Anda di halaman 1dari 30

BIOKIMIA GIZI

DOSEN PENGAMPU :
TIAR LINCE BAKARA,SP,M.SI
MATERI

 Proses Glikogenesis, Glikogenolisis,


dan Glukoneogenesis
 Homeostatis glukosa
 Faktor-faktor yang mempengaruhi
gula darah dan kadar normalnya
 Penentuan kadar gula dalam urin dan
interprestasi hasil pemeriksaan
Proses Glikogenesis, Glikogenolisis, dan
Glukoneogenesis
PROSES GLIKOGENESIS
 Pertama-tama, molekul glukosa berinteraksi dengan
enzim glukokinase yang menambahkan gugus fosfat
ke glukosa.
 Gugus fosfat kemudian dipindahkan ke sisi lain
molekul dengan menggunakan enzim
fosfoglukomutase.
 Enzim ketiga, yakni UDP-glukosa pirofosforilase,
mengambil molekul ini dan menciptakan glukosa
urasil-difosfat. Bentuk glukosa ini memiliki dua
gugus fosfat beserta asam nukleat urasil.
LANJUTAN
 Enzim khusus, yaitu glikogenin, mengikat glukosa
urasil-difosfat dengan glukosa UDP-difosfat untuk
membentuk rantai pendek.
 Setelah sekitar delapan rantai molekul terikat
bersama-sama, enzim-enzim lainnya masuk untuk
menyelesaikan proses ini.
 Setelah itu, glikogen sintase menambah rantai dan
enzim percabangan glikogen membantu membuat
cabang dalam rantai. Proses ini membentuk
makromolekul yang lebih padat sehingga
penyimpanan energi dalam tubuh menjadi lebih
efisien.
Proses Glikogenolisis

Proses glikogenolisis diatur oleh hormon-hormon di dalam tubuh.


Sinyal saraf mungkin juga berperan dalam miosit (sel otot).
Glikogenolisis dapat terjadi sebagai respons pada berbagai kondisi
tubuh, seperti
 Saat kadar gula darah mengalami penurunan (contohnya puasa)
 Saat tubuh menghasilkan hormon adrenalin ketika menghadapi
sebuah ancaman atau kondisi terdesak.
Beberapa enzim yang berbeda dapat terlibat dalam glikogenolisis.
Salah satu enzim yang terlibat dalam proses glikogenolisis adalah
enzim fosforilase glikogen.
LANJUTAN
 Enzim fosforilase glikogen akan memutuskan ikatan yang
menghubungkan glukosa dengan glikogen dengan mengganti
gugus fosforil.Pada tahap ini, glikogen telah memecah glukosa
berupa glukosa-1-fosfat.
 Enzim phosphoglucomutase kemudian mengubah glukosa-1-
fosfat menjadi glukosa-6-fosfat. Ini merupakan bentuk molekul
yang digunakan sel untuk membuat adenosin trifosfat (ATP),
yakni pembawa energi di dalam sel tubuh.
 Enzim percabangan glikogen memindahkan semua molekul
glukosa ke cabang lain, kecuali untuk satu berada di percabangan
glikogen menuju cabang lainnya.
 Terakhir, enzim alfa glukosidase menghilangkan molekul glukosa
terakhir, yang akhirnya menghilangkan cabang molekul glukosa
tersebut.
Proses Glukoneogenesis
 1.Glukoneogenesis dimulai di mitokondria atau
sitoplasma hati atau ginjal. Pertama-tama, dua
molekul piruvat mengalami karboksilasi untuk
membentuk oksaloasetat. Satu molekul ATP (energi)
diperlukan untuk ini.
 2.Oksaloasetat kemudian direduksi menjadi malat
oleh NADH sehingga dapat diangkut keluar
mitokondria.
 3.Setelah keluar dari mitokondria, malat dioksidasi
kembali menjadi oksaloasetat.
 4.Oksaloasetat lalu membentuk fosfoenolpiruvat
menggunakan enzim PEPCK.
LANJUTAN
 5.Fosfoenolpiruvat diubah menjadi fruktosa-1,6-bifosfat, dan
kemudian menjadi fruktosa-6-fosfat. ATP juga digunakan
selama proses ini, yang pada dasarnya adalah glikolisis secara
terbalik.
 6.Fruktosa-6-fosfat lalu diubah menjadi glukosa-6-fosfat
dengan menggunakan enzim fosfoglukoisomerase.
 7.Glukosa kemudian dibentuk dari glukosa-6-fosfat dalam
retikulum endoplasma sel melalui enzim glukosa-6-fosfatase.
Untuk membentuk glukosa, gugus fosfat dihilangkan dan
glukosa-6-fosfat beserta ATP berubah menjadi glukosa dan
ADP.
HOMEOSTATIS GLUKOSA
 Homeostatis metabolik adalah keseimbangan antara kebutuhan
dan ketersediaan. Cara utama di perlukan oleh integrasi antara
jaringan agar homeostatis metabolik dapat tercapai yaitu
konsentrasi zat gizi atau metabolik dalam darah
mempengaruhi kecepatan penggunaan dan penyimpanan zat-
zat tersebut dalam jaringan yang berbeda.
 Peran khusus glukos dalam hemostatis metabolik tergantung
pada glikolisis untuk memenuhi semua atau sebagian
kebutuhan akan energi dan secara terus menerus memerlukan
akses yang tidak terganggu terhadap glukosa atas dasar detik
ke detik untuk memenuhi tingginya kecepatan penggunaan
ATP.
LANJUTAN
 Hormon utama pada homeostatis adalah hormon
insulin. Insulin meningkatkan sintesis albumin dan
protein darah lainnya oleh hati dan mengingatkan
penggunaan glukosa sebagai bahan bakar dengan
merangsang transpor glukosa ke dalam otot
jaringan adiposa.
 Insulin juga bekerja menghambat metabolisasi
bahan bakar. Insulin disintesis sel beta pada
pankreas endokrin yang terdiri dari kelompok
mikroskopis kelenjar kecil atau pulau langerhans,
tersebar di seluruh pankreas eksokrin.
 Proses metabolisme sangat di tentukan oleh
berbagai faktor, diantaranya adalah sebagai
berikut:

1.Suplai oksigen (O2) yang kuatSuplai O2 di tentukan oleh


fungsi inspiras, fungsi difusi, jumlah eritrosit,dan
hemoglobin(Hb) yang dikandungnya serta fungsi sistem
cardiovaskuler.
2.Suplai nutrien yang kuatSuplai nutrien yang kuat di
tentukan oleh fungsi sistem pencernaan.
3.Lingkungan intra dan ekstra Dengan jumlah dan komposisi
,kesamaan cairan yang sesuai dengan kebutuhan sel normal.
LANJUTAN

 4.Terbebasnya sel dari pengaruh zat zat sisa


metabolisme yang membahayakan.
 5.Aktivitas sistem endokrin terutama hormon
pertumbuhan(GH), epinephrin,torosisn dan
sistem saraf yang akan menentukan kecepatan
metabolisme didalam sel.
 6.Tersedianya enzim,vitamin sebagai ko-enzim
dan mineral sebagai ko-faktor.
Faktor-faktor yang mempengaruhi gula
darah dan kadar normalnya

 Gula darah adalah gula yang berada didalam darah


yang terbentuk dari karbohidrat dalam makanan
dan disimpan sebagai glikogen di hati dan otot
rangka,Sedangkan kadar glukosa darah adalah
tingkat gula di dalam darah, konsentrasi gula
darah, atau tingkat glukosa serum, diatur dengan
ketat di dalam tubuh.
LANJUTAN
 Glukosa adalah sumber utama energi untuk sel-sel tubuh dan
darah lipid.Glukosa diangkut dari usus dari hati ke sel-sel
tubuh melalui aliran darah dan dibuat tersedia untuk
penyerapan sel ke sel melalui hormon insulin yang diproduksi
oleh tubuh terutama di pankreas.
 Adapun faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah:
1.Makan makanan manis
 Ketika sesorang terlalu banyak makn maknan yang
mengandung terlalu banyak gula,tubuhnya akan memproduksi
lebih banyak insulin untuk memproses gula darah tersebut.
2.Resistensi insulin
Orang yang mengalami resistensi insulin,hanya sedikit
membran sel yang terbuka sehingga tidak mampu
mendeteksi insulin dengan baik.Sehingga,glukosa serta
insulin akan tetap utuh dalam darah sementara beberapa
sel akan kekurangan asupan glukosa.
3.Gangguan pada pankreas
Sel-sel pankreas berfungsi melepaskan insulin dalam
darah tetapi sel-sel ini dapat melemah jika jumlah yang
diproduksi berlebihan,misal karena terlalu banyak makan
makanan yang manis.Saat sel pankreas kelelahan,sel-sel
tersebut tidak mampu menghasilkan insulin yang
diperlukan untuk memproses glukosa bahkan dalam
tingkat normal sekalipun.
Macam macam pemeriksaan gula darah
Menurut American Diabetes Association
terdapat 3 macam pemeriksaan gula darah
yaitu:

1.Glukosa darah sewaktu.


Glukosa darah sewaktu merupakan hasil
pemeriksaan sesaat pada suatu hari tanpa
memperhatikan waktu makan terakhir.
LANJUTAN
2.Kadar glukosa darah puasa
Pemeriksaan gula darah yang dilakukan pada
pasien yang puasa (tidak mendapat kalori
sedikitnya 8 jam).
3.Kadar glukosa darah 2 jam PP(2 jam setelah
makan)
Tes Toleransi Glukosa Oral dilakukan dengan
standar WHO, menggunakan beban glukosa
yang setara dengan 75 gr glukosa anhidrus yang
dilarutkan ke dalam air.
PENENTUAN KADAR GULA DALAM URIN
DAN INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

1. TEST GULA DARA DALAM URIN


Fehling dan benedict, kedua jenis test ini dapat digolongkan
dalam jenis pemeriksaan semi-kuantitatif.
 Test Fehling
Pereaksi fehling adalah oksidator lemah yang meruoakan
pereaksi khusu untuk mengenali aldehida. Preaksi fehling terdiri
dari 2 bagian yaitu fehling Adan fehling B. Fehling A adalah
laruran CuSO4, sedangkan fehling B meruoakan Campuran
larutan NaOH dan kalium natrium tartat.
Test Benedict
Pemerikasaan glukosa urin dengan test
reduksi atau menggunakan benedict ini
memanfaatkan sifat glukosa sebagai
preduksi. Zat yang paling sering di gunakan
untuk menyatakan adanya reduksi yang
mengandung garam cupri. Reagen terbaik
yang mengandung cupri adalah larutan
Benedict.
INTERPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

Penampilan fisik urin yang dapat di lihat dengan


observasi langsung adalah :
 Warna
Warna urine dapat bervariasi dari bening ,kekuningan sampai
gelap kecoklatan. Bnayak hal yang berpengaruh pada warna
urine, termasuk banyaknya cairan yang diminum,jenis makanan,
yang dimakan, obat-obatan yang anda ambil dan penyakit
tertentu yang dimiiki. Bila seseorang kurang minum maka warna
urine cenderung lebih gelap, dehidrasi ,demam juga dapat
menyebabkan urin lebih pekat sehingga berwarna lebih gelap
 Kejernihan
Urine biasanya jernih, banyak zat yang dapat
menyebabkan urin menjadi keruh. Zat yang
menyebabkan kekeruhan namun dianggap
normal adalah lendir, sperma das cairan
postat,sel-sel kulit, kristal urin normal dan
kontaminan seperti salep dan bedak . zat
lainmembuat urin keruh dan mengundukasikan
penyakit adalah sel darah merah ,sel darah putih
dan bakteri.
 Bau
Urin berbau sedikit pesing yang khas. Beberapa penyakit
menyebabkan perubahan bau urin ,misalnya infeksi bakteri E coli
menyababkan bau tidak sedap dan diabetes menyeababkan bau
amis.
Kandungan urin yang dapat diketahuai dengan pemeriksaan
kimia antara lain:
1.Kepekatan
Kepekatan urin di sebut juga osmolalitas atau spesific gravity
dapat dihitung dengan bert jenisnya. Berat jenis adalah
perbandingan berat urin dengan cairan air murni dalam volume
yang sama. Semakin banyak bahan padat dalam urin semakin
tinggi berat jenis urin.
2.Keasaman
Ginjal berperan penting dalam menjaga
kesimbangan asam-basa tubuh.oleh karena itu,
kondisi apapun yang menghasilkan asam atau
basa dalam tubuh atau konsumsi makanan
yang bersifat asam atau basa secara langsung
dapat memengaruhi pH urine, keasaman diukur
dengan pH. Urine yang bersifar basa jika pH
lebih dari 7. Urine yang bersifat asam jika pH
nya kurang dari 7.
3.Protein
Protein b iasanya tidak di temukan dalam urin.
Demam ,olahraga keras ,kehamilan dan beberapa penyakit
dapat menyebabkan protein berada dalam urin. Kondisi
dimana terdapat protein di dalam urin disebut proteinuria.
Albumin adalah jenis protrin yang lebih kecil daripada protein
lainnya dan keberadaannya dalam urin mengindikasi tahap
awal kerusakan ginjal. Keberadaan albumin dalam urin
disebut albuminuria.
4.Glukosa
Glukosa adalah gula yang ditemukan dalam darah. Biasanya
glukosa sangat sedikit atau tidak pernah ada dalam urin. Ginjal
mengeksresikan glukosa ke dalam urin untuk mengurangi
konsentarasinya di darah,keberdaan glukosa dalam urin yang
disebut glukosauria juga dapat disebabkan oleh gangguan
5.Keton
Bila karbohidrat tidak tersedia, tubuh metabolisme
lemak untuk mendapatkan energi yang di butuhkan.
Pemecahan lemak untuk energi menghasilkan zat
limbah yang disebut keton. Keton biasanay tidak
ditemukan dalam urin. Sejumlah besar keton dalam
urin dapat menunjukkan kondisi sangat serius yang
disebut dengan Ketoasidosis diabetik. Diet rendah
gula dan karbohodrat ,kelaparan atau muntah parah
dapat menyrbabkan keton berasa dalam urin.

 6.Nitrit
 Bakteri yang dapat menyebabklan infeksi saluran
kemih membuat enzim yang mengubah nitrat
menjadi nitrit. Nitrit dalam urin menunjukkan
adanya infeksi saluran kemih.
 7.Esterase Leukosit
 Esterase leukosit adalah enzim yang ditemukan
dalam sel darah putih, kehadiran esterase leukosit
diurin merupakan pertanda peradangan ,yang
umumnya disebabkan oleh infeksi saluran kemih.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai