Anda di halaman 1dari 29

Skrining

kesejahtraa
n janin
Dosen Pembimbing : Miftakhul Mahfirah Ermadona, SST. M. Keb
1. R i w a y a t k u n ju n g a n

Menurut standar pelayanan kebidanan


kunjungam anc pada ibu hamil yaitu
minimal 6x dengan rincian
 2x di Trimester 1
 1x di Trimester 2,
 3x di Trimester 3.
Minimal 2x diperiksa oleh dokter saat
kunjungan 1 di Trimester 1 dan saat kunjungan
ke 5 di Trimester 3
2.INDIKASI
PEMERIKSAAN

Adapaun tujuan pemeriksaan


ANC adalah untuk
mengidentifikasi kondisi ibu dan
bayi dan berhubungan dengan
angka kematian ibu dan bayi
dan bertujuan pencegahan
komplikasi.
Indikasi p em eriksa a n

ALAT ATAU METODE DAPAT DIGUNAKAN UNTUK


MEMANTAU KESEJAHTERAAN JANIN ANTARA
LAIN :
1. Tinggi fundus uteri (TFU): Pemeriksaan
TFU dilakukan dengan cara menggunakan
pita ukur dengan pengukuran dari tepi
atas simpisis pubis menuju midline fundus
uteri.
INDIKASI PEMERIKSAAN

2.• Ta fsira n Bera t J a nin ( TBJ )


Pemantauan perkembangan janin juga bisa
dilakukan dengan melihat TBJ.
TBJ dapat di ukur dengan cara: TBJ = 155×
( TFU-N)
ket:
TFU dlm satuan cm
N = 11 jk kpl blm ma suk
panggul,
12 jk sdh msuk pa nggul
3. Menghitung Gerakan Janin
JANIN
SKRINING
KESEJAHTRAAN

metode yang sering digunakan untuk


perhitungan gerakan janin dengan
menghitung gerakan 10 dalm 1 hari dan
dicatat dalam grafik gerakan.
Penggunaan electrocardiograf dinilai
tidak bermanfaat pada ibu tanpa risiko
dan dapat meningkatkan kejadian
sectio secarea.
Palpasi abdo men
T U JU A N PA L PA SI A BD O M E N YAITU :
A ) M E N GO BSE R V A SI TANDA-TAND
A K E HA M I L A N
B) M E N I L A I PE R K E M BA N GA N DAN
PE R T U M BU H A N J A N I N C) AU
SK U L T A SI D J J
D ) M E N GE T A H U I BA GI A N
L O K A SI JANIN E) MEN
D E T E K SI KETIDAKNORMALA
N

PA L PA SI A BD O M E N – MAN
UVER L E O PO L D
PE M E R I K SA A N D I M U L A I PA D A UMUR KE
H A M I L A N 25 M I N G G U D E N G A N M E N
GGU N A K A N E M PA T M A N U V E R Y A N G D I PE R
K E N A L K A N O L E H L E O PO L D T A H U 1 9 8 4 .
4.Pemeriksaan
Denyut jantung
janin

Frekuensi D J J normal janin 120-160


kali/menit. Bila D J J < 110 kali/menit disebut
bradikardi dan bila > 160 kali/menit disebut
takikardi.
Alat yang dapat digunakan untuk
mendengarkan D J J adalah Leannac, Dopler.
Di dalam rahim, janin berada di kantong ketuban
Anatomi Cairan yang terdiri dari dua selaput, yaitu amnion dan
chorion.
Ketuban a. Amnion adalah membran janin yang paling dalam
dan berdampingan langsung dengan cairan amnion
(Likuor Amnii).
b. korion merupakan membran eksternal yang
berwarna putih dan terbentuk dari vili-vili sel telur
yang berhubungan dengan desidua kapsularis.
Korion akan berlanjut dengan tepi plasenta dan
melekat pada lapisan uterus.
Kantong tersebut juga berisi air ketuban yang
mengandung komponen vital seperti nutrisi,
hormon, dan antibodi.

Perlu diketahui, awalnya air ketuban terbentuk


dari air yang diproduksi oleh ibu. Namun secara
bertahap, setelah usia kandungan sekitar 20
minggu, air ketuban akan didominasi oleh air seni
janin.
Anatomi Cairan
Ketuban
TEKNOLOGI PEMANTAUAN
KESEJAHTERAAN JANIN
6. Profil Biofisik

T E SPR O F I L B I O F I S I KA D A L A H SA
LAH SA T U TES UNTUK MEMERI
K S AK O N D I S I JANIN DALAM
K A N D U N GA N . T E S INI AD
ALAH K O M BI N A SI DARI
2 PE M E R I K SA A N , YAITU U SG J A
NIN D A N T E S N O N - ST R E S.

Profil biofisik adalah kombinasi lima variabel


biofisik : (1) Akselerasi denyut jantung
janin;
( 2 ) Pernapasan janin ; ( 3 ) Gerakan janin ;
( 4 ) Tonus janin; ( 5 ) Volume cairan amnion.
a. Internal Electronic Fetal Monitoring

Pemeriksaan denyut jantung


1. Internal
janin ini dilakukan langsung dari
Electronic Fetal
kulit kepala
Monitoring
janin.
Merupakan tindakan invasive
dengan cara memecahkan kulit
ketuban. Hasilnya berupa grafik
gambar EKG (elektrokardiografi)
berupa gelombang P, QRS, dan
T. Dari grafik ini dapat dilhat
kondisi denyut jantung janin
normal atau abnormal.
Beberapa penelitian menemukan bahwa EFM rutin
meningkatkan frekuensi operasi caesar yang tidak diperlukan
dan persalinan menggunakan alat vakum atau forceps. Selain itu,
EFM tidak dikaitkan dengan skor Apgar bayi baru lahir yang
lebih baik atau tingkat yang lebih rendah dari:
•Kelumpuhan otak .
•Keterlambatan perkembangan .
•Cedera neurologis.
•Masuk ke unit perawatan intensif neonatal
(NICU).
b. Non Stress Test

Non NST
 Stress Testcara pemeriksaan janin dengan
adalah
menggunakan CARDIOTOKOGRAFI (CTG)
PADA umur kehamilan ≥ 36 minggu
Merupakan tindakan non-invasif.
 Pemeriksaan ini bertujuan untuk melihat
interaksi antara perubahan denyut jantung
dengan gerakan janin.
 Pemeriksaan ini dapat dilakukan baik pada
saat kehamilan maupun persalinan.
 Pemeriksaan frekuensi denyut nadi melalui
Doppler ultrasound, bersamaan dengan
tekanan otot rahim
Dokter akan sangat menyarankan pemeriksaan CTG
pada ibu hamil yang mempunyai riwayat sbb :

•Perkiraan kehamilan anak kembar


•Komplikasi kehamilan: darah tinggi, kencing manis (diabetes), hipertensi, hipo atau hiper tiroid, dan
penyakit infeksi kronis.
•Kehamilan dengan berat badan janin rendah (Intra Uterine Growth Restriction) atau Pertumbuhan
Janin Terhambat (PJT).
•Air ketuban sedikit (oligohidramnion).
•Air ketuban berlebih (polihidramnion)
•Penyakit maternal lain atau posmatur
c.Pemeriksaan dengan dopler
dan USG
Ultrasonografi (USG) adalah suatu alat dalam dunia
kedokteran yang memanfaatkan gelombang ultrasonik,
yaitu gelombang suara yang memiliki frekuensi yang tinggi
(250 kHz 2000 kHz) yang kemudian hasilnya ditampilkan
dalam layar monitor

Saat seseorang akan mendapat USG, bagian yang


akan dilakukan pengecekan akan dioleskan gel khusus
untuk menghindari gesekan.
Jenis Pemeriksaan USG

1. USG 2 Dimensi  Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan

melintang). Kualitas gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat

ditampilkan.

2. USG 3 Dimensi  Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar

lagi yang disebut koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan

suatu benda (dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun

keadaan janin dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya

dapat diputar (bukan janinnya yang diputar).


Lanjutan

3. USG 4 Dimensi Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi
yang dapat bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak” jadi pasien dapat
lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam Rahim
4. USG Doppler atau Fetal Doppler  alat untuk deteksi detak jantung janin di dalam
kandungan sang ibu. Gunanya untuk memeriksa apakah sang janin tumbuh dengan
normal, dengan ditandai adanya denyut jantungnya. Umumnya teknik yang
digunakan untuk deteksi detak jantung janin adalah dengan ultrasound (frekuensi 2
MHz).Pemeriksaan menggunakan USG Doppler ini dapat dilakukan pada usia
kehamilan 12 minggu.
PERBEDAAN GAMBAR USG
K E L E BI H A N U SG

1. Kemampuan penggambaran otot dan jaringan lembut sangat


baik sekali dan bermanfaat untuk menggambarkan alat
penghubung antara zat padat dan cairan pengisi ruang.
2. Kemampuan memandang gambar hidup, dimana operator
dapat secara dinamis memilih bagian paling bermanfat untuk
mendiagnosa dengan cepat.
3. Kemampuan menunjukkan susunan organ tubuh
4. Tidak memiliki efek samping dan ketidaknyamanan yang
dirasakan pasien.
5. Peralatan ini secara luas komparatif fleksibel.
BAHAYA U
SG
1. Peningkatan panas jaringan
atau air menyerap energi
ultrasonik, sehingga
menambah temperatur local.
2. Pembentukan gelembung
(rongga) ketika gas di DOPPLER
keluarkan
Fetal doppler adalah alat diagnostik
yang digunakan untuk mendeteksi
denyut jantung bayi yang
menggunakan prinsip pantulan
gelombang elektromagnetik. Alat ini
sangat berguna untuk mengetahui
kondisi kesehatan janin, dan
aman digunakan dan bersifat non
invasif.
8. Kelainan Konginetal dan
ketidaknormalan pada janin
Kelainan kongenital adalah suatu kondisi ketidaknormalan
struktur atau fungsi tubuh yang muncul saat lahir. Kelainan
kongenital dapat menyebabkan abortus spontan atau lahir mati.

Apabila bayi terlahir dengan baik maka dapat menyebabkan


disabilitas seumur hidup dan menyebabkan pengaruh negatif
bagi keluarga dan lingkungan.
Faktor Risiko timbulnya kelainan kongenital adalah sebagai
berikut:
a. Nutrisi
b. Konsumsi obat
c. Usia orang tua
d.Lingkungan
a. Nutrisi
Suatu penelitian di Turki menemukan bahwa bayi-
bayi dengan celah langit-langit mulut (cleft
palate) dan celah bibir (cleft lip palate) memiliki
riwayat intrauterine growth retardation (IUGR)
atau premature.IUGR dapat timbul apabila sang
ibu tidak memperhatikan gizinya selama hamil,
sehingga perkembangan janinnya tidak baik.
b. Konsumsi obat
Obat-obatan tertentu, jika diminum selama
kehamilan, juga dapat menyebabkan kerusakan
permanen pada janin. salah satu contoh yakni
Ibu yang mengonsumsi obat antimuntah
Ondansetron pada trimester pertama kehamilan
memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi
dengan kelainan kongenital pada jantung dan
celah orofasial. Ondansetron dapat menyebabkan
pemanjangan gelombang QT dan aritmia
jantung. Efek teratogeniknya timbul akibat
aritmia jantung embrio, terganggunya suplai
darah dan oksigen pada embrio, serta kerusakan
reperfusi
c.Usia orang tua
Usia ibu dan usia ayah yang tua saat terjadi pembuahan
dapat meningkatkan risiko timbulnya kelainan kongenital
pada janin yang dikandung. Dalam sebuah penelitian di
Norwegia, ditemukan hubungan antara usia orang tua
yang tua dengan timbulnya cleft palate . Sebuah
penelitian yang menggunakan data dari The National
Birth Defects Prevention Study mendapatkan hasil
bahwa peningkatan usia ayah meningkatkan risiko
timbulnya cleft palate, hernia diafragma, dan kelainan
kongenital pada jantung janin.
d. Lingkungan
Sebuah penelitian di China juga menguatkan hal
tersebut dimana ibu hamil yang terpapar asap rokok dari
lingkungannya lebih besar kemungkinannya melahirkan
janin dengan kelainan jantung kongenital . Jika ibu
terpapar polusi udara saat hamil maka janin dapat
mengalami kelainan bawaan, terutama pada bagian genital
dan dinding perut. (24,25) Salah satu contoh kelainan
kongenital pada bagian genital adalah hipospadia, yaitu
posisi lubang penis di bagian bawah batang penis, bukan
pada bagian ujungnya.
Sekia n DAFTAR
PUSTAKA

dan
Mata, D., Mariyani, K., Keb, M., Nabila, H. A., Nurhayati, I. B., Kubah, J., No, P., Rw, R. T.,
Gede, P., & Ii, B. A. B. (2020). Skrining kesejahteraan janin. 7.

terim a
Rahmawati, A., & Wulandari, R. C. L. (2019). Influence of Physical and Psychological of
Pregnant Women Toward Health Status of Mother and Baby. Jurnal Kebidanan, 9(2),
148–152. https://doi.org/10.31983/jkb.v9i2.5237

kasih Yuliani, D. R., & Aini, F. N. (2020). Kecemasan Ibu Hamil Dan Ibu Nifas Pada Masa Pandemi
Covid-19 Di Kecamatan Baturraden. Jurnal Sains Kebidanan, 2(2), 11–14.
https://doi.org/10.31983/jsk.v2i2.6487

Anda mungkin juga menyukai