Anda di halaman 1dari 15

Kesejahteraan Janin

Dr. Didik Budi W ., Sp.OG


• Pengertian: janin dalam keadaan hidup, sehat,
tidak sakit, selamat, terbebas dari ancaman.
• Ditentukan oleh beberapa faktor:
– Faktor ibu
– Faktor plasenta
– Faktor janin
• Untuk mengetahui kesejahteraan janin dalam
rahim dapt dilakukan pemeriksaan:
1. Scr makros:
- pnyesuaian TFU dg UK
- pertambahan BB ibu
- aktifitas gerak janin
- denyut jantung janin
2. Pemeriksaan tingkat lbh baik
- USG
- Biofisik janin
- aspirasi air ketuban
- Biokimia darah janin
- Kardiotokografi (CTG)
Monitoring Fetal
(Pemantauan janin)

• Tujuan pemantauan janin


Untuk deteksi dini ada/tidaknya faktor-faktor
risiko kematian perinatal tersebut
(hipoksia/asfiksia, gangguan pertumbuhan,
cacat bawaan, infeksi).
Cara Pemantauan
• Perkiraan pertumbuhan janin dari tinggi
fundus uteri terhadap usia kehamilan
 Untuk memperkirakan ada tidaknya
gangguan pertumbuhan (apakah
pertumbuhan janin termasuk kecil atau sesuai
atau besar terhadap usia kehamilannya).
• bunyi jantung janin atau denyut jantung janin
 Dengan alat Laennec atau Doppler, atau
dengan CTG/cardiotokografi (electronic fetal
heart monitoring).
 Normal : 120-160 kali per menit, meningkat
pada saat kontraksi.
 takikardi: frekuensi denyut jantung di atas
normal selama lebih dari 2 menit.
 bradikardi: frekuensi denyut jantung di
bawah normal selama lebih dari 2 menit.
 Pemeriksaan normal / baik : waktu
relaksasi frekuensi jantung normal, waktu
kontraksi terjadi takikardia
Ultrasonografi (USG)
• USG dapat menilai :
1. kantong gestasi
2. janin
3. tali pusat
4. membran / cairan amnion
5. Plasenta
6. keadaan patologik
Pemantauan aktifitas / gerakan janin
Dapat secara subjektif (ditanyakan kepada
ibu), atau objektif (palpasi atau dengan USG)

• Janin normal, tidak ada hipoksia, akan aktif


bergerak.
• Normal gerakan janin dirasakan oleh ibu
sebanyak lebih dari 10 kali per hari (pada usia
di atas 32 minggu).
• Jika janin tidak bergerak, pikirkan
kemungkinan diagnosis banding : “tidur”, atau
hipoksia.
Pengamatan mekoneum dan cairan
ketuban
• Caranya dengan amniocentesis atau
amnioskopi.
• Pada keadaan normal : air ketuban tetap
jernih
• Pada hipoksia akut: warna kehijauan
• Pada infeksi: warna keruh/kehijauan
• Pengamatan hormon yang diproduksi oleh
plasenta
 untuk menilai fungsi plasenta.
 Waktux lama
• Pemeriksaan darah dan analisis gas darah
janin
 Pengambilan sampel darah bisa dari tali
pusat (umbilical cord blood sampling), atau
dari kulit kepala janin (fetal scalp blood
sampling).
 Pada janin dengan hipoksia, terjadi
asidosis.
• Kardiotokografi (CTG)
 Dapat menilai aktifitas jantung janin pada
saat his / kontraksi maupun pada saat di luar
his / kontraksi. Menilai juga hubungan antara
denyut jantung dan tekanan intrauterin.
 Janin normal : pada saat kontraksi : jika
frekuensi denyut jantung tetap normal atau
meningkat dalam batas normal, berarti
cadangan oksigen janin baik (tidak ada
hipoksia).
Biofisikal Janin
• Profil biofisikal adalah tehnik pemantauan
kesejahteraan janin dengan menggunakan
ultrasonografi untuk visualisasi janin dan
menggunakan Doppler Ultrasonografi
• Pemeriksaan yg dilakukn:
- Amniotik Fluid indeks
- Non Stress Test
- Oxytocin Challenge Test
- Maturasi Paru
DIAGNOSA KEHAMILAN ATERM
• Analisa cairan amnion
Tes paling akurat untuk menentukan maturitas
janin adalah analisa cairan amnion yang dapat
diperoleh melalui amniosentesis.
Dilakukan pemeriksaan rasio lesitin :
sfingomyelin dan kadar fosfatidyl terhadap
cairan amnion. L : S rasio = 2 : 1 menunjukkan
sudah adanya maturitas paru janin.
DIAGNOSIS KEMATIAN JANIN
• tanda pertama kematian janin adalah tidak
adanya gerakan janin dan tidak terdengarnya
denyut jantung janin.
Pada pemeriksaan radiologis dapat dijumpai :
Spalding’s sign (tulang tengkorak kepala
tumpang tindih) dan
• Robert’s sign ( gelembung udara dalam
pembuluh darah) serta adanya
• Menghilangnya lengkungan spinal janin.
Pemeriksaan dengan USG

Anda mungkin juga menyukai