Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN KEPERAWATAN MATERNITAS

PROFESIONAL ISLAMI
DENGAN KONSEP ANTENATAL CARE FISIOLOGIS

Disusun oleh:

PUTRI SAPRILASARI HARAHAP


402021055

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH BANDUNG
2021
LAPORAN PENDAHULUAN KONSEP ANTENATAL CARE.
1.Pengertian
Antenatal care atau ANC adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk
optimalisasi maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama
kehamilan (Saifuddin& Rachimhadhi,2012).
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa keadaan ibu dan
janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.

2.Tujuan Antenatal Care


Antenatal care dilakukan dengan tujuan untuk:
a. Pengawasan wanita hamil dalam menyiapkan fisik dan mental sehingga wanita hamil tetap
sehat hingga akhir kehamilannya
b. Mendeteksi dan mengobati secara dini adanya kelainan fisik atau psikologi pada ibu selama
kehamilannya
c. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang
janin
d. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan selamat dan kondisi ibu dan
bayi tanpa atau dengan trauma seminimal mungkin
e. Ibu hamil dapat melahirkan tanpa kesulitan dan bayi dapat dilahirkan secara sehat baik fisik
maupun mental.
f. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan lancar dan pemberian ASI eksklusif
g. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kehadiran bayi agar dapat tumbuh
kembang secara normal.
(Prapti, dkk, 2011;Padila,2014).

3.Pemeriksaan Antenatal Care


Kunjungan antenatal sebaiknya dilakukan 4 kali selama kehamilan.

a. Trimester I (sebelum minggu ke-14). Informasi yang penting:


1) Membangun hubungan saling percaya antara petugas dengan ibu hamil

2) Deteksi masalah dan penanganannya


3) Melakukan tindakan pencegahan seperti tetanus neonatorum, anemia kekurangan zat
besi, praktek tradisional yang merugikan
4) Memulai persiapan kelahiran dan kesiapan untuk menghadapi komplikasi.

5) Mendorong perilaku yang sehat (gizi, latihan, kebersihan, istirahat, dsb)

b. Trimester II (sebelum minggu ke-28)


Sama seperti pada trimester I, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia
(tanya ibu tentang gejala-gejala preeklamsia, pantau tekanan darah, evaluasi oedema,
periksa untuk mengetahui proteinuria.

c. Trimester III (antara minggu 28-36)


Sama seperti diatas, ditambah palpasi abdomen untuk mengetahui apakah ada
kehamilan ganda

d. Trimester III (setelah minggu 36)


Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal/kondisi lain yang
memerlukan kelahiran di rumah sakit.
4.Menentukan usia kehamilan
Menentukan usia kehamilan yang akurat dapat dilakukan dengan 3 metode yaitu:

a. Metode Rumus Neagle


Metode Rumus Neagle digunakan untuk menghitung usia kehamilan berdasarkan hari
pertama haid terakhir (HPHT) hingga tanggal saat anamnese dilakukan. Rumus Neagle
memperhitungkan usia kehamilan berlangsung selama 280 hari (40 minggu). Usia
kehamilan ditentukan dalam satuan minggu. Selain umur kehamilan, dengan rumus
Neagle dapat diperkirakan pula hari perkiraan persalinan/lahir (HPL). Namun rumus ini
hanya bisa digunakan untuk ibu yang siklus haidnya teratur. Cara menghitung Hari
Perkiraan Lahir (HPL):

1) Apabila HPHT pada bulan Januari dan pertengahan Maret (Sebelum dari tanggal 25)
menggunakan rumus = +7 +9 +0 Contoh:
HPHT : 6 Januari 2013
= 6 / 1 / 2013
= +7 +9 +0
Jadi HPLnya = 13 / 10 / 2013 (13 Okt 2013)
2) Apabila HPHT lebih dari pertengahan Maret (Dari tanggal 25 dan selebihnya) dan
bulan seterusnya sampai akhir Desember menggunakan rumus = +7 -3 +1 Contoh:
HPHT : 8 Juli 2013
= 8 / 7 / 2013
= +7 –3 +1
Jadi HPLnya = 15 / 4 / 2014 (15 Apr 2014)

b. Metode Pengukuran TFU


Metode pengukuran TFU (Tinggi Fundus Uteri) dapat dilakukan dengan menggunakan
pita ukur.Titik nol pita pengukur diletakkan pada tepi atas simfisis pubis dan pita
pengukur ditarik melewati garis tengah abdomen sampai puncak. Hasil dibaca dalam
skala cm, ukuran yang terukur sebaiknya diperkirakan sama dengan jumlah minggu
kehamilan setelah 22-24 minggu kehamilan.
c. Metode Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan
diagnostik) untuk pemeriksaan bagian-bagian dalam tubuh manusia, dimana dapat
mempelajari bentuk, ukuran anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan
sekitarnya. Penentuan usia kehamilan dengan USG menggunakan 3 cara yaitu:

1) Mengukur diameter kantong kehamilan pada kehamilan 6 -12 minggu.

2) Mengukur jarak kepala bokong pada kehamilan 7-14 minggu.


3) Mengukur diameter biparietal (BPD) pada kehamilan lebih 12 minggu.

5. Rumusan taksiran berat badan janin


a. LOHNSON
1) Jika kepala belum masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 12 ) x 155 gram
2) Jika kepala sudah masuk PAP maka rumusnya:
Berat Janin = (tinggi fudus uteri – 11 ) x 155 gram
b. HODGE
Rumus : tinggi fundus ( cm ) – N x 155
1). HODGE I: N= 13 bila kepala belum melewati PAP
2). HODGE II: N= 12 bila kepala berada diatas spina isciadika
3). HODGE III: N= 11 bila kepala berada dibawah spina isciadika
Contohnya:
Diketahui TFU 26cm
TBJ = (TFU-13) x 155
= (26-13) x 155
= 2015 gram
Sedangkan TBJ menurut TFU normal UK 7 bulan adaah
TBJ = (TFU-13) x 155
= (30-13) x 155
= 2636 gram
Menghitung taksiran berat janin (TBJ) dengan rumus diatas keakuratannya
akan meleset , karena faktor sbb:
Ketebalan didnding abdomen, ini membuat kita kesulitan dalam
menentukan lokasi fundus uteri.

Rumus ini tidak dikhususkan untuk wanita Indonesia, pola makan yg


berbeda akan menentukan besarnya janin.
6. Standar Minimal Antenatal Care
a. Timbang berat badan
Penimbangan berat badan pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya gangguan pertumbuhan janin. Kenaikan berat badan
normal pada waktu hamil 0,5 kg per minggu mulai trimester kedua Penambahan
berat badan yang kurang dari 9 kilogram selama kehamilan atau kurang dari 1
kilogram setiap bulannya menunjukkan adanya gangguan pertumbuhan janin.

b. Ukur lingkar lengan atas (LiLA).


Pengukuran LiLA hanya dilakukan pada kontak pertama untuk skrining ibu
hamil berisiko kurang energi kronis (KEK). Kurang energy kronis disini
maksudnya ibu hamil yang mengalami kekurangan gizi dan telah berlangsung
lama (beberapa bulan/tahun) dimana LiLA kurang dari 23,5 cm. Ibu hamil
dengan KEK akan dapat melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR).
c. Ukur tekanan darah.
Pengukuran tekanan darah pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi adanya hipertensi (tekanan darah 140/90 mmHg) pada
kehamilan dan preeklampsia (hipertensi disertai edema wajah dan atau tungkai
bawah; dan atau proteinuria)
d. Ukur tinggi fundus uteri
Pengukuran tinggi fundus pada setiap kali kunjungan antenatal dilakukan
untuk mendeteksi pertumbuhan janin sesuai atau tidak dengan umur kehamilan.
Jika tinggi fundus tidak sesuai dengan umur kehamilan, kemungkinan ada
gangguan pertumbuhan janin. Standar pengukuran menggunakan pita pengukur
setelah kehamilan 24 minggu.

e. Hitung denyut jantung janin (DJJ)


Penilaian DJJ dilakukan pada akhir trimester I dan selanjutnya setiap kali
kunjungan antenatal. DJJ lambat kurang dari 120/menit atau DJJ cepat lebih dari
160/menit menunjukkan adanya gawat janin.

f. Tentukan presentasi janin


Menentukan presentasi janin dilakukan pada akhir trimester II dan
selanjutnya setiap kali kunjungan antenatal. Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk
mengetahui letak janin. Jika, pada trimester III bagian bawah janin bukan kepala,
atau kepala janin belum masuk ke panggul berarti ada kelainan letak, panggul
sempit atau ada masalah lain.

g. Beri imunisasi Tetanus Toksoid (TT)


Untuk mencegah terjadinya tetanus neonatorum, ibu hamil harus mendapat
imunisasi TT. Pada saat kontak pertama, ibu hamil diskrining status imunisasi
TT-nya. Pemberian imunisasi TT pada ibu hamil, disesuai dengan status
imunisasi ibu saat ini.

h. Beri tablet tambah darah (tablet besi)


Untuk mencegah anemia gizi besi, setiap ibu hamil harus mendapat tablet zat
besi minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak kontak pertama.
i. Periksa laboratorium (rutin dan khusus)
Pemeriksaan laboratorium dilakukan pada saat antenatal meliputi:

1) Pemeriksaan golongan darah


2) Pemeriksaan kadar hemoglobin darah (Hb)
3) Pemeriksaan protein dalam urin
4) Pemeriksaan kadar gula darah.
5) Pemeriksaan darah Malaria
6) Pemeriksaan tes Sifilis
7) Pemeriksaan HIV
8) Pemeriksaan BTA

7. Jadwal Pelaksanaan
a. Kunjungan pertama (K1)
K1 adalah kontak pertama ibu hamil dengan tenaga kesehatan yang mempunyai
kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan komprehensif sesuai standar.
Kontak pertama harus dilakukan sedini mungkin pada trimester pertama, sebaiknya
sebelum minggu ke 8.

Adapun tujuan pemeriksaan pertama pada perawatan antenatal adalah sebagai berikut:

1) Mendiagnosis dan menghitung umur kehamilan.


2) Mengenali dan menangani penyulit - penyulit yang mungkin dijumpai dalam
kehamilan, persalinan dan nifas.

3) Mengenali dan mengobati penyakit - penyakit yang mungkin diderita sedini


mungkin.

4) Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas ibu dan anak.


5) Memberikan nasehat - nasehat tentang cara hidup sehari – hari dan keluarga
berencana, kehamilan, persalinan, nifas dan laktasi.

b. Kunjungan ke-2 (K2)


Pada periode ini pemeriksaan dilakukan minimal 1 kali. Mengingat manifestasi
klinik kasus kegawatdaruratan obstetric yang berbeda - beda dalam rentang yang
cukup luas, maka perlu dilakukan kunjungan ANC yang teratur. Pada trimester II, ibu
hamil diajurkan periksa kehamilan 1 bulan sekali sampai umur kehamilan 28 minggu.
Adapun tujuan pemeriksaan kehamilan di trimester II ialah sebagai berikut:

1) Pengenalan komplikasi akibat kehamilan dan pengobatannya

2) Penapisan preeklamsi gemelli, infeksi alat reproduksi dan saluran perkemihan.

3) Mengulang perencanaan persalinan

c. Kunjungan ke-4 (K4)


K4 adalah ibu hamil dengan kontak 4 kali atau lebih dengan tenaga kesehatan
yang mempunyai kompetensi, untuk mendapatkan pelayanan terpadu dan
komprehensif sesuai standar. Kontak 4 kali dilakukan sebagai berikut: sekali pada
trimester I (kehamilan hingga 12 minggu) dan trimester ke-2 (>12 - 24 minggu),
minimal 2 kali kontak pada trimester ke-3 dilakukan setelah minggu ke 24 sampai
dengan minggu ke 36. Kunjungan antenatal bisa lebih dari 4 kali sesuai kebutuhan dan
jika ada keluhan, penyakit atau gangguan kehamilan. Kunjungan ini termasuk dalam
K4.

d. Penanganan Komplikasi (PK)


PK adalah penanganan komplikasi kebidanan, penyakit menular maupun tidak
menular serta masalah gizi yang terjadi pada waktu hamil, bersalin dan nifas.
Pelayanan diberikan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi.AGB) dan
kurang energi kronis (KEK).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANC
1. PENGKAJIAN
Pengkajian keperawatan merupakan tahap awal dari proses keperawatan, pengkajian
keperawatan ini bertujuan untuk menggali atau mendapatkan data utama tentang
kesehatan pasien baik itu fisik, psikologis, maupun emosional. (Debora, 2013)
Menurut Ardiyansyah, (2012) yang harus dikaji pada klien adalah:
a. Pengkajian (Anamnesis)
1) Biodata
Pada biodata, bisa diperoleh data tentang identitas pasien meliputi nama pasien, tempat
tanggal lahir, alamat, umur pasien, jenis kelamin pasien, pekerjaan pasien, pendidikan
pasien, status kawin pasien, agama dan asuransi kesehatan. Selain itu juga dilakukan
pengkajian tentang orang terdekat pasien.
2) Keluhan utama
Selama pengumpulan riwayat kesehatan, perawat menanyakan kepada pasien tentang
tanda dan gejala yang dialami oleh pasien. Setiap keluhan harus ditanyakan dengan detail
kepada pasien disamping itu diperlukan juga pengkajian mengenai keluhan yang
disarasakan meliputi lama timbulnya
3) Riwayat Kesehatan Sekarang
Penjelasan kronologis pasien masuk ke Rumah Sakit dan penjelasan dari keluhan utama
(PQRST)
4) Riwayat penyakit dahulu
Riwayat penyakit terdahulu, baik yang berhubungan dengan system persyarafan maupun
penyakit sistemik lainnya.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Penyakit-penyakit keluarga perlu diketahui terutama yang menular dan merupakan
penyakit turunan. Selain pengkajian riwayat harus bisa diseimbangkan sesuai dengan
kebutuhan seorang pasien. Setiap pola merupakan suatu rangkaian perilaku yang
membantu perawat dalam mengumpulkan suatu data (Wijaya & Putri, 2013).
6) Riwayat obstetric dan ginekologi

Riwayat kehamilan,persalinan dan nifas lalu, serta riwayat persalinan saat ini, dan riwayat
ginekologi.

7) pemeriksaan fisik

Keadaan umum, system pernapasan, system kardiovaskuler, system pencernaan, system


perkemihan, system persyarafan, system endokrin, system reproduksi (mamae, uterus,
vulva), system musculoskeletal, system intergumen.
8) Pola aktivitas sehari-hari (sebelum dan saat hamil)
Menggambarkan pola tidur serta istirahat pasien. Pengkajian yang dilakukan pada pola ini
meliputi: nutrisi,eliminasi, personal hygine, istirahat tidur, gaya hidup.

9) Terapi

Pemberian obat atau vitamin yang dikonsumsi selama hamil.

10) Pola psikososial


Menggambarkan sikap tentan diri sendiri serta persepsi terhadap kemampuan diri sendiri
dan kemampuan konsep diri yang meliputi: gambaran diri, harga diri, peran, identitas dan
ide diri sendiri.
11) Pola keyakinan dan nilai
Menggambarkan tentang pola nilai dan keyakinan yang dianut. Menerangkan sikap serta
keyakinan yang dianaut oleh klien dalam melaksanakan agama atau kepercayaan yang
dianut.

2.Diagnosa keperawatan

1). Risiko cedera pada ibu b.d kecemasan berlebihan pada proses persalinan

2). Kesiapan persalinan b.d status kesehatan ibu sehat


DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, M. 2012. Medikal Bedah. Yogyakarta: DIVA Press.

Debora, O. (2013). Proses Keperawatan dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta: Salemba Medika.

Prapti, N. K. G., Runiari, N., Suratiah, & Astuti, I. w. (2010). Skill Lab Guide Departement
Keperawatan Maternitas. Denpasar: PSIK-FK Unud.

Saifuddin, A.B. dan Rachimhadhi, T.(2012). Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia Definisi dan
Indikator Diagnostik. Jakarta: Dewan Pengurus PPNI.

Wijaya, A.S dan Putri, Y.M. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2, Keperawatan Dewasa Teori
dan Contoh Askep. Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai