Anda di halaman 1dari 3

MEKANISME KERJA HORMON 1. Hormon yang berikatan dengan reseptor intrasel Hormon steroid kel. adrenal bag.

korteks setelah terbentuk komplek hormon-reseptor, kemudian terjadi proses aktifasi sehingga komplek ini dapat berikatan dengan tempat spesifik di DNA dan mempengaruhi transkripsi gen secara selektif serta produksimRNA sehingga terjadi pengaruh secara umum terhadap metabolisme sel. Hormon steroid dari kel. adrenal disintesis dari kolesterol plasma darah dan sebagian kecil dari asetil-KoA melalui mevalonat dan squalene. 2. Efek metabolik Metabolisme perantara a. Glukoneogenesis Hormon ini menambah produksi glukosa hati melalui: Meningkatkan glukoneogenesis. Efek katabolik di jaringan perifer, otot, jaringan lemak Hormon ini juga menghambat uptake dan penggunaan glukosa oleh jaringan ekstra-hepatik, sehingga kadar glukosa darah naik. Dalam keadaan normal, efek ini dilawan oleh insulin, sehingga kadar glukosa darah menjadi normal kembali. Efek peningkatan glukoneogenesis hormon steroid dari adrenal adalah melalui peningkatan aktifitas enzim yang mengkatalisis pemecahan asam amino pada tingkat transkripsi gen yang bersangkutan. b. Sintesis glikogen Cadangan gikogen yang disimpan bertambah melalui pengaktifan enzim glikogen sintase dan fosfatase. c. Metabolisme lipid Terjadi peningkatan lipolisis pada anggota badan dan lipogenesis di daerah wajah dan tubuh. Terjadi gejala Moon face.Mekanisme kerja yang jelas belum diketahui. Hormon ini juga memperkuat efek lipolitik dari kotekolamin dan growth hormone. d. Efek anabolik Melalui perangsangan produk gen spesifik sehingga terjadi peningkatan sintesis protein tertentu. Sistem kekebalan a. Respon imun Hormon ini merusak limfosit dan menyebabkan involusi kelenjar limfoid. b. Respon anti radang Mengurangi jumlah limfosit, monosit dan eosinofil dalam sirkulasi. Menghambat akumulasi lekosit di tempat peradangan, sehingga pelepasan zat peradangan, kinin, histamin berkurang. Menghambat proliferasi fibroblas, sehingga produksi kolagen dan fibronektin berkurang.

Akibat dari efek tersebut adalah: 1. Kerentanan terhadap infeksi bertambah 2. Luka lama sembuh 3. Respon/reaksi radang yang khas berkurang Efek terhadap sistem lain a. Kardiovaskular Memelihara cardiac output dan tekanan darah yang normal melalui efeksinergis dengan katekolamin b. Metabolisme cairan dan elektrolit Yaitu menambah retensi Na dan ekskresi kalium melalui aktifitas mineralokortikoid dari molekul hormon ini c. Metabolisme kalsium Hormon ini mengurangi penyerapan kalsium di usus secara tidak langsung yaitu dengan menghambat pembentukan kalsitriol (vit D3). Kalsitriol merangsang serapan Ca dan fosfat di usus. Hormon ini juga menghambat reabsorsi Ca di ginjal dan pergerakan Ca ke dalam sel. d. Perkembangan jaringan otot dan tulang Hormon ini memobilisasi asam amino untuk glukoneogenesis, sehingga terjadi atrofi otot pada kadar yang berlebihan. Akibat produksi kolagen yang berkurang dan efek sinergis dengan hormon paratiroid, maka terjadi osteoporosis pada kadar yang tinggi. Mekanisme Kerja Hormon Organisme multiseluler memerlukan mekanisme untuk komunikasi antar sel agar dapat memberi respon dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan eksterna dan interna yang selalu berubah. Hormon merupakan mediator kimia yang mengatur aktivitas sel / organ tertentu. Dahulu sekresi hormonal dikenal dengan cara dimana hormon disintesis dalam suatu jaringan diangkut oleh sistem sirkulasi untuk bekerja pada organ lain disebut sebagai fungsi Endokrin. Ini bisa dilihat dari sekresi hormon Insulin oleh pulau Langerhans Pankreas yang akan dibawa melalui sirkulasi darah ke organ targetnya sel-sel hepar. Sekarang diakui hormon dapat bertindak setempat di sekitar mana mereka dilepaskan tanpa melalui sirkulasi dalam plasma di sebut sebagai fungsi Parakrin, digambarkan oleh kerja Steroid seks dalam ovarium, Angiotensin II dalam ginjal, Insulin pada sel pulau Langerhans.Hormon juga dapat bekerja pada sel dimana dia disintesa disebut sebagai fungsi Autokrin. Secara khusus kerja autokrin pada sel kanker yang mensintesis berbagai produk onkogen yang bertindak dalam sel yang sama untuk merangsang pembelahan sel dan meningkatkan pertumbuhan kanker secara

keseluruhan. (wolve,1992)
Sumber :

Wolve, S.L. 1992. Introduction to Cell Biology. Wadswordh Publising Company Melmont, California.

Anda mungkin juga menyukai