2,Oktober2017
IKadekYudiana,Miskawi, IWayanPardi
e-mail:yudihell@yahoo.co.id,miskawihistory@yahoo.co.id,iwp@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan: 1) Untuk menganalisis latar belakang kerukunan antarumat beragama padamasyarakat
multikultur di Desa Patoman, Rogojampi, Banyuwangi, 2) Menganalisis bentuk
kerukunanantarumatberagamapadamasyarakatmultikulturdiDesaPatoman,Rogojampi,Banyuwangi,3)Menganalisisnil
ai-nilaikarakteryangterkandungdalamkerukunanantarumatberagamapadamasyarakat multikultur di Desa Patoman
Rogojampi, Banyuwangi. Sedangkan Metode yang digunakanadalah metode penelitian kualitatif yang terdiri dari
beberapa tahapan, yaitu penentuan lokasi
penelitian,metodepenentuaninforman,metodepengumpulandata,istrumenpenelitian,metodepengujiankeabsahandata,d
anmetodeanalisisdata.Hasilpenelitianmenunjukkanlatarbelakangkerukunanantarumat beragama di Desa Patoman
dapat dilihat dari perspektif agama Islam tentang toleransi; agamaHindu dengan ajaranTat Twam Asi, Ahimsa, Tri
Hita Karana, dan Desa Kala Patra; agama Kristendengan ajaran cinta kasihnya. Sedangkan dalam perspektif
ajaran agama Budha terdapat ajaran satuadalah semua dan semua adalah satu. Selain kemajemukan dan
kemultikulturan masyarakat di
DesaPatomandapatterjagaberkatkeberadaanideologipancasilasebagaiideologipemersatubangsa.Adapun bentuk
kerukunan antarumat beragama pada masyarakat multikultur di Desa Patoman meliputi:dialog lintas agama maupun
etnik dan kerjasama antarumat beragama; meyakini agama sendiri
danmenghargaiagamaoranglain;dandoabersama.SedangkannilaiyangterkandungdalamkemultikulturanmasyarakatDes
aPatomanmeliputi:NilaiSocial,Simpati,ToleransidanEmpati,Religious,Nasionalisme,GotongRoyong,Demokrasi,Bers
ahabat/komunikatif,kecintaanterhadaplingkungan,cinta damai,danpeduli sosial.
KataKunci:Kerukunan,antarumatberagama, Multikultural,danNilaiKarakter
Abstract
This study aims: 1) To analyze the background of harmony among religious communities on the societymulticultural
in the village of Patoman, Rogojampi district, Banyuwangi regency; 2) Analyze form
ofharmonyamongreligiouscommunitiesonthecommunitymulticulturalinthevillageofPatoman,Rogojampi district,
Banyuwangi regency; 3) Analyze values character contained in peace between religionto the community
multicultural in the village of Patoman, Rogojampi district, Banyuwangi regency. Whilemethods used is the method
qualitative research consisting of some stages, there is the determination
ofresearch,methodofthedeterminationofinformants,datacollectionmethod,researchIstrumen,methodof testing the
validity of data, and data analysis method. The research results show background harmonybetween religious in the
village patoman can be seen from the perspective of islamic about tolerance;Hinduism with the teachings of Tat
Twam Asi, Ahimsa, Tri Hita Karana, and Desa Kala Patra. With thedoctrines of christianity with love; While in
perspective religion buddhist there are the one is all and are
allone.BesidesthediversityofandmulticulturalthecommunityinthePatomancanbemaintainedduetothe existance of
ideology pancasila as ideology unifying the people. As for the form of harmony betweenreligious to the community
multikultur in the village patoman includes: The inter religious and ethnicdialogue and cooperation between religion,
believe and respect own religion and the others religion, And aprayer together. While value contained in
multicultural the village community of patoman covering:
Socialvalue,sympathy,toleranceandempathy,religious,nationalism,mutualcooperation,democracy,Friendly/
communicative,passion fortheenvironment,peaceable,andsociallyresponsible
Keywords:Harmony, Amongreligion,themulticultural,andthevalueofacharacter
InstrumenPenelitian LATARBELAKANGKERUKANANUMATBERA
Dalampenelitiankualitatifpenelitimerupakanins GAMA PADA
trumenutamayangterjunkelapangan serta berusaha
sendiri MASYARAKATMULTIKULTURDIDESAPATOM
mengumpulkaninformasimelaluiobservasi,wawancara, AN
danstudidokumen(Sugiyono,2009:222;Nasution, PendudukdesaPatomansangatmajemuk,karenat
1996:54).Penelitikualitatifsebagaihumaninstrument, erdapatberbagaietnisdiantaranyaOsing,Jawa,Maduram
berfungsimenetapkanfokuspenelitian,memilihinforma aupunBali, namun demikian masih mampu
nsebagaisumberdata,melakukanpengumpulandata,men membaurantaraetnisyangsatudenganyanglainnya,halin
ilaikualitasdata,analisisdata,menafsirkandatadanmemb idapatdilihatdaritidakadanyakejadian
uatkesimpulanatastemuannya(Sugiyono,2009:222).Pe – kejadian yang berbau sara. Penduduk
nelitidalampengumpulan data juga menggunakan DesaPatomanpadatahun2015jumlahnyamencapai5.24
beberapainstrumenpenelitianantaralain: 6JiwaterinciLaki-
(1)pedomanobservasi,(3)taperecorder, Lakisebanyak2.721Orang,Perempuan2.525Orang,den
(4)bukucatatan. gankepadatanpendudukperkilometerpersegimencapai1
4.0Orang.Daritotalkeseluruhanjumlahpendudukterseb
MetodePengujianKeabsahanData utberkembangbeberapaagamadiDesaPatoman meliputi
Dalampengujiankeabsahandata,penelitimenggu agama Islam, Hindu,
nakantekniktriangulasi,yangterdiri dari: 1) Triangulasi Budha,danKristen.PendudukDesaPatomansebagianbes
sumber data arberagaIslam,jumlahnyamencapai4.084jiwaatau82.3
dilakukandengancaramengujikeabsahansumberdataya %,beragamaHindumencapai860jiwaatau17.3%dansisa
ngdiperolehmelaluiwawancara,studidokumen,maupun nyaberagamaKristensebanyak8jiwa,beragamaBuda7Ji
observasi.2)Trianggulasimetode yang dilakukan wa.
dengan mengumpulkandata sejenis dengan Adanyamasyarakatyangmutietnikdanmultiaga
menggunakan metode yangberbeda. Data sejenis yang maberpengaruhterhadapkerukunanantarsukudanumatb
dikumpulkan denganmetode yang berbeda eragamadiDesaPatomanyangterjalinharmonis,satusam
dibandingkan dan ayang lain saling menghormati sehingga
ditariksimpulandatayanglebihkuatvaliditasnya(Sutopo, terciptakondisi yang aman, tentram dan damai.
2006: 95). 3) Triangulasi teori Posisiletaktempatperibadatanyangsalingberdampingan
dilakukandenganmenggunakanpola,hubungan,danmen secaraharmonisantaraagamaIslam dan Hindu juga
yertakanpenjelasanyangmunculdarianalisisuntukmenc merupakan suatu
aritemaataupenjelasanpembanding(Bungin, realitassosialyangsangatmenarikditengahkrisiskerukun
2009:257). andantoleransidiIndonesia.Halmenariklainnyaadalahsa
mpaidenganawaltahun2017,persentasekonflikberbauS
MetodeAnalisisData ARAdiDesaPatomanstagnandiangka0%.
analisis data adalah proses mencari Kerukunantersebuttercermindalampergaulanhi
danmenyusun secara sistematis data yang dupkeseharianumatberagamayangberdampingansecara
diperolehdarihasilwawancara,catatanlapangan,dandok damai,toleran,salingmenghargaikebebasankeyakinand
umentasi,dengancaramengorganisasikandata ke dalam anberibadatsesuaidenganajaranagamayangdianut,serta
kategori, menjabarkan ke dalamunit- adanyakesediaandankemauanmelakukan kerjasama
unit,melakukansintesa,menyusunkedalampola,memili sosial dalam
hmanayangpentingdanyang akan dipelajari, dan membangunmasyarakatdanbangsa.Latarbelakangkeru
membuat kunanumatberagamadiDesaPatomandapat dilihat dari
kesimpulan(Sugiyono,2009:244).Dalampenelitianinia perspektif agama-agama yangadadiDesaPatoman,
nalisisyang digunakan adalah teknikanalisisinteraktif, yaitusebagaiberikut.
yaitu setiap data yang diperoleh darilapangan selalu
diinteraksikan atau dibandingkandengan KerukunandalamPerspektifAgamaIslam
unitdatayanglain.Menurut Kerukunan antarumat beragama di
Nasution(1996:129)dalamaktivitasmenganalisisdatada DesaPatoman tidak dapat dilepaskan dari visi
lampenelitiankualitatifterdapatlangkah-langkah umum agamaIslamtentangtoleransi.Toleransiataupenghargaa
yang harus diikuti yakni, reduksidata (data nterhadapperbedaandalamberagama secara substansial
reduction), display data (data menyatu denganagama Islam. Gagasan tersebut dapat
display),danmengambilkesimpuandanverifikasi(concl dicermatidalamkutipansebagai berikut.
usiondrawing/verifikation). “Berangkat dari diktum “tidak ada
paksaandalamberagama”dan“Nabimemang
HASILDANPEMBAHASAN
mengingat,salingmencintai,salingmenghormati,saling DesaPatomandengansegalakekhasanperbedaannya.Jik
menolong,salingmenghindari percekcokan, yang akan ameminjamistilahNengahBawaAtmadja(2010:395)“Pa
menunjangkerukunanpersatuandankesatuan.Ajaranaga ncasilamerupakan rumah bagi kemultikulturan”,
maBuddhayangbersumberdariSangBuddhabersifatinkl artinyabahwaPancasilasebagaisuatupernyataanbangsa
usifdanterbukadenganmetode“ehipassiko”yangberart yang memuat kesepakatan
i“datanglihatdan buktikan”, buka berdasar pada masyarakattentangpengakuanadanyapluralitasataumult
kepercayaanyangmembabibuta,tetapidengankeyakinan ikulturalitas.Gagsantersebutsejalandengan penjelasan
yang telah dibuktikan (Sumbulah dan Yewangoe (dalam Atmadja,2010: 395) yang
Nurjanah,2013:73). menyatakan bahwa “Pancasilaadalah rumah bersama,
DalamKhuddhakaNikaya,KhuddhakaPatha, yang di dalamnya
Dhammapada183disebutkanSabbapapasaakaran kitasemua,apapunagamadansukunya,tinggalbersama-
ang, sama”.BerkenaandenganitumakadalampandanganFals
Kusalasaupasampada,Saccitaparoyodapang(Terj afahdanIdeologiPancasilasemuawarganegarasamaked
emahan:tidakmelakukankejahatan,perbanyakberbuatk udukannya,samakewajibandansamahaknya,tanpadiskri
ebajikan,sertasucikanhatidanpikiran) minasi,tanpamembeda-bedakan agama, suku, ras,
(Suwono,2008:19-22).Kepedulianterhadaplingkungan etnik, mayoritas danminoritas.
sosial merupakan salah satu WujudnyatasumbanganideologiPancasila
wujuddarikeimananBuddhisme.Membangunsosialkem dalam membina hubungan
asyarakatan merupakan salah satu cita- harmonisantarumatberagamadiDesaPatomandapatdike
citakesejahteraanmanusia,yangpadaakhirnyadapat tahui dari penjabaran makna Sila pertama,yakni
membawa kesejahteraan bagi negara Ketuhanan Yang Maha Esa, yang dijadikanpatokan
danbangsa.Selainitu,dalamperspektifagamaBuddha, oleh masyarakat Desa Patoman dalamkehidupan
satu adalah semua dan semua sehari-hari. Menurut Bung Karno
adalahsatu.Apapunyangdilakukanolehseseorangbaikat silainidimplementasikandengancarabangsaIndonesiah
auburuk,akandapatmempengaruhimasyarakat dan arusberjuangmembangunbangsayang percaya kepada
alam sekitar, karena semuanyaadalah satu Tuhan Yang Maha
keseluruhan. Oleh karena itu, Esa.KetuhananYangMahaEsadapatmenjadipengikat
jikaseseorangmenginginkankebahagiaanhidup,maka batin bangsa Indonesia untuk bersatudengankokoh,
sesungguhnya itu bukanlah untuk dirinyasendiri, sehinggasilaini menjadimejastatis bagi rakyat
melainkan secara bersama-sama Indonesia dan menjadi
untukseluruhmasyarakat,bersama- leitstardinamis,yaitumenjadibintangpembimbingbang
samadalamkebahagiaanataupenderitaan,karenaalamse saIndonesiauntukmembangunsuatubangsa
mestaterikatpadahukumketergantungan. yangberketuhanan YangMahaEsa.
Dari pemaparan di atas dapat
disimpulkanbahwadalamperspektifagamaBuddha,jikas BENTUKKERUKUNANANTARUMATBERAGA
eseorang berbuat kejahatan, misalnya denganmencela MA PADA
orang lain, atau agama orang lain
makasesungguhnyaperbuatantersebutjustruamatmerug MASYARAKATMULTIKULTURDIDESAPATOM
ikan agamanya sendiri. Oleh karena itu,kerukunan dan AN
tolerasnis yang dianjurkan SangBuddha adalah dalam
pengertian bahwa semuaorang hendaknya mau DialogdanKerjasamaantarumatBeragama
mendengar dan KehidupanberagamadankepercayaanterhadapT
bersediamendengarkanajaranyangdianutoranglain(sali uhanYangMahaEsasemakinberkembang sehingga
nghormatmenghormati). terbina hidup rukun dankerjasama di antara sesama
umat beragama
PancasilasebagaiAkarKerukunanUmatBeraga danpenganutalirankepercayaanterhadapTuhanYangMa
ma ha Esa.Kerjasamainiakanmemperkokoh persatuan dan
Keberhasilanpengelolaankemajemukandankem kesatuan
ultikulturanmasyarakatdiDesaPatomantidakbisadilepa bangsadannegara.Didalamhubungankerjasamasesuai
skandariperanstrategisideologipancasilasebagaiideolo dengan norma dan nilai-nilai yang tersuratdan tersirat
gipemersatu bangsa. Menurut Shadily (1993: di dalam Pancasila, khususnya
303)menjelaskanbahwa“filsafatPancasilaadalahdasara silaKetuhananYangMahaEsa,yaitukerjasamayangdida
mpuhuntukmenyuburkankerjasamaantara suku dan sari:
golongan-golongan yang ada diIndonesia a. Toleransihidupberagama,kepercayaandankeyakina
menujukesatuandanharmoni”. nnya masing-masing.
Pancasila telah menjadi salah satu b. Menghormati orang yang
faktorpentingyangmengintegrasikanmasyarakat sedangmelaksanakanibadah.
c. Bekerjasamadantolongmenolongtanpamembeda-
bedakanagama.
parapemudadari SelainpuradiDesaPatomanyangmemangmemili
agamaIslamdalamkegiatanupacarajugakamila kijumlahpendudukmayoritasIslam tentunya juga
kukan,misalnyaadalahpadasaatmenjelangpera sangat banyak Masjid danmusolo yang tersebar di
yaan hari raya Nyepi pada beberapa titik di
malampengrupukan untuk menjaga DseaPatoman.Sebagaikelompokyangmayoritasmasyar
keamanandan parkir kendaraan masyarakat akatyangberkeyakinanIslamjugamenjaminkebebasnda
yangmenontonpawaiogoh- riumatagamalain.Adanya masjid dan musolo ini juga
ogoh.Selainitupada saat perayaan hari raya menunjukkansifat religiousdari masyarakatyang
nyepi-punkhusus untuk wilayah Patoman beragamaIslam.Tidakhanyasebatasitukeberadaanmasji
Tengahjalanakanditutupselama24jamdanmas dtidakhanyasebagaitempatibadahsehari-hari tetapi
yarakatberagamalainpunsangatmenhormatiha juga dijadikan sebagai
l ini. tempatuntukmelakukanbeberapakegiatansepertipengaj
iandanjugaTPQbagianak-
Haltersebutdiatasjelasmenunjukkanbahwamasy anakdilingkunganDesapatoman.
arakatDesaPatomantidakmemandangstatusagamadala
mmenjagakerukunan dan selalu hidup saling Nasionalisme
menghormatiantaraagamayangsatudenganyanglain.Se Nasionalismepadadasarnyajugatercermin
hinggahaliniakanmengakibatkanharmonisasi dalam dalam masyarakat multikultur di DesaPatoman.
kehidupan masyarakat DesaPatoman. Seperti apa yang disampaiakan olehbapak H. Anshori
selaku kepala Dusun
NilaiReligius PatomanTimur.Beliaumengatakansebagaiberikut.
Nilai religious yang ada dalam Masyarakat Desa Patoman yang
masyarakatmultikulturdiDesaPatomanditandaidengan sebagianbesarpenduduknyaadalahberagamaIsla
adanya beberapa bangunan suci dari msangatmenjunjungnilai-nilaiNasionalisme.
beberapaagamayangadadidesatersebut.Sepertimasjid, Hal ini ditunjukkan denganpengamalan yang
musola, dan pura. Dalam pelaksanaansehari-hari baik kepada Pancasila.Misalnya sila Ketuhanan
masing-masing agama dapat Yang Maha
denganbebasmenjalankanajarandanagamayangdianutn Esayangselalumemberikankebebasankepada
nya.halinisesuaidenganamalanPancasila sila perama agama lain yang minoritas untukmelaksanakan
yaitu Ketuhan Yang MahaEsa. ibadahnya masing-masing.Bahkan kami juga
Pernyataandiatassejalandenganapayang sering dilibatkan dalamacara-acara tertentu
disampaikan oleh bapak Gede Wijana umat agama lain.
(48Tahun)yangmengatakansebagaiberikut. Iniadalahsalahsatucontohdarisikapnasionalisme
Kehidupan masyarakat Bali (Hindu) yangada masyarakat desa Patoman.Selainitupadahari-
di Desa Patoman bisa dibilang harinasionalkamibiasanyaberperanaktifdalamb
sangatreligious.KarenaselainmemilikipuraDesa erbagaikegiatan yang diadakan oleh pihak
danPuraDalemmasyarakatBaliyangadadisinijug kantordesa,sepertipemasanganbenderadanumb
amemilikipurakeluarga.Disetiappekaranganru ul-
mahmasyarakat Bali ada pura-nya atau umbulmerahputihmenjelangagustusan.Selainitu
tempatsembahyangnya.Dankamidalammemban jugauntukmemeriahkan agustusan kami selalu
gun tempat ibdahdan menjalanibadah juga ikutdalam parade kebangsaan. Disamping
tidak mendapatkan itujugapihakdesajugamelaksanakankegiatan
hambatanatautergangguolehumatlain.Intinyaka lomba-lomba untuk
misalingmenghormatikepercayaansatusamalain memperingatiharikemerdekaanIndonesia.
.
SejalandenganpendapatbapakH.Anshori
Pura memiliki peran yang sangat tersebut bapakMade Swastika selakutokoh masyarakat
pentingdalammenjagaharmonisasikehidupanmasyarak Hindu yang ada di
atBaliyangadadidesaPatomanselain memiliki fungsi patomanjugamengungkapkanhalyangsama,yaitu:
social, pura juga Menjelang bulan agustus biasayanya
memilikinilaireligiousdalammnejagaharmonisasihubu kamiwarga di Dusun Patoman Tengah
nganantaramanusiadenganSangPenciptanya.Terkaitde sudahmempersiapkanumbul-umbuldanbendera
ngankeberadaanpurayang ada di Desa Patoman dapat untuk dipasang di depan rumahmasing-
dilihat padagambarberikiut. masing.Selainitujugaparapemudajugamempersi
apkanacaraberupa lomba-lomba untuk
memeriahkanharikemerdekaanNegaraKesatuan
DAFTARPUSTAKA
1.
Atmadja,N.B.2010.AjegBali:Gerakan,Ident
itasKultural,danGlobalisasi.Yogyakarta:LK
iS
3.
Bungin,H.M.2009.PenelitianKualitatif:Kom
unikasi, Ekonomi, Kebijakan
Publik,danIlmuSosialLainnya.Jakarta:Kenc
anaPrenadaMediaGroup
UntukMembentukKarakter:BagaimanaSekola
hDapatMengajarkanSikapHormatdanTanggu
ngJawab.
(Penerjemah:JumaAbdulWamaungo,Ed. Uyu
Wahyudi dan Suryani). Jakarta:BumiAksara
7.
Mulyana,Deddy.2004.MetodologiPenelitian
Kualitatif:ParadigmaBaruIlmuKomunikasi
danIlmuSosialLainnya.Bandung:PTRemaja
Rosdakarya
8. Nasution,S.1996.MetodePenelitianNaturalistik-
Kualitatif.Bandung:Tarsito
JurnalIlmu Sosial danHumaniora|12
P-ISSN:2303-2898 Vol.6,No.2,Oktober2017
Partia,IGustiRai.1996.MenyorotAnekaMasalahUm
atHindu.Denpasar:YayasanDharmaNaradha 20.
MuhammadChirzin.2007.UkhuwahdanKeruk
9. Pitana, I Gede. 1994. “Desa Adat dalam uanDalamPersfektifIslam.Aplikasia,JurnalAp
ArusModernisasi”, dalam likasiIlmu-ilmuagama, Vol VIII, No. 1, Edisi
Juni 20007.Hlm.1-13.
DinamikaMasyarakatdanKebudayaanBa
li(Editor: Pitana). Denpasar: Bali
11.
Santeri,Raka.2000.TuhandanBerhala:Seb
uahPerjalanandalamHindu.Denpasar:Yay
asanDharmaNaradha.
13.
Sudibya,IGede.1994.Hindu:MenjawabDin
amika Zaman.Denpasar :BP
14.
Sugiyono.2009.MetodePenelitianKuantita
tif,KualitatifdanR&D.Bandung:CV.Alfabeta
15. Suparman.2003.“TriHitaKaranaSebagaiLandasan
Hidup Masyarakat Bali”,
dalamPerempatan Agung : Menguak
KonsepsiPalemahan,RuangdanWaktuM
asyarakatBali(Editor:JiwaAtmaja).Denpas
ar:CV.BaliMediaAdhikarsa
18.
Suryana,Toto.2011.KonsepdanAktualisasi
AntarUmatBeragama.JurnalPendidikanAg
amaIslamTailimVol.9No.2Tahun2011.
Hlm.127-136.
19.
SirajuddinZar.2013.KerukunanHidupUmatB
eragama dalam Perspektif Islam.
JurnalToleransi,Vol.5No.2EdisiJuli-
Desember2013.Hlm.71- 74.