DENTISTRY
Mengingat prevalensi karies pada pit dan fisur cukup tinggi, maka
dilakukan berbagai upaya untuk mengubah permukaan oklusal gigi
molar satu permanen menjadi lebih tahan terhadap serangan karies. Sejak
tahun 1923, Hyatt telah menerapkan tehnik prophylactic
odontotomy yaitu memakai prinsip extension for prevention yaitu
melakukan preparasi kavitas pada fisur dalam yang belum terkena karies,
kemudian menambalnya dengan amalgam untuk tujuan profilaksis.
Bodecker pada tahun 1929 melakukan fissure eradication yaitu
menghilangkan fisur dan menghaluskannya tetapi tidak diikuti dengan
penambalan. Tehnik ini tidak berkembang dan kemudian ditinggalkan.
Walaupun kemudian sejak tahun 1950 perkembangan fluoridasi secara
topikal dan sistemik berpengaruh besar terhadap prevalensi karies pada
gigi anak, tetapi ternyata kurang efektif untuk permukaan oklusal (Yoga,
1997).
Sampai kemudian pada tahun 1950 Buonocore memperkenalkan metode
perlekatan resin pada permukaan email yang dietsa asam. Metode ini
potensial untuk tindakan pencegahan terhadap karies dan dapat
diaplikasikan langsung ke permukaan oklusal. Sejak saat itu banyak
penelitian dilakukan diantaranya ditemukan bahwa semen glass ionomer
dapat digunakan sebagai bahan penutup permukaan oklusal dengan
tehnik dan manipulasi lebih sederhana daripada resin komposit karena
dapat berikatan langsung dengan email, dentin dan sementum secara
fisik. Walaupun telah diupayan semaksimal mungkin untuk mencegah
terjadinya karies pada permukaan oklusal gigi molar satu permanen,
tetapi banyak ditemukan lesi karies kecil pada pit dan fisur yang dalam
(Waggoner, 1991; Kilpatrick, 1996; Yoga, 1997).