Anda di halaman 1dari 33

PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN

FAKTOR RISIKO PTM dan KESWA


DI POSBINDU CERDIK JIWA
PENGUKURAN DAN PEMERIKSAAN FR PTM

1. Persiapan Penyelenggaraan Posbindu PTM :

– Identifikasi kelompok potensial


– Sosialisasi dan advokasi
– Pelatihan petugas pelaksana
posbindu/fasilitasi teknis
– Fasilitasi logistik
– Pengaturan mekanisme kerja antara
petugas pelaksana Posbindu PTM
dengan pembinanya
– Sumber pembiayaan
2. Waktu Penyelenggaraan :
 Pelaksanaannya dapat bersama-
sama dengan program atau
pelayanan lainnya
 Sejalan dengan kebutuhan dan
urgensinya program kesehatan
saat ini (GERMAS dan SPM)
 Pengunjung Posbindu PTM yang
mempunyai faktor risiko PTM
dianjurkan untuk datang kembali
berkesinambungan dan
pengunjung yang belum
mempunyai faktor risiko
dianjurkan datang ke Posbindu
3. Tempat Penyelenggaraan

 Dilaksanakan di tempat
tinggal dalam wadah
desa/kelurahan.
 Dapat dilaksanakan pada
 fasilitas publik lainnya.

4. Pelaksanaan Posbindu pada 6 (enam) meja:

 Registrasi, Pemberian Nomor Urut/Kode


Dan Pencatatan Ulang :
 Wawancara oleh Petugas Pelaksana
Posbindu :
5. Tata Cara Pelaksanaan
wawancara :
 Perkenalkan diri dan
kemukakan tujuan wawancara
 Mulai wawancara dengan
pertanyaan yang ringan dan
bersifat umum. Lakukanlah
pendekatan tidak langsung
pada persoalan
 Dengarkan pendapat dan
informasi secara saksama
lanjutan..
• Hindari pertanyaan yang berbelit – belit
• Harus tetap menjaga suasana agar tetap
informatif
• Harus pandai mengambil kesimpulan
• Hasil dicatat pada buku monitoring
faktor risiko PTM
• Beri kesan yang baik setelah wawancara
• Jangan lupa ucapkan terima kasih
PENGUKURAN & PEMERIKSAAN FR PTM:

1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Tajam Penglihatan
5. Tajam Pendengaran
6. Stres (SRQ-20)
7. Tekanan Darah
8. Gula Darah Sewaktu
9. Kolesterol Total
1. Berat Badan :
Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.
2. Tinggi Badan :

Pengukuran tinggi badan (cm)


dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.

Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2
meter dan ketelitian 0,1 cm.

Prosedur : Sesuai tatalaksana


Continue..
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan
dilakukan untuk mendapatkan nilai
IMT Obesitas

• Penilaian IMT menggunakan rumus :


IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m)²

• Cut off ≥ 23 penentu kategori obesitas


(dewasa asia)
Tabel 1. Klasifikasi obesitas pada orang dewasa
berdasarkan IMT menurut WHO

IMT ˂ 18,5 Berat Badan Kurang


(Underweight)
IMT 18,5 – 22,9 Berat Badan Normal
IMT ≥ 23 Kelebihan Berat Badan
(Overweight)

IMT 23 – 24,9 Dengan risiko


IMT 25 – 29,9 Obesitas I
IMT ≥ 30 Obesitas II
3. Lingkar Perut :

Dimaksudkan untuk mengetahui ada


tidaknya obesitas abdominal/sentral

1.Alat yang dibutuhkan :


a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak
ada gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2.Jelaskan tujuan pengukuran lingkar
perut dan tindakan apa saja yang
akan dilakukan dalam pengukuran.
Cara Pengukuran Lingkar Perut :
1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM
diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran

2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling


bawah

3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal


paha/ panggul
4 Tetapkan titik tengah di antara di antara
titik tulang rusuk terakhir titik ujung
lengkung tulang pangkal paha/ panggul dan
tandai titiktengah tersebut dengan alat tulis

5 Minta warga Posbindu PTM untuk berdiri


tegak dan bernafas dengan normal (ekspirasi
normal).
Lakukan pengukuran lingkar perut dimulai/
diambil dari titik tengah kemudian secara
sejajar horizontal
melingkari pinggang dan perut kembali
menuju titik tengah diawal pengukuran.

6 Apabila warga Posbindu PTM mempunyai


perut yang gendut ke bawah, pengukuran
mengambil bagian yang paling buncit lalu
berakhir pada titik tengah tersebut lagi. Pita
pengukur tidak boleh melipat dan ukur
lingkar pinggang mendekati angka 0,1 cm.
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit

No Lingkar Jenis Risiko Penyakit


Perut Kelamin
1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat

2 ≥ 102 Laki - laki Sangat Meningkat


cm
3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat

4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat


4. Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(HITUNG JARI)
1. Pemeriksa berdiri 6 (enam) meter di depan
orang yang diperiksa di ruang terbuka yang
mempunyai pencahayaan yang terang.
2. Pemeriksaan dimulai dengan mata kanan, mata
kiri ditutup dengan menggunakan penutup mata
atau dengan telapak tangan kiri tanpa
penekanan.
3. Pemeriksa mengacungkan jari setinggi posisi
mata yang diperiksa atau di depan dada untuk
menghitung / menunjukkan arah jari pemeriksa.
Pemeriksaan Tajam Penglihatan
(HITUNG JARI)

4. Jika orang yang diperiksa salah


menghitung atau menunjukkan arah
jari pemeriksa minimal 2 kali atau lebih
dari 5 kali pemeriksaan/acungan
berarti orang yang diperiksa
mengalami gangguan penglihatan.
Segera dirujuk ke layanan kesehatan
terdekat
5. Lakukan langkah-langkah no. 1 s.d. no.
4 untuk mata sebelah kirinya.
5. TEST KETAJAMAN PENDENGARAN
TEST KETAJAMAN PENDENGARAN

1) Seandainya tidak memungkinkan kondisinya (ruangan yang


ramai), maka dapat dinilai pendengaran pasien saat
melakukan pendaftaran.
2) Pemeriksa mengambil posisi di sisi pasien dengan jarak 1
meter dari telinga pasien (bisa dalam posisi duduk di kursi).
3. Pemeriksa mengucapkan kata-kata di depan telinga
pasien yang tidak ditutup dengan intensitas suara
biasa, ketinggian mulut pemeriksa sejajar dengan
telinga pasien. Pastikan pasien tidak melihat gerakan
bibir pemeriksa. Pilih kata yang terdiri dari dua suku
kata yang dikenal pasien, seperti “bola” atau “meja”
dan dapat diulang sampai 3 atau 4 kali.
4. Minta pasien mengulang kata yang disebutkan
pemeriksa. Nilai apakah jawaban pasien benar.
6. Pemeriksaan Tekanan Darah
Pemeriksaan tekanan darah dilakukan setiap
bulan bagi yang sehat maupun yang sudah
menyandang hipertensi. (petugas pelaksana
posbindu PTM yang terlatih dan tenaga
kesehatan).
Pengukuran ini untuk mendapatkan data
tekanan darah padaindividu.
Alat dan Bahan:
a. Tensimeter Digital
b. Manset besar
c. Batu baterai AA
Prosedur Pengukuran :
a. Tekan tombol “START/STOP” untuk mengaktifkan alat
b. Sebaiknya menghindar kegiatan aktivitas fisik minimal 30
menit sebelum pengukuran.
c. Hindari melakukan pengukuran dalam kondisi stres
d. Duduk dengan posisi kaki tidak menyilang tetapi kedua
telapak kaki datar menyentuh lantai. Letakkan lengan kiri
warga Posbindu PTM di atas meja sehinga mancet yang
sudah terpasang sejajar dengan jantung.
e. Singsingkan lengan baju pada lengan
bagian kiri klien dan memintanya untuk
tetap duduk tanpa banyak gerak, dan tidak
berbicara pada saat pengukuran.
• Biarkan lengan dalam posisi tidak tegang
dengan telapak tangan terbuka ke atas.
Pastikan tidak ada lekukan pada pipa mancet
• Ikuti posisi tubuh, lihat gambar dibawah
• Jika pengukuran selesai, manset akan
mengempis kembali dan hasil pengukuran
akan muncul. Alat akan menyimpan hasil
pengukuran secara otomatis
• Tekan “START/STOP” untuk mematikan alat.
Jika Anda lupa untuk mematikan alat, maka
alat akan mati dengan sendirinya dalam 5
menit.
Tabel 5. Interpretasi Hasil Pengukuran
Tekanan Darah

No. Tekanan Darah Klasifikasi*)

1. < 120/<80 mm/Hg Normal

2. 120-139/80-90 mm/Hg Prehipertensi

3. 140-150/90-99 mm/Hg Hipertensi derajat 1

4. >160/>100 mm/Hg Hipertensi derajat 2


7. Pemeriksaan Kadar Gula Darah

Alat dan bahan :


•Alat pemeriksaan kadar gula darah lipid (Analyzer)
•Test strip gula darah dan kolesterol
•Auto lancet (Autoclix)
•Lancet
•Pipet ukuran 40uL untuk panel test strip dan 15 uL untuk
single test strip
•Alkohol 70%
•Kapas
•Tissue kering
Pemeriksaan dengan Glukometer
(disesuaikan dengan jenis gluko-meter) :

• Masukkan tes strip bila gambar strip tes muncul


• Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%, keringkan.
• Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari secara tegak lurus,
cepat dan tidak terlalu dalam.
• Usap dengan kapas steril kering setelah darah keluar.
Sentuhkan satu/dua tetes darah
• Baca hasil glukosa darah.
8. Pemeriksaan Kolesterol Total:

• Persiapan alat Analyzer


• Pengambilan darah
• Cara Meneteskan Darah
• Tunggu hasil
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai