Anda di halaman 1dari 3

HUBUNGAN STUNTING DENGAN SEKRESI GROWTH HORMONE

Pengertian

Pengertian stunting menurut WHO, keadaan terganggunya pertumbuhan yang terjadi


pada anak-anak karena buruknya asupan gizi. Anak-anak yang dikategorikan sebagai stunted
apabila tinggi badannya (sesuai usia) lebih dari dua standar deviasi di bawah median WHO
Child Growth Standards. Stunting merupakan suatu kondisi yang menunjukan adanya
ketidaknormalan berupa tinggi badan seseorang yang lebih pendek dibanding tinggi badan
orang lain pada umumnya yang seusia.

Somatotropin atau yang dikenal sebagai hormone pertumbuhan (Growth


Hormone/rhGH) adalah hormon polipeptida  yang disintesis, disimpan dan dilepaskan oleh
sel somatotroph di dalam kelenjar hipofisis anterior. Somatotropin berperan dalam
mengendalikan pertumbuhan tulang, otot dan organ serta memengaruhi kecepatan
pertumbuhan tubuh dengan memberikan stimulasi kepada hati untuk mensekresi
hormon somatomedin, sebuah hormon perkembangan yang memberikan stimulasi lebih lanjut
terhadap sel untuk berkembangbiak. Seseorang yang kelebihan hormon ini akan mengalami
pertumbuhan luar biasa yang disebut gigantisme. Orang yang kekurangan hormon ini akan
mengalami kekerdilan.

Hubungan Sekresi Growth Hormone dengan Stunting

Umumnya, pencapaian tinggi badan akhir dewasa dipengaruhi oleh kecepatan


pertumbuhan saat remaja. Pada usia tersebut, kecepatan pertumbuhan tinggi badan (height
velocity) akan mengalami percepatan (height spurt) selama masa pubertas dan berlangsung
sekitar dua tahun, kemudian akan mencapai puncak kecepatan tinggi badan (peak height
velocity). Setelah tiga tahun, akan terjadi penurunan kecepatan hingga epifise menutup dan
pertumbuhan tinggi badan terhenti. Hal di atas dapat terjadi jika individu mendapatkan
asupan nutrisi yang cukup. Nutrisi yang cukup mempengaruhi sekresi growth hormone agar
optimal.

Lain halnya dengan individu yang mengalami mal nutrisi. Ibu hamil dengan gizi
kurang akan menyebabkan janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR),
sehingga bayi akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan dan
perkembangan. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan disebabkan
kurangnya asupan makanan yang memadai, penyakit infeksi yang berulang, meningkatnya
kebutuhan metabolik yang mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya kekurangan gizi
pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk mengatasi gangguan pertumbuhan yang
akhirnya berpeluang terjadinya stunting.

Tinggi badan berkaitan dengan growth hormon, growth hormon memperngaruhi


pertumbuhan secara tidak langsung melalui Insulin Growth Factor-1 (IGF-1). IGF-1
memengaruhi pertumbuhan linear intrauterin. Defisiensi hormon ini berpengaruh mulai dari
awal kelahiran sampai masa anak, menyebabkan maturasi skeletal, dan pertumbuhan organ
terhambat.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa individu yang mengalami mal nutrisi akan
menghambat sekresi growth hormone yang mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tulang, yang membuat seseorang dapat mengalami stunting

Anda mungkin juga menyukai