Teknologi Tepat guna merupakan jembatan antara teknologi tradisional dan teknologi
maju. Oleh karena itu aspek sosio-kultural dan ekonomi juga merupakan dimensi yang harus
di perhitungkan dalam mengelola teknologi tepat guna. Tujuan Teknologi tepat guna ini
haruslah menerapkan metode yang hemat sumber daya, mudah di rawat dan berdampak
polutif minimalis dibandingkan dengan arus utama, yang pada umumnya banyak limbah dan
mencemari lingkungan.
1. Stetoskop pinard
Doppler adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi detak jantung janin. Alat ini
mempermudah bidan dalam menghitung denyut jantung janin tanpa harus
berkonsentrasi penuh dalam menghitung denyut jantung janin (DJJ). Alat ini
biasanya digunakan pada usia kehamilan 16 minggu ke atas.
kardiotokografi (CTG) adalah alat yang digunakan untuk mencatat pola denyut
jantung janin dalam hubungannya dengan adanya kontraksi ataupun aktivitas janin
dalam Rahim. CTG disebut juga dengan NST(Non Stress Test) karena bayi tidak
sedang berada pada kondisi stress di dalam kandungan dan tidak ada perlakuan
apapun yang membuatnya stress. Pemeriksaan CTG dilakukan pada trimester III.
Waktu pemeriksaan berkisar 20 menit. Biasanya pemeriksaan kehamilan ini juga
dapat mengukur apakah gerakan yang dilakukan bayi dalam kandungan normal
atau tidak. Bayi yang sehat akan merespon gerakannya dengan meningkatkan
denyut jantungnya selama bergerak. Detak jantung akan berkurang saat bayi itu
tidur atau istirahat. Normalnya, detak jantung janin antara 110-160 denyut per
menit dan akan meningkat ketika bayi sedang bergerak-gerak. Selain itu CTG juga
bertujuan untuk mengetahui apakah bayi dalam Rahim mendapatkan cukup
oksigen atau tidak dari plasenta. Ketika kadar oksigen rendah, janin kemungkinan
tidak akan merespon dan menunjukkan gerakan secara normal sehingga perlu
penanganan lebih lanjut. Hasil yang akan muncul dalam pemeriksaan ini adalah
reaktif atau tidak reaktif. Reaktif menunjukkan bahwa detak jantung janin
meningkat selama melakukan gerakan dalam perut. Tidak reaktif menandakan
detak jantung janin tidak meningkat. Ini bisa dikarenakan bayi tidak bergerak atau
memang terdapat masalah.
Tidak semua ibu hamil membutuhkan tes ini. Namun ada beberapa kondisi ibu
yang dianjurkan untuk melakukan CTG adalah :
- Gerakan bayi di dalam kandungan menjadi lambat atau tidak teratur
- Ibu memiliki cairan ketuban yang terlalu sedikit (oligohidramnion) atau terlalu
banyak (polihidramnion)
- Ibu sedang hamil kembar dan mengalami komplikasi kehamilan
- Ibu memiliki diabetes gestasional, hipertensi kehamilan, dan kondisi medis
yang berpengaruh pada kehamilan
- Ibu pernah mengalami komplikasi pada kehamilan sebelumnya
- Waktu persalinan yang sudah ditunda hingga 2 minggu
- Bayi tampak kecil atau tidak berkembang dengan normal
- Ibu sudah melewati hari perkiraan lahir (HPL)
- Ibu yang ketubannya pecah selama lebih dari 24 jam sebelum proses
persalinan dimulai
- Bayi membuang meconium ke dalam air ketuban
4. USG
6. Tensimeter / Sphygmomanometer
Timbangan adalah alat yang dipakai untuk mengukur berat atau massa
suatu benda. Jenis-jenis timbangan berbeda-beda menyesuaikan dengan
kebutuhan. Secara umum, jenis-jenis timbangan dapat dibagi menjadi
timbangan manual dan timbangan digital atau elektronik.
Pertambahan berat badan selama hamil merupakan hal yang normal.
Hal ini diperlukan untuk menunjang perkembangan janin dalam kandungan.
Prosedur Penggunaan Timbangan Berat Badan
1. Tempatkan Timbangan Pada Permukaan yang Datar. Pilih
permukaan yang rata, datar dan keras untuk meletakkan
timbangan Anda, seperti di keramik atau lantai kayu keras.
2. Injak Timbangan dengan Kedua Kaki.
3. Turunkan Kaki Pada Timbangan.
4. Catat Hasil Pengukuran.
Ibu hamil wajib mengukur tinggi badan untuk mengetahui kemungkinan faktor
yang dapat mempersulit persalinan. Misalnya, risiko terjadinya Cephalopelvic
Disproportion (CPD) akan lebih tinggi apabila tinggi badan ibu kurang dari 145
cm.
Prosedur pemeriksaan tinggi badan (Stadiometer)
1. Naik ke atas pijakan stadiometer tanpa mengenakan alas kaki apa pun.
Pastikan tubuhmu tegak.
2. Tumit, pinggul, dan pantat harus menyentuh tiang pengukur.
3. Head slider akan turun sampai menyentuh bagian atas kepalamu.
Ukuran tinggi badanmu akan otomatis keluar sendirinya
9. Centimeter