METODE PENELITIAN
(hipertensi) dan variabel independen (indeks massa tubuh, pola asupan makanan tinggi
natrium dan pola asupan makanan tinggi lemak) dilakukan pada waktu bersamaan.
3.2.1. Waktu
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Januari sampai dengan Maret 2020
3.2.2. Tempat
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap dan rawat jalan RSUD dr.
3.3.1. Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien yang datang berkunjung
ke Rsud dr. Djasamen Saragih Pematangsiantar yang berusia Lansia (46-65 tahun)
pada bulan januari sampai dengan maret 2020. Rata–rata jumlah pasien sebanyak 75
3.3.2 Sampel
sederhana (simple random sampling). Semua pasien yang berusia Lansia (46-65
26
27
sampel dalam penelitian. Adapun data yang didapatkan di lapangan dan dianalisa
adalah sebanyak 123 responden yang didapatkan selama 3 bulan dari poliklinik dan
N= z² 1-α/2 p(1-p)
D²
dimana :
3.4.1. Hipertensi
adalah Tekanan darah tinggi yang abnormal yaitu tekanan darah sistolik
kriteria WHO 2006 dengan cara berat badan dalam kg dibagi tinggi badan dalam
meter dikuadrat.
28
sumber natrium
sumber lemak.
Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer yakni hasil pengisian
kuesioner oleh responden mengenai pola konsumsi makanan tinggi natrium dan pola
konsumsi makanan tinggi lemak, Selain pengisian kuesioner, data juga diperoleh dari
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik
Sistolik ≥140
Diastolik ≥90
2.Normal
Sistolik<140
Diastolik<90
tujuan dan proses pengisian kuesioner. Calon responden yang bersedia diminta
5. Responden diukur tekanan darahnya, berat badan dan tinggi badan. kemudian
responden mengisi kuisioner selama 10 menit yang difasilitasi oleh peneliti bila
antropometri (berat badan dan tinggi badan) dan pengisian kuesioner dan wawancara
Hipertensi
b. Tekanan darah sistolik < 140 mmHg dan diastolik < 90 mmHg =
normal.
Indeks Massa Tubuh (IMT), hasil didapatkan setelah pengukuran dengan alat
timbangan dan pengukur tinggi badan. Nilai yang kemudian dikategorikan menjadi
variabel tekanan darah, Indeks Massa Tubuh, Pola konsumsi tinggi natrium dan pola
a. Usia
Usia dikategorikan menjadi 2 yaitu 1) lansia awal (46-55 tahun) dan 2). lansia
b. Jenis kelamin
Dikategorikan
1. Normal = < 25
dari kategori IMT menurut WHO 2006. dimana overweight atau kelebihan berat
badan adalah keadaan dimana berat badan (BB) seseorang melebihi BB normal dan
obesitas adalah kondisi dimana lemak tubuh berada dalam jumlah yang berlebihan
dan pengukuran atau klasifikasi yang tidak tergantung pada bisa kebudayaan.
mengenai kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi natrium dalam daftar FFQ.
33
a. 3 kali/hari (skor 8)
c. 1 kali/hari (skor 6)
f. 1 kali/minngu (skor 3)
Setelah itu semua skor per item makanan tinggi natrium dijumlahkan. Pada
yaitu sering dan tidak sering. Adapun batasan skor kebiasaan konsumsi natrium
makanan tinggi lemak dalam tiga bulan terakhir. Responden diwawancarai mengenai
kebiasaan mengkonsumsi makanan yang tinggi lemak dalam daftar FFQ. Data
a. 3 kali/hari (skor 8)
c. 1 kali/hari (skor 6)
f. 1 kali/minngu (skor 3)
Setelah itu semua skor per item makanan tinggi lemak dijumlahkan. Pada saat
sering dan tidak sering. Adapun batasan skor kebiasaan konsumsi lemak didapatkan
dapat diteruskan dengan analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara variabel
tersebut.
Jika nilai p ≤ 0,05 maka hasil perhitungan ststistiksignifikan yang artinya ada
hubungan antara variabel dependent dan variabel independent. Namun jika p > 0,05
maka hasil perhitungan ststistik tidak signifikan yang artinya tidak ada hubungan