Abstrak
Prediabetes adalah kadar glukosa darah individu lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai batas
diagnosis diabetes. faktor risiko prediabetes berhubungan dengan beberapa kondisi yaitu usia tua, obesitas,
obesitas sentral, kurangnya aktivitas fisik, kurangnya konsumsi buah dan sayuran, riwayat keluarga, dan
hipertensi. Desain penelitian deskriptif observasional dengan pendekatan cross sectional. Sampel penelitian
sebanyak 156 orang dewasa menengah, diambil menggunakan teknik cluster sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan antara riwayat HT (OR= 2,070; 95% CI 0,957-4,478), usia (OR= 0,512;
95% CI 0,243-1,079), aktivitas fisik (OR= 7,025; 95% CI 3,109-15,876), dan asupan makanan (OR= 2,863; 95%
CI 1,285-6,379) dengan kejadian pradiabetes. Upaya untuk meningkatkan perilaku pengendalian factor resiko
yang lebih efektif perlu disusun oleh tim di pelayanan kesehatan primer melalui program promosi kesehatan
seperti pendidikan kesehatan, pembentukan kelompok pendukung, pemberdayaan masyarakat, dan kemitraan.
Tema: ” Peningkatan Kapasitas Hasil Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Menuju Revolusi Industri 4.0”
Kejadian Prediabetes Pada Usia Dewasa di Wilayah Puskesmas Sukorame Kota Kediri
akan meningkatkan resistensi insulin (Liese et al, intens agar tidak berlanjut menjadi diabetes atau
2009). Pada factor aktivitas fisik berkategori terjadi gangguan kesehatan lainnya.
sedang. Hal tersebut dikarenakan sebagian besar
responden adalah ibu rumah tangga yang KEPUSTAKAAN
memiliki kegiatan sehari-hari yang hamper Darmojo. (2009). Buku ajar geriatri. Jakarta:
sama. Kegiatan tersebut dilakukan secara FKUI.
mandiri tanpa bantuan. Dalam Canadian journal
of diabetes, aktivitas fisik merupakan kunci Depkes. (2008). Petunjuk teknis penemuan &
dalam pengelolaan DM terutama sebagai tatalaksana penyakit diabetes melitus.
pengontrol glukosa dan memperbaiki factor Jakarta: Direktorat Pengendalian Penyakit
resiko kardiovaskuler seperti menurunkan lemak Tidak Menular Depkes RI.
tubuh, meningkatkan sensitifitas insulin serta
menurunkan TD. Aktivitas fisik sedang yan Friedman, M.M., Bowden, V.R., & Jones, E.G.
teratur mampu menurunkan HbA1c ke level (2003). Family nursing: Research, theory,
yang bisa mencegah terjadinya komplikasi. and practice (5th Ed.). New Jersey:
Aktivitas fisik minimal 150 menit setiap minggu Prentice Hall.
dapat berupa aerobic, aktivitas fisik mandiri
berkaitan dengan menurunkan HbA1c. Notoatmodjo, S. (2010). Promosi kesehatan:
Teori & aplikasi (Edisi Revisi). Jakarta:
KESIMPULAN Rineka Cipta.
Proporsi pradiabetes pada usia dewasa
menengah dan terdapat hubungan yang Sherwood, L. (2004). Human physiology: From
bermakna dengan variabel bebas seperti riwayat cells to systems (5th Ed.). USA: Thomson
HT, usia, keturunan, asupan makanan, aktivitas Brooks/ Cole.
fisik. Hasil penelitian ini berimplikasi pada
perlunya mengubah paradigma dan kesadaran Soegondo, S. (2008). Hidup mandiri dengan
petugas kesehatan, khususnya perawat bahwa diabetes melitus, kencing manis, sakit
pradiabetes adalah kondisi serius dan gula. Jakarta: Fakultas Kedokteran
membutuhkan perhatian dan penanganan yang Universitas Indonesia.