Disusun Oleh :
PENDAHULUAN
Penilaian status gizi dapat dilakukan sebagai langkah awal dalam mendeteksi obesitas dan
faktor yang terkait.
Beberapa pengukuran Antropometri yang dipakai adalah Indeks Massa Tubuh (IMT), Rasio
Lingkar Pinggang Panggul (RLPP)dan Tebal Lemak Bawah Kulit (TBLK). IMT mudah
digunakan dan murah, baik digunakan untuk memprediksi kadar glukosa darah, tetapi tidak dapat
digunakan untuk menghitung sebaran lemak tubuh. Sedangkan RLPP bisa dipakai untuk
mengetahui faktor risiko terjadinya penyakit degeneratif.
Rasio lingkar pinggang-panggul merupakan suatu indikasi adanya obesitas sentral/android
atau juga disebut obesitas abdominal
Lingkar Pinggang
Lemakdi perut adalah lemak paling berbahaya. Lemak yang berada di perut bagian dalam ini
bakal mengeluarkan asam lemak bebas dan puluhan hormon yang bakal menimbulkan beragam
masalah seperti menaiknya tekanan darah, terjadinya resistensi insulin, dan masih banyak
masalah lain yang cukup berrat seperti munculnya penyakit jantung dan stroke.
Lingkar pinggang yang normal untuk pria, kurang dari 90 cm, sedangkan wanita, kurang
dari 80 cm.
TN D usia 51 thn di rawat di rumah sakit dengan keluhan lemas, badan terasa berat, bibir kering. Menurut
orang sakit sejak 3 bulan belakangan ini berat badan drastis menurun, kadang-kadang mata mengalami
gangguan penglihatan. Pada pangkal paha ada bisul yang tidak sembuh. Tinggi badan= 167 cm; Berat
badan saat ini =55 kg; Berat badan sebelum sakit 75 kg. Menurut keterangan OS sering merasakan lapar .
Berdasarkan hasil Recall makanan/24 jam asupan zat gizi perhari : Energi = 3000 kcal; P= 79 gr; L= 77
gr; KH= 450 gr; Serat = 8 g. Hasil laboratorium : KGD puasa = 200 mg/dl; KGD 2 jam pp= 300 mg/dl;
Glukosa urin =+++.
Pertanyaan :
1. IMT < 17,0: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan kekurangan berat badan tingkat
berat atau Kurang Energi Kronis (KEK) berat.
2. IMT 17,0-18,4: keadaan orang tersebut disebut kurus dengan Kekurangan Berat Badan
tingkat ringan atau KEK ringan.
4. IMT 25,1-27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan
tingkat ringan.
5. IMT > 27,0: keadaan orang tersebut disebut gemuk dengan kelebihan berat badan tingkat
berat.
55
= 20,44 ( Normal)
IMT = ( 1,67 x 1,67 )
75
= 26,89 (kegemukan/overweight)
IMT sebelum sakit = ( 1,67 x 1,67 )
3. Penentuan Kebutuhan Kecukupan Energi Teori RBW (Teori Berat Badan Relatif)
BB(kg)
RBW = TB ( cm )100 x 100%
Kriteria
Kurus (underweight): BBR < 90%
Normal: BB x 30 kalori
Gemuk: BB x 20 kalori
Obesitas: BB x 10 15 kalori
Harris Benedict
Menggunakan Rumus Harris Benedict
Laki-laki= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
Perempuan = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) (4,7 x U)
BB = berat badan dalam kg
TB = tinggi badan dalam cm
U = umur dalam tahun
= 66 + (13,7 x BB) + (5 x TB) (6,8 x U)
= 655 + (9,6 x 55) + (1,8 x 167) (4,7 x 51) = 1335,1 kkal (dibulatkan 1335 kkal)
Kebutuhan energy berdasarkan aktifitas fisik =1,3 x 1335 kkal =1735 kcal
1. Masalah gizi Tn T
KGD tinggi ada kaitannya dengan asupan energy > dari Angka Kebutuhan Energi
Kandungan zat gizi dalam makanan serta anjurannya untuk penderita DM sebagai berikut:
1. Karbohidrat
Kebutuhan karbohidrat 60 70% dari total energy = 60% x 1800 kkal = 0,6 x 1800
kcal/4 = 270 gr
Karbohidrat merupakan sumber tenaga utama untuk kegiatan sehari-hari dan terdiri atas
tepung-tepungan dan gula. Diabetisi dianjurkan mengkonsumsi padi-padian, sereal, buah
dan sayuran karena mengandung serat tinggi, juga vitamin dan mineral.
Makanan yang perlu dibatasi adalah gula, madu, sirup, kue kukis,martabak, dodol dan
kue-kue manis lainnya.
2. Protein
Kebutuhan protein10 - 15% dari total energi.
12% x 1800 kkal/4=54 gr
Protein adalah zat gizi yang penting utuk pertumbuhan dan pengganti jaringan yanng rusak.
Oleh karena itu perlu makan protein setiap hari. Sumberproteinbanyakterdapatdalamikan,
ayam, daging, tahu, tempe, dan kacang-kacangan.
3. Lemak
Kebutuhan lemak 20 25% dari total energy=(20% x 1800)/9= 40 g
Lemak juga sumber tenaga. Bagi Diabetisi makanan jangan terlalu banyak digoreng,
sebaiknya lebih banyak dimasak menggunakan sedikit minyak sepeti dipanggang, dikukus,
dibuat sup, direbus atau dibakar. Batasi konsumsi makanan tinggi kolesterol seperti otak,
jerohan, kuning telur..
Vitamin dan mineral terdapat pada sayuran dan buah-buahan, berfungsi utuk membantu
melancarkan kerja tubuh. Apabila kita makan makanan yang bervariasi setiap harinya maka
tidak perlu lagi vitamin tambahan. Diabetisi perlu mencapai dan mempertahankan tekanan
darah yang normal. Oleh karena itu perlu membatasi konsumsi natrium. Hindari makanan
tinggi garam dan vetsin. Anjuran makan garam dapur sehari kira-kira 6-7 gram (1 sendok
teh).
Pengaturan makanan untuk penderita Diabetes Mellitus harus memenuhi 3 prinsip yang
diistilahkan dengan 3 J
Tepat Jenis
Tepat Jumlah
Tepat Jadwal
Tepat jenis
Jenis makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran yang diberikan oleh dokter atau
ahli gizi
gula jawa, madu, selai, manisan buah, susu kental manis, soft drink,
Makanan yang tinggi lemak seperti keju, susu full cream, abon, lemak
hewan, santankental
Tepat jumlah
Jumlah makanan yang dikonsumsi harus sesuai dengan anjuran dari dokter/ahli gizi. Jumlah
makanan ini sesuai dengan kebutuhan penderita diabetes yang tentunya berbeda antara
seorang dengan yang lainnya. Penghitungan kebutuhan energi atau kalori ini berdasarkan
berat badan dan tinggi badan seseorang dan juga faktor yang lainnya misalnya aktifitas,
adanya komplikasi, kehamilan dan lain sebagainya. Penghitungan ini dilakukan oleh dokter
atau ahli gizi. :
Bagi penderita yang tidak mempunyai masalah dengan berat badan tentu lebih mudah untuk
menghitung jumlah kalori sehari-hari.
Kalau yang bersangkutan menjalankan olahraga, kebutuhan kalorinya pada hari berolahraga
ditambah sekitar 300 kcal.
Setelah ditentukan berapa kebutuhan energi maka akan ditentukan berapa jumlah makanan
yang harus dikonsumsi dalam satu hari, misalnya berapa gram atau sendok makan nasinya,
berapa potong lauknya dan sebagainya. (Jumlah makanan berdasarkan standard makanan
terlampir)
Tepat jadwal adalah penderita diabetes harus makan secara teratur yakni 3 kali makan utama
(makan pagi, siang dan malam) dan 3 kali selingan dengan interval atau jarak waktu 3 jam
dan proporsi pembagian zat gizi) :
Pkl 06.30 makan pagi ( 20%)
Pkl 09.30 snack/buah ( 5%)
Pkl 12.30 makan siang (35%)
Pkl 15.30 snack/buah ( 5%)
Pkl 18.30 makan malam (30%)
Pkl 21.30 snack/buah ( 5%)
Jadwal makan pengidap diabetes dianjurkan lebih sering dengan porsi sedang. Maksudnya
agar jumlah kalori merata sepanjang hari. Tujuan akhirnya agar beban kerja tubuh tidak
terlampau berat dan produksi kelenjar ludah perut tidak terlalu mendadak.