HASIL PENELITIAN
4.1.1. Usia
Usia lansia dibagi menjadi 2 kelompok yaitu lansia awal (usia 46-55
(usia 56-65 tahun) yaitu sebanyak 98 responden (79,7%) dibanding dengan usia
45 responden (36,6%).
36
37
sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg) dan tidak hipertensi < 140
Tabel 4.4. Distribusi responden menurut indeks massa tubuh di rsud dr djasamen
saragih pematangsiantar.
Indeks massa tubuh N %
Obesitas 12 9,8
Overweight 54 43,9
Normal 57 46,3
Total 123 100
Berdasarkan tabel diatas terdapat 12 responden (9,8%) yang obesitas, 54
responden yang memiliki kebiasaan konsumsi natrium tidak sering yaitu sebanyak
61 responden (49,6%).
responden yang memiliki kebiasaan konsumsi lemak tidak sering yaitu sebanyak
59 responden (48%).
39
(signifikan) antara Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan hipertensi dengan p value
sebesar 0,102 (antara yang obesitas dan yang normal) dan 1,000 antara yang
overweigth dengan yang normal. Terlihat bahwa responden yang hipertensi lebih
Tabel 4.8. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh (Imt) Dengan Hipertensi Pada
Pasien Usia Lansia Di Rsud Dr Djasamen Saragih Pematangsiantar
Tekanan darah
hipertensi Tidak Total OR
P
IMT hipertensi (995%
value
n % n % n % CI)
4,500* 0,102*
Obesitas 10 83,3 2 16,7 12 100 (0,904- 1,000*
22,395)
0,969**
Overweight 28 51,9 26 48,1 54 100 (0,460-
2,042)
Normal+ 30 52,6 27 47,4 57 100
Keterangan
+ Standar acuan.
0,000. Terlihat bahwa responden yang hipertensi lebih banyak memiliki kebiasaan
antara kebiasaan konsumsi lemak dengan hipertensi dengan p value sebesar 0,010.
Tabel 4.11. Menunjukkan Rekapitulasi Hasil Bivariat Antara Indeks Massa Tubuh
IMT, Pola Makan Tinggi Natrium Dan Lemak Dengan Kejadian
Hipertensi.
Tekanan darah
hipertensi Tidak Total OR
P
VARIABEL hipertensi (995%
value
n % n % n % CI)
4,500* 0,102*
Obesitas 10 83,3 2 16,7 12 100 (0,904- 1,000*
22,395)
IMT 0,969**
Overweight 28 51,9 26 48,1 54 100 (0,460-
2,042)
Normal+ 30 52,6 27 47,4 57 100