Anda di halaman 1dari 36

PENGKAJIAN,

PENGUKURAN
DAN PEMERIKSAAN
FAKTOR RESIKO PTM

1
• Pasien dgn 1 komorbid resiko kematian 6,5 x
• Pasien dgn 2 komorbid resiko kematian 15x
• Pasien dgn 3 komorbid resiko kematian 29x
DETEKSI DINI FR PTM
 Deteksi dini FR PTM sangat penting dilaksanakan agar dapat
diketahui kondisi seseorang sejak dini, apakah dia sehat,
atau sudah memiliki FR PTM atau sudah menyandang PTM.
 Deteksi dini Faktor Risiko PTM/skrining dimasa pandemi
COVID-19 dapat dilakukan secara mandiri dengan alat
pemeriksaan yang dimiliki sendiri dan hasil nya dapat
dikomunikasikan dengan dokter online (telemedicine) atau
kader di posbindu melalui pemanfaatan teknologi informasi
yang ada (HP, HT, WA, TELEGRAM, dsb)
 Dapat juga dilakukan di fasilitas pelayanan kesehatan dan
posbindu dengan memperhatikan kebijakan penanganan
pandemi yang ditetapkan oleh Pemda setempat
9
POSBINDU PTM
Upaya / Kegiatan Deteksi dini, Monitoring dan Tindak
Lanjut Dini Faktor Risiko PTM bersumberdaya
Masyarakat secara rutin dan berkesinambungan

Posbindu PTM = Bindu PTM di PosKan


pada kegiatan rutin Masyarakat
Kegiatan Posbindu
Meja 1 -Pendaftaran -Memberi nomer urut
-Menyalin KMS ke buku register -Menyalin KMS ke buku register sesuai
nomer urut

Meja 2 Wawancara Hasil wawancara dicatat pd KMS

Meja 3 Pengukuran TB,BB (IMT), LP Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 4 Pengukuran TD, GDA, Kol, APE, dll Hasil pengukuran dicatat pd KMS

Meja 5 Identifikasi FR PTM, konseling, -Konseling sesuai FR PTM


tindak lanjut -Rujukan bila perlu, catat di KMS
• CONTOH GAMBAR LAYOUT TEMPAT
PELAKSANAAN POSBINDU 2
PENGUKURAN FR PTM:

1. Berat Badan
2. Tinggi Badan
3. Lingkar Perut
4. Indeks Massa Tubuh (IMT)

13
1. BERAT BADAN :

Persiapan :
a. Ambil timbangan dari kotak karton dan keluarkan dari bungkus
plastiknya.
b. Letakkan alat timbang pada lantai yang keras dan datar.
c. Warga posbindu PTM yang akan ditimbang diminta membuka
alas kaki dan jaket serta mengeluarkan isi kantong yang berat
seperti kunci.
d. Pastikan timbangan pada nilai pengukuran pada angka 0.
Prosedur : Sesuai tatalaksana penimbangan.

14
Pengukuran Berat Badan

15
2. TINGGI BADAN :

Pengukuran tinggi badan (cm)


dimaksudkan untuk mendapatkan data
tinggi badan semua kelompok umur.
Persiapan :
Gunakan alat pengukur tinggi badan :
microtoise dengan kapasitas ukur 2 meter
dan ketelitian 0,1 cm.
Prosedur : Sesuai tatalaksana

16
• Pengukuran berat badan dan tinggi badan dilakukan untuk
mendapatkan nilai IMT Obesitas.

• Penilaian IMT menggunakan rumus :


IMT = Berat Badan (Kg)
Tinggi Badan (m) x Tinggi Badan (m)

• Cut off ≥ 27 penentu kategori obesitas (PGS,2014)

17
• Tabel Kategori IMT Pada Orang Dewasa

IMT Klasifikasi

IMT < 18,5 Berat badan kurang (underweight)

IMT 18,5 – 22,9 Berat badan normal

IMT 23 – 24,9 Kelebihan berat badan dengan risiko

IMT 25 – 29,9 Obesitas I

IMT > 30 Obesitas II


3. LINGKAR PERUT :

Dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya


obesitas abdominal/ sentral.
1. Alat yang dibutuhkan :
a. Ruangan yang tertutup dari
pandangan umum. Jika tidak ada
gunakan tirai pembatas
b. Pita pengukur
c. Spidol atau pulpen.
2. Jelaskan tujuan pengukuran lingkar perut dan
tindakan apa saja yang akan dilakukan dalam
pengukuran.
19
Cara Pengukuran Lingkar Perut :

1 Untuk pengukuran ini warga Posbindu PTM


diminta dengan cara yang santun untuk
membuka pakaian bagian atas atau
menyingkapkan pakaian bagian atas dan
raba tulang rusuk terakhir warga Posbindu
PTM untuk menetapkan titik pengukuran

2 Tetapkan titik batas tepi tulang rusuk paling


bawah

3 Tetapkan titik ujung lengkung tulang pangkal


paha/ panggul

20
Tabel 3. Lingkar Perut dan Risiko Penyakit

No Lingkar Perut Jenis Kelamin Risiko Penyakit

1 ≥ 90 cm Laki – laki Meningkat

2 ≥ 102 cm Laki - laki Sangat Meningkat

3 ≥ 80 cm Perempuan Meningkat

4 ≥ 88 Perempuan Sangat Meningkat

21
Pengukuran Lingkar Perut

22
MENGUKUR TEKANAN DARAH (TD)
• Gunakan tensimeter air raksa.
• Posisi duduk atau berbaring ( sebaiknya berbaring ).
• Manset 2/3 lengan atas, ujung bawah manset 2 jari di atas lipatan
lengan.
• Raba denyut nadi Arteri Brachialis, pompa sampai denyut nadi tidak
teraba, letakan stetoskop di atasnya turunkan tekanan perlahan.
• Saat denyut nadi mulai terdengar lihat angka pada tensimeter (TD
sistolik)
• Suara denyut nadi terdengar mengeras kemudian melemah,
menghilang (TD Diastolik)
• 2x pengukuran TD, rata-ratanya.

23
MENGUKUR TEKANAN DARAH (TD)- 2

Tensimeter digital

Pemasangan baterai
• Balikkan alat
• Buka tutup baterai sesuai tanda panah
• Masukkan baterai
• Pasang kembali penutup baterai

24
Tensimeter digital
Pemasangan manset
Masukkan ujung pipa manset pada bagian alat
Perhatikan arah masuknya perekat manset
Pakai manset, perhatikan arah selang
Jarak manset dengan garis siku ± 1 – 2 cm

25
Tensimeter digital

• Saat pengukuran
• Duduk dengan posisi badan tegak
• Lipat lengan baju hingga manset menempel kulit lengan
• Tangan dalam posisi telapak tangan menghadap keatas,
posisi manset sejajar jantung

• Hal yang tidak boleh dilakukan :


• Jangan bicara
• Jangan banyak bergerak
• Jangan memegang manset

26
Pengukuran Tekanan Darah

27
PELAKSANAAN POSBINDU PTM
NEW NORMAL
Prosedur / langkah peserta posbindu
Posbindu New Normal
3
5
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai