Anda di halaman 1dari 4

Waist and Hip Circumference

1.

Waist circumference/abdominal circumference


Waist circumference diukur pada bagian terkecil setinggi diantara costa
terbawah dan krista iliaka. Jika bagian terkecil ini membingungkan atau tidak ada
maka pengukuran dilakukan tepat ditengah anta krista iliaka dan costa terbawah.
Sedangkan abdominal circumference diukur pada daerah setinggi umbilicus.
Semua pengukiran dilakukan dengan menggunakan pita ukur.
2.

Hip circumference
Pengukuran dilakukan pada daerah symphision dan bagian terposterior
bokong. Pengukur berada disamping subjek, kemudian pita dilingkarkan dengan
menahan pada titik titik tersebut diatas. Subjek harus berdiri dengan kaki saling
bersentuhan dan tidak menegangkan otot gluteus.
Pengukuran lingkar pinggang dan pinggul nantinya akan menghasilkan data yang

dapat digunakan untuk mengetahui persebaran atau tempat penimbunan lemak.


>0.9
<0.9

Tipe android
Tipe ginekoid

Male waist>40 inchi


Female waist>35 inchi

bebahaya
berbahaya

Penimbunan lemak pada pria biasanya terletak pada perut, sehingga lingkar
pinggangnya akan lebih besar dari lingkar pinggulnya. Lingkar pinggang yang lebih
besar dari lingkar pinggul akan menghasilkan rasio lingkar pinggang/pinggul menjadi
1 (atau >0,9). Nah rasio sebesar ini masuk dalam kategori tipe android. Sebaliknya,
lemak pada wanita biasanya terletak pada pinggul sehingga akan menghasilkan rasio
dibawah 1 (atau <0,9) dan termasuk dalam kategori ginekoid. Objek praktikum adalah
mahasiswi sehingga data yang didapatkan semuanya akan menunjukkan tipe ginekoid.
Apabila lingkar pinggang pria atau lingkar pinggul wanita terlalu besar, maka
termasuk berbahaya karena merupakan tanda dari obesitas.
Obesitas Berdasarkan Tempat Penimbunan Lemaknya
a.

Obesitas Android (Tipe Apel)


Merupakan karakteristik obesitas pada laki-laki dengan ciri abdomen besar,

namun bagian paha dan pantat relatif kecil. Juga dapat terjadi pada wanita
menopause, yaitu bila lemak tertimbun di tengah bagian atas tubuh (perut, dada,
punggung, dan muka). Lemak yang menumpuk pada tipe android sebagian besar

merupakan lemak jenuh yang mengandung sel-sel lemak yang besar, sehingga
lebih mudah mengalami metabolisme. Menurut Vague, seorang peneliti dari
Perancis, tipe android mempunyai risiko lebih tinggi terhadap penyakit yang
berhubungan dengan metabolisme lemak dan glukosa, seperti penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, stroke, dan tekanan darah tinggi. Namun kegemukan
tipe ini lebih sudah untuk menurunkan berat badan dibanding tipe ginoid asalkan
melaksanakan diet dan olahraga dengan disiplin.
b.

Obesitas Ginoid (Tipe Pear)


Merupakan karakteristik dari obesitas pada wanita dengan ciri abdomen

kecil, namun bagian panggul atau pantat dan paha relatif besar. Hal ini
disebabakan karena sel-sel yang ada pada daerah tersebut lebih banyak terdiri dari
lipoprotein lipase. Tipe ginoid lebih aman bila dibandingkan dengan tipe android,
sebab lebih kecil kemungkinan terserang penyakit yang berhubungan dengan
metabolisme lemak dan glukosa. Jenis timbunan lemaknya adalah lemak tidak
jenuh dengan ukuran sel lemaknya lebih kecil dan lembek.
WHR (Rasio lingkar pinggang dan pinggul)
Pengukuran rasio lingkar pinggang dan pnggul yang menghasilkan indeks
tinggi harus memperhatikan penyebabnya karena simpanan lemak atau otot torso yang
berkembang. Jadi perlu diukur tebal lipatan kulit abdomen untuk mengetahuinya.
Tujuan pengukuran lingkar pinggang dan pinggul adalah untuk mengetahui resiko
tinggi terkena penyakit kardiovaskuler (DM II, kolesterol, hipertensi, dan jantung).
Lingkar pinggang diukur di indentasi terkecil lingkar perut antara tulang rusuk dan
krista iliaka, subjek berdiri dan diukur pada akhir ekspirasi normal dengan ketelitian
0,6 cm menggunakan pitameter. Lingkar pinggul diukur penonjolan terbesar pantat,
biasanya di sekitar pubic sympisis, subjek berdiri diukur menggunakan pitameter
dengan ketelitian 0,1 cm.
Banyaknya lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa perubahan
metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak
bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah kulit pada kaki dan tangan.
Perubahan metabolisme memberikan gambaran tentang pemeriksaan penyakit yang
berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh ukuran umur yang digunakan
adalah rasio lingkar pinggal-pinggul. Pengukuran lingkar pinggang dan lingkar

pinggul harus dilakukan oleh tenaga terlatih dan posisi pengukuran harus tetap, karena
perbedaan posisi pengukuran memberikan hasil yang beerbeda.
Suatu studi prospektif menunjukkan rasio pinggang-pinggul berhubungan dengan
penyakit kardiovaskular.
Standar resiko penyakit degeneratif berdasarkan pengukuran WHR pada
jenis kelamin dan kelompok umur disajikan dalam tabel berikut.
Jenis

Kelompok

kelamin

umur
20-29
30-39
40-49
20-29
30-39
40-49

Pria

Wanita

Resiko
Low
< 0,83
< 0,84
< 0,88
< 0,71
< 0,72
< 0,73

Moderate
0,83-0,88
0,84-0,91
0,88-0,95
0,71-0,77
0,72-0,78
0,73-0,79

High
Very high
0,89-0,94
> 0,94
0,92-0,96
> 0,96
0,96-1,00
> 1,00
0,78-0,82
> 0,82
0,79-0,84
> 0.84
0,80-0,87
> 0,87
Sumber. Sirajuddin 2012.

Pada praktikum yang telah dilakukan, objek praktikum merupakan


mahasiswi sehingga berjenis kelamin wanita dengan rentang umur 17-21 tahun,
sehingga termasuk kelompok umur pertama.
Dari hasil yang telah didapat bila dihubungkan dengan resiko penyakit
kardiovaskuler, maka didapatkan:
Resiko
Jumlah (orang)
Low (<0,71)
3
Moderate (0,71 - 0,77)
11
High (0,78 - 0,82)
2
Very High (>0,82)
0
Mayoritas objek praktikum (mahasiswi) termasuk dalam resiko kategori
moderate (sedang) terkena penyakit kardiovaskuler, 2 mahasiswi termasuk dalam
kategori high (tinggi), dan hanya 3 mahasiswi saja yang termasuk dalam kategori low
(rendah).
Informasi ini sangat berguna sekali untuk upaya pengambilan tindakan dini
agar dapat menghindari penyakit kardiovaskuler, mengingat penyakit ini dapat
berkembang menjadi penyakit yang mematikan.
DAFTAR PUSTAKA
Esmaillzadeh A.. Mirmiran P. & Azizi, F. (2004) Waist-To-Hip Ratio Is A Better
Screening

Measure

For

Cardiovascular

Risk

Factors

Than

Other

AnthropometricIndicators In Tehranian Adult Men International Journal Of


Obesity.
Sirajuddin, Saifuddin. 2012. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Secara
Biokimia dan Antropometri.

Anda mungkin juga menyukai