Anda di halaman 1dari 6

Ruang kosong dalam lengkung rahang anak, dapat dioptimalkan fungsinya yaitu dengan

menggunakan suatu alat gigi tiruan sebagian lepasan (removable partial denture) atau gigi
tiruan cekat ( fixed partial denture). Penggunaan gigi tiruan sebagian lepasan ditujukan pada
keadaan hilangnya gigi, termasuk diastema, dan terjadinya resorpsi tulang.

Pembuatan gigi tiruan cekat hanya dapat digunakan bila hilangnya gigi tiap daerah tak
bergigi tidak seluruhnya dan pada ke dua sisi daerah yang tidak begigi masih dibatasi gigi asli
sehingga memenuhi syarat sebagai gigi pendukung (1). Apabila alat cekat tidak dapat dipakai
karena kurangnya retensi (tidak memenuhi syarat sebagai gigi pendukung), maka gigi tiruan
sebagian lepasan menjadi pilihan dokter gigi.

Fungsi gigi tiruan sebagian lepasan antara lain:

1. Pemulihan fungsi estetik.

Masalah estetik menjadi salah satu alasan utama pasien dalam perawatan pembuatan gigi
tiruan. Pasien yang kehilangan gigi anterior, akan memperlihatkan wajah dengan bentuk bibir
masuk ke dalam, sehingga pada dasar hidung tampak lebih ke dalam dan dagu menjadi lebih
ke depan.

2. Peningkatan fungsi bicara.

Organ bicara yang tidak lengkap dan kurang sempurna dapat mempengaruhi suara pasien,
misalnya pasien kehilangan gigi anterior rahang atas dan rahang bawah. Kehilangan gigi
anterior dapat mengakibatkan gangguan bicara yang bersifat sementara, setelah menggunakan
gigi tiruan mampu meningkatkan fungsi bicara dengan cara membiasakan menggunakan gigi
tiruan.

3. Perbaikan dan peningkatan fungsi pengunyahan.

Penderita yang sudah kehilangan gigi biasanya mengalami perubahan pada mastikasi. Tekanan
kunyah akan terpusat pada satu sisi atau satu bagian saja. Penggunaan gigi tiruan sebagian
lepasan akan memperbaiki penyaluran tekanan kunyah secara merata ke seluruh bagian
jaringan pendukung.

4. Mempertahankan jaringan mulut yang ada.

Jaringan mulut yang ada akan dipertahankan dengan pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan,
karena dengan gigi tiruan dapat mencegah atau mengurangi efek yang timbul karena hilangnya
gigi.
5. Pencegahan migrasi gigi.

Tanggalnya gigi sulung yang terlalu dini pada anak, dapat mengakibatkan migrasi gigi tetangga
dan antagonisnya untuk mengisi ruang kosong yang ditinggalkan oleh gigi tersebut, sehingga
lambat laun akan mengakibatkan maloklusi dan lengkung gigi tidak berkembang secara
optimal, bahkan akan menyebabkan terjadinya gangguan bicara, mastikasi, dan estetis.

Prinsip dan teknik perawatan pembuatan gigi tiruan pada anak sama dengan pembuatan
gigi tiruan dewasa. Perbedaan yang harus diperhatikan yaitu mengenai pertumbuhan dan
(14,4)
perkembangan terutama gigi dan rahang .

Pembuatan gigi tiruan anak harus memperhatikan perkembangan alveolar akan berjalan ke
arah lateral, maka disain landasan dibuat sampai 1/3 forniks atau kurang lebih sejajar dengan
puncak alveolar (alveolar crest), dengan tujuan agar tidak menghambat pertumbuhan. Disain
landasan dapat dibuat sampai forniks tetapi dengan menggunakan tissue conditioner atau soft
acrylic.

Pembuatan gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan beberapa syarat antara lain (3,4,7,15)
:

1. Alat yang dipakai dapat mengembalikan dan memperbaiki fungsi mastikasi, estetik dan
bentuk muka pasien.

2. Alat memiliki kekuatan yang baik untuk mengunyah dan stabil bila digunakan.

3. Tidak mengganggu fungsi bicara.

4. Tidak menghambat pertumbuhan normal lengkung rahang.

5. Dapat mencegah erupsi berlebihan gigi antagonis, migrasi dan kemungkinan terjadinya
kebiasaan buruk.

6. Mudah untuk dibersihkan.

7. Disain harus disesuaikan, agar mudah dipasang dan dikeluarkan oleh pasien.

8. Disain harus seimbang, agar dapat diperbaiki untuk penyesuaian erupsi gigi tetap.

9. Alat tidak menyebabkan karies dan tidak mengiritasi jaringan pendukungnya.


Indikasi GTSL anak:

1. Secara radiografis, mempunyai gambaran gigi tetap pengganti yang diperkirak


an akan erupsi lebih dari enam bulan.

2. Tanggalnya gigi molar sulung secara dini, sehingga memerlukan penahan ruang untuk
perbaikan fungsi mastikasi.

3. Gigi penyangga tidak mampu mendukung alat prostodonti cekat, akibat adanya resorpsi
akar, trauma atau karies luas yang melibatkan pulpa.

4. Tanggalnya gigi anterior sulung akibat trauma.

5. Pada kasus tidak adanya gigi secara kongenital, misalnya oligodonsia sebagian.
Oligodonsia dapat terjadi pada gigi sulung maupun gigi tetap.

6. Adanya celah pada palatum yang harus ditutup dengan protesa.

7. Kehilangan gigi tetap muda akibat trauma.

8. Pasien kooperatif, tidak ada keluhan jika dilakukan perawatan.

9. Usia di atas 2,5 tahun merupakan anjuran dan prasyarat untuk menggunakan gigi
tiruan sebagian lepasan.

Kontraindikasi dalam pembuatan gigi tiruan diantaranya (1,2):

1. Pasien yang tidak kooperatif, dapat dikatakan termasuk dalam kelompok hysterical mind.

2. Faktor kesehatan secara umum yang tidak mendukung untuk dilakukan perawatan.

3. Keadaan sosial ekonomi dapat menjadi pertimbangan dalam melanjutkan rencana


perawatan.

4. Kasus hilangnya semua gigi yang memerlukan pembuatan gigi tiruan penuh.

5. Dalam foto rontgen terlihat gigi pengganti yang akan erupsi.

6. Pasien yang mengalami keterbelakangan mental akan sulit untuk memberikan penjelasan
dalam perawatan penggunaan gigi tiruan.
Keuntungan menggunakan gigi tiruan sebagian lepasan antara lain (4,15):

1. Mengembalikan fungsi mastikasi dan estetik.

2. Mudah dalam membersihkan.

3. Pasien serta orang tua pasien dapat memasang dan mengeluarkan gigi tiruan.

4. Perawatan gigi tiruan lebih mudah, karena dapat diperbaiki mengikuti perkembangan rahang
anak.

Kerugian pada pemakaian gigi tiruan lepasan adalah (1,4,15):

1. Perawatan tergantung pada pasien dan orang tua yang kooperatif.

2. Peningkatan akumulasi plak.

3. Penyaluran daya kunyah yang tidak seimbang.

4. Terjadi peradangan mukosa.

5. Resorpsi tulang alveolar, jika terjadi kontak prematur.

6. Halitosis pada pasien yang kurang memperhatikan oral higiene yang baik.

7. Kelainan gigi penyangga dapat berupa gingivitis dan periodontitis.

8. Karies dan kegoyangan pada gigi sandaran.

Keberhasilan dalam pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan pada anak, dapat ditentukan

dengan memberikan informasi dan instruksi-instruksi khusus pada pasien maupun orang

tua, yaitu (3,4,5,7):

1. Instruksi pada anak

Anak diberi penjelasan dengan bahasa yang sederhana, sehingga anak dapat memberikan
kerjasama yang baik, selain itu anak dianjurkan untuk memberitahukan kepada orang tuanya
jika ada keluhan pada pemakaian gigi tiruan.
Memberikan motivasi terutama pada anak usia 2 5 tahun agar gigi tiruan tidak dilepas dari
dalam mulut tanpa sepengetahuan orang tua. Pemasangan gigi tiruan pertama kali dilakukan
oleh dokter dengan menggunakan cermin untuk melihat cara memasang dan melepas gigi
tiruan, setelah itu anak dapat mencoba sendiri. Gigi tiruan sebagian lepasan sebaiknya dilepas
pada saat berolah raga dan pada saat malam hari, gigi tiruan direndam dalam air dan
dibersihkan setiap hari dengan bantuan orang tua.

2. Instruksi orang tua

Orang tua diharapkan ikut melihat pada saat anak memasang dan melepas

gigi tiruan, selain itu jika anak tidak memakai gigi tiruan karena ada keluhan rasa sakit pada
gusi maka orang tua diharapkan segera untuk menghubungi dokter gigi untuk mengatasi
masalah yang dikhawatirkan mengganggu pemakaian gigi tiruan tersebut.

Pemakaian gigi tiruan sebagian lepasan dapat mengakibatkan perubahan patologis, jika tidak
mengikuti instruksi mengenai pemeliharaan kebersihan mulut (1). Dampak yang timbul antara
lain bertambahnya akumulasi plak, meningkatnya frekuensi karies, terjadi denture stomatitis
dan menyebabkan gigi tetangga menjadi goyang.

Perawatan yang dilakukan untuk mengurangi faktor-faktor yang mengakibatkan keluhan pada
pasien yaitu :

1. Pasien dianjurkan untuk menyikat gigi setiap hari terutama sebelum tidur.

2. Gigi tiruan pada waktu tidur dilepas dan disimpan dalam gelas yang berisi air, setiap hari
harus dibersihkan.

3. Denture stomatitis terjadi karena pemakaian gigi tiruan yang diakibatkan trauma pada
mukosa. Perawatan yang diperhatikan antara lain posisi cangkolan agar tidak melukai jaringan
sekitar.

4. Pengurangan bagian oklusal dari gigi tiruan dilakukan jika terjadi kontak prematur antara
gigi antagonisnya.

5. Cangkolan dan sayap landasan yang merupakan retensi dari gigi tiruan harus sesuai dengan
disain, agar gigi tiruan tidak mudah lepas.
Setelah gigi tiruan sebagian lepasan digunakan anak, untuk tahap berikutnya dilakukan
pengontrolan secara berkala kurang lebih 4 6 minggu, jika tidak ada keluhan dan
perkembangan normal, soft acrylic yang digunakan sebagai sayap landasan akan keluar dan
dilakukan penyesuaian dengan cara mengurangi akrilik tersebut. Bertambahnya usia anak,
maka suatu gigi tiruan sebagian lepasan memerlukan penyesuaian secara periodik untuk
mengikuti pola pertumbuhan dan perkembangan rahang, serta erupsi gigi tetap anak.

Anda mungkin juga menyukai