Anda di halaman 1dari 9

PENUNTUN SKILL LAB-4

MENGHITUNG, MENYUSUN KEBUTUHAN KALORI DM


DAN PENGUKURAN SKINFOLD
BLOK ENDOCRINOLOGY & BODY METABOLISM
DEPARTEMEN ILMU GIZI
FAKULTAS KEDOKTERAN UHKBPN

Disusun Oleh :

MAHDIAH DCN, M.KES

PENDAHULUAN
Penilaian status gizi dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam mendeteksi obesitas dan
faktor yang terkait.
Beberapa pengukuran Antropometri yang dipakai adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)dan Tebal Lemak Bawah Kulit (TBLK). IMT mudah
digunakan dan murah, baik digunakan untuk memprediksi kadar glukosa darah, tetapi tidak dapat
digunakan untuk menghitung sebaran lemak tubuh. Sedangkan RLPP bisa dipakai untuk
mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif.
Rasio lingkar pinggang-panggul merupakan suatu indikasi adanya obesitas sentral/android
atau juga disebut obesitas abdominal
Lingkar Pinggang
Lemakdi perut adalah lemak paling berbahaya. Lemak yang berada di perut bagian dalam ini
bakal mengeluarkan asam lemak bebas dan puluhan hormon yang bakal menimbulkan beragam
masalah seperti menaiknya tekanan darah, terjadinya resistensi insulin, dan masih banyak
masalah lain yang cukup berrat seperti munculnya penyakit jantung dan stroke.

Lingkar pinggang yang normal untuk pria, kurang dari 90 cm, sedangkan wanita, kurang
dari 80 cm.

Cara Mengukur Lingkar Pinggang


Penilaian
No Langkah 0 1 2 Keterangan
1. Persiapan
Gunakan meteran yang biasa digunakan untuk membuat
baju. Lepaskan kaus dan bebaskan pinggang dari rok
atau celana panjang sehingga bagian tengah perut
terekspos
2. Temukan spot yang tepat
Tekan jemari Anda pada batang tubuh di dekat bagian
kanan pinggang. Tekan jari-jari pada kulit untuk
menemukan tulang dasar panggul. Teruslah menekan
dan pindahkan jari di sepanjang tepi tulang pinggul
sampai Anda menemukan lengkungan atas tulang
tersebut. Titik tertinggi akan terletak di sisi batang
tubuh, hanya sedikit di bagian bawah tulang iga. Spot
ini berada di dekat atau pada level yang sama dengan
pusar Anda.
3. Lingkarkan meteran
Posisikan meteran secara horizontal di spot atas tulang
pinggul. Kemudian lingkarkan di seputar perut dan
seluruh batang tubuh. Pastikan meteran itu melintang
secara horizontal. Tempatkan ujung meteran angka 0 di
spot sementara sisanya melingkari perut dan batang
tubuh
4. Ukur
Jangan mengecilkan perut. Berdirilah tegak dan buang
napas dengan lembut ketika Anda mengukur perut.
Pastikan juga agar pita meteran itu tidak menekan kulit
perut. Lihatlah pada nomor di mana angka 0 bertemu
dengan angka terakhir yang melingkari pinggang.

Rasio Lingkar Pinggang Pinggul


Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan metabolisme,
termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas, disbanding
dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan
Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang
berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh. Ukuran yang umur digunakan
adalah rasio lingkar pinggang-pinggul
Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi
pengukuran harus tepat, karena perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang
berbeda
Rasio lingkar pinggang-pinggul untuk perempuan<0,9, dan laki-laki<1
RLPP dapat digunakan untuk mendeteksi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
karena tingkat sensitivitasnya baik, namun tidak dapat digunakan untuk prediksi
normokolesterolemia dan normotrigliseridemia karena tingkat spesifisitasnya kurang baik.
RLPP lebih baik dalam mendeteksi hiperkolesterolemia dan hipertrigliseridemia
dibandingkan IMT karena memiliki tingkat sensitivitas yang lebih tinggi.

Pengukuran Pria Wanita


Resiko Resiko sangat Resiko Resiko sangat
Meningkat Meningkat Meningkat Meningkat
LP > 94 cm > 102 cm > 80 cm > 88 cm

RLPP 0.9 1.0 0.8 0.9

Ketebalan Lemak dibawah Kulit


Pada kenyataannya, kebanyakan lemak kita berada dibawah kulit sehingga cara yang paling
praktis adalah dengan cara mengukur persentase lemak dari pengukuran lipatan kulit. Pendekatan
ilmiah dari metode yang sudah dikenal dan diakui serta dipercaya dalam mengukur lemak adalah
dengan mengukur ketebalan lipatan lemak. Anda bisa menggunakan Fat Caliper untuk
melakukan pengukuran ketebalan lipatan lemak ini.
Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan
pada beberapa bagian tubuh, misal :
lengan atas (tricep dan bicep), lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular), di tengah
garis ketiak (midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal), suprailiaka, paha, tempurung
lutut (suprapatellar), pertengahan tungkai bawah (medial calv)

Pengukuran Lemak Di Bawah Kulit


No Langkah Penilaiaan Keterangan
0 1 2
1. Bagian yang akan anda ukur adalah bagian
suprailliac, yang terletak satu inci diatas titik tulang
panggul kanan. Untuk menemukannya, letakkan jari
anda pada tulang panggul kanan dan naikkan satu
inci diatasnya (sekitar 2.5 cm). Agar mempermudah
anda, bisa melekatkan sepotong isolasi warna untuk
penanda lokasi suprailliac. Lakukan hal ini dengan
berdiri. Lihat Gambar 1

2. Pegang Fat Caliper dengan tangan kanan sementara


tangan kiri anda akan berfungsi untuk melakukan
lipatan.
3. Dalam keadaan berdiri, letakkan kedua jari tangan
kiri anda (jempol dan telunjuk) berjarak 5 cm dengan
titik tengah bagian suprailliac yang sudah anda
tandai. Lihat Gambar 2

4. Tekan sedikit kedua jari anda pada kulit dan


kemudian persempit dan tarik lipatan yang terjadi
sehingga anda menarik kulit dan lapisan lemaknya.
Lihat Gambar 3

5. Ketika anda masih memegang lipatan tersebut


dengan tangan kiri, gunakan Fat Caliper Accu-
Measure untuk menjepit ditengah lipatan. Tekan Fat
Caliper hingga terdengar sedikit klik pada alat
tersebut. Lihat ukuran yang ditunjuk dalam
millimeter lalu lepaskan Fat Caliper. Lihat Gambar 4.
6. Lakukan beberapa kali untuk mendapatkan
pengukuran rata-rata

Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Penderita Diabetes Mellitus


Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan diabetisi.
Diantaranya dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yaitu 25-30 kcal/kg
BB ideal
Cara lain :
Kcal/kg BB ideal
Dewasa Kerja santai Sedang Berat
Gemuk 25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50

Langkah-Langkah Menghitung Kebutuhan Gizi sehari


No Langkah Penilaian Keterangan
0 1 2
1. Menghitung Berat Badan Ideal
Berat badan ideal= 90% x (TB dalam cm- 100)
Bila pria dengan TB < 160 cm dan wanita < 150
cm , Berat Badan Ideal = ( TB
dalam 100)
2. Kaji status gizi penderita dengan menghitung IMT =
BB / TB 2
3. Hitung kebutuhan gizi bisa berdasarkan cara
pendek . Mis untuk penderita pria dengan status gizi
normal : Kebutuhan energy = 30 kcal/kg BB
Kebutuhan Protein = 10-15% dari total energi
total
Kebutuhanlemak = 20 25% dari total energi
Kebutuhan KH = 60-79% dari total energi
4. Cara Lain : Menghitung kebutuhan energi
Harris- Benedict
BEE (Lk) = 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x
U)
BEE (Pr) = 65,5 + (9,6 x BB) +(1,7 X TB) - (4,7 x
U)
TEE = factor stress x BEE
Stres ringan = 1,3 x BEE
Sedang= 1,5 x BEE
Berat = 2,0 x BEE
Kanker= 1,6 x BEE
BB = Berat badan actual dalam kg ; TB = tinggi
dalam cm U = umur dalam tahun

Kategori Batas Ambang IMT


Status Gizi Kategori Batas Ambang
Kurus Kekurangan berat badan < 17
tingkat berat
Kekurangan berat badan 17,0-18,5
tingkat ringan
Normal > 18,5 - 25
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat > 25,0 27,0
ringan
Kelebihan 27
berat badan tingkat berat

(Kasus Ilmu Gizi)

TN D usia 51 thn di rawat di rumah sakit dengan keluhan lemas, badan terasa berat, bibir kering. Menurut
orang sakit sejak 3 bulan belakangan ini berat badan drastis menurun, kadang-kadang mata mengalami
gangguan penglihatan. Pada pangkal paha ada bisul yang tidak sembuh. Tinggi badan= 167 cm; Berat
badan saat ini =55 kg; Berat badan sebelum sakit 75 kg. Menurut keterangan OS sering merasakan lapar .
Berdasarkan hasil Recall makanan/24 jam asupan zat gizi perhari : Energi = 3000 kcal; P= 79 gr; L= 77
gr; KH= 450 gr; Serat = 8 g. Hasil laboratorium : KGD puasa = 200 mg/dl; KGD 2 jam pp= 300 mg/dl;
Glukosa urin =+++.

Mahasiswa diharapkan melakukan prosedur:


1. Pengukuran Lingkar Pinggang
2. Pengukuran Lemak Di Bawah Kulit

Pertanyaan :

1. sMenurut saudara masalah gizi apa yang terjadi pada Tn D?


2. Diet apa yang saudara anjurkan kepada Tn D ?
3. Hitung kebutuhan gizi sehari untuk Tn D
4. Jelaskan proporsi pembagian energy dalam pola makan sehari-hari pasien tersebut

Langkah pertama dilakukan adalah pengkajian status gizi :

Batas ambang normal :


Laki-laki adalah 20,1- 25,0
Perempuan adalah 18,7-23,8.

Batas ambang IMT untuk Indonesia, adalah sebagai berikut:

1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat
berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.

2. IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan Berat Badan
tingkat ringan atau KEK ringan.

3. IMT 18,5-25,0: keadaan orang tersebut termasuk kategori normal.

4. IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan
tingkat ringan.

5. IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat
berat.

55
= 20,44 ( Normal)
IMT = ( 1,67 x 1,67 )
75
= 26,89 (kegemukan/overweight)
IMT sebelum sakit = ( 1,67 x 1,67 )

Mengetahui berat badan yang normal dan ideal

Berat Badan Normal = TB -100


Berat Badan Ideal = 90% x (TB-100.) atau
Berat Badan Ideal =( TB -100)- 10% (TB-100)
TB = 167 cm

Berat Badan Ideal =( 167-100)- 10% (167-100)


= 67 6,7

= 60,3 kg dibulatkan menjadi 60kg


Cara Cepat
(a) Laki-laki= 1 kkal x kg BB x 24 jam
Perempuan = 0,95 kkal x kg BB x 24 jam

(b) Laki-laki= 30 kkal x kg BB


Perempuan = 25 kkal x kg BB
Kebutuhan energi = BB x 30

Kebutuhanenergisehariyaitu 60 x 30 =1800 kcal

Dewasa Kkal/kg Kkal/kg Kkal/kg


BB kerja satai Kerja sedang Kerja
berat
Gemuk 20-25 30 35
Normal 30 35 40
Kurus 35 40 40-50
Sumber : Wspadji , 2007

3. Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi Teori RBW (Teori Berat Badan Relatif)
BB(kg)
RBW = TB ( cm )100 x 100%

Kriteria
Kurus (underweight): BBR < 90%

Normal (ideal): BBR 90 110%

Gemuk (overweight): BBR > 110%

Obesitas: BBR > 120%

jumlah kalori yang diperlukan sehari bagi penderita Diabetes Mellitus :


Kurus: BB x 40-60 kalori

Normal: BB x 30 kalori

Gemuk: BB x 20 kalori

Obesitas: BB x 10 15 kalori

Kalori untuk ibu hamil ditambah :


+ 100 kalori (tri semester I)
+ 200 kalori (tri semester II),
+ 300 kalori (tri semester III)
Bagi yang menyusui + 400 kalori per hari
Perhitungan dengan RBW biasa digunakan untuk menghitung kebutuhan energi penderita DM
Kelemahan menggunakan teori RBW adalah jenis kelamin dan umur tidak diakomodasikan

Harris Benedict
Menggunakan Rumus Harris Benedict
Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur dalam tahun
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
= 655 + (9,6 x 55) + (1,8 x 167) (4,7 x 51) = 1335,1 kkal (dibulatkan 1335 kkal)
Kebutuhan energy berdasarkan aktifitas fisik =1,3 x 1335 kkal =1735 kcal
1. Masalah gizi Tn T

KGD tinggi ada kaitannya dengan asupan energy > dari Angka Kebutuhan Energi

Tujuan pengaturan makan atau diet pada penderita diabetes yaitu :


Menjaga kadar gula darah agar tetap normal
Menurunkan gula dalam urine menjadi negatif
Mencapai dan mempertahankan berat badan normal
Penderita diabetes dapat melaksanakan kegiatan sehari-hari seperti biasa
Tata Laksana Pengaturan Makanan Makanan Penderita Diabetes Mellitus

Kandungan zat gizi dalam makanan serta anjurannya untuk penderita DM sebagai berikut:

1. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat 60 70% dari total energy = 60% x 1800 kkal = 0,6 x 1800
kcal/4 = 270 gr
Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari dan terdiri atas
tepung-tepungan dan gula. Diabetisi dianjurkan mengkonsumsi padi-padian, sereal, buah
dan sayuran karena mengandung serat tinggi, juga vitamin dan mineral.

Makanan yang perlu dibatasi adalah gula, madu, sirup, kue kukis,martabak, dodol dan
kue-kue manis lainnya.

2. Protein
Kebutuhan protein10 - 15% dari total energi.
12% x 1800 kkal/4=54 gr

Protein adalah zat gizi yang penting utuk pertumbuhan dan pengganti jaringan yanng rusak.
Oleh karena itu perlu makan protein setiap hari. Sumberproteinbanyakterdapatdalamikan,
ayam, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.

3. Lemak
Kebutuhan lemak 20 25% dari total energy=(20% x 1800)/9= 40 g

Lemak juga sumber tenaga. Bagi Diabetisi makanan jangan terlalu banyak digoreng,
sebaiknya lebih banyak dimasak menggunakan sedikit minyak sepeti dipanggang, dikukus,
dibuat sup, direbus atau dibakar. Batasi konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti otak,
jerohan, kuning telur..

4. Vitamin & mineral

Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu
melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya maka
tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan tekanan
darah yang normal. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari makanan
tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram (1 sendok
teh).
Pengaturan makanan untuk penderita Diabetes Mellitus harus memenuhi 3 prinsip yang
diistilahkan dengan 3 J

Tepat Jenis
Tepat Jumlah
Tepat Jadwal

Tepat jenis
Jenis makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh dokter atau
ahli gizi

Jenis makanan yang tidak dianjurkan adalah :

Bahan makanan yang mengandung gula sederhana seperti gula pasir,

gula jawa, madu, selai, manisan buah, susu kental manis, soft drink,

es krim, kue-kue manis, dodol, cake, tarcis

Makanan yang tinggi lemak seperti keju, susu full cream, abon, lemak

hewan, santankental

Bumbuterasi, penyedap, saustomat dan kecapmanis, pisang susu,

pisang raja, nangka, anggur

Bahan makanan yang dianjurkan adalah :

Bahan makanan yang tidak di sebutkan di atas


Buah golongan B yaitu apel hijau, belimbing, pepaya, semangka, melon, pisang kepok,
pisang hijau, pisang ambon, blewah.
Sayuran semua jenis sayuran boleh dikonsumsi karena selain kandungan vitamin dan
mineralnya baik untuk kesehatan, kandungan seratnya juga bagus untuk menurunkan
kadar gula darah.

Tepat jumlah
Jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran dari dokter/ahli gizi. Jumlah
makanan ini sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes yang tentunya berbeda antara
seorang dengan yang lainnya. Penghitungan kebutuhan energi atau kalori ini berdasarkan
berat badan dan tinggi badan seseorang dan juga faktor yang lainnya misalnya aktifitas,
adanya komplikasi, kehamilan dan lain sebagainya. Penghitungan ini dilakukan oleh dokter
atau ahli gizi. :

Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk
menghitung jumlah kalori sehari-hari.

Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga
ditambah sekitar 300 kcal.
Setelah ditentukan berapa kebutuhan energi maka akan ditentukan berapa jumlah makanan
yang harus dikonsumsi dalam satu hari, misalnya berapa gram atau sendok makan nasinya,
berapa potong lauknya dan sebagainya. (Jumlah makanan berdasarkan standard makanan
terlampir)

Tepat jadwal adalah penderita diabetes harus makan secara teratur yakni 3 kali makan utama
(makan pagi, siang dan malam) dan 3 kali selingan dengan interval atau jarak waktu 3 jam
dan proporsi pembagian zat gizi) :
Pkl 06.30 makan pagi ( 20%)
Pkl 09.30 snack/buah ( 5%)
Pkl 12.30 makan siang (35%)
Pkl 15.30 snack/buah ( 5%)
Pkl 18.30 makan malam (30%)
Pkl 21.30 snack/buah ( 5%)
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya
agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak
terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.

Anda mungkin juga menyukai