Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 4

PENGKAJIAN FETAL
( Gerakan Janin, DJJ, dan
TBJ )
Arum Mawarni
Putri Asih
Siti Herlindawati
Yunita Mega Kurnia
Gerakan Janin
Penghitungan gerakan janin sejauh ini merupakan teknik yang paling mudah diantara berbagai teknik pengkajian janin, dan teknik ini
dapat diterapkan pada sejumlah kelompok besar wanita. Aktivitas janin menunjukkan kepastian bahwa janin hidup dan bahwa
penurunan aktivitas janin secara dramatis merupakan suatu keadaan yang mengkhawatirkan bagi janin. Jumlah total gerakan yang
dilakukan janin cukup beragam. Hal yang penting adalah bahwa penurunan gerakan yang mencolok dari pola lazim janin merupakan
masalah dan berhentinya gerakan janin berkaitan erat dengan kematian janin. Gerakan janin adalah suatu hal yang biasa terjadi dalam
kehamilan.
Gerakan Janin merupakan gerakan spontan yang dilakukan oleh janin dalam kandungan ibu. Sedangkan Fetal Movement Count
merupakan kegiatan menghitung gerak janin yang dilakukan untuk memantau janin yang dikandung. Gerakan janin pada ibu
primigravida dapat dirasakan pada kehamilan 18 mg sedangkan pada ibu multigravida gerakan janin dapat dirasakan sejak kehamilan
16 mg.
Pemantauan gerak janin sudah lama dilakukan dan banyak tatacara yang diperkenalkan, tetapi tidak
ada satupun yang lebih superior dibanding lainnya. Gerak janin ini dipantau sejak kehamilan 28 minggu
setelah sistem susunan saraf pusat dan autonom berfungsi dengan optimal. Pemantauan ini terutama
dilakukan pada kehamilan resiko tinggi terhadap terjadinya kematian janin atau asfiksia. Misalnya pada
kasus pertumbuhan janin terhambat. Ada dua cara pemantauan, yaitu cara Cardiff dan cara Sadovsky.
Menurut Cardiff, pemantauan dilakukan mulai jam 9 pagi, tidur miring ke kiri atau duduk, dan
menghitung berapa waktu yang diperlukan untuk mencapai 10 gerakan janin. Bila hingga jam 9 malam
tidak tercapai 10 gerakan, maka pasien harus segera ke dokter / bidan untuk penanganan lebih lanjut. Bila
memakai metoda Sadovsky, pasien tidur miring ke kiri, kemudian hitung gerakan janin. Harus dapat
dicapai 4 gerakan janin dalam satu jam, bila belum tercapai, waktunya ditambah satu jam lagi, bila
ternyata tetap tidak tercapai 4 gerakan, maka pasien harus segera berkonsultasi dengan dokter / bidan.
Pada waktu akan memulai penghitungan gerak janin, dianjurkan ibu hamil tersebut makan dulu,
mengosongkan kandung kemih, dan tidur miring ke kiri agar sirkulasi uteroplasenta tidak terganggu. Gerak
janin yang masih dapat dianggap normal adalah lebih dari 10 kali dalam 12 jam. Bila ibu merasakan
perubahan pola gerak janin, apakah menjadi berlebih atau berkurang, segeralah berkonsultasi dengan
dokter atau bidan.

Presentation title 4
DJJ
Detak Jantung Janin
Djj merupakan salah satu Indikator Kesejahteraan Janin

Teknologi pemantauan kesejahteraan janin dibagi menjadi dua metode invasive dan
non invasive. Yaitu :

• Internal Electronic Contraction Monitoring


• Internal Electronic Fetal Monitoring
Merupakan tindakan invasive dengan cara memecahkan kulit
Pemeriksaan denyut jantung janin ini
ketuban.Pemeriksaan tekanan intra uterin langsung didalam ketuban.
dilakukan langsung dari kulit kepala janin.
Teknologi ini digunakan apabila dokter tidak mendapatkan bacaan
Merupakan Tindakan invasive dengan cara
yang baik dari pemeriksaan eksternal electronic monitoring biasa
memecahkan kulit ketuban. Hasilnya berupa
dikenal dengan Non Stress Test.
grafik gambar EKG (elektrokardiografi)
Dokter akan memasang elektroda kebagian tubuh bayi yang paling
berupa gelombang P, QRS, dan T. Dari
dekat dengan pembukaan serviks biasanya adalah kepala bayi. Dokter
grafik ini dapat dilhat kondisi denyut
juga menyisipkan kateter tekanan kedalam rahim untuk memantau
jantung janin normal atau abnormal.
kontraksi. 6
• Non Stress Test
Pemeriksaan Non Stress Test (NST). NST adalah cara pemeriksaan janin dengan menggunakan kardiotokografi
(CTG), pada umur kehamilan ≥ 26 minggu. Merupakan tindakan non-invasif.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat interaksi antara perubahan denyut jantung dengan gerakan
janin. Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada saat kehamilan maupun persalinan. Pemeriksaan
frekuensi denyut nadi melalui Doppler ultrasound, bersamaan dengan tekanan otot rahim .
Fungsi dari NST ini adalah :

1. Pemeriksaan NST dilakukan untuk menilai gambaran denyut jantung janin (djj) dalam hubungannya dengan
gerakan/ aktivitas janin. Adapun penilaian NST dilakukan terhadap frekuensi dasar djj (baseline), variabilitas
(variability) dan timbulnya akselerasi yang sesuai dengan gerakan / aktivitas janin (Fetal Activity Determination
/FAD).
2. Dilakukan untuk menilai apakah bayi merespon stimulus secara normal dan apakah bayi menerima cukup oksigen.
Umumnya dilakukan pada usia kandungan minimal 26-28 minggu, atau kapanpun sesuai dengan kondisi bayi.
3. Yang dinilai adalah gambaran djj dalam hubungannya dengan gerakan atau aktivitas janin. Pada janin sehat yang
bergerak aktif dapat dilihat peningkatan frekuensi denyut jantung janin. Sebaliknya, bila janin kurang baik, pergerakan
bayi tidak diikuti oleh peningkatan frekuensi denyut jantung janin.

Aktifitas dinamika jantung dipengaruhi oleh sistem saraf autonom yaitu simpatis dan parasimpatis. Bunyi jantung
dasar dan variabilitas dari jantung janin normal terjadi bila oksigenasi jantung normal. Bila cadangan plasenta untuk
nutrisi (oksigen) cukup, maka stres intrinsik (gerakan janin) akan menghasilkan akselerasi bunyi jantung janin, dan
stres ekstrinsik (kontraksi rahim) tidak akan mengakibatkan deselerasi.
7
1. Menggunakan stetoskop Pinard/
Laennec atau monoaural
Stetoskop yang dirancang khusus untuk
dapat mendengarkan detak jantung janin
 Auskultasi secara manual oleh pemeriksa dapat
digunakan pada usia kehamilan 17-22
Untuk teknologi auskultasi digunakan untuk
minggu.
pemeriksaan frekuensi denyut jantung janin bisa
menggunakan stetoskop manual ataupun stetoskop
digital.
Stetoskop manual ada 2 tipe yang biasa digunakan
untuk pemeriksaan janin yaitu stetoskop pinard dan
fetoscope , sedangkan untuk stetoskop digital akan 2. Stetoskop Janin Fetoscope
menghasilkan yang dinamakan fPCG. Stetoskop yang dirancang khusus
untuk dapat mendengarkan detak
jantung janin secara manual oleh
pemeriksa dapat digunakan pada usia
kehamilan > 28

Presentation title 8
3. Stetoskop Digital

Pemeriksaan menggunakan stetoskop digital prosedurenya sama dengan menggunakan stetoskop


konvensional tetapi hasil dari pemeriksaannya dapat dilihat pada layar komputer yang disebut dengan
fetalphonocardiogram (fPCG). Alat ini menarik karena benar-benar pasif (tidak ada energi yang
ditransmisikan ke janin) dan biaya rendah , sehingga dapat dilakukan dalam jangka panjang dan sering.
fPCG adalah rekaman akustik detak janin jantung, yang dihasilkan oleh kegiatan mekanik berbagai struktur
jantung janin, dengan cara meletakkan stetoskop digital pada permukaan perut ibu dan alat ini mulai banyak
digunakan pada tahun 1990 an. Dari hasil pemeriksaan ini didapatkan sebuah gambar sinyal dimana dari
gambar sinyal ini dapat diketahui lebih detail tentang keadaan jantung janin.
9
TBJ
TAFSIRAN BERAT JANIN
Perhitungan atau taksiran berat janin (TBJ)
merupakan salah satu komponen penting dalam
Terdapat beberapa cara untuk menentukan
asuhan antenatal yang dilakukan dalam proses
taksiran berat janin, di antaranya adalah
kehamilan dan sebelum persalinan. dengan mengukur tinggi fundus uteri (TFU)
Penentuan taksiran berat janin selama kehamilan dan menggunakan pemeriksaan ultrasonografi
dapat mengurangi tingkat morbiditas dan mortalitas (USG). Pengukuran TFU merupakan tindakan

terkait kemungkinan penyulit yang dapat terjadi yang dapat dilakukan semua tenaga kesehatan,
praktis, tergolong sederhana, juga memiliki
pada proses persalinan.
ketepatan yang baik
Ketepatan penaksiran berat janin juga akan
berpengaruh terhadap penatalaksanaan persalinan.

Presentation title 11
Pada usia kehamilan 20-34 minggu, tinggi fundus uteri diukur yang dalam satuan
sentimeter (cm) berkorelasi positif dengan usia kehamilan dalam minggu.
Pengukuran TFU bertujuan untuk memantau perkembangan janin seperti
pertumbuhan janin terhambat atau makrosomia, dan volume cairan amnion.

Pengukuran TFU dengan palpasi abdomen merupakan prosedur rutin yang


dilakukan pada kunjungan antenatal. Pengukuran TFU dapat dipengaruhi oleh
derajat obesitas dan susunan jaringan lemak subkutan

Presentation title 12
Pengukuran tinggi fundus uteri (TFU) dilakukan dengan memosisikan ibu dalam posisi
terlentang dan kandung kemih dikosongkan. Kemudian dengan menggunakan pita ukur
dalam satuan sentimeter, tinggi fundus diukur dari pinggir atas simfisis pubis hingga
puncak fundus uteri. Pengukuran dilakukan oleh bidan yang bertugas di ruang bersalin.

Taksiran berat janin menggunakan rumus Johnson-Toshach dihitung dengan (TBJ_J) =


(TFU – n) x 155, dimana n adalah penurunan bagian bawah janin, n = 11 bila kepala janin
sudah melewati spina iskiadika (bidang Hodge III), n = 12 bila kepala janin sudah memasuki
pintu atas panggul, n = 13 bila kepala janin masih floating. Bila ketuban sudah pecah maka
TBJ ditambahkan 10%.
• Taksiran berat janin menggunakan rumus Johnson-Toshach dihitung dengan (TBJ_J) = (TFU –
n) x 155, dimana n adalah penurunan bagian bawah janin, n = 11 bila kepala janin sudah
melewati spina iskiadika (bidang Hodge III), n = 12 bila kepala janin sudah memasuki pintu atas
panggul, n = 13 bila kepala janin masih floating. Bila ketuban sudah pecah maka TBJ
ditambahkan 10%.
Taksiran berat janin menggunakan rumus Risanto dihitung dengan (TBJ_R) = (125 x TFU) – 880,
dalam satuan gram. Berat badan bayi ditimbang dalam waktu satu jam setelah lahir menggunakan
timbangan yang terkalibrasi. Sebelum dilakukan uji hipotesis data akan dilakukan uji normalitas
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Hasil taksiran berat janin dari kedua rumus akan
dibandingkan dengan berat aktual bayi dengan uji perbedaan
rerata yang sesuai dengan normalitas data

Presentation title 14
Peran Bidan Dalam Pengkajian Fetal

Sebelum melakukan pemantauan janin, bidan harus menjelaskan seluruh prosedur pelaksanaan
kepada klien serta menjelaskan manfaat tujuannya. Penjelasan bidan yang melakukan
pemantauan janin dapat sangat mempengaruhi perasaan klien. Klien yang memperoleh
penjelasan lengkap dari bidan akan bersikap positif tentang pengalamannya dalam pemantauan
janin ini dibandingkan dengan klien yang merasa tidak memperoleh penjelasan yang cukup.
Klien biasanya khawatir bila bidan tidak dapat menemukan denyut jantung janin. Pendengar
yang tidak berpengalaman seringkali membutuhkan waktu yang lama untuk menemukan
denyut jantung dan menemukan titik di mana intensitas denyut jantung janin maksimum.
• Bidan harus dapat mengenali tanda-tanda ketidaknormalan denyut jantung janin. Jika bidan
menemukan ketidaknormalan denyut jantung janin, bidan harus segera melakukan rujukan ke
pemeriksaan lebih lanjut agar kesejahteraan janin tetap terpantau.

15
kesimpulan

• Tujuan utama pemantauan kesehatan janin adalah guna mengenal sedini


mungkin kapan waktu yang tepat untuk terminasi kehamilan, sehingga bayi
bisa bertahan hidup lebih baik dibandingkan bila tetap berada dalam
kandungan Dengan pengkajian fetal pada ibu hamil kita akan memantau
gerakan janin,DJJ, TbJ dan menentukan diagnosa seperti: menentukan
normalitas kehamilan, membedakan antara ketidak nyamanan dalam
kehamilan dan kemungkinan komplikasi. Mengidentifikasikan tanda dan
gejala penyimpangan dari keadaan normaly serta mengidentifikasikan
kemungkinan kebutuhan belajar.

Presentation title 16

Anda mungkin juga menyukai