkali oleh pemiliknya
dikatakan bahwa kendaraannya dalam kondisi sehat.
Kebanyakan orang mengatakan sehat jika badannya merasa
segar dan nyaman. Bahkan seorang dokterpun akan menyatakan
pasiennya sehat manakala menurut hasil pemeriksaan yang
dilakukannya mendapatkan seluruh tubuh pasien berfungsi secara
normal.
Pengertian sehat menurut UU Pokok Kesehatan No. 9 tahun
1960, Bab I Pasal 2 adalah keadaan yang meliputi kesehatan badan
(jasmani), rohani (mental), dan sosial, serta bukan hanya keadaan
bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan
Menurut WHO (1974) yang dikutip oleh Effendi (1995), sehat
adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social, jadi tidak
hanya bebas dari penyakit dan bebas dari kelemahan. Sehat juga
ditentukan oleh kesempurnaan keadaan jasmani, rohani, dan sosial
seseorang.
Dalam Undang-undang No.23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan
& Undang-undang No.29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran :
1. Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomis.
2. Upaya kesehatan adalah setiap kegiatan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan atau
masyarakat.
3. Tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan atau keterampilan
melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan.
4. Sarana kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya kesehatan.
5. Kesehatan adalah sesuatu yang sangat berguna

Dalam Kesehatan itu ada tujuannya:

1.Tujuan Kesehatan Dalam Segala Aspek


Salah satu tujuan nasional adalah memajukan kesejahteraan bangssa,
yang berarti memenuhi kebutuhan dasar manusia, yaitu pangan,
sandang, pangan, pendidikan, kesehatan, lapangan kerja dan
ketenteraman hidup. Tujuan pembangunan kesehatan adalah tercapainya
kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk, jadi tanggung
jawab untuk terwujudnya derajat kesehatan yang optimal berada di
tangan seluruh masyarakat Indonesia, pemerintah dan swasta bersama-
sama.
2.Tujuan dan Ruang Lingkup Kesehatan Lingkungan
Tujuan dan ruang lingkup kesehatan lingkungan dapat dibagi menjadi
dua, secara umum dan secara khusus. Tujuan dan ruang lingkup secara
umum, antara lain :
1. Melakukan koreksi atau perbaikan terhadap segala bahaya dan
ancaman pada kesehatan dan kesejahteraan hidup manusia.
2. Melakukan usaha pencegahan dengan cara mengatur sumber-sumber
lingkungan dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan dan
kesejahteraan hidup manusia.
3. Melakukan kerja sama dan menerapkan program terpadu di antara
masyarakat dan institusi pemerintah serta lembaga nonpemerintah
dalam menghadapi bencana alam atau wabah penyakit menular.

Adapun tujuan dan ruang lingkup secara khusus meliputi usaha-usaha


perbaikan atau pengendalian terhadap lingkungan hidup manusia,
yang di antaranya berupa:

1. Menyediakan air bersih yang cukup dan memenuhi persyaratan


kesehatan.
2. Makanan dan minuman yang diproduksi dalam skala besar dan
dikonsumsi secara luas oleh masyarakat.
3. Pencemaran udara akibat sisa pembakaran BBM, batubara, kebakaran
hutan, dan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan dan makhluk
hidup lain dan menjadi penyebab terjadinya perubahan ekosistem.
4. Limbah cair dan padat yang berasal dari rumah tangga, pertanian,
peternakan, industri, rumah sakit, dan lain-lain.
5. Kontrol terhadap arthropoda dan rodent yang menjadi vektor penyakit
dan cara memutuskan rantai penularan penyakitnya.
6. Perumahan dan bangunan yang layak huni dan memenuhi syarat
kesehatan.
7. Kebisingan, radiasi, dan kesehatan kerja.
8. Survei sanitasi untuk perencanaan, pemantauan, dan evaluasi program

kesehatan lingkungan

Untuk jangka panjang pembangunan bidang kesehatan diarahkan


untuk tercapainya tujuan utama sebagai berikut:
1. Peningkatan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri
dalam bidang kesehatan.
2. Perbaikan mutu lingkungan hidup yang dapat menjamin kesehatan.
3. Peningkatan status gizi masyarakat.
4. Pengurangan kesakitan (morbiditas) dan kematian (mortalitas).
5. Pengembangan keluarga sehat sejahtera, dengan makin diterimanya
norma keluarga kecil yang bahagia dan sejahtera.
Adapun dasar-dasar pembangunan nasional di bidang kesehatan adalah
sebagai berikut:
1. Semua warga negara berhak memperoleh derajat kesehatan yang
optimal agar dapat bekerja dan hidup layak sesuai dengan martabat
manusia.
2. Pemerintah dan masyarakat bertanggung jawab dalam memelihara dan
mempertinggi derajat kesehatan rakyat.
3. Penyelenggaraan upaya kesehatan diatur oleh pemerintah dan

dilakukan secara serasi dan seimbang oleh pemerintah dan masyarakat.

D Penyakit
Kesehatan merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh
manusia. Karena jika kita sehat maka aktivitaspun akan lancar. Sebaliknya
jika badan kita kurang sehat, maka aktivitas yang kita lakukan kurang
maksimal atau bahkan tidak bisa beraktivitas sma sekali. Oleh karena itu,
kita harus tahu tentang kesehatan kita, setidaknya kita tahu tentang diri kita
sendiri. Apabila kita merasa sakit sebaiknya kita langsung memeriksakan ke
dokter atau puskesmas terdekat untuk mencegah agar rasa sakit yang kita
rasakan tidak menjadi parah.
Jika seseorang merasa sakit, maka akan memberi tanda bahwa pada
dirinnya ada sesuatu yang tidak seharusnya atau mengganggu dirinya
sehingga merasakan tidak enak, tidak nyaman atau mengganggu. Penyebab
seseorang merasa tidak enak, tidak nyaman, dan merasa terganggu maka di
sebut penyakit. Jadi, penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan
menimbulkan masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang
terserang penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara
fisiologis atau atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya terganggu
sehingga menjadi tidak normal.
Penyakit ada yang menular dan ada juga yang tidak menular. Ada
penyakit keturunan yaitu penyakit yang diwariskan atau diturunkan memang
dari keluarganya, ada pula penyakit yang tidak di turunkan. Penyakit
menular maupun penyakit karena keturunan, akan muncul dan menyerang
jika tubuh seseorang cocok untuk berkembangnya penyakit tersebut. Agar
penyakit tidak timbul dan menyerang tubuh kita maka kita perlu
menghindarinya atau mencegahnya. Usaha yang harus dilakukan untuk
mencegahnya agar tidak terjangkit penyakit menular adalah menjadikan
tubuh kita menjadi kuat, yaitu dengan selalu memakan makanan sehat dan
bergizi seimbang, mengusahakan tubuh dan lingkungan kita selalu bersih,
memberikan vaksinasi pada balita. Untuk penyakit yang karena keturunan,
makanan sehat dengan gizi seimbang, cara hidup yang teratur, sehat, dan
menghindari sters yang berlebih atau yang terlalu berat merupakan cara
untuk mengindari atau mecegahnya.
E Macam-Macam Penyakit yang terkait kebidanan
1. Macam Penyakit dan Pencegahannya
a. Penyakit Menular
Cara Penularan Penyakit ( Influensa )
 Masuk melalui saluran pernafasan
Bibit penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui
saluran pernafasan. Seorang penderita mengeluarkan air ludah atau
getah hidung, atau udara yang mengandung bibit penyakit. Apabila titik
– titik ludah atau getah hidung atau udara yang mengandung bibit
penyakit tersebut terhirup oleh orang lain yang kebetulan karena
tubuhnya sedang lemah maka orang tersebut akan sakit karena tertulari
penyakit tersebut.
 Masuk melalui saluran pencernaan

Bibit penyakit dapat masuk kedalam tubuh seseorang melalui saluran


pencernaan. Bibit penyakit masuk melalui rongga mulut melalui
makanan atau minuman yang di konsumsi. Hal ini akan terjadi apabila
seseorang memakan makanan atau minuman yang tidak bersih atau
makan menggunakan peralatan yang tidak bersih atau makan terttulari
penyakit yang disebabkan oleh bibit penyakit yang masuk tubuh
melalui rongga mulut saluran pencernaan.

2) penularan penyakit melalui kulit ( kurap )

Penyakit yang dapat masuk melalui kulit mengakibatkan penyakit pada


kulit dan penyakit ini biasanya ditularkan melalui pemakaian handuk dan
pakaian secara bersamaan.

 Penyebab Penyakit Menular


Berikut ini beberapa makhluk hidup penyebab penyakit menular
(Ichsan, Yuliati, Rejeki,1993).

1) Serangga
Selain sebagai perantara untuk penyebaran penyakit, serangga dapat
pula menyebabkan timbulnya suatu penyakit. Contoh serangga sebagai
perantara penyebaran penyakit adalah nyamuk, ( penyakit malaria,
demam berdarah), dan lalat ( penyakit pencernaan), selain itu serangga
juga sebagai penyebab penyakit Sarcoptes csab iei ( penyakit kulit
scabies).
2) Cacing
Berbagai macam cacing dapat menyebabkan pada manusia. Banyak di
temukan di masyarakat adalah penyakit yang penyebabnya seperti,
cacing tambang, cacing gelang, cacing kremi, cacing pita.
3) Bakteri
Banyak penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri. Kita tentu
sudah mengetahui tentang penyakit TBC,, difteri, dan lainnya.
Penyakit tersebut di sebabkan oleh bakteri yang menginfeksikan ke
dalam tubuh manusia
4) Virus
Virus merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit. Tentu
kita mengetahui tentang penyakit polio, campak, demam berdarah,
hepatitis, dan juga rabies, semua penyakit-penyakit tersebut
disebabkan oleh virus.
5) Jamur
Ada beberapa jenis jamur yang menyerang kulit dan menyebabkan

seseorang menderita penyakit kulit. Penyakit yang di kenal dan banyak

diderita orang adalah panu, dan kadas (ringworm).

Berbagai Penyakit Menular yang sering dialami yang terkait dengan


kebidanan
1) Enterobiasisi (infeksi cacing kremi)
Enterobiasisi atau oksiuriasis adalah penyakit infeksi usus oleh cacing
kremi. Enterobus Vemicularis atau Odeyuris Vermiicularis.
Cacing dewasa hidup ini didaerah sekum dan memakan isi usus serta
bahan seluler ( usus ) setempat. Terkadang cacing berpindah tempat
ke daerah serapan ( lambung, usus), osefagus atau hidung. Penularan
melalui saluran pencernaan, yaitu telur cacing yang infektif tertelan
melalui rongga mulut. Umumnya, gejala dan keluhan jarang timbul
dengan jelas pada penderita. Gejala dan keluhan hanya timbul pada
malam hari, yaitu jika cacing dewasa melakukan perpindahan kedaerah
anus atau alat kelamin jika akan bertelur. Gejalanya berupa gatal-gatal
didaerah anus sehingga penderita sukar tidur.

Usah-usaha yang dilakukan untuk pencegahan penyakit infeksi ini


dilakukan adalah dengan :
a) Memperhatikan kesehatan dan kebersihan individu, seperti
memotong kuku, mencuci tangan sesudah buang air besar,
membersihkan daerah sekitar dubur, dan cuci tangan sebelum makan.

b) Memperhatikan kesehatn dan kebersihan lingkungan

c) Memberikan pengobatan kepada penderita dan keluarganya


d) Menjemur, mencuci, dan menyetrika perlengkapan tidur dan
pakaian

2) Malaria
Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh sejenis protozoa
dari genus Plasmodium. Ada empat spesies Plasmodium yang dapat
menimbulkan penyakit pada manusia, yaitu Plasmodium vivax ,
Plasmodium falciparum, Plasmodium malaria, dan Plasmodium ovale.

Plasmodium vivax menimbulkan malaria vivax, yaitu malaria tertian


ringan. Plasmodium falciparum menimbulkan malaria falciparum yaitu
malaria tertian hebat), malaria pernisiosa, dan blackwater fever;
Plasmodium malariae menumbuhkan malaria malariae atau malaria
quartana.Penularan penyakit melalui gigitan nyamuk Anopheles betina
yang membawa sporozoid infektif, penularan lainnya adalah melalui
tranfusi darah, plasenta ibu atau jarum suntik. Penularan yang bukan
melalui gigitan nyamuk, protozoa menginfeksi penderita bukan dalam
bentuk sporozoid, tetapi dalam bentuk tropozoid. Setelah sporozoid
masuk tubuh calon penderita, 5 sampai 7 hari kemudian, parasit
berkembang biak di dalam sel-sel epitel hati dan kemudian akan
memasuki sel darah merah. Di dalam sel darah merah, parasit
berkembang menimbulkan kerusakan sel darah merah. Sel darah
merah yang tidak terinfeksi akan mengalami penguraian dan
mengakibatkan anemia. Anemia dapat menimbulkan kelainan jaringan
dan kerusakan organ. Adanya demam tinggi dapat menimbulkan
gangguan pada aliran darah, otak, ginjal, dan hati. Pigmen malaria dari
hemoglobin menimbulkan pigmentasi hitam atau cokelat pada hati,
limfa, dan sumsum tulang belakang. Gejala lain pada penyakit ini
adalah adanya pembesaran limfa, terutama jika penderita mengalami
demam berulang-ulang.

Usaha pencegahan yang dapt dilakukan adalah:


a) Mengobati penderita yang didalam tubuhnya mengandung parasit
malaria

b) Memberantas sarang nyamuk

c) Memberantas nyamuk

d) Mencegah gigitan nyamuk

3) Hepatitis oleh virus


Hepatitis adalah penyakit sistematik akut yang disebabkan oleh
virus. Ada 2 macam virus hepatitis, yaitu virus hepatitis A dan
virus hepatitis B penularan hepatitis A dapat terjadi karena makan
makanan tercemar tinja penderita, yang tidak di masak atau
kurang sempurna cara memasaknya. Penularan hepatitis B dapat
terjadi melalui kontak badan, menggunakan sikat gigi/alat makan
dan minum penderita atau melalui makanan tercemar tinja
penderita yang tidak di masak atau dimasak kurang sempurna.
Gejala yang timbul pada masa prodromal tampak mirip dengan
influenza., misalnya capek, sakit kepala, dan mual. Gejala yang
timbul pada masa ikterus adalah tidak ada nafsu makan, nyeri
perut kanan atas, konjungtivis, pilek, faringitis dan juga disertai
demam ringan

Usaha-usaha pencegahan yang dapat di lakukan adalah:


a) Mencegah kontak dengan penderita

b) Menghindari pencemaran air minum dan makanan oleh bahan-


bahan yang menularkan virus

c) Menjaga kebersihan lingkungan

d) Mensterilkan peralatan kedokteran dan peralatan rumah


tangga

e) Memeriksa orang yang akan menjadi donor darah

f) Memberikan gamma globulin atau vaksinisasi

g) Selalu menjaga kebersihan tangan

h) selalu memasak makanan hingga matang

4 ) Campak

Campak adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan


oeh virus rubela. Sebagian besar penderita adalah anak-anak.
Jika campak menyerang wanita hamil maka dapat
mengganggu kandungannya hingga terjadi keguguran.
Penularan dapat melalui cairan yang berasal dari mata, hidung
dan tenggorokan. Penyebaran virus melalui udara pada saat
batuk, bersin, dan berbicara.
Gejala penyakit ini adalah :

Demam, sakit kepala, mata memerah, dan barair, batuk, pilek, serak,
bintik-bintik dan ruam pada kulit. Ruam kulit mula-mula terjadi
didaerah belakang telinga atau muka lalu menyebar keseluruh badan
dan akhirnya kebagian kaki dan tangan. Pencegahan dapat di
lakukan dengan pemberian vaksinisasi atau pemberian gamma
globulin. Pemberian globulin dapat mencegah atau memperingan
gejala klinis tetapi tidak memberikan imunitas yang efektif.

5) Demam Berdarah Dengue ( DBD)


Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah Penyakit
Demam Berdarah Dengue (DBD) {bahasa medisnya disebut
Dengue Hemorrhagic Fever (DHF)} adalah penyakit yang
disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan
nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus, yang mana
menyebabkan gangguan pada pembuluh darah kapiler dan pada
sistem pembekuan darah, sehingga mengakibatkan perdarahan.
Penyakit ini banyak ditemukan didaerah tropis seperti Asia
Tenggara, India, Brazil, Amerika termasuk di seluruh pelosok
Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih dari 1000
meter di atas permukaan air laut.

Tanda dan Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue adalah:

Masa tunas / inkubasi selama 3 – 15 hari sejak seseorang terserang


virus dengue, Selanjutnya penderita akan menampakkan berbagai
tanda dan gejala demam berdarah sebagai berikut :
a) Demam tinggi yang mendadak 2-7 hari (38 – 40 derajat
Celsius).

b) Pada pemeriksaan uji torniquet, tampak adanya jentik (puspura)


perdarahan.

c) Adanya bentuk perdarahan dikelopak mata bagian dalam


(konjungtiva), Mimisan (Epitaksis), Buang air besar dengan
kotoran (Feaces) berupa lendir bercampur darah (Melena), dan
lain-lainnya.

d) Terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).

e) Tekanan darah menurun sehingga menyebabkan syok


.
f) Pada pemeriksaan laboratorium (darah) hari ke 3 – 7 terjadi
penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni),
terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal
(Hemokonsentrasi).

g) Timbulnya beberapa gejala klinik yang menyertai seperti mual,


muntah, penurunan nafsu makan (anoreksia), sakit perut, diare,
menggigil, kejang dan sakit kepala.

h) Mengalami perdarahan pada hidung (mimisan) dan gusi.

i) Demam yang dirasakan penderita menyebabkan keluhan


pegal/sakit pada persendian.
j) Munculnya bintik-bintik merah pada kulit akibat pecahnya
pembuluh darah.

 Proses penyebara npenyakit dengue


Penyebaran penyakit DBD ditularkan melalui gigitan nyamuk
Aedes aegypti dan Aedes albopictus, sehingga pada wilayah yang
sudah diketahui adanya serangan penyakit DBD akan mungkin
ada penderita lainnya bahkan akan dapat menyebabkan wabah
yang luar biasa bagi penduduk disekitarnya.

 Pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue yaitu:

Pencegahan demam berdarah dapat di lakukan dengan 3M antara


lain.

Menguras : Menguras tempat penampungan air secara rutin,


seperti bak mandi dan kolam. Sebab bisa mengurangi
perkembangbiakan dari nyamuk itu sendiri. Atau memasukan
beberapa ikan kecil kedalam bak mandi atau kolam. Sebab
ikan akan memakan jentik nyamuk.

Menutup : Menutup tempat-tempat penampungan air. Jika


setelah melakukan aktivitas yang berhubungan dengan tempat
air sebaiknya anda menutupnya agar nyamuk tidak bisa
meletakan telurnya kedalam tempat penampungan air. Sebab
nyamuk demam berdarah sangat menyukai air yang bening.

Mengubur. Kuburlah barang – barang yang tidak terpakai


yang dapat memungkinkan terjadinya genangan air.
 Pengobatan Penyakit Demam Berdarah yaitu:

Banyak orang yang sembuh dari penyakit ini dalam jangka


waktu 2 minggu. Fokus pengobatan pada penderita penyakit
DBD adalah mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi
keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar
penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24
jam (air teh dan gula sirup atau susu). Tindakan pengobatan yang
umum dilakukan pada pasien demam berdarah yang tidak terlalu
parah adalah Penambahan cairan tubuh melalui infus (intravena)
mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan
hemokonsentrasi yang berlebihan. Transfusi platelet dilakukan
jika jumlah platelet menurun drastis. Selanjutnya adalah
pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :

a) Paracetamol membantu menurunkan demam

b) Garam elektrolit ( oralit ) jika disertai diare

c) Antibiotik berguna untuk mencegah infeksi sekunder

Lakukan kompress dingin, tidak perlu dengan es karena


bisa berdampak syok. Bahkan beberapa tim medis
menyarankan kompres dapat dilakukan dengan alkohol.
Pengobatan alternatif yang umum dikenal adalah dengan
meminum jus jambu biji bangkok, namun khasiatnya
belum pernah dibuktikan secara medik, akan tetapi jambu
biji kenyataannya dapat mengembalikan cairan intravena
dan peningkatan nilai trombosit darah. Bagi pasien dengan
demam berdarah yang lebih parah, akan sangat disarankan
untuk menjalani rawat inap di rumah sakit, pemberian
infus dan elektrolit untuk mengganti cairan tubuh, serta
transfusi darah akibat pendarahan yang terjadi.

6) TBC

Penyakit tuberculosis adalah suatu penyakit infeksi yang disebabkan


oleh bakteri Mikrobakterium tuberkulosa. Bakteri ini berbentuk
batang dab bersifat tahan asam sehingga dikenal juga sebagai Batang
Tahan Asam (BTA). Bakteri ini pertama kali ditemukan oleh Robert
Koch pada tanggal 24 Maret 1882, sehingga untuk mengenang
jasanya bekteri tersebut diberi nama baksil Koch. Bahkan, penyakit
TBC pada paru-paru kadang disebut sebagai Koch Pulmonum (KP).

Penyakit TBC biasanya menular melalui udara yang tercemar dengan


bakteri Mikrobakterium tuberkulosa yang dilepaskan pada saat
penderita TBC batuk, dan pada anak-anak sumber infeksi umumnya
berasal dari penderita TBC dewasa. Bakteri ini bila sering masuk dan
terkumpul di dalam paru-paru akan berkembang biak menjadi banyak
(terutama pada orang dengan daya tahan tubuh yang rendah), dan
dapat menyebar melalui pembuluh darah atau kelenjar getah bening.
Oleh sebab itulah infeksi TBC dapat menginfeksi hampir seluruh
organ tubuh seperti: paru-paru, otak, ginjal, saluran pencernaan,
tulang, kelenjar getah bening, dan lain-lain, meskipun demikian
organ tubuh yang paling sering terkena yaitu paru-paru.
 Gejala penyakit TBC:

Gejala penyakit TBC dapat dibagi menjadi gejala umum dan gejala
khusus yang timbul sesuai dengan organ yang terlibat. Gambaran
secara klinis tidak terlalu khas terutama pada kasus baru, sehingga
cukup sulit untuk menegakkan diagnose secara klinis.
 Gejala sistemik/khusus:

a) Demam tidak terlalu tinggi yang berlangsung lama, biasanya


dirasakan malam hari disertai keringat berlebihan di malam. Kadang-
kadang serangan demam seperti influenza dan bersifat hilang timbul.

b) Penuruna nafsu makan dan berat badan.

c) Batuk-batuk selama lebih dari 3 minggu (dapat disertai dengan


darah)

d) Perasaan tidak enak, lemah.

 Gejala khusus:

a) Tergantung dari organ tubuh mana yang terkenaa, bila terjadi


sumbatan sebagian bronkus (saluran yang menuju ke paru-paru) akibat
penekanan kelenjar getah bening yang membesar, akan menimbulkan
suara “mengi”, suara nafas melemahyang disertai sesak.

b) Kalau ada cairan dirongga pleura (pembungkus paru-paru), dapat


disertai dengan keluhan sakit dada.
c) Bila mengenai tulang, maka akan terjadi gejala seperti infeksi
tulang yang pada suatu saat dapat membentuk saluran dan bermuara
pada kulit di atasnya, pada muara ini akan keluar cairan nanah.

d) Pada anak-anak dapat mengenai otak (lapisan pembungkus otak)


dan disebut sebagai meningitis (radang selaput otak), gejalanya adalah
demam tinggi, adanya penurunan kesadaran dan kejang-kejang.

e) Pada pasien anak yang tidak menimbulkan gejala, TBC dapat


terdeteksi kalau diketahui adanya kontak dengan pasien TBC dewasa.
Kira-kira 30-50% anak yang kontak dengan penderita TBC paru
dewasa memberikan hasil uji tuberkulin positif. Pada anak usia 3 bulan
– 5 tahun yang tinggal serumah dengan penderita TBC paru dewasa
dengan BTA positif, dilaporkan 30% terinfeksi berdasarkan
pemeriksaan serologi

 Pencegahan penyakit TBC kepada teman dan keluarga dari infeksi


bakteri:

a) Tinggal di rumah. Jangan pergi kerja atau sekolah atau tidur di


kamar dengan orang lain selama beberapa minggu pertama pengobatan
untuk tbc aktif.

b) Ventilasi ruangan. Kuman TBC menyebar lebih mudah dalam


ruang tertutup kecil di mana udara tidak bergerak. Jika ventilasi
ruangan masih kurang, membuka jendela dan menggunakan kipas
untuk meniup udara dalam ruangan luar.
c) Tutup mulut menggunakan masker. Gunakan masker untuk
menutup mulut kapan saja ketika di diagnosis tb merupakan langkah
pencegahan TBC secara efektif. Jangan lupa untuk membuangnya
secara tepat

d) Meludah hendaknya pada tempat tertentu yang sudah diberi


desinfektan (air sabun)

e) Imunisasi BCG diberikan pada bayi berumur 3-14 bulan

f) Menghindari udara dingin

g) Mengusahakan sinar matahari dan udara segar masuk


secukupnya ke dalam tempat tidur

h) Menjemur kasur, bantal,dan tempat tidur terutama pagi hari

i) Semua barang yang digunakan penderita harus terpisah begitu


juga mencucinya dan tidak boleh digunakan oleh orang lain

j) Makanan harus tinggi karbohidrat dan tinggi protein..

7) Hipertensi

Penyakit darah tinggi atau Hipertensi (Hypertension) adalah suatu


keadaan di mana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah di
atas normal yang ditunjukkan oleh angka systolic (bagian atas) dan
angka bawah (diastolic) pada pemeriksaan tensi darah menggunakan
alat pengukur tekanan darah baik yang berupa cuff air raksa
(sphygmomanometer) ataupun alat digital lainnya.

Nilai normal tekanan darah seseorang dengan ukuran tinggi badan, berat
badan, tingkat aktifitas normal dan kesehatan secara umum adalah
120/80 mmHG. Dalam aktivitas sehari-hari, tekanan darah normalnya
adalah dengan nilai angka kisaran stabil. Tetapi secara umum, angka
pemeriksaan tekanan darah menurun saat tidur dan meningkat diwaktu
beraktifitas atau berolahraga.

 Penyebab hipertensi:

Penggunaan obat-obatan seperti golongan kortikosteroid (cortison) dan


beberapa obat hormon, termasuk beberapa obat antiradang (anti-
inflammasi) secara terus menerus (sering) dapat meningkatkan tekanan
darah seseorang. Merokok juga merupakan salah satu faktor penyebab
terjadinya peningkatan tekanan darah tinggi dikarenakan tembakau
yang berisi nikotin. Minuman yang mengandung alkohol juga
termasuk salah satu faktor yang dapat menimbulkan terjadinya tekanan
darah tinggi.

 Pencegahan Hipertensi

Menurut US National High BP Education Program tahun 2002


pencegahan utama bagi hipertensi adalah sebagai berikut:

a) Menjaga berat badan normal (misalnya, indeks massa tubuh 20–


25 kg/m2).
b) Mengurangi asupan diet yang mengandung natrium sampai
<100 mmol/ hari (<6 g natrium klorida atau <2,4 g natrium per hari).

c) Melakukan aktivitas fisik aerobik secara teratur, misalnya jalan


cepat (≥30 menit per hari, pada hampir setiap hari dalam seminggu).

d) Batasi konsumsi alkohol tidak lebih dari 3 unit/hari pada laki-


laki dan tidak lebih dari 2 unit/hari pada perempuan.

e) Mengonsumsi makanan yang kaya buah dan sayuran (misalnya,


sedikitnya lima porsi per hari).

8) Asma

Asma adalah penyakit yang menyerang saluran pernafasan. Asma


mengakibatkan saluran pernafasan menyempit sementara. Umumnya
hal ini disebabkan oleh peradangan di saluran pernafasan yang
menyebabkan saluran nafas bereaksi secara berlebihan terhadap suatu
rangsangan, misalnya debu, asap dan pollen.

 Penyebab:

Sampai saat ini penyebab penyakit asma belum diketahui secara pasti
meski telah banyak penelitian oleh para ahli. Teori atau hipotesis
mengenai penyebab seseorang mengidap asma belum disepakati oleh
para ahli di dunia kesehatan.
Namun demikian yang dapat disimpulkan adalah bahwa pada penderita
asma, saluran pernapasannya memiliki sifat yang khas yaitu sangat
peka terhadap berbagai rangsangan (bronchial hyperreactivity =
hipereaktivitas saluran napas) seperti polusi udara (asap, debu, zat
kimia), serbuk sari, udara dingin, makanan, hewan berbulu, tekanan
jiwa, bau / aroma menyengat (misalnya; parfum), dan olahraga.

Selain itu terjadinya serangan asma sebagai akibat dampak penderita


mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA) baik flu ataupun
sinisitis. Serangan penyakit asma juga bisa dialami oleh beberapa
wanita di masa siklus menstruasi, namun hal ini sangat jarang sekali.
Angka peningkatan penderita asma dikaitkan dengan adanya faktor
resiko yang mendukung seseorang menderita penyakit asma, misalnya
faktor keturunan. Jika seorang ibu atau ayah menderita penyakit asma,
maka kemungkinan besar adanya penderita asma dalam anggota
keluarga tersebut.

 Gejala:

Adapun tanda dan gejala penyakit asma diantaranya :

a) Pernapasan berbunyi (wheezing/mengi/bengek) terutama saat


mengeluarkan napas (exhalation). Tidak semua penderita asma memiliki
pernapasan yang berbunyi, dan tidak semua orang yang napasnya
terdegar (wheezing) adalah penderita asma.

b) Adanya sesak napas sebagai akibat penyempitan saluran bronki


(bronchiale).
c) Batuk berkepanjangan di waktu malam hari atau cuaca dingin.

d) Adanya keluhan penderita yang merasakan dada sempit.

e) Serangan asma yang hebat menyebabkan penderita tidak dapat


berbicara karena kesulitannya dalam mengatur napas.

Pada usia anak-anak, gejala awal dapat berupa rasa gatal di rongga dada
atau leher. Selama serangan asma, rasa kecemasan yang berlebihan dari
penderita dapat memperburuk keadaannya. Sebagai reaksi terhadap
kecemasan, penderita juga akan mengeluarkan banyak keringat.

 Pencegahan:

Langkah tepat yang dapat dilakukan untuk menghindari serangan asma


adalah menjauhi faktor-faktor penyebab yang memicu timbulnya
serangan asma itu sendiri. Setiap penderita umumnya memiliki ciri khas
tersendiri terhadap hal-hal yang menjadi pemicu serangan asma nya.
Setelah terjadinya serangan asma, apabila penderita sudah merasa dapat
bernapas lega akan tetapi disarankan untuk meneruskan pengobatannya
sesuai obat dan dosis yang diberikan oleh dokter.
BAB III
PENUTUP
A Kesimpulan
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Penyakit merupakan sesuatu yang mengganggu dan menimbulkan
masalah terhadap kesehatan sehingga seseorang yang terserang
penyakit akan merasa tidak nyaman, sakit, menderita atau secara
fisiologis atau atau anatomis tubuh orang tersebut aktivitasnya
terganggu sehingga menjadi tidak normal.
Penyakit ada yang menyerang
1. Manusia (menular, tidak menular, keturunan)
2. Hewan
3. Tumbuhan

Pencegahan secara umum:

1. Mempertinggi nilai kesehatan


2. Memberikan vaksinasi/ imunisasi
3. Pemeriksaan Kesehatan Berkala
4. Pola Hidup Sehat

F Saran
1. Untuk pemerintah lebih meningkatkan infrastruktur dalam bidang
kesehatan misal: lebih meningkatkan kualitas pelanyanannya.
2. Untuk pembaca sebaiknya harus menerapkan pola hidup sehat seperti
olagraga, makan yang bergizi, menjaga lingkungan dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi 1995
Ichan , yulianti 1993
Budi s.pikir( 2015) hipertensi manajemen konfrensi surabaya,erlangga university
(AUP)
Eko budi kuendrohi.,degi kusuma ninggrum nimade mertaniashi Buku ajar
tuberkulosis diagnostik mikrobiologis surabaya 2013 pusat penerbitan dan
pencetakan UNAIR (AUP)
Diane c.baughmn.,jounn,c.hackly (2000)keperawatan medikal beda( buku saku dari
bruderdan sudertd,buku kedokteran EGC , Jakarta

Anda mungkin juga menyukai