Anda di halaman 1dari 28

Imam Syafi’i

Harmonisasi Kehidupan Masyarakat (Kajian Nilai-Nilai Pendidikan antara Islam, Hindu


dan Kristen) di Desa Senduro,Kec.Senduro, Lumajang.
Imam Safi’i, M.Pd
(Dosen PAI Fakultas Agama Islam Universitas Islam Malang)

ABSTRAK
Hubungan antar umat beragama yang ada di Indonesia secara menyeluruh
masih belum bisa dikatakan harmonis ini bisa dilihat ketika masih ada
konflik atas nama agama yang terjadi belum lama ini di Tolikara, dan Aceh.
Seperti di wilayah Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Lumajang. Melihat
didaerah Senduro bahwa disini terdapat multi agama yaitu agama Islam,
Hindu dan Kristen yang sebenarnya secara teori disini rawan konflik dengan
adanya sebuah hubungan yang terjalin antar umat beragama dan pasti ada
benih-benih yang itu menimbulkan sebuah konflik namun di Desa Senduro
terlihat bisa dikatakan antar umat beragama itu saling toleransi, gotong
royong dan saling membantu satu sama lainnya. Oleh sebab itu, peneliti ini
bertujuan untuk menganalisa tentang bagaimana nilai-nilai pendidikan
Islam, Hindu dan Kristen di Desa Senduro dan bagaimana proses
merealisasikan keselarasan dan keseimbangan dalam kehidupan antara umat
Islam, Hindu dan Kristen di Desa Senduro. Jenis penelitian ini adalah
grounded theory, karena penelitian bersifat lapangan, maka teknik
pengumpulan data melalui studi observasi, interview dan dokumentasi.
Analisis data menggunakan analisis data kualitatif.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan diperoleh hasil kesimpulan yaitu
nilai pendidikan yang diterapkan oleh umat Islam didalam kehidupan sosial
di Desa Senduro adalah nilai toleransi, moderat, tawazun, demokrasi, kerja
keras, cinta tanah air, peduli sosial dan kejujuran.

Kata kunci: Harmonisasi, Kehidupan, Masyarakat, Nilai Pendidikan


Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |97
Imam Syafi’i

PENDAHULUAN Pura besar, umat Hindu tidaklah hidup


Hubungan antar umat beragama yang sendirian, di Senduro juga ada umat
ada di Indonesia secara menyeluruh masih beragama Islam dan Kristen.(SMT, 23-12-
belum bisa dikatakan harmonis ini bisa 2015)
dilihat ketika masih ada konflik atas nama Sedangkan menurut tokoh agama
agama yang terjadi belum lama ini di Kristen Pendeta Jendri Ginting hubungan
Tolikara, dan Aceh. Hal ini bisa dikatakan masyarakat yang terjadi didesa Senduro
pemahaman masyarakat yang masih belum berjalan dengan baik dan tidak ada
bisa menerima sebuah perbedaan dan masih didkriminasi dari umat mayoritas. Ditambah
merasa paling benar sendiri, akan tetapi ada lagi di Senduro ini mayoritas penduduknya
beberapa wilayah yang masyarakatnya adalah umat beragama Islam. Hal ini
sudah bisa saling memahami dan pengertian diperkuat dengan adanya bangunan Masjid
antar umat beragama seperti di wilayah Desa yang cukup besar dan letaknya berada di
Senduro, Senduro, Lumajang. selatan Pura Mandara Giri jaraknya sekitar ±
Menurut H.Toyib ketua MUI Desa 1 km. Bisa disimpulkan bahwa di wilayah
Senduro bahwa salah satu daerah di Senduro ini terdapat kehidupan antar umat
Indonesia yang di dalamnya masih menjaga beragama.
kebudayaan,toleransi dan kerjasama antar Kehidupan antar umat Islam, Hindu
umat beragama yaitu daerah Senduro . dan Kristen di wilayah ini bisa dikatan
Daerah ini terdapat tiga agama yaitu Islam, menghindari sebuah konflik antar agama.
Hindu dan kristen. Bahkan di Senduro juga Bahkan dari penuturan beberapa warga di
terdapat sebuah bangunan Pura yang sangat wilayah sekitar Pura dan Masjid, di wilayah
besar dan dikeramatkan oleh para pemeluk ini antar umat beragama hidup secara
agama Hindu.(TYB, 12-12-2015) berdampingan. Rumah-rumah warga yang
Dikatakan oleh Mangku Sumarto berbeda keyakinan saling berdampingan dan
sebagai tokoh Umat Hindu bahwasanya berhadapan tanpa adanya pemisahan seperti
hubungan antar umat beragama yang ada dibuatnya gang khusus untuk agama
dimasyarakat Senduro berjalan dengan lain,saling rukun dan saling membantu
rukun dan saling toleransi serta saling untuk pembuatan rumah warga, dengan cara
membantu. Meskipun di Senduro terdapat ada yang membantu batu bata, semen,

98 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

genting dan yang lain-lain itu saling Dengan demikian peneliti ingin
bergantian, yang terpenting warga tidak meneliti secara mendalam yaitu 1)
membeda-bedakan agama yang dianutnya. Bagaimana nilai-nilai pendidikan antara
Melihat hubungan masyarakat ini ada Islam, Hindu dan Kristen di desa Senduro,
semacam sinyal tali perekat yang kecamatan Senduro, Lumajang dalam
menyatukan antara konsep agama masing- kehidupan sosial masyarakat? 2) Bagaimana
masing yang sesungguhnya secara teologis proses merealisasikan keselarasan dan
berbeda. Namun dalam aspek penerapannya keseimbangan dalam kehidupan antara umat
ada nilai-nilai tertentu , bisa nilai ajaran Islam, Hindu dan Kristen di desa Senduro,
agama masing-masing atau nilai pendidikan kecamatan Senduro, Lumajang? 3)
yang itu menjadikan masyarakat bisa Bagaimana harmonisasi kehidupan
menyatu, duduk berdampingan satu sama masyarakat yang terjalin antara umat Islam ,
lain dalam melaksanakan aktivitas tertentu, Hindu dan Kristen di desa Senduro,
terutama dalam aktivitas sosial. kecamatan Senduro, Lumajang?
Sebuah fenomena sosial yang terjadi
di desa senduro menumbuhkan tanda tanya METODE PENELITIAN
bagi peneliti ketika melihat ada tiga agama Dalam penelitian ini, peneliti
yang berbeda dan mempunyai prinsip menggunakan penelitian kualitatif.
secara aqidah berbeda,juga mempunyai Penelitian kualitatif merupakan penelitian
nilai-nilai pendidikan yang terkandung yang menggunakan latar alamiah, dengan
dalam ajaran masing-masing agama, tetapi maksud menafsirkan fenomena yang terjadi
keberbedaan itu dianggap sebuah dan dilakukan dengan jalan melibatkan
keniscayaan yang menumbuhkan berbagai metode yang ada (Moleong, 2007:
kebersamaan dalam kehidupan 5). Serta memilih jenis penelitian kualitatif
bermasyarakat. oleh karena itu peneliti grounded theory yaitu untuk menghasilkan
menilai ada hal yang penting untuk diteliti atau menemukan suatu teori yang
didalam kehidupan masyarakat di desa berhubungan dengan situasi tertentu. Situasi
senduro, kecamata senduro, kabupaten di mana individu saling berhubungan,
lumajang. bertindak, atau terlibat dalam suatu proses
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |99
Imam Syafi’i

sebagai respon terhadap suatu peristiwa. Inti benar-benar valid. Adapun yang menjadi
dari pendekatan grounded theory adalah informan dalam penelitian ini adalah orang-
pengembangan suatu teori yang orang yang diprediksi mengetahui benar
berhubungan erat kepada konteks peristiwa tentang harmonisasi kehidupan antar umat
dipelajari. Adapun pendekatan yang dipakai beragama Islam, Hindu dan Kristen tersebut,
dalam penelitian ini adalah pendekatan sosio diantaranya: bapak kepala Desa Senduro,
religius, dengan alasan bahwa penelitian bapak camat, para kyai atau tokoh
yang dilakukan ini merupakan penelitian masyarakat, Pendeta sebagai perwakilan
yang berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan tokoh agama Kristen, tokoh agama Hindu,
agama yang diperaktikkan dalam kehidupan serta ketua forum kerukunan umat beragama
masyarakat. Yang tentunya harus didekati Desa Senduro dan ketua forum kerukunan
dengan pendekatan kebiasaan masyarakat umat beragama (FKUB) Kabupaten
dan keagamaan. Lumajang.
Dalam penelitian ini, instrumen Dalam pengumpulan data, ada dua
pengumpul data yang utama (key cara yang sering digunakan dalam
instrument) adalah peneliti sendiri. Dalam penelitian, yaitu: Pertama, metode intraktif
kapasitas key instrumen peneliti bertindak meliputi observasi dan wawancara. Kedua,
sebagai perencana dan pelaksana pengumpul menggunakan metoden non interaktif yaitu
data di lapangan, juga sekaligus sebagai melalui dokumentasi. Adapun dalam
analisis dan pelapor hasil penelitian. Untuk penelitian ini, kedua cara tersebut digunakan
memperlancar penelitian ini, peneliti sebagai untuk memperoleh data yang dibutuhkan,
instrumen utama dibantu dengan instrumen sebab hemat peneliti cara-cara ini
pendukung. Instrument pendukung yang merupakan cara yang tepat untuk
dimaksud disini adalah seperti catatan memperoleh data, lebih-lebih jenis
lapangan, pedoman wawancara yang sudah penelitiannya adalah lapangan.
disusun dan lain sebagainya. Disamping itu
juga, dalam pengumpulan data peneliti TEMUAN HASIL PENELITIAN
berusaha menciptakan hubungan yang akrab Didalam kehidupan sosial dari
dengan responden/informan yang menjadi agama islam menunjukkan sebuah nilai
sumber data, sehingga data yang di peroleh toleransi, moderat, tawazun,demokratis,

100 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

kerja keras, cinta tanah air, peduli sosial dan A. Nilai-nilai Pendidikan antara Islam,
kejujuran. Sedangkan agama Hindu Hindu dan Kristen dalam Kehidupan
menunjukkan sebuah nilai kesetaraan, Sosial
toleransi, nilai kerjasama dan nilai cinta Berbicara mengenai nilai-nilai
damai. umat Kristen menjalani kehidupan pendidikan antara Islam, Hindu dan Kristen
sosial dengan nilai cinta kasih, nilai didalam kehidupan social yang ada diDesa
kesabaran serta nilai tanggung jawab . Senduro, tentu tidak terlepas dari
Proses merealisasika keselarasan dan pemahaman tentang agama masing-masing
keseimbangan diDesa Senduro yang terjadi yang menjadi dasar berkehidupan beragama
adalah pertama, dengan adanya kontak dalam masyarakat dan tidak terlepas dari
sosial yang berimbang tidak ada fungsi, tujuan pendidikan secara nasional.
diskriminasi antar masyarakat. Kedua, ada Berdasarkan dari Undang-undang No. 20
sebuah komunikasi yang baik antar warga Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
masyarakat serta dengan pemerintah. Ketiga, Nasional pada Pasal 3 menyebutkan bahwa
adanya akomodasi ketika ada sebuah pendidikan nasional berfungsi
masalah dimasyarakat. Keempat, asimilasi mengembangkan kemampuan dan
untuk mengurangi gesekan antar warga tidak membentuk karakter serta peradaban bangsa
gampang terpengaruh dari orang lain yang yang bermartabat dalam rangka
menjadikan perpecahan. Kelima, akulturasi mencerdaskan kehidupan bangsa.
budaya dan agama. Keenam,terjalin sebuah Pendidikan nasional bertujuan untuk
kerjasama antar warga masyarakat. berkembangnya potensi peserta didik agar
Harmonisasi kehidupan masyarakat menjadi manusia yang beriman dan
yang terjalin di Desa Senduro adalah bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
harmonisasi dibidang keagamaan, bidang berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
sosial, bidang ekonomi dan bidang politik. kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
PEMBAHASAN Ketika melihat dari fungsi dan tujuan
pendidikan secara nasional diharapkan
peserta didik nantinya
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |101
Imam Syafi’i

mengimplementasikan nilai-nilai yang berbeda dengan sikap moderat ini


terkandung dipendidikan nasional dalam menampilkan Islam yang luwes tapi tetap
kehidupan social masyarakat. Yaitu nilai- memegang prinsip Islam. Umat islam harus
nilai karakter kepribadian peserta didik menjalankan akhlak yang baik kepada allah,
telah teridentifikasi 18 nilai yang bersumber sikap yang baik tidak sewenang-wenang
dari agama, Pancasila, budaya dan tujuan dengan sesama manusia dan selalu menjaga
pendidikan nasional, yaitu: (1) Religius, (2) lingkungan alam sekitar.(TYB, 12-12-2015).
Jujur, (3) Toleransi, (4) Disiplin, (5) Kerja Penerapan Nilai moderat ini sebenarnya
keras, (6) Kreatif, (7) Mandiri, (8) tidak terlepas dari hakikat pendidikan islam
Demokratis, (9) Rasa Ingin Tahu, (10) sendiri bahwa pendidikan islam menurut
Semangat Kebangsaan, (11) Cinta Tanah Hasan Langgulung ( 1980) adalah proses
Air, (12) Menghargai Prestasi, (13) penyiapan generasi muda untuk mengisi
Bersahabat/Komunikatif, (14) Cinta Damai, peranan, memindahkan pengetahuan dan
(15) Gemar Membaca, (16) Peduli nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan
Lingkungan, (17) Peduli Sosial, & (18) fungsi manusia untuk beramal di dunia dan
Tanggung Jawab (Puskur. Pengembangan memetik hasilnya di akhirat. Peneliti
dan Pendidikan Budaya & Karakter berpendapat dari penerapan Sikap tengah-
Bangsa: Pedoman Sekolah. 2009:9-10). tengah dalam menyikapi semua persoalan
ini menjadi ciri sikap umat Islam dalam
1. Nilai-nilai pendidikan Islam dalam berlomba-lomba melakukan kebaikan
kehidupan sosial sebagai bekal kehidupan diakhirat. Sikap
Umat Agama Islam dalam kehidupan tengah-tengah ini sesuai dengan firman
sosial yang ada di desa Senduro yaitu Allah: Dan demikian (pula) kami Telah
pertama, nilai moderat, Mengedepankan menjadikan kamu (umat Islam), umat yang
sikap yang moderat atau sikap tengah yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi
tidak terjebak dari sikap ekstrim kanan atau atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul
ekstrim kiri. Sikap ini dipilih karena umat (Muhammad) menjadi saksi atas
Islam menyadari bahwa didalam kehidupan (perbuatan) kamu. dan kami tidak
ini tidak semuanya beragama Islam akan menetapkan kiblat yang menjadi kiblatmu
tetapi ada yang mempunyai keyakinan yang (sekarang) melainkan agar kami mengetahui

102 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

(supaya nyata) siapa yang mengikuti Rasul kelompok lain sebagai sesuatu yang tidak
dan siapa yang membelot. dan sungguh perlu dipertentangkan. Sesuatu yang berbeda
(pemindahan kiblat) itu terasa amat berat, pada orang lain hendaknya dipandang
kecuali bagi orang-orang yang Telah diberi sebagai bagian yang dapat menjadi
petunjuk oleh Allah; dan Allah tidak akan kontribusi bagi kekayaan budaya sehingga
menyia-nyiakan imanmu. Sesungguhnya perbedaan-perbedaan yang ada akan
Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang memiliki nilai manfaat apabila digali dan
kepada manusia. (Q.S.Al-Baqarah: 143). dipahami dengan lebih arif. Menurut firman
Kedua, nilai toleransi, Secara Allah swt dalam surat al-Kafirun ayat 1-6
terminologi, menurut Hasyim (1979) yaitu yang artinya: Katakanlah: "Hai orang-
toleransi yaitu pemberian kebebasan kepada orang kafir. Aku tidak akan menyembah apa
sesama manusia atau kepada sesama warga yang kamu sembah. Dan kamu bukan
masyarakat untuk menjalankan penyembah Tuhan yang Aku sembah. Dan
keyakinannya atau mengatur hidupnya dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa
menentukan nasibnya masing-masing, yang kamu sembah, Dan kamu tidak pernah
selama dalam menjalankan dan menentukan (pula) menjadi penyembah Tuhan yang Aku
sikapnya itu tidak melanggar dan tidak sembah. Untukmu agamamu, dan
bertentangan dengan syarat-syarat asas untukkulah, agamaku.( Q.S.Al-Kafirun:1-6).
terciptanya ketertiban dan perdamaian dalam Di dalam ayat ini menjelaskan tentang
masyarakat. bagaimana umat Islam harus melakukan
Peneliti berpandangan bahwa sesuatu toleransi terhadap umat agama lain dengan
sikap toleransi yang dilakukan umat Islam di cara saling menghargai, menghormati dan
senduro itu menunjukkan sebuah sikap yang tidak memaksakan keyakinan terhadap
bagus untuk kehidupan beragama agar orang lain yang telah diyakininya. Dari
terjalin sebuah kerukunan antar umat sinilah toleransi bisa dipahami bahwa
beragama. Oleh karena itu toleransi terhadap Toleransi dalam Islam bukan berarti
keragaman mengandung pengertian bahwa bersikap sinkretis. Pemahaman yang
setiap orang harus mampu melihat sinkretis dalam toleransi beragama
perbedaan pada diri orang lain atau merupakan kesalahan dalam memahami
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |103
Imam Syafi’i

arti tasâmuh yang berarti menghargai, yang misal ketika umat non muslim ingin
dapat mengakibat-kan pencampuran antar melakukan dakawahnya dan menjalankan
yang hak dan yang batil (talbisu al-haq bi ibadah, umat islam tidak
al-bâtil), karena sikap sinkretis adalah sikap mempermasalahkannya dengan catatan umat
yang menganggap semua agama sama. non muslim sudah melakukan tanggung
Sementara sikap toleransi dalam Islam jawabnya sebagi warga masyarakat yang
adalah sikap menghargai dan menghormati mengedepankan etika yang baik dan
keyakinan dan agama lain di luar Islam, mejalankan aturan yang sudah berlaku maka
bukan menyamakan atau umat non muslim berhak mendapatkan
mensederajatkannya dengan keyakinan haknya untuk punya tempat berdakwah dan
Islam itu sendiri. menjalankan ibadah yang di yakininya.
Sikap toleransi dalam Islam yang Menurut ketua MUI Senduro TYB (12-12-
berhubungan dengan akidah sangat jelas 2015) Umat Islam memberikan kebebasan
yaitu ketika Allah SWT. memerintahkan kepada umat non muslim ketika ingin
kepada Rasulullah SAW. untuk mengajak melakukan dakwahnya atau menjalankan
para Ahl al-Kitab untuk hanya menyembah ajaran sesui keyakinannya, yang terpenting
dan tidak menye-kutukan Allah Swt. dengan cara santun dan tidak ada paksaan
Ketiga, nilai tawazun atau dalam berdakwah dan ada sebuah
keseimbangan, nilai tawazun di dalam komunikasi yang baik dengan warga
kehidupan sosial di desa Senduro itu di lingkungan sekitar yang beragama Islam.
tunjukkan dengan adanya keseimbangan Sikap yang dilakukan oleh umat Islam
antara hak dan kewajiban bagaimana umat ini dikarenakan ajaran Islam juga
Islam menjalanankan kewajibannya dan mengajarkan agar selalu bersikap yang
mendapatkan haknya . begitu juga ketika seimbang . keseimbangan juga harus ada
agama lain melakukan kewajiban sebagai dalam pola hubungan atau relasi baik yang
masyarakat yang taat hukum dan adat yang bersifat antar individu, antar struktur social,
ada di Senduro berarti dia berhak antara Negara dan rakyatnya, maupun antara
mendapatkan haknya. Di Senduro umat manusia dan alam. Keseimbangan di sini
Islam juga memberikan contoh sikap nyata adalah bentuk hubungan yang tidak berat
yang berhubungan dengan keseimbangan sebelah, tidak menguntungkan pihak tertentu

104 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

dan merugikan pihak yang lain. Tetapi, Raghib al-Ashfahani yang mendefinisikan
masing-msing pihak mampu menempatkan syura sebagai proses mengemukakan
dirinya sesuai dengan fungsinya tanpa pendapat dengan saling merevisi antara
menggaggu fungsi dari pihak yang lain. peserta syura (Al Mufradat fi Gharib al-
Hasil yang diharapkan adalah teciptanya Quran hlm. 207). Ibnu al-Arabi al-Maliki
kedinamisan serta kedamaian hidup. mendefinisikannya dengan berkumpul untuk
Keempat, Nilai Demokratis, Masyarakat meminta pendapat (dalam suatu
yang beragama Islam di Senduro itu permasalahan) dimana peserta syura saling
menunjukkan sebuah sikap yang demokratis mengeluarkan pendapat yang dimiliki
hal ini dibuktikan oleh sikap para tokoh (Ahkam al-Quran 1/297).
agama dan umat Islam yang selalu Dalam konteks umat Islam Senduro
melakukan musyawarah ketika ingin bentuk demokratis diterapkan dalam hal
menentukan sebuah keputusan.berikut ini adanya sebuah musyawarah ini sesuai
petikan catatan lapangan yang dengan apa dipaparkan oleh Ibnu al-Arabi
menggambarkan kondisi tersebut. Tokoh al-Maliki yaitu musyawarah saling
agama dan umat Islam melakukan mengeluarkan pendapat yang tujuannya agar
musyawarah untuk pembangunan masjid, terjadi sebuah kesepakatan bersama dan
membahas program kerja dan kegiatan- hasilnya dipatuhi. Hal ini juga sesuai dengan
kegiatan isidental. Serta didalam penerapan sila keempat bahwa mengajurkan
musyawarah semua yang hadir diberi masyarakat Indonesia harus melakukan
kesempatan yang sama untuk memberikan sebuah musyawarah mufakat karena itu
ide gagasan-gagasannya. menjadi salah satu bentuk nilai demokratis
Menurut bahasa, syura atau musyawarah yang harus diterapkan dalam kehidupan
memiliki dua pengertian, yaitu berbangsa dan bernegara.
menampakkan dan memaparkan sesuatu Kelima, Nilai Kerja Keras, Menurut
atau mengambil sesuatu (Mu’jam Maqayis Elfindri (2012:102) mengatakan bahwa kerja
al-Lughah 3/226). Sedangkan secara istilah, keras adalah sifat yang tidak mudah putus
beberapa ulama terdahulu telah memberikan asa yang disertai kemauan keras dalam
definisi syura, diantara mereka adalah Ar berusaha dan dalam mencapai tujuan yang
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |105
Imam Syafi’i

dicita-citakan. Hal senada dikatan oleh dengan H. Toyyib (12-12-2015) menurutnya


Kusuma (2012:17) kerja keras suatu istilah Sikap cinta tanah air yang ditunjukkan oleh
yang melingkupi suatu upaya terus umat Islam Senduro dengan cara melakukan
dilakukan (tidak pernah menyerah) dalam kegitan-kegiatan yang bersifat
melaksanakan pekerjaan yang menjadi menumbuhkan kecintaan kepada tanah air
tugasnya.sikap tidak pernah menyerah inilah misalnya diadakan kegiatan agustusan untuk
menjadi ciri khas orang yang yang selalu memperingati hari kemerdekaan. Melakukan
bekerja keras dalam lingkup yang lebih luas istighosah mendoakan agar Negara tetap
bangsa Indonesia sebenarnya mempunyai aman dan selalu mendapat ridho dari Allah
sebuah budaya yang tidak gampang serta dihindarkan dari bencana. Cinta tanah
menyerah walaupun lama dijajah tapi air yang dimaksud adalah memakmurkan
akhirnya dengan kegigihan dan keuletan tanah air. Memakmurkan tanah air dengan
bangsa ini bisa merdeka sampai sekarang. amal-amal sholih, amal amal baik, Bukan
Oleh karena itu pendidikan di Indonesia dengan korupsi uang rakyat, Bukan dengan
harus memberikan kontribusi yang konkret penebangan hutan tanpa aturan, Bukan
bahwa peserta didik tidak hanya sebatas dengan membangun tempat tempat maksiat.
bergelut dengan teori-teori buku akan tetapi Ketujuh, Nilai Peduli Sosial,
bagaimana peserta didik bisa menerapkan Kepedulian sosial berarti sikap
apa yang menjadi tujuan pendidikan memerhatikan atau menghiraukan urusan
nasional salah satunya adalah manusia yang orang lain (sesama anggota masyarakat).
berpendidikan harus menerapkan sikap kerja Kepedulian sosial yang di maksud bukanlah
keras tanpa kenal lelah dan menyerah di untuk mencampuri urusan orang lain, tetapi
dalam kehidupannya. lebih pada membantu menyelesaikan
Keenam, Nilai Cinta Tanah Air, Cinta permasalahan yang di hadapi orang lain
tanah air merupakan hal yang harus ada dengan tujuan kebaikan dan perdamaian.
didalam diri setiap manusia karena itu Kepedulian sosial yang ditunjukkan oleh
menjadi sebuah perintah agama agar selalu Umat Islam yang ada Senduro sangat peka
mempertahankan dan menjaga Negara dengan keadaan kondisi masyarakat sekitar
sebagai bentuk ke imanan sebagai umat dengan bukti adanya santunan anak yatim
Islam. Hal ini sesuai dengan hasil dialog dan serta bantuan bedah rumah terhadap

106 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

masyarakat yang betul-betul miskin. (IS,24- manusia itu memiliki kedudukan yang sama
12-2015). Kepedulian sosial juga dan tidak boleh ada sebuah perbedaan
ditunjukkan umat islam dari catatn lapangan. didalam kehidupan sosial semua mempunyai
Didalam acara dzikir ghofilin yang hak dan kewajiban yang sama , ketika
dilakukan ditempat kediaman ustad taufiq masyarakat hindu mempunyai hak untuk
tidak hanya sebatas dzikir dan pengajian menjalankan ibadah sesuai keyakinannya
akan tetapi disini juga ada pemberian maka agama lain juga mempunyai hak yang
makanan, buah-buahan dan pembagian beras sama. hal ini disampaikan oleh tokoh agama
yang dilakukan oleh pihak panitia dan ini Hindu SNT (13-12-2015) Kehidupan sosial
dilakukan setiap satu bulan sekali. Ini yang dilakukan oleh umat Hindu itu selalu
bentuk kepedulian sosial umat Islam menekankan bagaimana sesama manusia itu
terhadap masyarakat sekitar.Noddings saling menyayangi, menghormati dan tidak
(2002) menyebutkan bahwa ketika kita menyakiti . Hindu mempunyai ajaran bahwa
peduli dengan orang lain, maka kita akan aku adalah kamu dan kamu adalah aku oleh
merespon positif apa yang dibutuhkan oleh karena itu tidak saling menyakiti, ketika
orang lain dan mengeksresikannya menjadi menyakiti orang lain sama halnya dengan
sebuah tindakan. Sedangkan Menurut menyakiti diri sendiri. Pengakuan akan
Bender (2003) kepedulian adalah prinsip kesetaraan dan kesedarajatan itu
menjadikan diri kita terkait dengan orang secara yuridis diakui dan dijamin oleh
lain dan apapun yang terjadi terhadap orang negara melalui UUD’45. Warga negara
tersebut. Orang yang mengutamakan tanpa dilihat perbedaan ras, suku, agama,
kebutuhan dan perasaan orang lain daripada dan budayanya diperlakukan sama dan
kepentingannya sendiri itulah orang yang memiliki kedudukan yang sama dalam
peduli. hukum dan pemerintahan negara Indonesia
mengakui adanya prinsip persamaan
2. Nilai agama Hindu dalam kehidupan kedudukan warga negara. Hal ini dinyatakan
sosial secara tegas dalam Pasal 27 ayat (1)
Pertama, Nilai kesetaraan, Kesetaraan UUD’45 bahwa “segala warga Negara
diartikan bahwa diagama hindu semua bersamaan kedudukannya di dalam hukum
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |107
Imam Syafi’i

dan pemerintahan dan wajib menjunjung Dari data yang tergalih dari agama
hukum dan pemerintahan itu dengan tidak Hindu peneliti berpendapat bahwa
ada kecualinya”. Untuk menegakkan prinsip kesetaraan adalah sebuah hal yang harus ada
kesetaraan atau kesederajatan antar dalam setiap hubungan antar agama ataupun
masyarakat tersebut. Satu hal yang penting yang lainnya, karena di undang-undang juga
adalah meningkatkan pemahaman antar mengatur semua warga masyarakat
budaya dan masyarakat yang mana sedapat mempunyai hak yang sama tidak membeda-
mungkin menghilangkan penyakit budaya. bedakan suku, budaya atau agamanya. Sikap
Penyakit budaya tersebut adalah yang ditunjukkan umat Hindu yang tidak
etnosentrisme stereotip, prasangka, rasisme, membeda-bedakan antar sesama manusia
diskriminasi, dan space goating. (Sutarno, sebuah sikap yang harus terus dipertahankan
2007). Etnosentrisme adalah kecenderungan apalagi didalam kehidupan yang ada di
untuk menetapkan semua norma dan nilai Indonesia. Kemajemukan di Indonesia harus
budaya orang lain dengan standar diartikan sebuah keuntungan karena dengan
budayanya sendiri. Stereotip adalah keperbedaan itu akan menghasilkan sebuah
pemberian sifat tertentu terhadap seseorang ide-ide yang berbeda dan ini menjadi
berdasarkan kategori yang bersifat subjektif, khasanah yang sangat bagus untuk
hanya karena dia berasal dari kelompok mengembangkan bangsa Indonesia. Lebih
yang berbeda. Prasangka adalah sikap emosi penting lagi kemajmukan harus ada dasar
yang mengarah pada cara berpikir dan kesetaraan agar tidak ada sebuah penindasan
berpandangan secara negatif dan tidak Kedua, Toleransi, Sikap toleransi
melihat fakta yang nyata ada. Rasisme yang ditunjukan oleh umat Hindu didesa
bermakna anti terhadap ras lain atau ras Senduro yaitu tidak pernah mempersalahkan
tertentu di luar ras sendiri. Diskriminasi ketika ada umat agama lain melakukan
merupakan tindakan yang membeda- kegiatan keagamaan dan justru palah umat
bedakan dan kurang bersahabat dari hindu ikut didalam kegiatan tersebut misal
kelompok dominan terhadap kelompok ketika ada umat lain meninggal dunia umat
subordinasinya. Space goating artinya hindu juga bertakziah, serta juga ikut
pengkambing hitaman. mendoakan. Sesuai perkataan kepala desa
Senduro toleransi antar umat beragama yang

108 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

ada disenduro itu sangat baik seperti hari besar Agama Hindu bisa sampai
misalnya ada warga yang meninggal semua puluhan bus setiap harinya. Disini terjalin
warga ikut takziah tidak membedakan sebuah kerjasama yang dilakukan oleh
agamanya karena anggapan warga takziah pengurus pure dengan masyarakat sekitar
sudah menjadi kebiasaan dan bentuk saling bahwa pengurus pure tidak menyiapkan
peduli antar sesama manusia. (FRD, 10-12- makanan untuk pengunjung tapi justru
2015). memberikan kesempatan kepada masyarakat
Poerwadarminta (1987) sekitar untuk membuka rumah makan dan
mendefinisikan istilah toleransi sebagai oleh-oleh khas Senduro dan warga juga
suatu sifat atau sikap menenggang menjadi pengaman sekaligus tukang parkir
(menghargai, membiarkan, membolehkan) agar acara sembahyangan berjalan aman.
pendirian (pendapat, pandangan, Hal ini menunjukkan bagaimana umat hindu
kepercayaan, kebiasaan, kelakuan.) yang melakukan sebuah kerjasama agar saling
lain atau bertentangan dengan pendiriannya memberikan ke untungan satu sama lainnya.
sendiri, misalnya toleransi agama (ideologi, Seperti halnya Pihak pure memberikan
ras, dan sebagainya). Di dalam Pelaksanaan kesempatan terhadap warga sekitar untuk
sikap toleransi ini harus didasari sikap membuka usaha agar menambah
kelapangan dada terhadap orang lain dengan penghasilan dan dari pihak pure meminta
memperhatikan prinsip-prinsip yang agar didalam melakukan sembahyang bisa
dipegang sendiri, yakni tanpa mengorbankan aman dan berjalan lancar. (FRD,10-12-
prinsip-prinsip tersebut. 2015). Sesuai dengan apa yang disebutkan
Ketiga, kerjasama, Kerjasama yang oleh Thomson dan Perry dalam Keban
dilakukan oleh umat Hindu di desa Senduro (2007:28), Kerjasama memiliki derajat yang
Seperti terjalinnya kerjasama dari Pure berbeda, mulai dari koordinasi dan
mandara giri yang menjadi tempat tujuan kerjasama (cooperation) sampai pada derajat
umat Hindu dari Bali, Jawa Tengah dll, yang lebih tinggi yaitu collaboration. ³Para
Setiap harinya tidak kurang dari lima bus ahli pada dasarnya menyetujui bahwa
yang berdatangan untuk melakukan perbedaan terletak pada kedalaman
sembahyang di pure apalagi ketika ada acara interaksi, integrasi, komitmen dan
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |109
Imam Syafi’i

kompleksitas dimana cooperation terletak diantara sesama teman. Hal ini sebagaimana
pada tingkatan yang paling rendah. disampaikan oleh K.H.Hasyim Asy’ari
Sedangkan collaboration pada tingkatan dalam karyanya adab al alim waal muta’alim
yang paling tinggi. (dalam Zubaedi:2012) yaitu menjauhkan diri
Keempat, Nilai Cinta Damai, Sikap dari pergaulan yang tidak baik yaitu yang
cinta damai yang dilakukan oleh umat Hindu menimbulkan pertikaian diantara sesama
diterapkan dengan menjalankan ajaran manusia, sehingga dalam diri manusia
agamanya. Menurut mangku sumarno umat tertanam nilai cinta damai.
Hindu itu menerapkan trihitakarana yang
artinya tri itu tiga dan hitakarana itu adalah 3. Nilai Agama Kristen dalam kehidupan
hubungan, bisa diartikan tiga hubungan yang sosial
harmonis. Pertama hubungan harmonis Pendidikan Kristen ini sebenarnya
manusia dengan tuhan, kedua hungan mempersiapkan umatnya agar selalu ta’at
harmonis manusia dengan manusia dan kepada Tuhan dan selalu melakukan
ketiga hubungan manusia dengan alam. kebaikan didalam kehidupan bermasyarakat
Sedangkan didalam hubungan social yang sesuai dengan nilai-nilai yang
masyarakat ada yang dinamakan tetuamasih terkandung didalam ajaran Kristen.didalam
yang artinya toleransi dengan sesama kehidupan diDesa Senduro ada beberapa
manusia. Agama hindu memahami aku nilai yang diterapkan oleh umat Kristen
adalah kamu oleh karena itu jangan sampai yaitu: Pertama, Nilai Cinta Kasih, Nilai
saling menyakiti. (SNT,13-12-2015). cinta kasih tanpa pamrih ini diterapkan
Cinta damai merupakan sikap, dalam kehidupan sehari-hari ketika saling
perkataan dan tindakan yang menyebabkan membantu antar warga tanpa mengharapkan
orang lain merasa senang dan aman atas imbalan,serta tidak hanya mencintai dan
kehadiran dirinya. Hal ini mengandung mengasihi karena dicintai dan dikasihi tapi
makna bahwa siswa diharapkan dapat walaupun disakiti tetap harus mencintai dan
bergaul dengan siapapun dalam pergaulan mengasihi, bisa dikatakan kasih yang tidak
yang baik tidak boleh menyakiti orang lain, mengharapkan imbalan. Dan ajaran Kristen
menghargai kinerja dan pendapat orang lain, selalu mengampuni seperti kehidupan dan
sehingga tidak menimbulkan pertikaian penderitaan isa al-masih. Umat Kristen

110 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

diSenduro itu melakukan ajaran cinta kasih berkomunikasi, berinteraksi dan menghadapi
yaitu bagaimana melakukan hubungan baik warga masyarakat ini dilakukan dengan
dengan warga masyarakat,ketika ada lapang dada dan selalu sabar. Sabar tidak
kegiatan lingkungan juga ikut berarti tertindas dari mayoritas akan tetapi
berpartisipasi.( JGT, 27-12-2015). Nilai dalam kehidupan sosial adanya cobaan,
cinta kasih yang diterapkan diDesa Senduro ujian tetap tegar dan selalu bersabar untuk
sesuai dengan tujuan pendidikan Kristen selalu memaafkan dan menebarkan
yaitu menjadi manusia yang penuh kasih dan kebaikan. Umat Kristen diSenduro
bertanggung jawab terhadap allah, sesama melakukan berkehidupan sosial dengan cara
manusia dan lingkungannya. bersabar untuk selalu menebarkan kebaikan
Menurut Yusri Panggabean tujuan walaupun itu ada cobaan dan ujian tapi tetap
Pendidikan Agama Kristen adalah selalu tegar. Ini menjadi perintah agama
“Mahasiswa atau umat kristen diharapkan Kristen yang menganjurkan harus bersabar
mengenal atau menghayati kasih Allah seperti Tuhan Yesus disalib dikejar-kejar
dalam Yesus Kristus dalam bimbingan Roh dengan umatnya tapi tetap menghadapinya
Kudus sehingga dapat bertumbuh dalam dengan sabar (JGT, 25-12-2015). Sabar
membentuk diri pribadi seutuhnya sebagai adalah menahan diri untuk tidak berkeluh
manuisa ciptaaan baru yang dewasa dan kesah, mencegah lisan untuk merintih dan
bertanggung jawab kepada Allah, sesama menghalangi anggota tubuh untuk tidak
manusia dan lingkungan serta bersedia menampar pipi dan merobek pakaian dan
mengabdikan seluruh hidup dan pekerjaan sejenisnya (Jauziyah, 2006). Sabar juga
demi kepentinggan sesamanya dalam segala memiliki dimensi untuk merubah sebuah
aspek lapangan hidup dimana dia berada kondisi, baik yang bersifat pribadi maupun
untuk hormat dan kemulyaan bagiNya sosial, menuju perbaikan agar lebih baik dan
(Yusri Pangabean, 2000: 1). Kedua, Nilai baik lagi. Bahkan seseorang dikatakan dapat
Kesabaran, Nilai kesabaran yang dilakukan diakatakan tidak sabar, jika ia menerima
oleh umat Kristen dalam kehidupan diDesa kondisi buruk, pasrah dan menyerah begitu
Senduro bahwa umat agama Kristen ini saja.
minoritas oleh karena itu kesabaran dalam
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |111
Imam Syafi’i

Ketiga, Nilai Tanggung jawab, Sikap warga masyarakat yang baik dengan selalu
tanggung jawab yang dilakukan oleh umat melakukan kerja bakti, membersihkan
Kristen di Senduro adalah dengan selalu selokan dan menjaga lingkungan sekitar.
mematuhi atuaran yang ada dimasyarakat Walaupun hal ini juga dilakukan oleh umat
ikut menjalankan kegiatan-kegiatan agama lain dengan begitu sikap tanggung
lingkungan dan selalu menjaga umatnya jawab tercermin dalam kehidupan
agar selalu bisa bersosialisasi dengan masyarakat di Desa Senduro.
masyarakat lain dengan keterbukaan serta
saling pengertian. Menurut Jendri ginting B. Proses Merealisasikan Keselarasan
Umat Kristen ikut melakukan kegiatan- dan Keseimbangan dalam kehidupan
kegiatan lingkungan misalnya kerja bakti antar umat Islam, Hindu dan Kristen
membersihkan selokan, taman sekitar Proses terealisasinya keselarasan dan
lingkuangan sebagai bukti tanggung jawab keseimbangan didalam kehidupan antara
sebagai warga masyarakat. (JGT,27-12- umat Islam, Hindu dan Kristen di Desa
2015) Senduro tidak terlepas dari beberapa hal
Tanggung jawab adalah ” keadaan sebagai berikut:
wajib menanggung segala sesuatu kalau ada 1. Kontak sosial
sesuatu hal, boleh dituntut, dipersalahkan, Kontak sosial adalah hubungan
diperkarakan dsb. Menanggung segala sosial antara individu satu dengan individu
akibatnya” ( Ramdhani, 2002 ). Tanggung lain yang bersifat langsung, seperti dengan
jawab sebuah kesadaran manusia akan sentuhan, percakapan, maupun tatap muka.
tingkah laku atau perbuatan yang disengaja Namun, pada era modern seperti sekarang
maupun yang tidak di sengaja. Tanggung ini kontak sosial bisa terjadi secara tidak
jawab juga berarti berbuat sebagai langsung.
perwujudan kesadaran akan kewajiban diri Kontak sosial yang ada disenduro
seseorang. bagaimana masyarakat dengan masyarakat,
Menurut peneliti bahwa tanggung pemimpin dengan masyarakat banyak hal
jawab yang dilakukan oleh umat Kristen yang dilakukan agar terjalin kontak sosial
didalam kehidupan sosial , dengan cara yang seimbang misalnya pertemuan warga
menjalankan semua tanggung jawab sebagai dikantor desa dan ada juga kontak sosial

112 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

terjadi dengan adanya TV lokal untuk memperhatikan apa yang dikatakan orang
penyampaian acara-acara yang lain, tapi juga apa yang dilakukannya.
diseselenggarakan oleh masyarakat dan juga Komunikasi non verbal atau bahasa tubuh
menjadi alat penyampaian informasi bagi kita gunakan secara sadar (Edward, 1982).
pemerintah desa kemasyarakat. (JHN, 29- Dengan adanya keterbukaan dalam
12-2015). Johnson mengatakan di dalam hubungan antar warga inilah peneliti melihat
masyarakat, kontak sosial atau interaksi bahwa hubungan antar umat berbeda agama
sosial adalah suatu hubungan timbal balik juga berjalan dengan baik dikarenakan
antara individu dengan individu lainnya, pemimpin desa juga memfasilitasi
individu dengan kelompok dan sebaliknya. pertemuan antar warga agar terjalin kontak
Interaksi sosial memungkinkan masyarakat sosial atau interaksi sosial yang seimbang.
berproses sedemikian rupa sehingga 2. Komunikasi
membangun suatu pola hubungan. Interaksi Komunikasi adalah proses
sosial dapat pula diandaikan dengan apa penyampaian sesuatu hal atau pesan dari
yang disebut Weber sebagai tindakan sosial seseorang kepada orang lain yang dilakukan
individu yang secara subjektif diarahkan secara langsung maupun melalui alat bantu
terhadap orang lain (Johnson, 1988: 214). agar orang lain memberikan tanggapan atau
Sedangkan Edward T. Hall tindakan tertentu. Orang yang memberi
mengemukakan bahwa dalam interaksi pesan disebut komunikator, isi komunikasi
dijumpai aturan tertentu dalam hal ruang, atau berita yang disampaikan disebut pesan
waktu, dan gerak dan sikap tubuh. Hall (message), sedangkan orang yang menerima
menyimpulkan bahwa dalam situasi sosial pesan disebut komunikan. Komunikasi
orang cenderung menggunakan empat sebagai alat bagaimana penyampaian pesan
macam jarak: jarak intim, jarak pribadi, ke seluruh warga agar terjalin sebuah
jarak sosial, dan jarak publik. Hall pun keselarasan dan keseimbangan hal ini
mencatat bahwa dalam masyarakat berbeda dilakukan oleh pemerintah desa dan para
dijumpai penggunaan waktu secara berbeda tokoh agama , Komunikasi yang terjalin
karena adanya persepsi yang berbeda waktu. agar warga tetap serasi dan seimbang maka
Dalam interaksi kita tidak hanya dari pihak desa menjalankan model
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |113
Imam Syafi’i

kepemimpinan yang demokratis warga lembaga ini harus diadakan agar nanti
dikasih tempat untuk mengkritik, memberi dikemudian hari ada lembaga yang legal
saran dan adanya komunikasi yang baik untuk tempat musyawarah para warga
misalnya dalam rapat dikantor desa semua membahas tentang kerukunan antar umat
warga dikasih peluang untuk mengusulkan beragama.
program pengembangan desa, juga ada 3. Akomodasi
komunikasi searah yang itu melalui TV Akomodasi yang menunjuk pada
kabel lokal desa Senduro.tetapi ada yang suatu keadaan, berarti suatu kenyataan akan
kurang dalam hal ini tidak adanya forum adanya keseimbangan (equilibrium) dalam
legal yang dinaungi pemerintah untuk interaksi antara orang-perorangan dan
mengumpulkan antar umat beragama. (FRD, kelompok-kelompok manusia, sehubungan
10-12-2015). dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai
Peneliti setuju dengan apa yang sosial yang berlaku di dalam masyarakat.
sudah dilakukan oleh pemimpin desa Sedangkan sebagai suatu proses, maka
Senduro bahwa dengan memperlakukan akomodasi menunjuk pada usaha-usaha
warganya dengan adil, demokratis dan manusia untuk meredakan suatu
memberikan kesempatan untuk pertentangan, yaitu usaha-usaha untuk
menyampaikan pendapat dan melakukan mencapai kestabilan.Masyarakat di desa
ibadah sesuai keyakinan agamanya , ini Senduro selalu menjalankan aturan yang
menjadi perlu bahwa komunikasi yang sudah berjalan lama misalnya tidak
seperti inilah yang menjadikan warga menggagu orang lain ketika menjalankan
masyarakat merasa terayomi dan tidak ada kegiatan keagamaan tapi justru saling
kesenjangan dalam hubungan antar warga membantu agar kegiatan keagamaan tersebut
dengan warga lain dan antar pemerintah berjalan lancar. (TYB, 12-12-2015).
Desa. Akan tetapi seperti yang disampaikan Menurut Soekanto (2003) Akomodasi
oleh bapak kepala Desa ada kendala kecil dimaksudkan sebagai suatu proses dimana
yang perlu dipecahkan adalah tidak adanya orang perorangan atau kelompok-kelompok
lembaga formal yang itu menjadi tempat manusia yang mula-mula bertentangan,
untuk berkumpulnya antar umat beragama setelah itu mencoba untuk saling
semacam forum kerukunan umat beragama, mengadakan penyesuaian diri dalam

114 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

mengatasi ketegangan-ketegangan. Peneliti tidak menjadi penghalang dan lebih


berpendapat bahwa terjadinya suatu mendahulukan kepentingan umum dari pada
akomodasi yang muncul sebuah kepentingan pribadi atau golongan,
keseimbangan dan ada sebuah usaha ketika walaupun pasti ada sebuah perbedaan-
ada masalah agar pertentangan itu tidak perbedaan cara pandang, cara berfikir tapi
menjadi berlarut-larut maka secepatnya hal itu bisa diredam dengan adanya saling
diselesaikan agar tercapai sebuah kestabilan memahami satu sama yang lainnya.(FRD,
hal ini tidak terlepas dari peran para tokoh 10-12-2015). Menurut Soerjono Soekanto
agama yang memberikan pemahaman yang (2003) asimilasi merupakan proses sosial
menyejukkan bukan permusuhan dan juga dalam taraf lanjut. Suatu Asimilasi ditandai
peran dari pada kepala pemerintah dalam hal dengan adanya usaha-usaha orang
ini kepala desa yang selalu berusaha perorangan atau kelompok-kelompok
memberikan keadilan terhadap semua manusia dan juga yang meliputi usaha-usaha
rakyatnya. untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap
4. Asimilasi dan proses-proses mental dengan didasarkan
Asimilasi dapat diartikan suatu pada kepentingan-kepentingan dan tujuan-
proses sosial yang ditandai dengan adanya tujuan yang diinginkan bersama. Apabila
usaha-usaha mengurangi perbedaan- orang-orang melakukan asimilasi ke dalam
perbedaan yang terdapat antara orang- suatu kelompok manusia atau kelompok
perorangan atau kelompok-kelompok masyarakat, maka dia tidak lagi
manusia dan juga meliputi usaha-usaha membedakan dirinya dengan kelompok
untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap tersebut. Sikap terbuka dari golongan yang
dan proses-proses mental dengan berkuasa di dalam masyarakat juga
memperhatikan kepentingan-kepentingan mempercepat proses asimilasi. Hal ini
dan tujuan-tujuan bersama. Asimilasi yang misalnya dapat diwujudkan dengan
terjadi diDesa Senduro itu dikarenakan memberikan kesempatan yang sama bagi
adanya sebuah tujuan bersama yaitu agar golongan minoritas untuk memperoleh
rakyat sejahtera , makmur dan hidup damai pendidikan, pemeliharaan kesehatan,
walaupun berbeda suku, bahasa, agama itu
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |115
Imam Syafi’i

penggunaan tempat-tempat rekreasi dan atau silaturahmi itu adalah anjuran dari pada
sebagainya. agama islam.
6. Kerjasama
5. Akulturasi Menurut Thomson dan Perry dalam
Akulturasi dapat didefinisikan Keban (2007:28), Kerjasama memiliki
sebagai proses sosial yang timbul bila suatu derajat yang berbeda, mulai dari koordinasi
kelompok manusia dengan suatu dan kooperasi (cooperation) sampai pada
kebudayaan tertentu dihadapkan dengan derajat yang lebih tinggi yaitu collaboration.
unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing “Para ahli pada dasarnya menyetujui bahwa
dengan sedemikian rupa, sehingga unsur- perbedaan terletak pada kedalaman
unsur kebudayaan asing itu lambat laun interaksi, integrasi, komitmen dan
diterima dan diolah ke dalam kebudayaan kompleksitas dimana cooperation terletak
sendiri tanpa menyebabkan hilangnya pada tingkatan yang paling rendah.
kepribadian kebudayaan itu sendiri. Menurut Sedangkan collaboration pada tingkatan
Wahyudiarto (2005: 37) istilah akulturasi yang paling tinggi”. Kerjasama yang
bahwa konsep itu mengenai proses sosial terdapat diDesa Senduro menurut kepala
yang timbul bila suatu kelompok manusia Desa Senduro FRD (10-12-2015) adalah
dengan suatu kebudayaan tertentu Pertama, kerjasama dibidang ekonomi
dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu masyarakat saling bekerjasama walaupun itu
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa berbeda agama contohnya ketika umat hindu
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu yang datang dari bali, jawa tengah itu
lambat laun diterima dan diolah ke dalam menginapnya ditempat masyarakat sekitar
kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan yang itu secara ekonomi akan menambah
hilangnya kepribadian kebudayaan itu pendapatan masyarakat dan menariknya lagi
sendiri. Peneliti mengamati ada sebuah kebanyakan masyarakat sekitar beragama
percampuran budaya yang itu sangat kental islam. Kedua, kerjasama dibidang sosial
seperti budaya anjangsana anjang sini itu misalnya melakukan pembangunan rumah
sudah menjadi kebiasaan orang jawa dan warga, pengecoran jalan, bersih desa yang
agama Islam masuk dengan memberikan itu dilakukan bersama-sama tanpa
penguatan bahwa anjang sana anjang sini membedakan ras dan agama.Ketiga,

116 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

kerjasama dibidang keagamaan hal ini Harmonisasi menurut arti filsafat di


tercermin dari saling membantu dari agama artikan ”kerjasama antara berbagai faktor
yang satu dengan yang lainnya misalnya: yang sedemikaian rupa, hingga faktor-faktor
ketika ada pembangunan masjid dari umat tersebut menghasilkan kesatuan yang luhur”.
agama lain juga turut membantu dalam Istilah harmonisasi secara etimologis
proses pembangunan dengan cara ikut serta menunjuk pada proses yang bermula dari
pemasangan batu bata, pengecoran dll, dan suatu upaya, untuk menuju atau merealisasi
tercermin lagi kerjasama apabila agama sistem harmoni. Harmonisasi yang terjadi di
hindu melakukan upacara arak-arak ogo-ogo masyarakat tidak terlepas dari beberapa
umat agama lain membantu pelaksanaan pihak terkait yang melakukan sebuah
tersebut ada yang jadi pengamanan, tukang interaksi yang baik, hal ini akan kita lihat
parkir. Didalam kerjasama yang terdapat dalam Teori Talcott Parsons dikutip oleh
didesa Senduro menunjukkan bahwa Soejono Soekanto (2003) mengindikasikan
kehidupan yang majmuk tidak menjadi adanya hubungan timbal balik antara empat
permasalahan akan tetapi sebuah sistem aksi yang terdiri dari kebudayaan,
keniscayaan yang tidak bisa dihindari karena struktur sosial, kepribadian dan organisasi.
itu adalah sunahtullah, peneliti berpendapat Parsons menyebut keseluruhan empat sistem
bahwa kerjasama yang terjalin diSenduro aksi sebagai sebuah organisme. Organisme
berjalan dengan baik walaupun sesuai merupakan sub sistem yang berpengaruh
dengan observasi peneliti masih ada terhadap pencapaian tujuan dan
kerjasama yang terus harus ditingkatkan dan pengambilan keputusan. Parsons
dijaga agar tidak ada orang pendatang dari memandang terjadinya integrasi antara
luar desa merusak kerjasama yang sudah sistem aksi dan kebudayaan sehingga dalam
terjalin dengan serasi dan seimbang. sistem sosial, sistem kepribadian
berpengaruh kuat dan menjadi prasyarat
C. Harmonisasi Kehidupan Masyarakat penting terbentuknya sistem sosial. Teori
yang Terjalin antar Umat Islam, Hindu fungsionalis Talcott Parsons dalam karyanya
dan Kristen The Structure of Social Action yang
dipaparkan oleh Soekanto menekankan
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |117
Imam Syafi’i

sebuah elemen penting dalam sebuah berkomunikasi dengan baik dengan tujuan
koordinasi mekanisme dari seorang aktor keharmonisan kehidupan di Desa Senduro
dalam masyarakat. Arah teoritis dari analisa bisa tercapai. Dalam hal ini peneliti melihat
Parsons adalah solusi untuk masalah- di Desa Senduro ini terjalin sebuah
masalah keteraturaan tatanan sosial harus harmonisasi dibeberapa bidang: Pertama,
dicari dalam eksistensi dan fungsi elemen- bidang Keagamaan di Desa Senduro terjalin
elemen normatif manusia. Analisa Parsons sebuah keadaan yang harmonis antar umat
bermuara kepada sosialisasi dan beragama hal ini ditunjukkan dengan sikap
institusionalisasi mengenai hubungan- rukun, toleransi dan saling menghormati.
hubungan antara sistem sosial, kultural dan Seperti yang dikatakan oleh ketua MUI Desa
personalitas.Parsons membentuk model Senduro warga selalu saling melakukan
regulasi normatif perilaku sosial yang silaturahmi antar masyarakat, ketika ada
membentuk peran dalam masyarakat. Peran umat agama lain meninggal tetap melakukan
aktor-aktor dalam masyarakat ialah upaya takziah ke warga yang meninggal, saling
merekonstruksi peran sosial sebagai aspek berbagi ketika ada yang mengadakan
negoisasi yang terus-menerus dapat tasyakuran warga, dan sikap yang dilihatkan
dilakukan dimana seorang individu terlibat islam kepada non muslim misalnya apabila
dalam masyarakatnya untuk menciptakan umat hindu melakukan pawai ogo-ogo dari
ketertiban dan stabilitas. umat muslim juga ikut partisipasi serta
Gagasan peneliti mengintegrasikan menjadi pengaman dari acara agama Hindu.
teori persons yang memandang sebuah (TYB, 12-12-2015). Menurut suseno (2001)
sosialisasi dan institusional hal ini yang kerukunan yang terjadi dimasyarakat
terjadi di Desa Senduro bahwa sosialisasi merupakan suatu keberadaan semua pihak
yang dilakukan oleh pihak pemerintah agar dalam keadaan damai satu sama lain, suka
masyarakat itu hidup dalam keharmonisan bekerjasama, saling menerima dalam
antar semua agama , suku dan budaya dan suasana tenang dan sepakat. Tak Bisa
tentang institusional tidak diartikan hanya dipungkiri, bumi sebagai tempat hunian
sebatas sebuah lembaga-lembaga tapi umat manusia adalah satu. Namun, telah
bagaimana para tokoh-tokoh agama, adat, menjadi sunnatullah, para penghuninya
tokoh masyarakat bisa bersatu untuk selalu terdiri dari berbagai suku, ras, bahasa,

118 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

profesi, kultur dan agama. Dengan ketika ada perbaikan jalan kerja bakti
demikian, kemajemukan adalah fenomena bersama-sama memperbaiki jalan tersebut,
yang tak bisa dihindari. (Ghazali, 2009.hal dan saling berbagi kepada fakir miskin.
1). Keragamaan terdapat dalam dipelbagai (FRD, 10-12-2015). Menurut Wirutomo
ruang kehidupan, termasuk dalam kehidupan (1992) bahwa keharmonisan sosial
beragama. Pluralitas bukan hanya terjadi menunjuk pada kualitas tertentu dari
dalam lingkup kelompok sosial yang besar keteraturan sosial, yaitu keteraturan sosial
seperti masyarakat suatu negara, tetapi juga yang menghasilkan perkembangan sosial
dalam lingkup kecil seperti di Desa Senduro. bagi seluruh sistem maupun unsur-unsurnya.
Sikap saling membantu antar umat Keharmonisan didalam kehidupan sosial
beragama mejadi point penting juga bahwa disenduro menunjukkan bahwa pemahaman
secara struktur sosial kehidupan yang dan praktik kehidupan sosial sudah berjalan
berjalan tidak membeda-bedakan agama tapi lancar, dengan saling memahami hal ini bisa
bagaimana menumbuhkan antar umat terjadi dikehidupan desa Senduro.
beragama bisa hidup berdampingan tanpa Keteraturan ini akan terus ada ketika ada
ada konflik yang menjadikan kehidupan sebuah perkembangan sosial bagi semua
masyarakat saling bermusuhan satu sama tingkatan dan semua merasakan
lainnya. perkembangan itu tidak terjadi sebuah
Kedua, bidang sosial didalam ketimpangan sosial.
kehidupan sosial terjalin keharmonisan Ketiga, bidang ekonomi bisa
seperti misalnya pembuatan jalan gang desa dikatakan terjalin sebuah kerja sama yang
yang itu dilakukan secara bersama-sama harmonis contoh didesa Senduro itu banyak
oleh warga dan pembuatan rumah, warga petani pisang dan disini juga disediakan agro
bergotong royong membantu pembuatan pertanian pisang yang menampung dan jual
rumah tanpa meminta imbalan uang tapi itu beli penghasilan petani pisang disini terjadi
menjadi bentuk kerukunan dalam kehidupan sebuah integrasi yang baik antar warga dan
sosial. Masyarakat desa Senduro itu rukun diDesa Senduro terjalin sebuah kerjasama
ketika ada warga yang membangun rumah didalam bidang ekonomi antar umat
bergotong royong untuk membantunya, Beragama misalnya dalam hal warga
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |119
Imam Syafi’i

pendatang dari luar daerah yang bertujuan tanpa kehadirannya, akan menjadi wajib
melakukan ibadah di pura mandaragiri pula”. Kerjasama tidak akan terlaksana
semeru yang setiap harinya tidak kurang dari tanpa dialog, oleh karena itu dialog antar
8 bus itu berbeda dengan hari besar umat agama juga menjadi kewajiban yang
Hindu bisa sampai puluhan bus yang nantiknya akan menghasilkan sebuah
berkunjung di pura mandara giri semeru ini kerjasama. Berarti didalam bidang ekonomi
sangat menguntungkan bagi masyarakat juga terjadi sebuah kerjasama yang apik
sekitar dengan berjualan makanan, pakaian yaitu dengan saling menguntungkan satu
sampai menyediakan tempat untuk sama lain tapi tidak saling menjatuhkan satu
menginap. Seperti hasil wawancara dengan dengan yang lainnya.hal ini bisa terjadi
kepala desa Senduro bahwa didesa ini didesa Senduro karena adanya sebuah dialog
terjalin juga kerjasama anar warga yaitu yang intens antara umat beragama.
kedatangan wisata religi dari luar daerah ini Keempat, bidang politik keterjalinan sebuah
dimanfaatkan warga untuk jualan makanan, keharmonisasian dalam bidang politik
pakaian dan menyiapkan penginapan serta ditunjukkan ketika ada pemilihan kepala
disini juga ada sentral agro pertanian pisang. desa antusiasme warga sangat tinggi untuk
(FRD,10-12-2015). ikut berpartisipasi memilih kepala desa ini
Menurut abdurrahman wahid (2006) terjadi tahun 2014 , ketika pemilihan juga
Perbedaan keyakinan tidak membatasi atau tidak terjadi ceos antar warga ini didasari
melarang kerjasama antara Islam dan bahwa pemilihan kepala desa pasti ada yang
agama-agama lain, terutama dalam hal-hal menang da nada yang kalah dan itu sangat
yang menyangkut kepentingan umat wajar itu tidak perlu dipermasalahkan.
manusia. Penerimaan Islam akan kerjasama Menurut kepala desa Senduro masyarakat
itu, tentunya akan dapat diwujudkan dalam sudah mulai dewasa tentang politik bahwa
praktek kehidupan, apabila ada dialog antar dalam sebuah kompetisi pasti ada yang
agama. Dengan kata lain, prinsip menang dan kalah ini terbukti ketika
pemenuhan kebutuhan berlaku dalam hal ini, pemilihan kepala desa tidak terjadi tawuran
seperti ada qaul ushul fiqh / teori legal antar warga tapi justru berjalan dengan aman
hukum Islam; “sesuatu yang membuat dan tertib.Peneliti mencatat tentang
sebuah kewajiban agama tidak terwujud keharmonisan di bidang politik bahwa

120 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

masyarakat sudah sadar begiu pentingnya dengan ini bahwa umat Kristen bisa diterima
keharmonisan , kerukunan diatas segala- dengan baik oleh agama lain dan tidak
galanya itu ditunjukkan ketika setelah menimbulkan sebuah pertentangan atau
pemilihan kepala desa masyarakat sangat konflik sosial.
mendukung kebijakan-kebijakan pemerintah 2. Terealisasinya keselarasan dan
desa untuk memajukan dan mengembangkan keseimbangan antar umat Beragama yang
desa Senduro. ada di Desa Senduro dikarenakan pertama,
KESIMPULAN ada sebuah integrasi sosial yang merata
Berdasarkan hasil pembahasan tentang tidak ada diskriminasi antar masyarakat atau
harmonisasi kehidupan masyarakat (kajian antar umat beragama. Kedua, proses
nilai-nilai pendidikan antara Islam, Hindu komunikasi yang baik antar masyarakat dan
dan Kristen) di Desa Senduro, Lumajang , pemerintah yang menghasilkan sebuah
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai keselarasan dalam kehidupan masyarakat
berikut: dan mengurangi sebuah kesalahpahaman
1. Nilai pendidikan yang diterapkan oleh antar masyarakat.ketiga, masyarakat antar
umat Islam didalam kehidupan sosial di umat beragama ketika ada sebuah masalah
Desa Senduro adalah nilai toleransi, moderat melakukan sikap secepatnya meredakan dan
dan tawazun, demokratis, kerja keras, cinta mendamaikan agar kembali stabil hubungan
tanah air, peduli sosial serta kejujuran antar umat beragama. Keempat, masyarakat
dengan nilai-nilai inilah umat Islam bisa senduro mempunyai nenek moyang yang
berintegrasi dengan umat lain dengan baik. sama dan mempunyai tujuan yang sama jadi
Dari umat Hindu nilai pendidikan yang bisa tidak membeda-bedakan antar suku, agama
dilihat didalam kehidupan sosial adalah nilai akan tetapi bersama-sama mencapai tujuan
kesetaraan, toleransi, kerjasama dan cinta kehidupan yang damai dan tentram. Kelima,
damai dengan nilai ini umat Hindu bisa di Senduro juga ada akulturasi budaya
hidup berdampingan dan damai dengan Madura dan jawa serta akulturasi agama
semua umat agama lain. Sedangkan dari Islam dengan Hindu. Keenam, masyarakat
agama Kristen lebih menekankan Nilai cinta melakukan sebuah kerjasama yang saling
kasih ,nilai kesabaran dan tanggung jawab
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |121
Imam Syafi’i

menguntungkan disini terjadi sebuah menjadikan Masyarakat senduro sejahtera


keselarasan dan keseimbangan. dan aman santosa.
3. Harmonisasi kehidupan yang terjalin di
Desa Senduro menunjukkan sebuah SARAN-SARAN
harmonisasi yang dinamis karena 1. Kepada lembaga pemerintah dalam hal
keharmonisan itu terjalin dibeberapa bidang ini kepala desa Senduro selaku pemerintah
dan selalu ada dinamika dalam tingkat desa yang langsung berkomunikasi
keharmonisan tersebut. Keharmonisan itu dengan warga agar membentuk sebuah
terjalin didalam empat bidang yaitu lembaga formal yang legal untuk pertemuan
Pertama, harmonisasi bidang agama , bahwa dialog antar umat beragama di Desa
masyarakat Senduro selalu saling Senduro, bisa berbentuk FKUB tingkat desa
menghormati, Toleransi, dan ada sebuah yang itu legal dan di SK oleh pemerintah
kesetaraan antar umat beragama disinilah kabupaten.
keharmonisan terjalin didalam kehidupan 2. Kepada tokoh Agama atau tokoh
dibidang agama. masyarakat agar terus menjalin komunikasi
Kedua, Bidang sosial, masyarakat agar tidak terjadi perpecahan sampai-sampai
mempunyai kebiasaan dalam hubungan permusuhan antar umat beragama yang ada
sosial yaitu saling gotong royong pembuatan di Desa Senduro.
rumah warga, kerjasama pengecoran jalan 3. Kepada masyarakat Desa Senduro
dan saling tolong menolong ketika ada khususnya dan umumnya kepada
kegiatan dilingkungan Desa. masyarakat Indonesia agar selalu menjaga
Ketiga, bidang ekonomi, dalam hal ini keharmonisan atau kerukunan antar umat
masyarakat melakukan kerjasama dalam beragama, jangan sampai gampang dihasut ,
perdagangan, pariwisata dan pertanian yang diadu domba carilah persamaan dalam
dalam prinsipnya saling menguntungkan hubungan antar umat beragama jangan
tanpa mempermasalahkan asal agamanya. mencari perbedaaanya.
Keempat, bidang politik, masyarakat
mempunyai pemahaman dalam politik DAFTAR PUSTAKA
siapapun yang jadi pemimpin tidak
dipermasalahkan yang terpenting bisa

122 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018


Imam Syafi’i

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Zulkarnain, 2008. Transformasi Nilai-nilai


Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Pendidikan Islam. Bengkulu: pustaka
Jakarta: PT. Rineka Cipta. pelajar
Bakri, Masykuri.2013. Metode Penelitian Lemhanas, 1988. Pendidikan Kewiraan
Kualitatif Tinjauan Teoritis dan Praktis. Untuk Mahasiswa. Jakarta: PT Gramedia
Surabaya: Lembaga Penelitian bekerjasama dengan Dikti
Universitas Islam Malang Kerjasama Risdianto,2008. Kerukunan umat beragama
dengan Visiprees Media (studi hubungan pemeluk budha dan
Badan Standar Nasional Pendidikan. 2006. islam di desa jatimulyo, kec.Girimulyo,
Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Kab.Kulon progo).
Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Tribawani,Gian, Yani. 2014. Eksistensi
Dasar dan Menegah, Jakarta: Diknas Agama Hindu di Kecamatan Senduro
Depag RI. 2010. Al-Qur’an dan Terjemah Kabupaten Lumajang Tahun 1973-2012.
Tafsir Per Kata. Bandung: CV Penerbit Skripsi tidak diterbitkan. Jember: UNEJ
Sygma Publishing. Nasih & Agung. 2011. Harmoni Relasi
Goesniadhie, Kusnu. 2006. Harmonisasi Sosial Umat Muslim dan Hindu di
dalam Persepektif Perundang-undangan Malang Raya.
(lex Spesialis Masalah. Surabaya. Sugiyono, 2005. Memahami Penelitian
Moleong, Lexy J. 1998. Metodologi Kualitatif. Bandung : Alfabeta
Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Emzir. (2010). Metodologi Penelitian
Remaja Rosdakarya. Kualitatif: Analisis Data. Jakarta: Raja
Miles & Huberman. 1992. Analisis Data Grafindo.
kualitatif. Jakarta: UI Press. Setiadi, Elly M dan Kolip Usman. 2011.
Mulyana, Rohmat. 2004. Mengartikulasikan Pengantar Sosiologi. Jakarta; Kencana.
Pendidikan Nilai , Bandung: Alfabeta Sugiyono. 2010. Statistika untuk Penelitian.
Muhaimin, dkk. 1994. Dimensi-dimensi Bandung: Alfabeta.
Studi Islam. Surabaya: Karya Abditama Soerjono Soekanto, 2003. Sosiologi Suatu
Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018 |123
Imam Syafi’i

Roqib, Muhammad. 2007. Harmoni dalam


Budaya Jawa ( Dimensi Edukasi dan
Keadilan Gender). Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
Wahid Abdurrahman.2006. Islamku Islam
Anda Islam Kita, Jakarta, The Wahid
Institute

124 | Jurnal Vicratina, Volume 3 Nomor 1, Mei 2018

Anda mungkin juga menyukai