Anda di halaman 1dari 33

METABOLISME DAN

KESEIMBANGAN ENERGI
Dr. Nur Rohmah Arsyad
TIM ILMU GIZI MEDIK
FK Unimal Bandar Lampung
 Metabolisme sel  seluruh rangkaian reaksi kimia
(anabolisme dan katabolisme) di dalam sel

METABOLISME  ANABOLISME + KATABOLISME

 Metabolisme energi  seluruh rangkaian reaksi kimia


yang berhubungan dengan pembentukan dan
penggunaan energi.
 Reaksi kimia memerlukan katalisator, berupa enzim
yang dibantu oleh ko-enzim (vit. B kompleks) dan ko-
faktor (mineral)
Metabolisme meliputi:

1) jalur sintesis (anabolisme/endorgenik)


 menggabungkan molekul-molekul kecil
menjadi makromolekul yang lebih kompleks;
memerlukan energi yang disuplai dari hidrolisis
ATP

2) jalur degradatif (katabolisme/eksorgenik)


 memecah molekul kompleks menjadi molekul
yang lebih sederhana; melepaskan energi yang
dibutuhkan untuk mensintesis ATP.
4

• Absorptive-state: katabolisme  penguraian molekul


zat makanan yang besar menjadi molekul yang lebih
kecil; rx oksidasi; melepaskan energi/panas; rx
eksorgenik; membebaskan elektron

• Post absorptive state/ fasted state: anabolisme 


sintesis molekul yang lebih kecil menjadi molekul
yang lebih besar; rx reduksi; membutuhkan
energi/panas; rx endorgenik; menyerap elektron
 Katabolisme zat penghasil energi (KH, protein, dan
lemak) melalui 2 cara :
 anaerobik (di dalam sitosol)
 aerobik (di mitokondria)
 Energi dihasilkan di mitokondria dari rangkaian
penghantaran elektron pada reaksi pembentukan
H2O
Potensial energi yang dihasilkan mampu membentuk
molekul fosfat berenergi tinggi (ATP dan GTP)
 Bila sel membutuhkan energi  terjadi penguraian
fosfat berenergi tinggi terutama ATP

 Energi kimia yang dibebaskan digunakan untuk :


1. Menghantarkan rangsang saraf (elektris)
2. Kontraksi aktin dan miosin (mekanis)
3. Memindahkan molekul antar memban (osmotik)
4. Membentuk panas (termis)
5. Reaksi anabolisme (khemis)
 Dalam menghasilkan energi ada preferensi organ
dalam memilih substrat yang dikatabolisir :
 Glukosa oleh otak, sel darah, kelenjar adrenal,
dan otot pada aktivitas anaerobik dan aerobik
intensitas tinggi

 asam lemak oleh otot skelet pada aktivitas


rendah, otot polos, dan jantung
 benda keton oleh otot skelet, jantung dan otak
(setelah beradaptasi terhadap starvasi)

 Asam amino rantai cabang oleh otot skelet

 Asam amino lain oleh hepar


Struktur supramolekul
9

Protein asam nukleat polisakarida lipid

Asam amino nukleotida gula sederhana*) gliserol


asam lemak

- ketoacids ribosa pyruvat(C3) asetat (C2)


C3, C4, C5 nitrogen pyruvat (C3)

Karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O)


Nitogen (N), fosfor (P), sulfur (S)
Bahan Makanan sbg Sumber Energi
10

4 jenis nutrien utama, yaitu:


 Makronutrien (karbohidrat, protein, lipid)
menyuplai energi bagi tubuh
 Vitamin membantu penggunaan makronutrien dan
mempertahankan jaringan tubuh.
Vitamin larut air  B dan C
Vitamin larut lemak  A, D, E, K
 Mineral mempertahankan homeostasis
 Air sbg pelarut dalam tubuh, dan sbg alat transport
untuk mendistribusikan nutrien ke jaringan.
Fungsi Makronutrien
11

 Sumber energi
Energi yang dilepaskan dari ikatan kimia nutrien ialah
ATP, fosfokreatin, dan zat molekul berenergi tinggi.
Energi ini digunakan untuk transport dan kerja mekanik.
 Sintesis
Makromolekul digunakan untuk mensintesis bahan dasar
yang diperlukan untuk pertumbuhan dan pertahanan sel
dan jaringan.
 Simpanan
Jika makanan yang kita makan melebihi kebutuhan tubuh
untuk energi dan sintesis, kelebihan nutien tersebut akan
disimpan sebagai glikogen dan lemak. Simpanan ini
menyediakan energi saat puasa.
karbohidrat lipid protein
12
Mulut: pencernaan mekanik & cairan ludah (enzim saliva)

poli/oligo/disakarida lipid prot & polipeptida

Lambung: enzim pepsin & lipase; asam lambung (HCl)

poli/oligo/disakarida lipid/trigliserida prot & polipeptida

Usus halus: cairan pankreas (tripsin, kimotripsin, karboksipeptidase, amilase, lipase,


ribonuklease, deoksiribonuklease, kolesterol esterase); cairan empedu/hati; enzim
kelenjar usus (aminopeptidase, dipeptidase, sukrase, mltase, laktase, fosfatase,
glukosidase); bakteri usus halus

monosakarida gliserol,as.lemak asam amino


(gluk,frukt,galaktosa) as.fosfat
Metabolisme Bahan Makanan
13

faal_metabolisme/ikun/2006
Lipid/ Lemak
14

 Diabsorbsi terutama dalam bentuk asam lemak


dan gliserol.
 Asam lemak  bentuk utama lemak di dalam
darah.
 Asam lemak esensial yang harus disuplai dari
makanan ialah asam linoleat dan asam lenolenat.
 sebagai prekursor untyuk prostaglandin,
tromboksan, dan leukotrien.
 Zat ini dapat digunakan sebagai sumber energi
oleh jaringan dan mudah disimpan sebagai
trigliserida di jaringan adiposa.
Lipid/lemak
15

 Proporsi lemak dalam diet dianjurkan


sebanyak 30% dari total kalori, berasal dari
saturated fat 10%, monosaturated fat 10%,
dan dari polisaturated fat 10%.
 Lipid yang kita makan dapat meningkatkan
palatability of food dan menimbulkan rasa
kenyang.
Karbohidrat
16

 Sebagian besar diabsorbsi dalam bentuk glukosa.


 Konsentrasi glukosa plasma paling penting  karena
hanya glukosa yang dapat dimetabolisme oleh otak.
 Komposisi karbohidrat dalam diet dianjurkan sebesar
55% dari total kalori.
 Karbohidrat yang kita makan ada 2 jenis, yaitu:
1) available carbohydrat yang dicerna, diabsorbsi,
dan digunakan sebagai sumber energi
2) unavailable carbohydrate yang menyuplai serat.
Glukosa
17

 Jika kadar glukosa darah dalam batas normal 


sebagian besar jaringan menggunakan glukosa
sebagai sumber energi.
 Kelebihan glukosa akan disimpan sebagai
glikogen. Sintesis glikogen dari glukosa disebut
glikogenesis.
Glukosa
18

 Simpanan glikogen terbatas sehingga kelebihan


glukosa yang lain diubah menjadi lemak
(lipogenesis).
 Jika kadar glukosa darah turun, tubuh mengubah
glikogen kembali menjadi glukosa (glikogenolisis)
19

 Dengan menyeimbangkan metabolisme oksidatif,


sintesis glikogen, pemecahan glikogen, dan
sintesis lemak, tubuh dapat mempertahankan
kadar glukosa darah dalam batas normal.
 Jika homeostasis gagal dan glukosa darah
melebihi kadar kritis (pada diabetes mellitus),
kelebihan glukosa akan diekskresi dalam urin.
 Ekskresi glukosa dalam urin hanya terjadi jika
ambang ginjal untuk reabsorbsi glukosa
terlampaui.
Protein
20

 Asam amino dalam tubuh terutama digunakan


untuk sintesis protein. Tetapi, jika asupan glukosa
rendah, asam amino dapat diubah menjadi
glukosa melalui jalur yang disebut
glukoneogenesis yaitu pembentukan glukosa
baru dari prekursor nonkarbohidrat.
 Proporsi protein sebagai sumber energi dalam
diet yang dianjurkan adalah sebesar 15%.
Protein
21

 Asam amino merupakan sumber utama untuk


glukosa melalui jalur glukoneogenesis, tetapi
gliserol dari trigliserida juga dapat digunakan.
 Glukoneogenesis dan glikogenolisis penting untuk
memback up sumber glukosa pada saat puasa.
JALUR BIOKIMIA PRODUKSI ENERGI
22

faal_metabolisme/ikun/2006
KESEIMBANGAN ENERGI
23

Asupan Keluaran
Energi Energi

Energi panas
Energi Kerja internal
Makanan Nutrien pool
Kerja eksternal

Cadangan
energi
Energi dari Bahan Makanan
24

 Energi yang berasal dari makanan dapat diukur


dengan cara langsung (direct calorimetry)
melalui oksidasi bahan makanan di dalam suatu
bomb calorimeter.
 Makanan dibakar dalam alat tersebut, panas
yang dihasilkan dan terperangkap di dalam alat
tersebut kemudian diukur.
Energi dari Bahan Makanan
25

 Hasil dari pengukuran :


karbohidrat  4,1 kcal/g
lemak  9,3 kcal/g
protein  4,1 kcal/g
alkohol  7,1 kcal/g
 Kilocalori (kcal) ialah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 liter air
sebanyak 1C.
 1 kilocalori (kcal) = 1 Calori.
Indirect calorimetry
26

 Produksi energi juga dapat diukur dengan


mengukur produk hasil oksidasi biologis yang
memproduksi energi, yaitu karbondioksida, air, dan
produk metabolisme lain; atau dengan mengukur
konsumsi oksigen. Cara ini disebut dengan indirect
calorimetry.
Status Energi
 Ditentukan oleh keseimbangan antara asupan
energi dengan penggunaan energi
 Ditetapkan berdasarkan :
Anak :
BB terhadap umur (BB/U),
 BB terhadap tinggi badan (BB/TB)
 TB terhadap umur (TB/U)
Dewasa :

Keseimbangan Energi
 Beberapa istilah :
Asupan energi  energy intake
Penggunaan energi  energy expenditure
Kebutuhan energi  energy requirement
Keseimbangan energi  energy balance
 Keseimbangan energi (Balanced Energy) bila asupan
energi sesuai dengan penggunaan energi.
 ditandai dengan BB tetap
 Surplus energi  bila asupan energi melebihi
penggunaan  cadangan energi bertambah
 Penyimpanan cadangan energi :
 KH : sebagai glikogen (terbatas) dan sebagai lemak
(banyak)
 Lemak : sebagai lemak

 Protein : sebagai lemak


 Defisit energi  bila asupan energi kurang dari
penggunaan  cadangan energi dipakai  BB
turun
 Defisit energi sebesar 7 kkal  mengkatabolisasi 1
g jaringan tubuh
 Mis : defisit energi 500 kkal/hari
 3500 kkal/minggu
  3500 : 7 = 500 g jaringan/minggu

 Shg BB turun 0,5 kg/minggu


DIET YANG SEHAT
31

 Seimbang
 Bervariasi
 Moderation (dalam jumlah yang cukup; tidak
kurang & berlebihan)
 Jumlah asupan energi perhari tergantung pada :
jenis, jumlah per porsi, dan frekuensi perolehan
makanan sehari
 Kandungan gizi dan besar energi per 100 gram
bahan makanan dapat di lihat pada Daftar
Komposisi Bahan Makanan (DKBM)
 Berat bahan makanan diketahui dengan ditimbang
atau diperkirakan besar menurut tabel Ukuran
Rumah Tangga (URT)
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai