Anda di halaman 1dari 247

ILMU BIOMEDIK DASAR KEPERAWATAN

BIOKIMIA-METABOLISME

BAGIAN BIOKIMIA FAKULTAS KEDOKTERAN


UNIVERSITAS HALU OLEO
Tujuan pembelajaran Metabolisme Karbohidrat

1. Mahasiswa mampu membedakan katabolisme dan anabolisme dalam metabolism karbohidrat

2. Mahasiswa mampu menceritakan tujuan, mekanisme reaksi glikolisis, dan produk akhirnya

3. Mahasiswa mampu menyebutkan enzim kunci yang terlibat dalam reaksi glikolisis

4. Mahasiswa mampu membedakan glikolisis aerob dan anaerob

5. Mahasiswa mampu menceritakan tujuan, mekanisme gluconeogenesis, dan prekursornya

6. Mahasiswa mampu membedakan glikogenolisis dan gluconeogenesis dari segi prekursor, produk akhir, dan
hormone yang terlibat dalam regulasinya

7. Mahasiswa mampu menceritakan tujuan, mekanisme heksosa monofosfat dan produk akhirnya
Tujuan Pembelajaran Metabolisme Lipid
1.Mahasiswa mampu menjelaskan Pencernaaan dan transpor Lemak Makanan
2.Mahasiswa mampu menjelaskan Mekanisme Oksidasi Asam Lemak
3.Mahasiswa mampu menjelaskan mekanisme Sintesis Asam lemak, TG, dan Lemak Utama Pada
Membran
4. Mahasiswa mampu menjelaskan metabolisme kolesterol dan Lipoprotein darah
5. Mahasiswa mampu menjelaskan metabolisme badan keton (ketogenesis)
Tujuan Pembelajaran Metabolisme Protein

1. Mahasiswa mampu menceritakan proses pencernaan protein dan


absorpsi asam amino di usus
2. Mahasiswa mampu menjelaskan Katabolisme Protein dan
Nitrogen Asam amino
3. Mahasiswa mampu menjelaskan katabolisme rangka karbon
asam amino
4. Mahasiswa mampu membedakan asam amino glikogenik dan
ketogenik
5. Mahasiswa mampu menjelaskan biosintesis Asam amino
Tujuan Pembelajaran Metabolisme Vitamin

1. Mahasiswa dapat mengklasifikasikan vitamin larut air dan larut lemak


2. Mahasiswa dapat menjelaskan fungsi dan bentuk aktif masing-masing
vitamin
Tujuan Pembelajaran Metabolisme Mineral
1. Mahasiswa mampu membedakan makromineral dan micromineral
2. Mahasiswa mampu menjelaskan peranan masing-masing mineral di dalam tubuh
3. Mahasiswa mampu menggambarkan mekanisme absorpsi masing-masing mineral
4. Mahasiswa mampu menceritkan mekanisme regulasi masing-masing mineral
5. Mahasiswa mengetahui penyakit terkait defisiensi atau kelebihan masing-masing mineral
ILMU
ILMU BIOLOGI
KIMIA

BIOKIMIA

MEMPELAJARI MACAM-MACAM MOLEKUL YANG ADA


DI DALAM SEL MAKHLUK HIDUP DAN ORGANISME
SERTA REAKSI-REAKSI KIMIA YANG TERJADI ANTARA
MOLEKUL-MOLEKUL TERSEBUT
Organisasi Tubuh Makhluk Hidup
Reaksi Biokimia
◦ Metabolisme : Total reaksi kimia yang terjadi di dalam
tubuh makhluk hidup, serta terkoordinasi dan terencana
dengan baik
 Anabolisme : Biosintesis senyawa makromolekul
 Catabolisme: degradasi senyawa makromolekul
untuk menghasilkan energi
◦ Semua reaksi di dalam tubuh dikatalisis oleh enzim
◦ Fungsi utama metabolisme:
 Produksi energi
 Sintesis molekul yang dibutuhkan untuk sel
 Membuang racun atau zat sisa dari dalam tubuh
9
Biomolecules – Structure

Anabolik

◦ Building block ◦ Macromolecule


◦ Gula sederhana ◦ Polisakarida
◦ Asam amino ◦ Protein (peptida)
◦ Nukleotida ◦ RNA atau DNA
◦ Asam lemak ◦ Lipid

Katabolik

10
Metabolisme

ANABOLISME KATABOLISME

Glikogenesis,
Glikolisis, glikogenolisis,
glukoneogenesis

Proteiosintesis Proteolisis, degradasi protein

Lipogenesis, Ketogenesis, Lipolisis, degradasi badan


Biosintesis kolesterol keton
Interelasi Metabolisme
Lokasi penyerapan
nutrisi di saluran
pencernaan
Metabolisme Karbohidrat
Glikolisis dan Glukoneogenesis
◦ Glikolisis : selain untuk menghasilkan ATP, glikolisis juga berfungsi untuk pembentukan Asam lemak
dan Gliserol 3 P untuk membentuk Trigliserida yang disekresikan pada VLDL.
◦ Glukoneogenesis : terutama terjadi di hati, adalah jalur untuk membentuk glukosa dari senyawa bukan
karbohidrat. Misalnya berasal dari laktat, gliserol, asam amino glukogenik terutama alanin.
◦ Urutan glukoneogenesis yang tidak menggunakan enzim glikolisis adalah: piruvat menjadi
posfoenolpiruvat; fruktosa 1,6bifosfat menjadi fruktosa 6P; dan glukosa 6P menjadi glukosa.
◦ Selain tahapan di atas, glukoneogenesis merupakan kebalikan dari glikolisis.
GLIKOLISIS GLUKONEOGENESIS
The main pathway metabolism of carbohidrates
◦ Pembentukan glukosa dari bahan bukan karbohidrat
◦ Pada mamalia terutama terjadi di : hati dan ginjal
◦ Substrat :
1. Asam laktat dari otot, eritrosit
2. Gliserol dari hidrolisis Triasilgliserol dlm. jar.
lemak ( adiposa )
3. Asam amino glukogenik
4. Asam propionat pd ruminansia

◦ Glukoneogenesis penting sekali untuk penyediaan glu


kosa bila karbohidrat tidak cukup dlm diet
Glikogenesis dan Glikogenolisis
Pembentukan dan Penguraian Glikogen
◦ Glikogen : penyimpanan glukosa dalam sel, terbanyak pada sel otot dan hati
◦ Glikogen hati berfungsi sebagai sumber glukosa darah
◦ Glikogen otot berfungsi sebagai sumber energi yang siap untuk digunakan dalam sintesis ATP melalui
glikolisis
◦ Sintesis dan penguraian glikogen dipengaruhi oleh hormon yang memberi sinyal mengenai kebutuhan
glukosa
◦ Tubuh mempertahankan kadar glukosa darah sebesar 80 mg/dL
◦ Hormon yang berpengaruh : insulin, glukagon, epinefrin/adrenalin
Glikogenesis dan Glikogenolisis
Pembentukan dan Penguraian Glikogen (lanjutan)
◦ GLIKOGENESIS : Pembentukan glikogen, disintesis dari Glukosa 6 –posfat melibatkan pembentukan
UDP_glukosa dan pemindahan unit-unit glukosil dari UDP-glukosa ke ujung rantai glikogen oleh enzim
glikogen sintase. Setelah mencapai 11 unit glukosil, 6-8 unit akan berpindah membentuk cabang (α-1,6)
oleh branching enzyme

◦ GLIKOGENOLISIS : penguraian glikogen oleh enzim glikogen fosforilase dengan mengeluarkan unit-
unit glikosil satu persatu dari ujung rantai glikogen, mengubah unit glikosil menjadi glukosa 1-posfat
tanpa melalui pembentukan kembali UDP atau UTP glukosa. Glukosa yang terletak di setiap
percabangan akan dikeluarkan oleh debranching enzyme
Struktur Glikogen. Glikogen terdiri dari unit glikosil yang dihubungkan oleh ikatan α-1,4-glycosidic dan α 1,6-
glycosidic. Percabangan semakin banyak terdapat pada bagian dalam dibandingkan bagian pinggirnya.
• Enzim Glikogen sintetase ( sintase ) : membentuk ikatan α-1,4 Glikosidik ( rantai lurus
) dari glikogen
• Enzim Pencabang ( Branching Enzyme ) : membentuk ikatan α-1,6 Glikosidik ( rantai
cabang ) dari glikogen
Glukosa 6-fosfatase
Glikogenolisis
pada sel otot
dan hati
Glikogenesis dan
Glikogenolisis merupakan
proses / reaksi yang
reversibel, melalui
metabolit intermediet
Glukosa 1 P dan Glukosa 6 P
GLIKOGENESIS &
GLIKOGENOLISIS
Metabolisme Lipid
Pencernaan Trigliserida (TG)
◦ TG: lemak utama dalam diet manusia
◦ Simpanan utama dalam tumbuhan dan hewan.
◦ Jalur pencernaan TG adalah hidrolisis menjadi asam lemak dan 2-monoasilgliserol di dalam lumen usus,
bergantung juga pada panjang rantai asam lemak
◦ Lipase dari lidah dan lambung dihasilkan dari sel-sel yang terletak di bagian belakang lidah dan di
lambung
◦ Lipase ini menghidrolisis asam lemak rantai pendek dan sedang (atom karbon 12 atau kurang)
◦ Enzim-enzim ini paling aktif oada bayi dan anak kecil yang banyak minum susu sapi yang mengandung
TG dengan kandungan asam lemak rantai pendek dan sedang yang tinggi
Pencernaan TG
di lumen Usus
Efek Garam Empedu
◦ Lemak meninggalkan lambung dan masuk ke dalam usus halus untuk menjalani emulsifikasi oleh gara-
garam empedu
◦ Garam-garam empedu adalah senyawa ampifatik yang disintesis oleh hati dan disekresi melalui kandung
empedu ke dalam lumen usus
◦ Kontraksi kandung empedu dan sekresi enzim pankreas dirangsang oleh hormon usus kolesistokinin
◦ Garam empedu berfungsi sebagai deterjen yang mengikat lobulus lemak makanan sewaktu terjadi
pemecahan oleh kerja peristaltik
◦ Lemak yang mengalami emulsifikasi diserang oleh enzim pencernaan dari pankreas
Garam Empedu
Kerja Lipase Pankreas
◦ Lipase pankreas disekresi bersama dengan protein kolipase
◦ Pankreas juga mensekresikan bikarbonat untuk menetralkan asam yang masuk ke dalam usus bersama dengan
makanan setengah tercerna dari lambung
◦ Kolipase mengikat lemak makanan dan lipase, sehingga lipase menjadi lebih aktif
◦ Lipase menghidrolisis asam lemak dari semua panjang rantai pada posisi 1 dan 3 gugus gliserol dan
menghasilkan asam lemak bebas dan 2-monoasilgliserol
◦ Pankreas juga menghasilkan esterase yang memutus berbagai asam lemak dari berbagai senyawa dan
fosfolipase yang mencerna fosfolipid dan komponennya
Hidrolisis dan Sintesis TG
Absorpsi Lemak
◦ Asam lemak dan 2-monoasilgliserol dipacking ke dalam misel
◦ Misel berpindah menembus lapisan air ke mikrovili pada permukaan sel epitel usus tempat penyerapan asam
lemak, 2-monoasilgeliserol, dan lemak makanan lainnya
◦ Asam lemak rantai pendek dan sedang (C4-C12) tidak memerlukan garam empedu. Asam lemak langsung diserap
ke dalam sel epitel usus dan tidak perlu dikemas ke dalam kilomikron. Asam lemak masuk ke dalam darah portal
dan diangkut ke hati untuk berikatan dengan albumin
Daur Ulang Garam Empedu
◦ Garam empedu mengalami penyerapan ekstensif saat mencapai ileum
◦ Lebih dari 95% akan mengalami re-sirkulasi, beredar melalui sirkulasi enterohepatik ke hati
◦ Hati mensekresikan garam tersebut ke dalam empedu untuk disimpan dalam kantung empedu dan disekresika
lagi ke dalam lumen usus untuk proses berikutnya
Sintesis Kilomikron
◦ Di dalam sel epitel usus, asam lemak dan 2-monoasilgliserol digabung kembali melalui reaksi
enzimatik di dalam retikulum endoplasma halus untuk membentuk TG
◦ Asam lemak diaktifkan menjadi asil KoA oleh proses yang sama dengan yang terjadi pada
pengaktifan asam lemak sebelum oksidasi-β
◦ Asil lemak KoA bereaksi dengan 2-monoasilgliserol untuk membentuk diasilgliserol, yang
bereaksi dengan asil lemak KoA lainnya membentuk TG
Re-sintesis TG di sel epitel usus

◦ Reaksi pembentukan TG di usus halus berbeda dengan yang terjadi di hati dan sel
adiposa, yaitu zat antara dalam sel usus 2-monoasilgliserol, bukan fosfatidat
TG dipacking dalam Kilomikron

◦ TG diangkut dalam bentuk partikel lipoprotein karena tidak larut dalam air
◦ Sel usus mengemas TG bersama dengan protein dan fosfolipid dalam kilomikron
◦ Kilomikron adalah partikel lipoprotein yang tidak mudah menggumpal dalam lingkungan air
◦ Kilomikron juga mengandung kolesterol dan vitamin larut lemak
◦ Konstituen protein pada lipoprotein dikenal sebagai apoprotein
Struktur Lipoprotein Darah
Sintesis Kilomikron

◦ Apoprotein utama yang berkaitan dengan kilomikron


sewaktu meninggalkan sel usus adalah B-48
◦ Komponen protein pada lipoprotein disintesis di
retikulum endoplasma kasar. Lemak yang disintesis di
retikulum endoplasma halus bergabung dengan protein
untuk memebntuk kilomikron
Transpor Lemak Makanan dalam darah
◦ Melalui proses eksositosis, kilomikron disekresikan oleh sel epitel usus ke dalam sistem limfatik dan
masuk ke dalam duktus torasikus
◦ Kilomikron masuk ke dalam darah 1-2 jam setelah mulai makan
◦ Pada awalnya partikel kilomikron disebut kilomikron nasens (immature) setelah menerima protein dari
HDL dalam limfa dan darah, menjadi kilomikron mature
◦ HDL memindahkan protein terutama apoprotein E (apoE) dan apoprotein G C 11 (apoC11)
◦ ApoE dikenal sebagai reseptor membran, terutama yang terletak dipermukaan sel hati sehingga protein
dapat masuk ke dalam sel melalui proses endositosis untuk selanjutnya dicerna oleh lisosom
◦ ApoC11 berfungsi sebagai aktivator LPL, enzim pada sel endotel kapiler yang mencerna TG pada
kilomikron dan VLDL dalam darah
TG dicerna oleh LPL
◦ TG pada kilomikron dicerna oleh LPL yang melekat pada proteoglikan dimembran basal sel endotel
yang melapisi dinding kapiler
◦ LPL dihasilkan oleh sel adiposa, sel otot (terutama sel jantung), dan sel kelenjar payudara
◦ LPL adiposa sangat aktif pada saat makan, yakni saat kadar kilomikron dalam darah meningkat.
◦ Insulin merangsang pembentukan dan sekresi LPL adiposa
Asam Lemak Hasil Hidrolisis TG
◦ Asam lemak yang dibebaskan dari TG oleh LPL kurang larut dalam air dan akan larut dalam darah
setelah membentuk kompleks dengan protein albumin
◦ Sebagian asam lemak disimpan dalam jaringan adiposa dan sebagian lagi dioksidasi untuk menghasilkan
energi di otot dan jaringan lain
◦ Sel otot memperoleh asam lemak dari lipoprotein darah apabila membutuhkan energi walaupun
konsentrasi rendah.
◦ Gliserol yang dibebaskan dari hidrolisis TG digunakan untuk membentuk TG di hati dalam keadaan
kenyang
Sisa Kilomikron
◦ Bagian kilomikron yang tetap berada dalam darah setelah hidrolisis TG disebut sisa kilomikron
◦ Sisa ini berikatan dengan reseptor di hepatosit dan diserap melalui proses endositosis
◦ Lisosom berfusi dengan vesikel endositosik dan diuraikan oleh enzim lisozim
◦ Produk pencernaan lisozim berupa asam lemak, gliserol, kolesterol, dan fosfat digunakan kembali oleh
sel
Oksidasi Asam Lemak
◦ Oksidasi asam lemak: suatu proses katabolisme asam lemak di dalam mitokondria untuk
menghasilkan asetil KoA
◦ Bukanlah merupakan proses yang sederhana dari biosintesis asam lemak
◦ Rangkaian enzim yang bekerja pada asam lemak dan lokasi jalur untuk metabolisme asam
lemak berbeda-beda tergantung pada jumlah karbon dalam rantai asam lemak
◦ Setiap tahap oksidasi asam lemak melibatkan turunan asil KoA yang dikatalisis oleh
berbagai enzim yang berbeda menggunakan NAD+ dan FAD sebagai Koenzim, dan
menghasilkan.
◦ Proses tersebut merupakan suatu proses aerob yang memerlukan oksigen
◦ Meningkatnya oksidasi asam lemak tubuh adalah pertanda kelaparan dan diabetes melitus
dan menyebabkan pembentukan badan keton oleh hati (ketosis)
◦ Badan keton bersifat asam dan jika diproduksi secara terus-menerus akan menyebakan
ketoasidosis
Asam lemak
◦ Asam lemak terbagi atas 4 kelompok yaitu
Rantai pendek dengan 2 atau 3 karbon (asetat dan propionat)
Rantai sedang dengan 4-12 karbon
Rantai panjang dengan 12-20 karbon
Rantai sangat panjang lebih dari 20 karbon
◦ Asam lemak rantai panjang dengan 12-20 karbon merupakan asam lemak utama di dalam tubuh
Gambaran Umum Metabolisme Asam Lemak
Oksidasi Asam Lemak Terjadi di Mitokondria

◦ Asam lemak bebas (free fatty acid, FFA)/unesterified fatty acids (UFA)/nonesterified fatty acids (NEFA)
adalah asam lemak yang berada dalam keadaan tidak teresterifikasi
◦ Asam lemak beredar di dalam darah dengan membentuk kompleks dengan albumin dan membentuk
kompleks dengan protein pengikat asam lemak
◦ Asam lemak rantai pendek lebih larut air dan terdapat dalam bentuk asam tak terionisasi/anion asam lemak
Asam Lemak diaktifkan sebelum
dikatabolisme
◦ Tahap dalam penguraian sempurna asam lemak yang memerlukan ATP
◦ Dengan adanya ATP dan koenzim A, enzim asil KoA sintetase (tiokinase) mengkatalisis perubahan
asam lemak bebas menjadi asam lemak aktif/asil KoA dengan menggunakan satu fosfat berenergi
tinggi disertai pembentukan AMP dan Ppi
◦ AMP yang melekat ke gugus asil lemak dipertukarkan dengan koenzim A (KoA) sehingga
membentuk asil lemak KoA dan AMP dibebaskan
◦ Secara keseluruhan proses pengaktifan membutuhkan dua ikatan fosfat berenergi tinggi, yang pertama
dalam pembentukan asil lemak AMP dan dalam pemutusan pirofosfat
◦ Asil KoA sintetase ditemukan di retikulum endoplasma, peroksisom, serta dibagian dalam dan
membran luar mitokondria
◦ Setelah pengaktifan, asam lemak rantai panjang akan menjalani oksidasi beta berpindah dengan sistem
pembawa karnitin ke dalam mitokondria, tempat enzim oksidasi beta berada
Lokasi Pengaktifan Asam Lemak
◦ Asam lemak rantai pendek diaktifkan di dalam sitosol dan mitokondria
◦ Asam lemak rantai sedang menembus memran mitokondria dan menembus matriks mitokondria
◦ Asam lemak rantai panjang diaktifkan oleh enzim di retikulum endoplasma, membran mitokondria
bagian luar, dan membran peroksisom
Transpor Asil Lemak Rantai Panjang KoA ke dalam
Mitokondria
◦ Karnitin ((β-hydroxy-γ-trimethylammonium butyrate) tersebar luas dan terutama banyak terdapat di
otot
◦ Asil KoA rantai panjang tidak dapat menembus membran mitokondria
◦ Karnitin palmitoiltrfansferase-I, yang terdapat di membran luar mitokondria mengubah asil KoA
rantai panjang menjadi asilkarnitin yang mampu menembus membran dalam dan memperoleh akses
ke sistem oksidasi beta enzim
◦ Karnitin-asilkarnitin translokase bekerja sebagai pengangkut penukar di membran dalam
mitokondria
◦ Asilkarnitin diangkut masuk dan disertai pengangkutan keluar satu molekul karnitin
◦ Asilkarnitin bereaksi dengan KoA yang dikatalisis oleh karnitin plasmitoiltransferase-II yang terletak
di bagian dalam membran dalam mitokondria
◦ Asil KoA terbentuk kembali di matriks mitokondria dan karnitin dibebaskan
Mekanisme Transpor Asil Lemak
Gambaran Umum Oksidasi Beta
Oksidasi Beta Asam Lemak
◦ Setiap rangkaian reaksi oksidasi menyebabkan pemendekan rantai dengan melepas 2 atom karbon
sebagai asetil KoA
◦ Selain itu juga dihasilkan FADH2 dan NADH sebagai hasil sampingan reaksi
◦ Setiap langkah reaksi oksidasi asam lemak melibatkan enzim yang berbeda
◦ Secara umum terdapat 4 langkah proses oksidasi asam lemak
Langkah 1 Oksidasi Beta
Pembentukan ikatan rangkap antara atom karbon α dan karbon β yang
dikatalisis oleh enzim asil KoA dehidrogenase. Reaksi ini membutuhkan
koenzim FAD yang akan menangkap atom hidrogen yang dilepaskan oleh
kedua atom karbon. Hasil reaksi ini adalah Enoil lemak KoA trans Δ2 dan
FADH2.
Langkah 2 Oksidasi Beta
Proses hidrolisis yang melibatkan molekul air (H 2O) ke dalam ikatan
rangkap yang terbentuk pada langkah 1. Menghasilkan L-β-hidroksi asil
KoA, dimana atom karbon β akan mengikat gugus OH sehingga ikatan
rangkap terputus. Enzim yang mengkatalisis reaksi ini adalah Enoil KoA
hidratase.
Langkah 3 Oksidasi Beta
Proses oksidasi L-β-hidroksi asil KoA melibatkan enzim β-hidroksi asil
KoA dehidrogenase dan koenzim NADH, dimana karbon β akan
berikatan dengan oksigen sedang atom H dari gugus OH akan terikat pada
NAD membentuk NADH dan β-keto asil KoA
Langkah 4 Oksidasi Beta
Pada reaksi terakhir, ikatan antara karbon α dan karbon β diputuskan melalui reaksi
tiolitik yang dikatalisis oleh enzim β-keto tiolase. Enzim ini juga membutuhkan KoASH.
Akibatnya 2 karbon pada posisi 1 dan 2 pada ujung karboksil asil lemak KoA akan
terlepas menghasilkan asetil KoA. Selain itu juga dihasilkan asil lemak KoA dengan
rantai yang lebih pendek yang akan mengalami oksidasi beta selanjutnya
Reaksi Lengkap Oksidasi Beta
Produk Oksidasi Beta
◦ Produk oksidasi beta untuk 1 kali siklus (pelepasan 2 atom karbon) adalah 1 asetil KoA, 1 FADH2, dan 1
NADH
◦ Contoh asam palmitat (asam lemak tak jenuh) 16 atom karbon. Reaksi oksidasinya akan menghasilkan 8 asetil
KoA, 7 FADH2 dan 7 NADH.
Tahap Setelah Oksidasi Beta
◦ Asetil KoA akan masuk ke dalam siklus krebs (siklus asam sitrat)
◦ FADH2 dan NADH akan mengalami re-oksidasi melalui transpor elektron (fosforilasi oksidatif)
untuk diubah menjadi ATP.
◦ 1 FADH2 = 1,5 ATP
◦ 1 NADH = 2,5 ATP
Siklus Asam
Sitrat
Fosforilasi Oksidatif
Metabolisme Badan Keton
◦ Badan keton terdiri atas asetoasetat, beta hidroksi butirat, dan aseton
◦ Sintesis badan keton terjadi jika kadar asam lemak darah sangat tinggi, selama berpuasa, kelaparan, atau akibat
makanan tinggi lemak rendah karbohidrat
◦ Sintesis badan keton terjadi di dalam mitokondria hepar
◦ Jika kadar asam lemak darah meningkat, asam lemak akan masuk ke dalam sel hepar. Di dalam hepar asam lemak
akan mengalami oksidasi beta yang menghasilkan asetil KoA, FADH 2, dan NADH.
Langkah 1 Sintesis Badan Keton
Dua molekul asetil KoA akan bereaksi membentuk asetoasetil KoA dan dikatalisis
oleh enzim tiolase, serta melepaskan 1 KoASH
Langkah 2 Sintesis Badan Keton
Asetil KoA lain bereaksi dengan asetoasetil KoA
menghasilkan 3-hidroksi-3-metiglutaril koA (HMG-
KoA) dan membebaskan Koenzim A (KoASH). Reaksi
ini dikatalisis oleh HMG-KoA sintetase
Langkah 3 Sintesis Badan Keton
Enzim HMG-KoA Liase memutuskan HMG-KoA untuk membentuk asetil KoA dan
asetoasetat
Langkah 4 sintesis badan keton
◦ Asetoasetat dapat langsung masuk ke dalam darah atau
direduksi menjadi β-hidroksibutirat oleh enzim
dehidrogenase dependen-NADH
◦ Asetoasetat juga dapat mengalami reaksi spontan menjadi
aseton
Reaksi sintesis badan keton
Oksidasi Badan Keton
◦ Badan keton merupakan bahan bakar utam dalam keadaan puasa
◦ Ketika dibutuhkan badan keton akan berpindah ke jaringan lain mis. Otot dan ginjal untuk mengalami
oksidasi
◦ Selama keadaan kelaparan, kadar badan keton akan terus meningkat samapi kadar tertentu sehingga
dapat masuk ke dalam sel otak
◦ Asetoasetat dapat langsung masuk ke dalam sel secara langsung
◦ Pengaktifan asetoasetat di mitokondria dan dikatalisis oleh asetoasetat KoA transferase
Transfer Badan keton
Oksidasi
Badan
Keton
Kadar Badan Keton di dalam darah selama puasa
Manfaat dihasilkannya Badan Keton
1.Hati akan memperoleh energi untuk menjalankan proses mis. Glukoneogenesis
2. Jaringan lain menggunakan badan keton sebagai bahan bakar
3. Selama kelaparan, otak dapat mengoksidasi badan keton
Sintesis Asam Lemak
◦ Asam lemak dibentuk jika terjadi kelebihan kalori dalam makanan
◦ Sumber karbon utama untuk pembentukan asam lemak adalah karbohidrat
◦ Kelebihan protein dalam makanan juga dapat mendorong pembentukan asam lemak
Lipogenesis
Perubahan Glukosa
Menjadi Asetil KoA
Sitosol
Produksi Malonil KoA merupakan Tahap
Pendahuluan dan Pengontrolan pada
Sintesis Asam Lemak

◦ Asetil KoA diubah menjadi Malonil KoA, yang


berfungsi sebagai donor antara unit 2-karbon untuk
ditambahkan ke rantai asam lemak
Perubahan Asetil KoA menjadi Malonil KoA terjadi melalui
2 tahap dan membutuhkan protein multienzim

Proses pengubahan asetil KoA menjadi malonil KoA berlangsung melalui 2 tahap yaitu
1) Karboksilasi biotin
2) Pemindahan karboksil pada asetil KoA untuk membentuk malonil KoA
Reaksi
pemanjangan
Asam Lemak
terjadi di
retikulum
endoplasma
Sintesis TG

◦ Di hati dan jaringan adiposa, TG dibentuk melalui jalur yang memiliki zat antara asam fosfatidat
◦ Di hati TG dibentuk dalam retikulum endoplasma halus dan dikemas bersama kolesterol, fosfolipid, dan
protein
◦ Jaringan adiposa tidak memiliki gliserol kinase dan tidak dapat menggunakan gliserol yang dihasilkan
LPL. Gliserol 3-fosfat di adiposa berasal dari glukosa
◦ Gliserol masuk ke dalam hati dan digunakan untuk mensintesis TG
Penyimpanan TG di jaringan adiposa
◦ Setelah makan, simpanan TG dalam jarigan adiposa meningkat
◦ Sel adiposa mensintesis LPL dan disekresikan ke dalam kapiler jaringan saat rasio insulin/glukagon meningkat
◦ Insulin merangsang metabolisme glukosa di adiposa
◦ Insulin merangsang perubahan glukosa menjadi asam lemak di adiposa
Sintesis Kolesterol

◦ Kolesterol berfungsi sebagai komponen stabilisasi membran sel, prekursor garam empedu, & prekursor hormon
steroid.
◦ Disintesis hampir pada semua sel, terutama hepar & usus.
◦ Prekursor sintesis kolesterol ialah Asetil KoA.
◦ Kecepatan sintesis kolesterol ditentukan oleh enzim HMG-KoA reduktase.
◦ Enzim ini dpt dihambat oleh obat anti hiperkolesterolemia.

94
95
Metabolisme Eikosanoid
◦ Terdiri atas prostanoid, Leukotrien (LTs), dan Lipoksin (LXs).
Prostanoid mencakup Prostaglandin (PGs), prostasilin (PGIs), dan
Tromboksan (TXs)
◦ Prekursor eikosanoid adalah yang paling banyak yaitu asam arakidonat,
suatu asam lemak poli tak jenuh dengan 20 atom karbon dan 4 ikatan
rangkap
◦ Asam arakidonat tidak dapat disintesis di dalam tubuh, sehingga harus
diperoleh dari makanan
◦ Prekursor utama asam arakidonat adalam makanan adalah asam linoleat
yang banyak terdapat pada minyak nabati
Sintesis
Eikosanoid
Metabolisme Protein
METABOLISME PROTEIN
◦ Katabolisme Protein
 Katabolisme Protein dan Nitrogen Asam amino
 Katabolisme Rangka Karbon Asam Amino
 Biosintesis asam amino
 Produk Khusus

◦ Anabolisme Protein
 Sintesis Protein
◦ Proses Replikasi
◦ Proses Transkripsi
◦ Proses Translasi
Fungsi
Protein
PROTEIN
◦ Polimer asam amino (polipeptida)
◦ Mengandung 4 kalori per gram
◦ BB 70 kg butuh 45 gr protein yang bermutu per hari untuk
nitrogen balance
◦ Banyak protein dapat disintesis tubuh, beberapa harus
tersedia dalam jumlah cukup
Overview
Metabolisme
Protein
Tahapan
Pencernaan
Protein
Tahapan Pencernaan Protein
◦ Getah Lambung
- HCL (sel parietal), pH 1-2
- Pepsinogen (zimogen)  pepsin (sel chief)
◦ Getah Pankreas
- Tripsinogen, kimotripsinogen, proelastase,
prokarboksipeptidase A dan B (zimogen)
◦ Usus halus(penyerapan)
- Aminopeptidase dan dipeptidase
◦ Masuk ke aliran darah
Tahapan Aktivasi Enzim Protease
Pencernaan
Sifat Enzim Proteolitik
Enzim Tempat pH Optimum Spesifitas Substrat
Kerja
Pepsin Lambung 1,5-2,5 Residu sebagaian besar asam
amino
Tripsin Usus halus 7,5-8,5 Residu arginin dan lisin

Kimotripsin Usus halus 7,5-8,5 Residu asam amino aromatik

Elastase Usus halus 7,5-8,5 Residu asam amino non polar


kecil
Karboksipeptidase Usus halus 7,5-8,5 Residu asam amino ujung C

Aminopeptidase Mukosa usus 7,5-8,5 Residu asam amino ujung N


halus
Absorpsi Asam Amino di Usus Halus
Absorpsi
Asam
Amino di
Usus
Halus
Pool Asam Amino
KESEIMBANGAN NITROGEN
◦ N positif (sintesis dan absorpsi > katabolisme/ ekskresi)
mis. pertumbuhan, penyembuhan,hamil
◦ N seimbang (sintesis/absorpsi = katabolisme/ ekskresi)
mis. dewasa normal, sehat
◦ N negatif (sintesis/absorpsi < katabolisme/ ekskresi
mis. kelaparan, sakit
METABOLISME ASAM AMINO
Degradasi Asam Amino
◦ Degradasi asam amino pada mamalia
berlangsung di liver
◦ Degradasi gugus α-amino
◦ Degradasi rantai karbon
Katabolisme Protein dan
Nitrogen Asam Amino
Katabolisme Protein
◦ Protease dan Peptidase menguraikan protein menjadi asam amino
◦ Penguraian yang tidak memerlukan ATP terjadi di lisosom
◦ Penguraian yang memerlukan Ubikuitin dan ATP
Penguraian Protein oleh Ubikuitin
dan ATP

◦ Penguraian protein regulatorik yang berumur pendek dan abnormal


◦ Ubikuitin, polipeptida kecil berukuran 8,5 kDa, 76 residu)
◦ Terjadi di sitosol dan proteasom
◦ Target : protein intraseluler
KATABOLISME ATOM N

◦Transaminasi
◦Deaminasi oksidatif
◦Siklus urea
KATABOLISME ATOM N
Transaminasi
 Gugus α-amino dari asam amino ditransfer
ke α-ketoglutarat membentuk glutamat
oleh enzim glutamat-α–ketoglutarat
aminotransferase
 Gugus α-amino dari asam amino ditransfer
ke piruvat membentuk alanin oleh enzim
alanin-piruvat-aminotransferase
 Semua asam amino mengalami transaminasi
KECUALI lisin, treonin, prolin, dan
hidroksiprolin
Reaksi Transaminasi
Deaminasi Oksidatif
 Terjadi di matriks mitokondria
 Glutamat mengalami deaminasi oksidatif
yang cukup tinggi menghasikan ion NH 4+
 Dikatalis oleh enzim glutamat
dehidrogenase menggunakan NAD + atau
NADP+
Deaminasi Oksidatif
•Reaksi yang dikatalis oleh aminotransferase & glutamat dihidrogenase :

Asam α-amino + NAD+ (atau NADP+)+ H2O 


asam α-keto +NH4+ + NADH (atau NADPH)+ H+

Pada vertebrata :
NH4+ yang terbentuk diubah menjadi urea dan diekresikan
Siklus Urea
Pada vertebrata darat :
 Urea disintesis pada daur urea
Sebagian NH4+ hasil degradasi asam amino digunakan dalam biosintesis senyawa
nitrogen

Urea langsung dibentuk dari arginin, yang


dihidrolisis menjadi urea dan ornitin (Ornitin
adalah asam amino yang bukan merupakan
pembangun protein) oleh enzim arginase
Perubahan NH4 menjadi urea +

 vertebrata :
 Kelebihan NH4+ diubah menjadi urea dan dieksresikan (ureotelik)
 Burung & reptil
 NH4+ diubah menjadi asam urat untuk diekskresikan (urikotelik)
 hewan air :
 NH4+ dieksresikan langsung (ammonotelik)
Katabolisme Rangka Karbon
Asam Amino
METABOLISME KERANGKA
KARBON ASAM AMINO
 Pemecahan asam amino
 bentuk zat antara metabolik utama yang dapat diubah menjadi glukosa atau dapat dioksidasi pada
daur asam sitrat

 Asam amino yang dipecah menjadi asetil-KoA atau asetoasetil-KoA disebut ketogenik
 Asam amino yang dipecah menjadi piruvat, α-ketoglutarat dan suksinil KoA, fumarat atau
oksaloasetat disebut glukogenik
Zat Antara Amfibolik
Glikogenik Ketogenik Glikogen dan ketogenik

Ala Hyp Le Ile

Arg Met Lys

Asp Pro Phe

Cys Ser Trp

Glu Thr Tyr

Gly Val

His
KATABOLISME ATOM C
METABOLISME KERANGKA
KARBON ASAM AMINO

 Kerangka karbon 20 asam amino pembentuk protein disalurkan menjadi 7 molekul : piruvat,
asetil KoA, asetoasetil KoA, α-ketoglutarat, suksinil KoA, fumarat dan oksalo asetat
KATABOLISME ASAM AMINO
Biosintesis Asam Amino Non
Esensial
Asam Amino Esensial dan Non Esensial
Glutamat
◦ Reaksi pertama pada biosintesis asam amino
◦ Enzim glutamat dehidrogenase
Glutamin
◦ Enzim glutamin sintetase
Alanin dan Aspartat
◦ Terjadi melalui transaminasi piruvat
Asparagin
◦ Enzim asparagin sintetase
Serin
◦ Oksidasi gugus alfa hidroksil pada zat antara glikolisis 3-fosfogliserat
Glisin
◦ Dapat disintesis dari glutamat, alanin, kolin, dan serin
Prolin
◦ Biosintesis prolin berasal dari glutamat
Sistein
◦ Dibentuk dari metionin dan serin
Tirosin
◦ Dibentuk dari fenilalanin
Metabolisme Vitamin
Klasifikasi Vitamin
Absorpsi
Vitamin
Vitamin Larut AIr

1. Tiamin (Vit. B1)


2. Riboflavin (Vit. B2)
3. Niasin (B3)
4. Asam pantotenat (B5)
5. Piridoksal, piridoksamin, piridoksin (B6)
6. Biotin
7. Kobalamin (B12)
8. Asam folat
9. Asam Askorbat
Vitamin Larut Air
1. Tiamin (Vit. B1)
◦ Bentuk aktif : Tiamin difosfat (TPP)
◦ Fungsi : Koenzim pada metabolisme karbohidrat dan protein
◦ Tiga kompleks multi enzim yang mengkatalisis reaksi dekarboksilasi oksidatif :
◦ Pyruvate dehydrogenase (PDH) pada metabolisme karbohidrat, sehingga apabila terjadi
defisiensi thiamin akan terjadi penumpukan laktat dan piruvat yang berujung pada
asidosis laktat.
◦ α-ketoglutarate dehydrogenase pada siklus asam sitrat
◦ rantai cabang keto-acid dehydrogenase terlibat dalam metabolisme leusin, isoleusin dan
valin
◦ Koenzim dari transketolase pada jalur pentose fosfat, sehingga aktivasi dari enzim
transketolase eritrosit dapat menjadi salah satu cara mengukur status nutrisi thiamin
◦ TPP berperan pada hantaran saraf; memfosforilasi kanal klorida di membran
saraf
1. Tiamin (Vit. B1)
1. Tiamin (Vit. B1)
◦ Defisiensi tiamin menyebabkan 3 sindrom :
Suatu neuritis perifer kronik, beri-beri
Beri-beri pernisiosa akut, shoshin beri-
beri, menyerang organ kardio
Ensefalopati Wernicke, berkaitan dengan
konsumsi alkohol jangka panjang
2. Riboflavin (Vit. B2)
◦ Bentuk aktif : flavin mononucleotide (FMN) and flavin adenine dinucleotide
(FAD)
◦ Fungsi : Koenzim pada pembawa elektron dalam reaksi oksidoreduktasi
seperti pada rantai respirasi mitokondria, enzim kunci pada oksidasi asam
lemak dan asam amino serta pada siklus asam sitrat
2. Riboflavin (Vit. B2)
◦ Defisensi riboflavin ditandai dengan cheilosis, deskuamasi lidah dan
dermatitis seboroika.
◦ Status nutrisi riboflavin dapat diukur dengan aktivasi glutathione
reductase eritrosit dengan penambahan FAD secara in vitro.
3. Niasin (Vit. B3)
◦ Bentuk aktif : Nikotinamida adenin dinukleotida (NAD) dan Nikotinamida
adenin dinukleotida fosfat (NADP)
◦ Fungsi : Koenzim NAD dan NADP pada reaksi oksidasi-reduksi.
◦ NAD juga berperan sebagai sumber ADP-ribose untuk proses ADP-ribosilasi protein
pada mekanisme perbaikan DNA.
◦ Dapat disintesis oleh tubuh dari asam amino triptopan
◦ Nilai 1 mg niasin sebanding dengan 60 mg triptopan, dimana kandungan niasin dalam
makanan ekivalen dengan kandungan niasin + 1/60 mg triptopan.
◦ Defisiensi pada triptopan dan niasin dapat berakibat pada penyakit pellagra yang
ditandai oleh adanya dermatitis fotosensitif, berlanjut ke demensia, diare dan
kematian.
◦ Vitamin B2 dan B6 penting dalam sintesis nicotinamide dari triptopan serta metabolit
estrogen dapat menghambat metabolisme triptopan, sehingga kejadian pellagra dua
kali lebih sering pada wanita daripada laki-laki.
3. Niasin (Vit. B3)
◦ Gangguan pada metabolisme triptopan dapat disebabkan oleh penyakit yang bermanifestasi
seperti pellagra.
◦ Pada penyakit genetik yaitu Hartnup disease, terdapat gangguan mekanisme transpor
membran dari triptopan sehingga mengganggu absorpsinya di usus dan resorpsinya di
ginjal.
◦ Pada sindrom karsinoid dari metastasis tumor liver, sel tumor akan meningkatkan produksi
5-hydroxytryptamine sehingga terjadi penurunan metabolisme triptopan menjadi NAD.
3. Niasin (Vit. B3)
◦ Gangguan pada metabolisme triptopan dapat disebabkan oleh penyakit yang
bermanifestasi seperti pellagra.
◦ Pada penyakit genetik yaitu Hartnup disease, terdapat gangguan mekanisme
transpor membran dari triptopan sehingga mengganggu absorpsinya di usus dan
resorpsinya di ginjal. Pada sindrom karsinoid dari metastasis tumor liver, sel
tumor akan meningkatkan produksi 5-hydroxytryptamine sehingga terjadi
penurunan metabolisme triptopan menjadi NAD.
4. Asam Pantotenat (Vit. B5)
◦ Peran : Biosintesis of koenzim A  metabolisme
of karbohidrat, asam lemak, dan asam amino
◦ Defisiensi vitamin B5 sangat jarang karena mudah
diperoleh dari makanan
5. Piridoksin (Vit. B6)
◦ Bentuk aktif : pyridoxin, pyridoxal, pyridoxamine
beserta dengan 5-fosfat dari masing-masing
komponen tadi.
◦ Fungsi : Koenzim yang aktif adalah pyridoxal 5-
phosphat (PLP)
◦ Sekitar 8 % dari total vitamin B6 dalam tubuh berupa
PLP yang terdapat pada otot, kebanyakan terkait
dengan glycogen phosphorylase.
◦ PLP dilepaskan saat terjadi kelaparan untuk memenuhi
kebutuhan dari hati dan ginjal untuk glukoneogenesis
dari asam amino.
5. Piridoksin (Vit. B6)
5. Piridoksin (Vit. B6)
5. Piridoksin (Vit. B6)

 Defisiensi sedang vitamin B6 berakibat pada terganggunya metabolisme triptopan


dan metionin.
 Vitamin B6 juga dikatakan dapat mempengaruhi prognosis penyakit kanker yang
tergantung hormon, seperti kanker payudara, rahim dan prostat.
 Untuk menilai status vitamin B6 dapat menggunakan pengukuran terhadap
aminotransferase dari eritrosit.
 Kelebihan dari vitamin B6 juga dapat berakibat pada kerusakan neurologis berupa
neuropati sensori bila dosis asupan 2-7 gr/hari.
6. Biotin (Vit. H)
 Biotin terdapat pada makanan dalam bentuk biocytin (ε-amino-biotinyl lsine)
yang dilepaskan saat proteolisis. Biocytin disintesis oleh flora usus saat diperlukan
 Fungsi biotin adalah mentransfer karbondioksida pada sejumlah reaksi
karboksilasi, yang membantu enzim seperti acetyl CoA carboxylase, pyruvate
carboxylase, propionyl-CoA carboxylase dan methylcrotonyl-CoA
carboxylase.
6. Biotin
 Acetyl-CoA carboxylase memerlukan bantuan vitamin biotin. Enzim ini merupakan protein
yang mengandung berbagai subunit identik, biotin, biotin carboxylase, biotin carboxyl
carrier protein, and transcarboxylase.
 Reaksi terjadi dalam dua tahap:
1.Karboksilasi biotin yang melibatkan ATP
2.Transfer karboksil ke acetyl-CoA untuk membentuk malonyl-CoA
6. Biotin
7. Kobalamin (B12)
 Bentuk aktif : Sianokobalamin
 Fungsi : Koenzim
 Terdapat tiga enzim yang tergantung pada vitamin B12, yaitu : Methylmalonyl CoA mutase,
leucine aminomutase, and methionine synthase. Methylmalonyl CoA dibentuk dari propionyl
CoA yang berasal dari propionate. Methylmalonyl CoA kemudian mengalami penyusunan
kembali menjadi succinyl CoA dengan bantuan methylmalonyl-CoA isomerase dan vitamin B12
 Vitamin B12 juga berfungsi dalam metabolisme asam folat, sehingga apabila terjadi defisiensi
vitamin B12 dapat terjadi gangguan metabolisme asam folat sehingga mengganggu
eritropoiesis yang mengakibatkan pelepasan eritosit yang belum matang ke sirkulasi (anemia
megaloblastik) yang merupakan salah satu tanda dari anemia pernisiosa. Penyebab dari
anemia pernisiosa umumnya adalah kegagalan absorpsi vitamin B12 karena gagalnya sekresi
faktor intrinsik yang disebabkan oleh penyakit autoimun pada sel parietal atau adanya antibodi
terhadap faktor intrinsik.
7. Kobalamin (B12)
7. Kobalamin (B12)
8. Asam folat (pteroyl glutamate)
◦ Bentuk aktif : Tetrahydrofolate (THF)
◦ Fungsi : Koenzim C1 metabolism (biysinthesis serin, metionin,
Kolin, glisin, and nucleotida purin)
◦ Defisiensi folat menyebabkan gangguan anabolisme asam nukleat
dan metabolisme lipid
◦ Defisiensi folat juga menyebabkan terjadinya anemia megaloblastik
◦ Intake folat meningkat pada masa kehamilan trimester 2 dan 3,
karena pada fase ini terjadi peningkatan proliferasi sel darah
8. Asam folat (pteroyl glutamate)
8. Asam folat (pteroyl glutamate)
Defisiensi asam folat, maupun defisiensi vitamin B12,
mempengaruhi sel yang aktif membelah karena sel-sel tersebut
sangat memerlukan thymidine untuk sintesis DNA sehingga secara
klinis dapat mempengaruhi sumsum tulang yang berakibat pada
anemia megaloblastik.
8. Asam Askorbat
Vitamin C : Asam Askorbat
Fungsi :
Koenzim pada maturasi kolagen (protein matriks ekstraseluler)
Antioksidan dan bekerja secara sinergis dengan vitamin E

Defisiensi Vitamin C menyebabakan terjadi skorbut


8. Asam Askorbat
Vitamin Larut Lemak
1. Vitamin A
2. Vitamin D
3. Vitamin E
4. Vitamin K
Vitamin Larut Lemak
1. Vitamin A
• Bentuk aktif : retinol, retinal, dan asam retinoat
• Β-karoten : prekursor vitamin A dari diet
• Fungsi :
Retinol : Koenzim pada sintesis glikoprotein dan mukopolisakarida
Retinal : proses penglihatan sebagai pigmen retina (rodopsin)
Asam retinoat : Faktor pertumbuhan
• Simpanan vitamin A : hepar
• Defisiensi vitamin A menyebakan gangguan penglihatan, dan gangguan
pertumbuhan
• Kelebihan vitamin A bersifat toksik menyebabkan hepatospenomegali,
gangguan tulang, vomit dan diare)
2. Vitamin D (calciol, cholecalciferol )
◦ Prekursor dari pembentukan hormon calcitriol (1",25-dihydroxycholecalciferol)
◦ Calcitriol bersama hormon parathryn dan calcitonin meregulasi metabolisme kalsium
◦ Calcitriol disintesis di kulit dari prekursor 7-dehidrokolesterol melalui reaksi fotokimia
◦ Defisiensi vitamin D terjadi ketika kulit kurang terpapar sinar UV menyebakan
osteomalasia pada orang dewasa dan rickets pada anak
◦ Vitamin D sangat jarang ditemukan pada diet
3. Vitamin E (Tokoferol)
◦ Bentuk aktif : Alfa Tokoferol
◦ Fungsi : Antioksidan yang mencegah asam lemak tak jenuh dari proses auto oksidasi oleh
radikal bebas
4. Vitamin K (Tokoferol)
◦ Bentuk aktif : Filokuinon, menakuinon
◦ Fungsi : Terlibat dalam karboksilasi
residu asam glutamat pada faktor
koagulasi di hepar
◦ Bertindak sebagai kofaktor karboksilase
◦ Disintesis oleh flora normal di usus
Metabolisme Mineral
Makromineral Esensial
◦ Kalsium.
◦ Fosfor.
◦ Natrium.
◦ Kalium.
◦ Klorida.
◦ Magnesium.
Mikromineral
 Kromium
 Selenium
 Kobalt
 Silikon
 Tembaga
 Seng
 Yodium
 Flourida
 Besi
 Mangan
 Molibdenum
Mineral
Sebagai Kofaktor
Sites of absorption of
nutrients
within gastrointestinal
tract:
MAKROMINERAL
Kalsium
Kalsium

◦ Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi, dan pengaturan fungsi sel dan impuls saraf.
◦ Komponen integral dalam mekanisme pembekuan darah
◦ Metabolisme: absorbsi memerlukan protein pengikat – kalsium yang diatur oleh vitamin D, hormon
paratiroid dan kalsitonin.
◦ Penyakit: rakitis, osteomalasia dan osteoporosis
Jumlah Absorpsi Kalsium di Saluran
Pencernaan
Absorpsi Kalsium
di Saluran
Pencernaan
menggunakan 2
jalur : Transeluler
dan para seluler
Kalsium
◦ Kalsium dan fosfor merupakan komponen utama penyusun
tulang dan gigi
◦ Kalsium memainkan peranan penting dalam berbagai aksi
hormon dan pembekuan darah
◦ Kalsium memediasi pelekatan protein pembekuan darah melalui
pengikatan pada residu glutamat
◦ Ca2-calmodulin merupakan protein modulator yang terikat
pada sejumlah protein yang. Enzim yang diaktivasi adalah
fosforilasi kinase glikogen otot
◦ Kalsium terikat pada protein troponin pada kontraksi otot
◦ Dalam tubuh : Bentuk kristal kalsium fosfat (tulang dan gigi ).
◦ Pada tulang : dalam bentuk hydroksiapatit [3Ca3 (PO4)2.Ca(OH)2 ]
◦ Dalam bentuk : Ca2+ menyebabkan kontraksi otot, transmisi impuls syaraf,transport
ion,transmisi dari sinyal yang menyeberangi membran.
◦ Sumber : susu, suplemen kalsium, Kalsium karbonat, Kalsium glukonat, Kalsium
laktat
◦ Gejala toksisitas: terjadi absorbsi yang berlebihan akibat hivervitaminosis D atau
hiperkalsemia atau hiperparatiroid.
Peranan
Kalsium
Kadar Kalsium dijaga ketat oleh
paratiroid hormon
 Ca seluler menurun maka sekresi PTH akan meningkat, sehingga akan meningkatkan absorpsi Ca dari
glomerulus dan menurunkan absorpsi fosfat
 PTH berperan mengaktivasi vitamin D dan merangsang pengeluaran kalsium dari dan meningkatkan
transport Ca dari intestinal ke palsma darah
 Jika kadar Ca seluler meningkat maka akan terjadi sekresi kalsitonin, ca plasma akan menurun melalui
resoprsi Ca pada tulung dan pengeluaran Ca dalam urin akan meningkat
Kadar
Kalsium
dijaga ketat
oleh
paratiroid
hormon
Fosfor
Fosfor
Terlibat dalam metabolisme energi sebagai bagian dari ATP.
Bagian dari nukleotida lain dari berbagai zat terfosforilasi
Ikut dalam pengaktifan beberapa reaksi dalam semua metabolisme.
Konsentrasi intraseluler > ekstraseluler
Merupakan buffer intraseluler.
Sebagai bagian dari fosfolipid pembentuk struktur bilayer dari
dinding sel dalam suatu larutan.
Fosfor diserap dari diet dalam bentuk fosfat anorganik bebas.
Sumber : sangat banyak terdapat pada makanan yang terproses dan
makanan yang kaya protein ( daging )
Mekanism
e absorpsi
fosfor
Fosfor
◦ Fungsi: unsur pembentuk tulang, gigi,
◦ ATP intermediat metabolik terfosforilasi, asam nukleat.
◦ Metabolisme: Kontrol absorpsinya tidak diketahui (vitamin D). Kadar serum diatur oleh reabsorpsi
ginjal.
◦ Penyakit: Anak-anak; rakitis. Dewasa; osteomalasia
◦ Gejala toksisitas: rasio serum Ca2+: P, yang rendah menstimulasi hipertiroidism sekunder; dapat
menyebabkan hilangnya tulang.
Regulasi
Fosfor
Natrium
Natrium
 Fungsi: Kation utama di dalam cairan ekstrasel. Mengatur volume plasma,
keseimbangan asam-basa, fungsi saraf dan otot, Na+/ K+-ATPase
 Metabolisme: Diatur oleh aldosteron.
 Defisiensi : secara diet tidak pernah terjadi tapi dapat terjadi pada keadaan abnormal
penyakit addison (fungsi adrenal dan aldosteron tidak ada ).
 Gejala toksisitas: Hipertensi pada individu yang rentan,cushing disease,dan cedera
otak.
 Sumber: garam meja; garam yang ditambahkan pada makanan jadi
Mekanisme Absorpsi Natrium
Regulasi Keseimbangan Natrium Diatur Melalui :

 Konsentrasi Na rendah  angiotensin


dalam darah  aldosteron dari korteks
adrenal meningkatkan resorpsi Na+ oleh
ginjal  Menyebabkan kehilalngan K
melalui urin.
The normal composition of the major body fluid
compartments is approximately as follows (mmol/l
, except Ca2+)

Constituent Plasma Intestitial Fluid Intracellular Fluid


Na 142 145 12
K 4 4,1 150
Ca 1–2 1–2 <10 mol/L*
Mg 0,75 – 1,5 2
* Free ionic Ca is very low inside cells, total calcium may be much
2+
Cl 103 113
higher (1-2mmol/l) 4
HCO3 25 27 12
Protein 60 25
Kalium
Kalium
◦ Fungsi: Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+-
ATPase,keseimbangan asam basa
◦ Metabolisme: Juga diatur oleh aldosteron.
◦ Pengeluaran kalium : GI tract, urin, dan kulit
◦ Defisiensi : Hipokalemia, diare, muntah,asiduria, penyakit cushing (kelebihan steroid
).
◦ Hiperkalemia : Kerusakan jaringan (infark myokard ) atau kerusakan ginjal dan ulkus
usus halus.
◦ Sumber: Sayuran, buah, kacangkacangan
Absorpsi dan regulasi Kalium
Magnesium
Magnesium (Mg)
Makromineral esensial yang penting untuk penyembuhan
luka
Sebagai kofaktor berbagai enzim yang terlibat dalam
sintesis protein
Peranan utama Mg adalah menyiapkan struktur yang
stabil bagi ATP untuk sintesis kolagen
60% terdapat pada tulang sebagai bagian mineral yang
mengkristal dan permukaan kristal terhidrasi.
Sisanya terdapat dalam sel-sel jaringan lunak
fungsinya menstabilkan ATP dalam reaksi enzim yang
membutuhkan ATP ( siklus Krebs,glikolisis, siklasi
adenil,fosfatase,reaksi sintesis protein dan asam nukleat)
Magnesium
• 40% of magnesium is absorbed in the small intestine
• 5% is absorbed in the large intestine
• 55% leaves the body as waste
Mekanisme Absorpsi Magnesium
◦ Defisiensi Mg dapat menyebabkan
◦ response to immune stress
◦ hyperlipemia
◦ atherosclerosis
◦ endothelial dysfunction
◦ thrombosis
◦ hypertension
◦ free radical damage
Klorida
Klorida
◦ Fungsi: Keseimbangan cairan dan elektrolit, keseimbangan asam basa, getah
lambung, pergeseran klorida pada transpor HCO3- didalam eritrosit
◦ Penyakit: Bayi yang mendapat susu formula bebas garam. Terjadi sekunder karena
vomitus, terapi diuretik, penyakit ginjal
◦ Sumber: Garam meja
Mekanisme
Absorpsi Cl
Mikromineral
Zink (Seng)
Zink
Menstabilkan membran sel
 Zink (metalloenzymes): komponen residu sistein pada membran organel dan poliribosom

Sebagai kofaktor enzim


 Kofaktor untuk RNA dan DNA
 Terlibat dalam sntesis DNA, RNA, dan ribosom dalam proses ekspresi gen, diferensiasi
sel, dan replikasi sel
 Dibutuhkan untuk pembelahan dan proliferasi sel
Fungsi Zink Dalam Tubuh Manusia
◦ Proliferasi/pertumbuhan sel
◦ Maturasi organ reproduksi
◦ Membantu kerja enzim penglihatan
◦ Penyembuhan Luka
◦ host immune defenses
◦ Memproteksi radiasi UV (Topical zinc, dalam bentuk besi divalen bermanfaat sebagai
antioksidan sinar UV)
◦ Mempercepat penyembuhan luka
◦ Berkonstribusi dalam sistem imun dan neuropsikiatrik
◦ Menurunkan resiko penyakit kanker dan kardiovaskular (metalloenzymes: superoxide
dismutase).
Zink
+ 2 to 3 g penyimpanan zink:
 + 1/5 dalam tulang
 + 1/2 di hati
 Sisanya di otot skelet

Terikat serum:
 + 55% albumin
 + 40% terikat pada akroglobulin (metalloprotein).

Zink akan dilepaskan ketika:


 Fistula 12 mg/l
 Diare 17 mg/l.
 Berkeringat 1 mg zink/l
 Kehilangan zink pada pasien kebakaran merupakan penanda dermatologi yang penting
◦ Peningkatan eksresi zink akan meningkat pada penyakit sickle cell anemia,
tumor, diabetes, inflamasi, atau infeksi malignancies, diabetes, inflammatory
or infectious conditions
◦ Terapi Zink dilakukan dengan pemberian estrogen, akfein, teofilin, dan
kortikosteroid.

◦ Absorpsi zink:
◦ + ¼ zink oral diabsorpsi pada bagian duodenum dan jejunum proksimal
usus halus
◦ Besi dan tembaga dalam menghambat absorpsi
◦ Vitamin D berperan dalam meningkatan bioavabilitas

◦ Akibat kekurangan zink:


◦ Menurunkan proliferasi fibsroblas dan sintesis kolagen
◦ Gangguan imunitas seluler dan humoral
◦ Gangguan pertumbuhan, sintesis protein dan DNA, serta pembelahan sel
Peranan
Zink
Mekanisme Absorpsi Zink
Fe (Besi)
Besi
 Diperlukan saat hidroksilasi prolin dan lisin
 Kekurangan besi akut dapat menyebabkan gangguan produksi kolagen, kehilangan
darah, infeksi, malnutrisi, dan gangguan hematopoeitik
 Sebagai bagian dari sistem transpor oksigen
 Pada respirasi seluler, simpanan ATP menggunakan reaksi coupling besi
 Aksi imunitas sel T juga memerlukan besi, kekurangan besi dapat menyebabkan
penurunan pembentuk sel T dan gangguan respon limfosit pada antigen dan
mutagen
 Kelebihan bisa juga dapat menyebabkan toksisitas (hemosiderosis), akibat simpanan
besi (hemosiderin) sangat jenuh dan akibat tranfusi darah. Darah mengandung besi
hingga 0,5 mg/l
Defisiensi Besi
◦ Merupakan salah satu dari 10 masalah kesehatan yang
serius di seluruh
◦ 2 juta orang diketahui mengidap penyakit anemia
◦ Kekurangan besi berhubungan penurunan
perkembangan mental baik secara kognitif maupun
psikomotorik
◦ Kekuragan besi cenderung akan menunjukkan gejala
pucat, lemah, mudah lellah, terjadi gangguan
pertumbuhan terutama pada anak-anak
Mekanisme Aborpsi Besi
Fe pada hemoglobin
Regulasi Besi
Tembaga
Tembaga
◦ Merupakan bagian integral dari enzim lisiloksidase, enzim yang
mengkatalisis pembentukan ikatan cross-linking kolagen
◦ Bioavabilitas tembaga (40 - 60%) dapat dipengaruhi oleh status
nutrisi dan kadar seruloplasmin
◦ Penyimpanan tembaga terutama di dalam hati dan disekresikan
ke dalam saliva, kelenjar lambung dan empedu
Peranan protein pengikat Tembaga
Beberapa kupro-enzim berperan dalam berbagai reaksi oksidasi
reduksi di dalam tubuh:
Absorpsi Tembaga

 Ceruloplasmin :
protein pengikat
tembaga
 CTR1 : Copper
Transporter 1
Iodin
Iodin
◦ Sangat penting dalam proses oksidatif seluler yang
berhubungan dengan fungsi tiroid
◦ Defisiensi iodin dapat menyebabkan kretinism
endemik, ketulian, dan kelumpuhan otak
◦ Bergabung membentuk hormon tiroid ((T3 dan T4) yang
meregulasi metabolisme seluler, suhu dan pertumbuhan
◦ + 2/3 dari iodin pada tubuh ditemukan pada hormon
tiroid sebagai iodo-tiroglobulin (Tg)
Metabolisme Iodin
Mangan
Mangan
◦ Mn-SOD dan pyruvate carboxylase merupakan
senyawa metaloenzim mangan
◦ Peranannya terutama dalam menjaga homeostasis
sintesis metabolik sepert protein (mucopolisakarida
dan protrombin) dan metabolisme karbohidrat dan
lipid mis.sebagai kofaktor LPL, dan juga sebagai
prekursor hormon seks)
◦ Penyimpanannnya di dalam mitokondria hati, ginjal,
pankreas, tulang, dan otos skelet parenkim
Mangan Absorption
Thank You

Anda mungkin juga menyukai