Ileus Obstruktif
Diajukan Oleh :
Ilma Amalia, S.Ked
Pembimbing :
dr. Eko, Sp.B
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
BAB II
LAPORAN KASUS
I. IDENTIFIKASI PASIEN
MR : 103656
Umur : tahun
Agama : Islam
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Natar
II. ANAMNESIS
Keluhan tambahan : Mual (+), muntah (+), badan lemas, nafsu makan berkurang, BAK
sedikit, BAB (-), flatus (-), perut kembung dan membesar.
3
III. RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG
4
kemih
Penyakit Jantung
DBD Hipertensi
Koroner
Kakek - - -
Nenek - - -
Ayah - - -
Ibu - - -
5
Suami - - -
Anak-anak - - -
X. RIWAYAT ALERGI
Os tidak memiliki alergi terhadap makanan, cuaca lingkungan maupun obat-
obatan
Kulit
6
menurun
Lain-lain
Kepala
Mata
Sekret Cekung
Telinga
Nyeri Tinitus
Kehilangan pendengaran
7
Hidung
Sekret Pilek
Epistaksis
Mulut
Stomatitis
Tenggorokan
Leher
Dada (Jantung/Paru)
Ortopnoe Batuk
8
Abdomen (Lambung/Usus)
Mual Wasir
Stranguri Kolik
Poliuri Oliguria
Polaksuria Anuria
9
Otot lemah Hipo/ hiper-esthesia
Kejang Pingsan
Ekstremitas
Bengkak Deformitas
Ptekie
Pemeriksaan Umum
Kesadaran : CM
Suhu : 36,7ºc
Pernapasan : 22 x/menit
Berat Badan : 55 kg
10
Tinggi badan (cm) : 168 cm
Sianosis :-
Edema umum :-
Aspek Kejiwaan
Status generalisata
Kulit
Kepala
Mata
Eksolftalmus : - Enoftalmus :-
11
Cekung : - Lensa : normal
Telinga
Lubang : - Penyumbatan :-
Serumen : + - Perdarahan :-
Hidung
Trauma :-
Nyeri :-
Sekret :-
Mulut
Trismus :- Lidah :-
Faring :-
Leher
12
Tekanan vena jugularis : JVP 5-2 mmHg
Thorax
Bentuk : normal
Jantung
Perkusi
13
Paru
Abdomen
14
Palpasi : Supel, hepar dan lien tidak teraba, Nyeri tekan (+)
seluruh lapang abdomen, distensi perut (+), tidak
teraba massa dan benjolan, nyeri lepas (-)
Ekstremitas
Superior Inferior
HEMATOLOGI
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
15
Wn: 4.2- 5,4 ul
Lk: 50-54 %
Hematokrit 40
Wn: 38-47 %
Trombosit 178.000 159.000-400.000 ul
MCV 82 80-96 fl
MCH 27 27-31 pg
MCHC 33 32-36 g/dl
KIMIA DARAH
PEMERIKSAAN HASIL NORMAL
Urea 113 10-50 mg/dl
Creatinin 9,7 Lk: 0,6-1,1 mg/dl
Wn:0,5-0,9 mg/dl
Kalium 6, 1 3,5-5,5
Chloride 90 96-106
16
EKG24 November 201
17
- Jantung tampak membesar ke lateral kiri dengan apex tertanam pada diafragma,
pinggang jantung normal (CTR>50%)
- Sinus costophrenicus kanan normal, kiri tumpul
- Sinus cardiophrenicus kanan normal, kiri tertutup bayangan jantung
- Tampak suspek perselubungan opak homogen minimal yang mengisi sinus
costophrenicus kiri
Kesan :
18
- Tampak gambaran udara berlebih disertai distensi dan penebalan dinding usus
halus dan kolon di abdomen atas sampai rongga pelvis
- Coil spring appearance (+)
- Herring bone appearance (+)
- Tampak gambaran corpus alineum ALKON KB di rongga pelvis
- Osteofit pada endplate corpora vertebrae lumbalis
Kesan :
19
XII. Resume
Os datang ke IGD RSPBA dengan keluhan nyeri perut. Nyeri dirasakan sejak ±
2 hari SMRS.Nyeri dirasakan terus menerus pada seluruh bagian perut dan seperti
melilit. Keluhan disertai perut membesar sejak 2 hari yang lalu. Os mengaku sudah
2 hari tidak bisa flatus dan BAB. Sebelumnya os BAB rutin 1-2 hari sekali, diare
disangkal.Warna tinja normal tidak ada lendir dan darah.Os juga mengaku BAK
sedikit. Os juga mengeluh mual dan muntah. Muntah sudah > 3x sejak 2hari yang
lalu. Os mengatakan nafsu makan berkurang. Riwayat hipertensi (+), Riwayat DM
(-).
Daftar masalah
Anamnesis :
Nyeri perut
Perut membesar
Mual
20
Muntah
BAK sedikit
Tidak bisa flatus
Tidak bisa BAB
Pemeriksaan fisik :
Pemeriksaan Lab
Leukosit 13.200 ul
Urea 113 mg/dl
Kreatinin 9,2 mg/dl
Natrium 123
Kalium 6, 1
GDS 120 mg/dl
Ileus obstuktif
21
- Ileus paralitik
XVII. PENATALAKSANAAN
Non Farmakologis
Pasang NGT
Pasang cateter
Farmakologis
IVFD makro RL XX gtt/mnt + Ketorolac 1 Amp
Rc operasi Jumat 22 Februari 2019 pukul 14.00 WIB
Amlodipin 5mg 1x1
Metronidazol 500mg 3x1
Omeprazol Vial 2x1
Novorapid 10-10-10 iu
- BNO 2 posisi
XIX. PROGNOSIS
22
23
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
Ileus adalah gangguan/hambatan pasase isi usus yang merupakan tanda adanya
obstruksi usus akut yang segera membutuhkan pertolongan atau tindakan. Ileus ada
Ileus obstruktif atau disebut juga ileus mekanik adalah keadaan dimana isi
lumen saluran cerna tidak bisa disalurkan ke distal atau anus karena adanya
usus atau luar usus yang menekan atau kelainan vaskularisasi pada suatu segmen
Sedangkan ileus paralitik atau adynamic ileus adalah keadaan dimana usus
akibat kegagalan neurogenik atau hilangnya peristaltik usus tanpa adanya obstruksi
mekanik. 1,2,3
B. Anatomi Usus
dari pilorus sampai katup ileosekal. Pada orang hidup panjang usus halus sekitar 12
kaki (22 kaki pada kadaver akibat relaksasi). Usus ini mengisi bagian tengah dan
bawah abdomen. Ujung proksimalnya bergaris tengah sekitar 3,8 cm, tetapi semakin
kebawah lambat laun garis tengahnya berkurang sampai menjadi sekitar 2,5 cm.2
24
Usus halus dibagi menjadi duodenum, jejenum, dan ileum. Pembagian ini agak
tidak tepat dan didasarkan pada sedikit perubahan struktur, dan yang relatif lebih
jejenum. Pemisahan duodenum dan jejenum ditandai oleh ligamentum treitz, suatu
pita muskulofibrosa yang berorigo pada krus dekstra diafragma dekat hiatus
esofagus dan berinsersio pada perbatasan duodenum dan jejenum. Ligamentum ini
dari sisa usus halus adalah jejenum, dan tiga perlima terminalnya adalah ileum.
dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas yang dikenal sebagai
messenterium usus halus. Pangkal lipatan yang pendek melanjutkan diri sebagai
bawah dan kekenan dari kiri vertebra lumbalis kedua ke daerah articulatio
25
Usus besar merupakan tabung muskular berongga dengan panjang sekitar 5
kaki (sekitar 1,5 m) yang terbentang dari sekum sampai kanalis ani. Diameter usus
Rata-rata sekitar 2,5 inci (sekitar 6,5 cm), tetapi makin dekat anus semakin
kecil.2,3
Usus besar dibagi menjadi sekum, kolon dan rektum. Pada sekum terdapat
katup ileocaecaal dan apendiks yang melekat pada ujung sekum. Sekum menempati
dekitar dua atau tiga inci pertama dari usus besar. Katup ileocaecaal mengontrol
aliran kimus dari ileum ke sekum. Kolon dibagi lagi menjadi kolon asendens,
transversum, desendens dan sigmoid. Kolon ascendens berjalan ke atas dari sekum
ke permukaan inferior lobus kanan hati, menduduki regio iliaca dan lumbalis kanan.
Setelah mencapai hati, kolon ascendens membelok ke kiri membentuk fleksura koli
26
Gambar 1. Sistem saluran pencernaan
descendens.6
Kolon sigmoid mulai pada pintu atas panggul. Kolon sigmoid merupakan
Rektum menduduki bagian posterior rongga pelvis. Rektum ke atas dilanjutkan oleh
kolon sigmoid dan berjalan turun di depan sekum, meninggalkan pelvis dengan
dalanperineum.2,3,4
27
C. Fisiologi Usus
Usus halus mempunyai dua fungsi utama : pencernaan dan absorpsi bahan-
bahan nutrisi dan air. Proses pencernaan dimulai dalam mulut dan lambung oleh
kerja ptialin, asam klorida, dan pepsin terhadap makanan masuk. Proses dilanjutkan
karbohidrat, lemak, dan protein menjad izat-zat yang lebih sederhana. Adanya
optimal untuk kerja enzim-enzim. Sekresi empedu dari hati membantu proses
luas bagi kerja lipase pankreas. Proses pencernaan disempurnakan oleh sejumnlah
terdapat pada brush border vili dan mencernakan zat-zat makanan sambil
diabsorpsi. Isi usus digerakkan oleh peristalsis yang terdiri atas dua jenis gerakan,
yaitu segmental dan peristaltik yang diatur oleh sistem saraf autonom dan hormon.
Pergerakan segmental usus halus mencampur zat-zat yang dimakan dengan secret
dari salah satu ujung ke ujung lain dengan kecepatan yang sesuai untuk absorpsi
proses akhir isi usus. Fungsi usus besar yang paling penting adalah mengabsorpsi air
dan elektrolit, yang sudah hampir lengkap pada kolon bagian kanan. Kolon sigmoid
28
berfungsi sebagai reservoir yang menampung massa feses yang sudah dehidrasi
Kolon mengabsorpsi air, natrium, khlorida, dan asam lemak rantai pendek serta
Gerakan ret rograd dari kolon memperlambat transit materi dari kolon kanan,
mengisolasisegmen pendek dari kolon, kontraksi ini menurun oleh antikol inergik,
D. Epidemiologi
Hernia strangulata adalah salah satu keadaan darurat yang sering dijumpai oleh
dokter bedah dan merupakan penyebab obstruksi usus terbanyak. Sekitar 44% dari
(63%).3,4
Adhesi pasca operasi timbul setelah terjadi cedera pada permukaan jaringan,
sebagai akibat insisi, kauterisasi, jahitan atau mekanisme trauma lainnya. Dari
29
laporan terakhir pasien yang telah menjalani sedikitnya sekali operasi intra
abdomen, akan berkembang adhesi satu hingga lebih dari sepuluh kali. Obstruksi
usus merupakan salah satu konsekuensi klinik yang penting. Di negara maju, adhesi
akibat adhesi. Untuk obstruksi usus halus, proporsi ini meningkat hingga 65-75%.3.4
E. Klasifikasi
Ileus Obstruktif letak tinggi : obstruksi yang mengenai usus halus (dari
Ileus Obstruktif letak rendah : obstruksi yang mengenai usus besar ( dari
sehingga makanan masih bisa sedikit lewat, dapat flatus dan defekasi
sedikit.
30
Obstruksi strangulasi (strangulated obstruction) : obstruksi disertai dengan
F. Etiologi
Hernia inkarserata : Usus masuk dan ter jepit di dalam pintu hernia. Pada anak
jika percobaan reduksi gaya berat ini tidak berhasil dalam waktu 8 jam, harus
Di mana pita fibrosis dari jaringan ikat menjepit usus. Dapat berupa
disertai strangulasi.
Invaginasi.
Disebut juga intususepsi, sering ditemukan pada anak dan agak jarang
pada orang muda dan dewasa. Invaginasi pada anak sering bersifat
31
idiopatik karena tidak diketahui penyebabnya. Invaginasi umumnya
mungkin terus sampai keluar dar i rektum. Hal ini dapat mengakibatkan
Askariasis.
gumpalan padat terdiri atas sisa makanan dan puluhan ekor cacing yang
mati atau hampir mati akibat pemberian obat cacing. Segmen usus yang
Volvulus.
32
strangulasi. Gambaran klinisnya berupa gambaran ileus obstruksi tinggi
Tumor.
Tumor usus halus agak jarang menyebabkan obstruksi usus, kecuali jika
saluran empedu keduodenum atau usus halus yang menyeb abkan batu
dapat terjepit di usus halus, umumnya pada bagian ileum terminal atau
G. Patogenesis
Usus di bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. Usus yang
33
menyebabkan pembuluh darah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik),
dapat terjadi perforasi. Dilatasi dan dilatasi usus oleh karena obstruksi menyebabkan
dan elektrolit dapat lolosdari tubuh karena muntah. Dapat terjadi syok hipovolemik,
Dinding usus halus kuat dan tebal, karena itu tidak timbul distensi berlebihan
atau ruptur. Dinding usus besar tipis, sehingga mudah distensi. Dinding sekum
merupakan bagian kolon yang paling tipis, karena itu dapat terjadi ruptur bila terlalu
tegang. Gejala dan tanda obstruksi usus halus atau usus besar tergantung kompetensi
valvula Bauhini. Bila terjadi insufisiensi katup, timbul refluks dari kolon ke ileum
H. Manifestasi Klinis
1. Obstruksi sederhana
disertai dengan pengeluaran banyak cairan dan elektrolit baik di dalam lumen
usus bagian oral dari obstruksi,maupun oleh muntah. Gejala penyumbatan usus
meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Pada obstruksi usus halus
proksimal akan timbul gejala muntah yang banyak, yang jarang menjadi muntah
fekal walaupun obstruksi berlangsung lama. Nyeri bisa berat dan menetap. Nyeri
abdomen sering dirasakan sebagai perasaan tidak enak di perut bagian atas.
34
Tanda vital normal pada tahap awal, namun akan berlanjut dengan dehidrasi
akibat kehilangan cairan dan elektrolit. Suhu tubuh bisa normal sampai demam.
Distensi abdomendapat dapat minimal atau tidak ada pada obstruksi proksimal
dan semakin jelas pada sumbatan di daerah distal. Bising usus yang meningkat
dan “metallic sound” dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri pada
Gejalanya seperti obstruksi sederhana tetapi lebih nyata dan disertai dengan
nyeri hebat. Hal yang perlu diperhatikan adalah adanya skar bekas operasi atau
hernia. Bila dijumpai tanda-tanda strangulasi berupa nyeri iskemik dimana nyeri
yang sangat hebat, menetap dan tidak menyurut, maka dilakukan tindakan
3. Obstruksi mekanis
sumbatan biasanya terasa di epigastrium. Nyeri yang hebat dan terus menerus
timbul sesuai dengan nyeri. Konstipasi atau obstipasi adalah gambaran umum
obstruksi komplit. Muntah lebih sering terjadi pada penyumbatan usus besar.
Muntah timbul kemudian dan tidak terjadi bila katup ileosekal mampu
mencegah refluks. Bila akibat refluks isi kolon terdorong ke dalam usus halus,
akan tampak gangguan pada usus halus. Muntah fekal akan terjadi kemudian.
Pada keadaan valvula Bauchini yang paten, terjadi distensi hebat dan sering
35
yang lebih tipis. Pada pemeriksaan fisis akan menunjukkan distensi abdomen
dan timpani, gerakan usus akan tampak pada pasien yang kurus, dan akan
terdengar metallic sound pada auskultasi. Nyeri yang terlokasi, dan terabanya
I. Diagnosis
berupa adhesi dalam perut karena pernah dioperasi atau terdapat hernia. Gejala
meteorismus dan kelebihan cairan diusus, hiperperistaltis berkala berupa kolik yang
disertai mual dan muntah. Kolik tersebut terlihat pada inspeksi perut sebagai
gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasi sewaktu serangan kolik,
hiperperistaltis terdengar jelas sebagai bunyi nada tinggi. Penderita tampak gelisah
dan menggeliat sewaktu kolik dan setelah satu dua kali defekasi tidak ada lagi flatus
atau defekasi. Pemeriksaan dengan meraba dinding perut bertujuan untuk mencari
adanya nyeri tumpul dan pembengkakan atau massa yang abnormal. Gejala
permulaan pada obstruksi kolon adalah perubahan kebiasaan buang air besar
terutama berupa obstipasi dan kembung yang kadang disertai kolik pada perut
bagian bawah. Pada inspeksi diperhatikan pembesaran perut yang tidak pada
terlihat gelombang usus ataupun kontur usus pada dinding perut. Biasanya distensi
terjadi pada sekum dan kolon bagian proksimal karena bagian ini mudah membesar.
Dengan stetoskop, diperiksa suara normal dari usus yang berfungsi (bising usus).
36
Pada penyakit ini, bising usus mungkin terdengar sangat keras dan bernada tinggi,
gambaran anak tangga dari usus kecil yang mengalami dilatasi dengan air fluid
level. Pemberian kontras akan menunjukkan adanya obstruksi mekanis dan letaknya.
Pada ileus obstruktif letak rendah jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan
rektosigmoidoskopi dan kolon (dengan colok dubur dan barium inloop) untuk
J. Pemeriksaan Penunjang
berat jenis bisa meningkat dan ketonuria yang menunjukkan adanya dehidrasi dan
asidosis metabolik. Leukosit normal atau sedikit meningkat , jika sudah tinggi
elektrolit. 4,5,6
obstruksi.Sedapat mungkin dibuat pada posisi tegak dengan sinar mendatar. Posisi
datar perlu untuk melihat distribusi gas, sedangkan sikap tegak untuk melihat batas
37
udara dan air serta letak obstruksi. Secara normal lambung dan kolon terisi sejumlah
kecil gas tetapi pada usus halus biasanya tidak tampak. 4,5,6
Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air fluid
level,distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi usus
halus. Obstruksi kolon biasanya terlihat sebagai distensi usus yang terbatas dengan
K. Gambaran Radiologi
dilakukan foto abdomen 3 posisi. Yang dapat ditemukan pada pemeriksaan foto
o Air fluid level yang pendek-pendek dan banyak (step ladder sign)
38
o Gambaran sama seperti ileus obstruksi letak tinggi
o Gambaran penebalan usus besar yang juga distensi tampak pada tepi
abdomen
Gambar 2. Ileus Obstruktif . Tampak coil spring dan herring bone appearance4
39
Gambar 3. Ileus Paralitik. Tampak dilatasi usus keseluruhan4
L. Diagnosis Banding
Pada ileus paralitik nyeri yang timbul lebih ringan tetapi konstan dan difus, dan
terjadi distensi abdomen. Ileus paralitik, bising usus tidak terdengar dan tidak terjadi
ketegangan dinding perut. Bila ileus disebabkan oleh proses inflamasi akut, akan
ada tanda dan gejala dari penyebab primer tersebut. Gastroenteritis akut, apendisitis
akut, dan pankreatitis akut juga dapat menyerupai obstruksi usus sederhana.7,8
M. Komplikasi
Pada obstruksi kolon dapat terjadi dilatasi progresif pada sekum yang berakhir
dengan perforasi sekum sehingga terjadi pencemaran rongga perut dengan akibat
40
N. Penatalaksanaan
sakit. 7,8
1. Persiapan
konservatif. 6,7,8
2. Operasi
Operasi dapat dilakukan bila sudah tercapai rehidrasi dan organ-organ vital
o Strangulasi
o Obstruksi lengkap
o Hernia inkarserata
41
o Tidak ada perbaikan dengan pengobatan konservatif (dengan
3. Pasca Bedah
Pengobatan pasca bedah sangat penting terutama dalam hal cairan dan
kalori yang cukup.Perlu diingat bahwa pasca bedah usus pasien masih dalam
O. Prognosis
Mortalitas ileus obstruktif ini dipengaruhi banyak faktor seperti umur, etiologi,
tempatdan lamanya obstruksi. Jika umur penderita sangat muda ataupun tua maka
42
BAB IV
KESIMPULAN
Obstruksi usus (mekanik) adalah keadaan dimana isi lumen saluran cerna tidak bias
disalurkan ke distal atau anus karena ada sumbatan/hambatan yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau luar usus yang menekan atau kelainan
vaskularisasi pada suatusegmen usus yang menyebabkan nekrosis segmen usus tersebut.
Obstruksi usus halus dapat disebabkan oleh adhesi, hernia inkarserata,
neoplasma,intususepsi, volvulus, benda asing, kumpulan cacing askaris, sedangkan
obstruksi usus besar penyebabnya adalah karsinoma, volvulus, divertikulum Meckel,
penyakit Hirschsprung,inflamasi, tumor jinak, impaksi fekal.Gejala penyumbatan usus
meliputi nyeri kram pada perut, disertai kembung. Bising usus yang meningkat dan
“metallic sound” dapat didengar sesuai dengan timbulnya nyeri pada obstruksi di daerah
distal. Gejala umum berupa syok, oliguri dan gangguan elektrolit. Kolik dapat terlihat
pada inspeksi perut sebagai gerakan usus atau kejang usus dan pada auskultasisewaktu
serangan kolik, hiperperistaltis kedengaran jelas sebagai bunyi nada tinggi. Usus di
bagian distal kolaps, sementara bagian proksimal berdilatasi. Usus yang berdilatasi
menyebabkan penumpukan cairan dan gas, distensi yang menyeluruh menyebabkan
pembuluhdarah tertekan sehingga suplai darah berkurang (iskemik), dapat terjadi
perforasi. Gambaran radiologi dari ileus berupa distensi usus dengan multiple air fluid
level, distensi usus bagian proksimal, absen dari udara kolon pada obstruksi usus halus.
Tujuan utama penatalaksanaan adalah dekompresi bagian yang mengalami obstruksi
untuk mencegah perforasi. Tindakan operasi biasanya selalu diperlukan.
43
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
1. Mukherjee S. Ileus. [Online]. 2008 January 29 [cited 2012 March 26];[7 screens].
Available from: URL:http://www.emedicine.com/med/topic1154.htm
3. Brunicardi, F.C., et all, Schwartz’s Principles of Surgery, volume II, 8th edition,
McGraw-Hill, New York, 2005, hal 1031-1032
4. Nobie BA. Obstruction, small bowel. [Online] 2007 Sept 17 [cited 2012 March 26];[6
screens]. Available from: URL:http://www.emedicine.com
44