Anda di halaman 1dari 2

3.

2 Rasio Lingkar Pinggang dan Lingkar Pinggul serta Lingkar Leher


3.2.1 Rasio Lingkar Pinggang dan Lingkar Pinggul
Pengukuran rasio lingkar pinggang dan pinggul yang
menghasilkan indeks tinggi harus memperhatikan penyebabnya karena
simpanan lemak atau otot torso yang berkembang. Jadi perlu diukur
tebal lipatan kulit abdomen untuk mengetahuinya. Tujuan pengukuran
lingkar pinggang dan pinggul adalah untuk mengetahui resiko tinggi
terkena penyakit DM II, kolesterol, hipertensi, dan jantung. Lingkar
pinggang diukur di indentasi terkecil lingkar perut antara tulang rusuk
dan krista iliaka. Lingkar pinggul diukur penonjolan terbesar pantat,
biasanya di sekitar pubic sympisis. Suatu studi prospektif menunjukkan
rasio pinggang-pinggul berhubungan dengan penyakit kardiovaskular.
Tabel 1: Standar resiko penyakit degeneratif berdasarkan pengukuran
WHR pada jenis kelamin dan kelompok usia:

Jenis Kelompok Resiko


Low Moderate High Very high
kelamin usia
Pria 20-29 < 0,83 0,83-0,88 0,89-0,94 > 0,94
30-39 < 0,84 0,84-0,91 0,92-0,96 > 0,96
40-49 < 0,88 0,88-0,95 0,96-1,00 > 1,00
Wanita 20-29 < 0,71 0,71-0,77 0,78-0,82 > 0,82
30-39 < 0,72 0,72-0,78 0,79-0,84 > 0.84
40-49 < 0,73 0,73-0,79 0,80-0,87 > 0,87

Jumlah lemak dalam perut menunjukkan ada beberapa


perubahan metabolisme, termasuk terhadap insulin dan meningkatnya
produksi asam lemak bebas, dibanding dengan banyaknya lemak bawah
kulit pada kaki dan tangan. Ukuran yang usia digunakan adalah rasio
lingkar pinggang dan pinggul.
Pengukuran rasio lingkar pinggang dan pinggul dilakukan pada
9 orang dengan kelompok usia yang berbeda-beda, dimulai dari usia 17,
18, 19, hingga 20 tahun yang berjenis kelamin perempuan. Pengukuran
dilakukan dengan dua cara yaitu mengukur lingkar pinggang sehingga
diperoleh hasil dari lingkar pinggang pada kelompok usia 17 tahun
yaitu 67 cm dan lingkar pinggul 89 cm, diperoleh WHR yaitu 0,75.
Dalam pengukuran lingkar pinggang pada kelompok usia 18 tahun yaitu
60 cm dan lingkar pinggul 91 cm, diperoleh WHR yaitu 0,65. Dalam
pengukuran lingkar pinggang pada kelompok usia 19 tahun yaitu 64 cm
dan lingkar pinggul 92 cm, diperoleh WHR yaitu 0,7. Dalam
pengukuran lingkar pinggang pada kelompok usia 20 tahun yaitu 62 cm
dan lingkar pinggul 92 cm, diperoleh WHR yaitu 0,69.
Jadi, dari hasil pengukuran yang telah dilakukan dapat
disimpulkan bahwa seluruh kelompok usia tidak memiliki resiko tinggi
terhadap diabetes dan penyakit kardiovaskular karena perbandingan
rasio lingkar pinggang dan lingkar pinggul bagi perempuan dibawah
0,8.
3.2.2 Lingkar Leher
Dari pengukuran lingkar leher yang dilakukan oleh 9 orang
dimulai dari usia 17, 18, 19, hingga 20 tahun yang berjenis kelamin
perempuan didapatkan hasil lingkar leher yang bervariasi. Pada
kelompok usia 17 tahun memiliki lingkar leher 31 cm. Pada kelompok
usia 18 tahun memiliki lingkar leher 31 cm. Pada kelompok usia 19
tahun memiliki lingkar leher 32 cm. Pada kelompok usia 20 tahun
memiliki lingkar leher 29 cm. Dapat disimpulkan bahwa lingkar leher
terkecil terdapat pada kelompok usia 20 tahun yakni 29 cm dan lingkar
leher terbesar terdapat pada kelompok usia 19 tahun yaitu 32 cm.

SUMBER :
Supariasa, dkk. 2001. Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC
Sirajuddin, Saifuddin. 2011. Penuntun Praktikum Penilaian Status Gizi Secara
Biokimia dan Antropometri. Makassar: Universitas Hasanuddin

Esmaillzadeh, A., Mirmiran, P., & Azizi, F. (2004) Waist-To-Hip Ratio Is A


Better Screening Measure For Cardiovascular Risk Factors Than Other
AnthropometricIndicators In Tehranian Adult Men International Journal Of
Obesity (2004) 28,13251332

Anda mungkin juga menyukai