JURUSAN KEBIDANAN+PROFESI
TAHUN 2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
Kematian ibu juga disebabkan faktor dasar antara lain keterbatasan pengetahuan,
taraf pendidikan, status sosial ekonomi, dan pengambilan keputusan di tingkat rumah tangga.
Meningkatkan kesehatan ibu berarti meningkatkan terciptanya generasi penerus yang cerdas.
Masih banyak ibu hamil yang tidak memperhatikan asupan gizi, sehingga anak yang
dilahirkan berada dalam kondisi yang mengkhawatirkan. Untuk mengatasi kematian ibu dan
kematian bayi diperlukan upaya inovatif dan kualitas pelayanan yang diberikan oleh tenaga
kesehatan dan peningkatan pengetahuan ibu hamil mengenai asuhan dalam kehamilan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil Biofisik
I. Pengertian profil biofisik?
Tes profil biofisik adalah tes untuk mengukur kesehatan bayi (janin) dalam
kandungan. Tes profil biofisik termasuk tes non-stress yang dilakukan dengan
monitor elektronik jantung janin dan USG. Profil biofisik mengukur denyut jantung
bayi, bentuk otot, pergerakan, pernafasan, dan jumlah cairan ketuban di sekitar bayi
Anda. Profil biofisik umumnya dilakukan di trimester akhir kehamilan. Jika
kemungkinan ada masalah pada bayi saat kehamilan (kehamilan berisiko tinggi),
profil biofisik dapat dilakukan pada minggu ke 32-34 atau lebih cepat. Wanita dengan
kehamilan berisiko tinggi dapat melakukan tes profil biofisik setiap minggu atau dua
kali seminggu pada trimester ketiga.
Tes Non-stress
Monitoring eksternal jantung janin akan mencatat detak jantung bayi saat bergerak
dan tidak bergerak. Hal ini biasanya dilakukan sebelum USG janin. Monitoring
eksternal dilakukan menggunakan dua perangkat (sensor) yang ditempatkan di atas
sabuk elastik pada perut. Satu sensor merefleksikan hasil (USG) denyut jantung bayi.
Sensor lainnya mengukur durasi kontraksi. Sensor-sensornya terhubung ke mesin
yang mencatat informasi. Denyut jantung bayi dapat terdengar seperti suara ‘bip’ atau
tertera pada grafik. Jika bayi bergerak atau kontraksi, dapat diminta untuk menekan
tombol pada mesin. Denyut jantung bayi terekam dan dibandingkan untuk catatan
pergerakan atau kontraksi. Tes ini biasanya dilakukan selama 30 menit.
Profil biofisik
Pengukuran Normal (2 poin) Abnormal (0 poin)
Tes Non-stress Kenaikan denyut jantung 2 Hanya 1 kali peningkatan
kali atau lebih, dari denyut jantung yang
setidaknya 15 denyut terdeteksi, atau denyut
permenit. Setiap jantung tidak meningkat
peningkatan berlangsung lebih dari 15 denyut
selama 15 detik atau lebih dengan gerakan.
dan terlihat dengan
gerakan.
Gerakan bernapas 1 atau lebih gerak bernafas Gerakan bernafas kurang
setidaknya 60 detik. dari 60 detik, atau tidak
terlihat bernafas.
Gerakan tubuh 3 atau lebih gerakan pada Kurang dari 3 gerakan
tangan, kaki, atau tubuh pada tangan, kaki, atau
tubuh
Ukuran otot Fungsi otot tangan dan Janin merentangkan tubuh
kaki sudah bekerja dan pelan-pelan dan kembali
kepala menyandar di atas ke posisi semula hanya
dada. Terlihat 1 atau lebih setengah
ekstensi dan gerakan otot,
seperti tangan membuka
atau menutup.
B. Pengertian USG
USG adalah alat bantu diagnosis yang canggih yang memanfaatkan gelombang
ultrasonik dengan frekuensi gelombang suara yang sangat tinggi yaitu di atas 20 KHz
(20. 000 gelombang per detik). Untuk kepentingan diagnostik digunakan frekuensi 1–
20 MHz, namun umumnya digunakan frekuensi 3,5 MHz, 5 MHz, serta 7,5 MHz.
Penggunaan frekuensi 3,5 Mhz atau lebih untuk USG perabdominal dan 5 Mhz atau
lebih untuk USG per vaginal, sehingga USG tidak boleh digunakan tanpa memahami
prosedur yang jelas. Seperti halnya untuk pemeriksaan ibu hamil, sebaiknya USG
hanya digunakan 2 kali selama kehamilan, yaitu saat hamil muda (trimester I) dan
trimester II (pada masa kehamilan 18–20 minggu), sedangkan pada trimester III
biasanya dilakukan USG apabila ada indikasi medis yang membahayakan bayi atau
bumil itu sendiri. Pelaksanaan diagnosis dengan USG sudah semestinya ditangani
oleh dokter yang ahli dan harus yang punya sertifikat menggunakan USG. Makin
berpengalaman seorang dokter dalam menggunakan USG dan makin canggih kualitas
mesin sonogram, makin akurat hasil diagnosis USG, meski tidak menjamin hasilnya
akan benar 100 persen, karena ada kemungkinan bisa meleset. Menurut dr. Judi
Januadi Endjun, Sp.OG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan
Ginekologi, RSPAD Gatot Subroto, bahwa jika USG ini sembarangan dipakai dan
dilkukan bukan oleh ahlinya, akan mungkin bisa terjadi ia tak tahu berapa lama waktu
yang harus digunakan dan berapa kali pemeriksan yang diperbolehkan untuk
pemeriksaan bumil. Judi Junaidi mencontohkan, seperti halnya pada percobaan di
laboratorium, sel yang dikenai gelombang frekuensi tinggi dalam waktu yang lama
akan menjadi panas dan rusak, maka jika USG yang mempunyai gelombang
frekuensi tinggi diarahkan begitu lama pada otak bayi, maka sudah bisa pastikan akan
menimbulkan kerusakan syaraf bayi. Selain itu jika bukan ahlinya, bisa jadi USG
digunakan berulang kali yang tentunya hanya akan membebani biaya tinggi bagi
pasien.
I. Indikasi USG
Indikasi pemeriksaan USG pada trimester pertama adalah sebagai berikut
(AIUM, 2013):
- Konfirmasi adanya kehamilan intrauterus
- Evaluasi kecurigaan kehamilan ektopik
- Penjelasan perdarahan dari vagina
- Evaluasi nyeri pelvis
- Estimasi umur gestasi
- Diagnosis atau evaluasi gestasi multipel
- Konfirmasi adanya aktivitas jantung
- Pencitraan sebagai tambahan sampel vilus korionik, transfer embrio
dan lokalisasi serta pemindahan alat kontrasepsi
- Penilaian kelainan janin
- Evaluasi massa pelvis maternal
- Pengukuran nuchal translucency
- Evaluasi mola hidatidosa
Pemeriksaan kehamilan pada trimester pertama mencakup evaluasi
kehadiran, ukuran, lokasi dan jumlah kantung gestasi. Kantung gestasi
diperiksa untuk melihat ada atau tidaknya janin. Daerah lain seperti uterus,
serviks, adnexa dan cul-de-sac juga perlu diperiksa. (AIUM, 2013)
Indikasi pemeriksaan USG pada trimester kedua dan ketiga adalah
sebagai berikut (AIUM, 2013):
- Screening kelainan janin
- Evaluasi anatomi janin, umur gestasi, perkembangan janin, perdarahan
pada vagina, nyeri abdomen dan pelvis, serta ketidakcukupan serviks
- Penentuan presentasi janin
- Evaluasi gestasi multipel
- Evaluasi amniosentesis atau prosedur lain
- Evaluasi massa pelvis
- Evaluasi kecurigaan mola hidatidosa
- Kecurigaan kehamilan ektopik, kematian janin serta abnormalitas
Uterus.
- Evaluasi kesehatan janin
- Kecurigaan abnormalitas cairan amnion serta kerusakan plasenta
- Evaluasi kelainan marker biokimia
- Tindakan lanjutan dari evaluasi kelainan janin dan lokasi plasenta
- Evaluasi kondisi janin pada pasien yang terlambat memeriksakan
Kehamilan.
Sekitar 17% kelainan pada janin sulit terdeteksi pada trimester pertama
dan dapat terdeteksi pada trimester kedua. Kelainan tersebut antara lain
spina bifida, defek jantung dan ekstremitas. Kesulitan deteksi kelainan
disebabkan karena seluruh organ belum sepenuhnya berkembang pada
trimester pertama. Pemeriksaan USG pada trimester ketiga dapat
mendeteksi kelainan berupa hidrosefalus, stenosis pilorik, agenesis ginjal,
dan osteogenesis imperfekta (Sahlan, 2016)
2. Menyebabkan perdarahan
Pemeriksaan USG dapat menyebabkan jaringan dan tulang janin memanas. Hal ini
dapat memicu gangguan sel yang ditandai dengan perdarahan.
4. Memicu disleksia
Bayi yang terpapar scan USG saat berada dalam rahim juga lebih mungkin berisiko
mengalami disleksia saat lahir, yang ditandai dengan kesulitan bicara dan belajar.
2. Kelainan fungsional
Kelainan fungsional adalah cacat lahir yang terkait dengan gangguan sistem dan
fungsi organ tubuh. Beberapa jenis kelainan atau cacat fungsional yang sering terjadi
adalah:
a. Gangguan fungsi otak dan saraf, seperti Sindrom Down.
b. Gangguan metabolisme, seperti hipotiroid dan fenilketonuria.
c. Gangguan pada indra tubuh, seperti tuli dan buta (misalnya akibat katarak bawaan
atau katarak pada bayi).
d. Kelainan pada otot, misalnya distrofi otot dan sindrom cri du chat.
e. Kelainan pada darah, misalnya hemofilia, thalasemia, dan anemia sel sabit.
f. Penuaan dini, seperti progeria.
- Saifuddin AB, Wibowo N, dkk. Plasenta, Tali Pusat, Selaput Janin dan Cairan
Amnion [internet]. 2019. Diakses pada 30 Februari 2019. Kuliah Obstetri Ginekologi.
Tersedia dari: www.unguviolet.com.
- Nemescu D, Berescu A, Rotariu C. Variation of safety indices during in the learning
curve for color Doppler assessment of the fetal heart. Med Ultrason. 2015;17(4):469-
74.
- Marfuah Panji Astut, 2011. Mengenal USG 3D dan 4D. www.anak-ibu.com
Diunduh tanggal 5 Mei 2011.
- Pusbindiklat Lipi, 2007. Modul Diklat Fungsional Peneliti Tingkat Pertama.
Cibinong.