Anda di halaman 1dari 55

PANCREAS

GLAND
KURNIA DWI WULAN 021911133051
RIZENTYA SALSABILA 021911133052
1.
PANKREAS
3
o Pankreas adalah kelenjar yang terletak di posterior dan di
bawah lambung.
o Pankreas terdiri atas 2 jaringan utama yakni:
1. Asini
2. Pulau Langerhans
o Merupakan kelenjar campuran yang mengandung jaringan
eksokrin dan endokrin.
o Bagian eksokrin, terdiri dari kelompok kelompok sel sekretorik
mirip anggur yang dikenal sebagai asinus, yang berhubungan
dengan ductus yang akhirnya bermuara di duodenum.
o Bagian eksokrin pankreas akan mengeluarkan getah pankreas
yang terdiri dari enzim pencernaan dan sekresi alkali yang kaya
akan natrium bikarbonat
o Bagian endokrin, terdiri dari pulau Langerhans yang tersebar di
seluruh pankreas. Hormon hormon terpenting yang disekresikan
oleh sel pulau adalah insulin dan glukagon
BAGIAN EKSOKRIN PANKREAS

◉ SEL DUKTUS ◉ SEL ASINUS

Sekresi: alkali encer (ion ion ENZIM


bikarbonat)
o Untuk membuat suasana
duodenum dlm keaadaan
netral sehingga enzim
pankreas dapat bekerja Enzim proteolitik amilase pancreas lipase pancreas
optimal Tripsinogen
o Untuk menetralisir kimus Kimotripsinogen
yang sangat asam dari
prokarboksipolipeptidase
lambung sehingga tidak
mengiritasi usus halus
Pulau laangerhans mengandung 4 jenis sel :

Sel
F/pancreatic
Alfa Beta Delta polypeptide
(PP)
8
◉  
Sel Alfa
o Mencakup 25 % dari seluruh sel pulau
o Fungsi : mensekresi hormon glukagon.
o Glucagon berfungsi meningkatkan kadar glukosa darah dengan
merangsang hati unutuk mengubah glikogen menjadi glukosa dan
menstimulasi konversi asam lemak dan asam amino menjadi
glukosa (gluconeogenesis)
o Saat kadar glukosa darah glucagon
◉  
Sel Beta
◉ Sel betha mencakup 60% dari seluruh sel pulau
◉ Fungsi : mensekresi hormon insulin dan amilin
◉ Insulin memainkan peran penting dalam penyimpanan kelebihan energi. Terutama
kelebihan jumlah karbohidrat. Insulin menyebabkan karbohidrat tersimpan sebagai
glikogen terutama di hati dan otot. Semua kelebihan karbohidrat yang tidak dapat
disimpan sebagai glikogen. Diubah menjadi lemak dan disimpan di jaringan adiposa.
◉  glukosa darah  insulin 
11
12
Sel Delta
◉ Mencakup 10% dari seluruh sel pulau.
◉ Mensekresikan : hormon somatostatin  
Somatostatin (GHIH) juga disekresi: hipotalamus, lambung, dan usus  
◉ Menghambat pelepasan glukagon dan insulin

Sel F (sel PP)


◉ Mencakup hanya 1% dari seluruh sel pulau  
◉ Mengeluarkan: hormon polipeptida pankreas
2.
INSULIN


◉ Peptida hormon yang disekresikan dari sel sel beta di pulau Langerhans
◉ Fungsi utama : memfasilitasi ambilan glukosa ke dalam sel
◉ Target utama: sel otot skelet dan sel sel adiposa
◉ Sensitif terhadap kadar glukosa darah yang tinggi
◉ Memiliki efek penting pada metabolisme karbohidrat, lemak, protein. Hormon ini menurunkan
kadar glukosa, asam lemak, dan asam amino dalam darah serta mendorong penyimpanan bahan
bahan tersebut , dan masing masing diubah menjadi glikogen, trigliserida dan protein
◉ Pengangkutan glukosa dalam darah memerlukan transporter / ”kendaraan khusus” yang disebut
Glucose Transporter (GLUT)
16
INSULIN ADALAH HORMON YANG BERHUBUNGAN DENGAN
ENERGI BERLEBIHAN
METABOLISME KARBOHIDRAT METABOLISME PROTEIN
METABOLISME LEMAK
Makanan mengandung karbohidrat terutama Selama proses pencernaan protein
Selama proses pencernaan
dicerna menjadi glukosa. Jika ada kelebihan diubah menjadi bentuk yang lebih kecil
lemak diubah menjadi asam
glukosa dalam darah, maka glukosa sebagian yaitu asam amino. Asam amino
lemak bebas dan monogliserida.
besar akan diubah menjadi glikogen dan kemudian diserap dan digunakan oleh sel
Lemak yang tidak digunakan
disimpat di hati dan otot sel tubuh.
akan disimpan di jaringan
adiposa dalam bentuk
trigliserida Kelebihan asam amino dalam darah yang
Jika simpanan glikogen hati dan otot sudah
penuh, sisa glukosa diubah menjadi asam tidak diperlukan untuk sintesis protein
lemak dan gliserol, yang digunakan untuk diubah menjadi glukosa dan asam lemak,
membentuk triglisertida dan disimpan dalam yang akhirnya berakhir dengan disimpan
bentuk trigliserida sebagai trigliserida
Jadi jika terdapat kelebihan kadar glukosa,
lemak, protein dalam darah, maka ketiga jenis
nutrient tersebut dikonversi menjadi
trigliserida dan di simpan di jaringan lemak.
Sifat kimia insulin
◉ Insulin merupakan protein kecil , dengan berat molekul sebesar 5,808
◉ Insulin terdiri dari dua rantai asam amino yang dihubungkan satu sama lain oleh
ikatan disulfida
◉ Bila kedua rantai asam amino dipisahkan aktivitas fungsional molekul insulin
akan hilang
Faktor yang mengontrol sekresi insulin

21
  Bagaimana insulin disekresikan ke aliran darah

Kehadiran makanan di usus memicu pelepasan hormon GIT


(GastricInhibitoryPeptide) merangsang sel beta untuk sintesis dan sekresi  insulin
insulin mengaktifkan reseptor tirosinkinasefosforilasi banyak zat dalam sel
membawa GLUT ke sel membran membawa glukosa masuk ke dalam sel

22
Mekanisme Sekresi Insulin
1. Sel sel beta mempunyai sejumlah besar pengakut glukosa
(GLUT 2)
2. Begitu di dalam sel glukosa akan terfosforilasi menjadi
glukosa-6-fosfat oleh glucokinase
3. Glukosa-6-fosfat selanjutnya dioksidasi untuk
membentuk adenosin trifosfat (ATP) yang menghambat
kanal kalium yang peka ATP di sel
4. Penutupan kanal kalium akan mendepolarisasikan
membran sel sehingga akan membuka kanal kalsium
berpintu listrik yang sesnsitif terhadap perubahan voltase
membrane
5. Keadaan ini akan menimbulkan aliran masuk kalsium
yang merangsang penggabungan vesikel yang berisi
insulin dengan membran sel dan menyekresi insulin
6. ke dalam cairan ekstraseluler melalui eksositosis
24
Efek insulin pada metabolisme karbohidrat
Insulin menurunkan kadar glukosa darah dan mendorong penyimpanan karbohidrat dengan cara :
1. Insulin mempermudah transport glukosa ke dalam sebagian besar sel sehingga dapat
mendorong penyerapan glukosa oleh sel dari darah untuk digunakan dan disimpan
2. Insulin merangsang glikogenesis yaitu pembentukan glikogen dari glukosa di otot skelet dan
hati
3. Insulin menghambat glikogenolisis (penguraian glikogen menjadi glukosa)
4. Insulin menghambat glukoneogenesis ( perubahan asam amino menjadi glukosa di hati)
5. Insulin adalah satu satunya hormon yang mampu menurunkan kadar glukosa darah.
Efek Insulin Terhadap Metabolisme Lemak

1. Insulin meningkatkan pengangkutan 2. Glukosa mula mula dipecah menjadi


glukosa ke dalam sel sel hati. piruvat dalam jalur gilkolisis, dan piruvat
Setelah konsentrasi glikogen dalam ini selanjutnya diubah menjadi asetil
hati mencapai 5-6%, glikogen ini koenzim-A yang merupakan substrat asal
sendiri yang akan menghambat untuk sintesis asam lemak
sintesis glikogen lebih lanjut . 3. Sebagian besar asam lemak ini kemudian
Kemudian glukosa tambahan yang disintesis dalam hati dan digunakan untuk
memasuki sel sel hati menjadi membentuk trigliserida, yaitu bentuk
tersedia untuk dipakai membentuk penyimpanan lemak yang umum
lemak dijumpai.

4.  Trigliserida ini akan dilepaskan dari sel sel hati ke dalam darah dalam bentuk lipoprotein ke sel adiposa untuk
disimpan.
5. Insulin akan mengaktifkan lipoprotein lipase di di dinding kapiler darah jaringan lemak yang akan mencegah
trigliserida sekali lagi menjadi asam lemak, yang menjadi suatu keharusan agar asam lemak dapat diabsorbsi ke dalam
sel sel lemak , tempat asam lemak ini diubah menjadi trigliserida dan disimpan.
Peran insulin dalam penyimpanan lemak di sel sel adiposa
◉ Insulin menghambat kerja lipase peka hormon ( hormon sensitive lipase). Enzim inilah yang menyebabkan hidrolisis
trigliserida yang sudah disimpan dalam sel sel lemak. Oleh karena itu, pelepasan asam lemak dari jaringan adiposa ke
dalam sirkulasi darah akan terhambat
◉ Insulin meningkatkan pengangkutan glukosa melalui membrane sel ke dalam sel sel lemak.Glukosa ini dipakai untuk
membentuk sejumlah besar -gliserol fosfat.
Efek Insulin Terhadap Metabolisme Protein
1. Insulin merangsang pengangkutan sejumlah 4. Insulin menghambat proses
besar asam amino ke dalam sel. Diantara nya katabolisme protein sehingga dapat
valin, leusin, isoleusin, tirosin, dan fenilanin mengurangi kecepatan pelepasan
asam amino dari sel , khususnya
2. Insulin meningkatkan translasi RNAcaraka dari sel otot .
sehingga terbentuk protein baru
5. Insulin memiliki kemampuan
3. Insulin meningkatkan kecepatan transkripsi mengurangi pemecahan protein
DNA sehingga menyebabkan peningkatan yang normal oleh lisosom sel
jumlah RNA dan beberapa sintesis protein
lagi
Insulin menurunkan kadar asam amino darah dan
meningkatkan sintesis protein serta mencegah pemecahan
protein
3.
GLUKAGON
◉ Suatu hormon yang disekresikan oleh sel alfa Pulau Langerhans saat kadar glukosa darah turun
◉ Berfungsi untuk meningkatkan kadar glukosa dalam darah (ketika puasa, persalinan lama (partus),
dan olahraga) -> bertentangan dengan fungsi insulin
◉ Terjadi peningkatan glikogenolisis dan glukoneogenesis.

31
Efek- efek glukagon
1. Glukagon menimbulkan ◉ Mengaktifkan protein pengatur
pemecahan glikogen hati protein kinase
(glikogenolisis) -> meningkatkan
◉ Mengaktifkan protein kinase
kadar glukosa darah.
◉ Mengaktifkan fosforilase b kinase
◉ Glukagon mengaktifkan adenil
siklase yang terdapat di membran ◉ Mengubah fosforilase b menjadi
sel hepatosit. fosforilase a
◉ Menyebabkan terbentuknya ◉ Meningkatkan pemecahan glikogen
adenosin monofosfat siklik menjadi glukosa-1-fosfat
◉ Selanjutnya mengalami defosforilasi
-> glukosa dilepas dari sel-sel hati
32
2. Glukagon meningkatkan
glukoneogenesis
◉ Glukagon dapat meningkatkan
kecepatan ambilan asam amino oleh
sel-sel hati -> mengubah banyak
asam amino menjadi glukosa
melalui proses glukoneogenesis
◉ Proses ini dapat dicapai melalui
aktivasi enzim untuk mengubah
piruvat menjadi fosfoenol piruvat

33
3. Glukagon mendorong hidrolisis 4. Glukagon meningkatkan kekuatan
lemak dan menghambat jantung
penyimpanan trigliserida di hati 5. Meningkatkan aliran darah di
-> mencegah hati membuang asam beberapa jaringan terutama ginjal
lemak dari darah, yang juga
membantu menambah jumlah 6. Meningkatkan sekresi empedu
persediaan asam lemak -> bisa 7. Menghambat sekresi asam lambung.
digunakan oleh jaringan lain.

34
Pengaturan Sekresi Glukagon
1. Peningkatan kadar 2. Peningkatan asam amino 3. Aktivitas fisik
glukosa darah darah merangsang merangsang sekresi
sekresi glukagon
menghambat glukagon
sekresi glukagon ◉ Tingginya kadar asam
amino (khususnya alanin
◉ Aktivitas fisik yang
◉ Hal ini bertentangan dan arginin) akan melelahkan dapat
dengan efek glukosa merangsang terjadinya meningkatkan
terhadap sekresi sekresi glukagon sekresi glukagon
insulin. ◉ Pada kasus ini respon sebanyak 4-5x lipat.
insulin dan glukagon
tidak bertentangan
◉ Glukagon memicu
konversi asam amino
menjadi glukosa
35
Somatostatin menghambat sekresi glukagon
dan insulin
◉ Somatostatin memiliki efek penghambat seperti:
◉ 1. bekerja secara lokal dalam pulau langerhans -> menekan sekresi insulin dan glukagon
◉ 2. menurunkan motilitas lambung, duodenum, dan kantung empedu
◉ 3. mengurangi sekresi dan absorpsi dalam saluran cerna.
◉ Pada waktu yang sama, pengaruh somatostatin yang menekan sekresi insulin dan glukagon akan
menurunkan penggunaan nutrisi yang diabsorbsi oleh jaringan -> mencegah pemakaian
makanan yang cepat -> makanan tersedia dalam waktu yang lebih lama

36
4.
KELAINAN


37
DIABETES MELLITUS PANKREATITIS

PANKREAS KELAINAN PADA KELENJAR FIBROSIS CYSTIC


PSEUDOKISTA PANKREAS

KANKER PANKREAS INSULINOMA

38
Diabetes Melitus

39
Diabetes Melitus
◉ Merupakan suatu sindrom dengan terganggunya metabolisme karbohidrat, lemak,
dan protein yang disebabkan oleh berkurangnya sekresi insulin/ penurunan
sensitivitas terhadap insulin.
◉ 1. Diabetes tipe I -> diabetes melitus bergantung insulin (IDDM), disebabkan
kurangnya sekresi insulin
◉ 2. Diabetes tipe II -> diabetes melitus tidak bergantung insulin (NIDDM), awalnya
disebabkan oleh penurunan sensitivitas jaringan target terhadap efek metabolik
insulin. Penurunan sensitivitas terhadap insulin ini sering kali disebut sebagai
resistansi insulin.

40
41
Diagnosis Diabetes
◉ Tes gula darah merupakan pemeriksaan yang mutlak akan dilakukan untuk
mendiagnosis diabetes tipe 1 atau tipe 2. Hasil pengukuran gula darah akan
menunjukkan apakah seseorang menderita diabetes atau tidak.  Metode tes
gula darah yang dapat dijalani oleh pasien, antara lain:
1. Tes gula darah sewaktu: Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa
darah pada jam tertentu secara acak. Tes ini tidak memerlukan pasien untuk
berpuasa terlebih dahulu. Jika hasil tes gula darah sewaktu menunjukkan kadar
gula 200 mg/dL atau lebih, pasien dapat didiagnosis menderita diabetes.

42
2. Tes gula darah puasa.  Tes ini bertujuan untuk mengukur kadar glukosa darah pada
saat pasien berpuasa. Pasien akan diminta berpuasa terlebih dahulu selama 8 jam,
kemudian menjalani pengambilan sampel darah untuk diukur kadar gula darahnya.
Hasil tes gula darah puasa yang menunjukkan kadar gula darah kurang dari 100
mg/dL menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes gula darah puasa di antara
100-125 mg/dL menunjukkan pasien menderita prediabetes. Sedangkan hasil tes
gula darah puasa 126 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita diabetes.
3. Tes toleransi glukosa. Tes ini dilakukan dengan meminta pasien untuk berpuasa
selama semalam terlebih dahulu. Pasien kemudian akan menjalani pengukuran tes
gula darah puasa. Setelah tes tersebut dilakukan, pasien akan diminta meminum
larutan gula khusus. Kemudian sampel gula darah akan diambil kembali setelah 2
jam minum larutan gula. Hasil tes toleransi glukosa di bawah 140 mg/dL
menunjukkan kadar gula darah normal. Hasil tes tes toleransi glukosa dengan kadar
gula antara 140-199 mg/dL menunjukkan kondisi prediabetes. Hasil tes toleransi
glukosa dengan kadar gula 200 mg/dL atau lebih menunjukkan pasien menderita
diabetes. 43
4. Tes HbA1C (glycated haemoglobin test). Tes ini bertujuan untuk
mengukur kadar glukosa rata-rata pasien selama 2-3 bulan ke belakang.
Tes ini akan mengukur kadar gula darah yang terikat pada hemoglobin,
yaitu protein yang berfungsi membawa oksigen dalam darah. Dalam tes
HbA1C, pasien tidak perlu menjalani puasa terlebih dahulu. Hasil tes
HbA1C di bawah 5,7 % merupakan kondisi normal. Hasil tes HbA1C di
antara 5,7-6,4% menunjukkan pasien mengalami kondisi prediabetes.
Hasil tes HbA1C di atas 6,5% menunjukkan pasien menderita diabetes.

44
Pankreatitis

45
Pankreatitis
◉ Sering disebut dengan inflamasi pankreas,
◉ pengidap pankreatitis akan mengalami rasa nyeri pada bagian pankreas
-> karena aktifnya enzim pankreas secara prematur yang mengakibatkan
pankreas menjadi autodigestif.
◉ Gejala yang sering dialami penderita pankreatitis adalah rasa nyeri pada
perut bagian abdomen hingga punggung, perut yang terlihat kaku dan
datar, mual, muntah, dan menurunnya tekanan darah

46
Fibrosis Cystic

47
Fibrosis Cystic
◉ merupakan penyakit yang terjadi pada pankreas yang muncul karena
masalah genetis.
◉ mengakibatkan terjadinya kelainan serius pada paru-paru dan pankreas.
◉ Pada akhirnya, kelainan ini bisa menyebabkan masalah kesehatan pada
pencernaan dan memicu terjadinya diabetes.
◉ Jika tidak segera mendapatkan penanganan, fibrosis kistik bisa
menimbulkan kematian.

48
INSULINOMA

49
Insulinoma
◉ insulinoma juga disebut sebagai tumor pankreas
◉ Penyakit ini terjadi karena kemampuan tumor dalam memproduksi hormon
insulin.
◉ Hasil penelitian menyebutkan bahwa sebanyak 10 persen penyakit ini
termasuk dalam kategori ganas atau mematikan. Namun, hingga kini
belum diketahui apa penyebab munculnya penyakit insulinoma.
◉ Penyakit ini disinyalir memiliki gejala yang hampir sama dengan
hipoglikemia, seperti linglung, sakit kepala, gangguan penglihatan, dan
terjadinya kelemahan otot.

50
Kanker Pankreas

51
Kanker Pankreas
◉ kanker pankreas menjadi salah satu penyakit silent killer.
◉ Kondisi ini disebabkan karena gejala awalnya yang tidak terlihat dan
teridentifikasi dengan baik.
◉ Seperti halnya tumor pada umumnya, kanker pankreas disebabkan karena
munculnya berbagai macam sel asing yang berisiko tinggi untuk berubah
menjadi tumor.

52
Pankreas Pseudokista

53
Pankreas Pseudokista
◉ penyakit yang terjadi pada pankreas terakhir adalah pankreas pseudokista
yang terjadi setelah pengidap terserang penyakit pankreatitis.
◉ Penyakit ini ditandai dengan terisinya rongga dengan cairan pseudokista.
◉ Operasi bedah drainase bisa menjadi langkah penanganan yang tepat, meski
pada beberapa pengidap penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya.

54
Terima
Kasih

55

Anda mungkin juga menyukai