i
3
BAB II
KONSEP DASAR
A. DEFINISI
tempatnya yang normal melalui sebuah defek congenitas atau yang didapat
Hernia adalah penonjolan isi perut dari rongga yang normal melalui
suatu defek fasia dan muskulo aponeurotik dinding perut baik secara
congenital atau di dapat, yang memberi jalan keluar pada setiap alat tubuh
1. Ingurnalis :
scrotum.
kanalis femoralis
3
4
pada bayi
B. ETIOLOGI
1. Kongenital
Bayi sudah menderita Hernia sejak lahir karena adanya defek pada
2. Aqursital
b. Konstitusi tubuh
(Wariniwati 2005)
C. MANIFESTASI KLIMIS
mengecil atau menghilang pada waktu tidur. Dan bila menangis, mengejan,
atau mengangkat benda berat atau bila posisi pasien berdiri dapat timbul
berdiri. Bila ada hernia maka akan tampak benjolan. Bila memang sudah
tangan tidak dapat masuk, pasien diminta mengejan dan merasakan apakah
ada masa yang menyentuh jari tangan. Bila massa tersebut menyentuh ujung
jari maka itu adalah hernia inguinalis lateralis, sedangkan bila menyentuh
2000 : 319)
D. PATOFISIOLOGI
Kanalis Ingurnalis adalah kanal yang normal pada fetus pada bulan ke
Vaginalisperitonel. Pada bayi yang sudah lahir umumnya prosesus ini telah
mengalami obliterasi. Namun dalam beberapa hal, sering kali kanalis ini
tidak menutup karena testis kiri turun terlebih dahulu, maka kanalis
inguinalis kanan lebih sering terbuka terus maka biasanya yang kanan juga
terbuka dalam keadaan normal. Kanalis yang terbuka ini akan menutup pada
usia 2 bulan bila proses terbuka terus. (karena tidak mengalami obleterasi)
akan timbul hernia inguinalis lateralis congenital. Pada orang tua kanalis
kanal tersebut dapat terbuka kembali dan timbul hernia inguinalis lateral
akuisita.
berat, menyebabkan pada saat defekasi dan mengejan pada saat miksi
E. KOMPLIKASI
sehingga isi hernia tidak dapat dimasukkan kembali, keadaan ini disebut
pada dinding hernia dan isinya dapat menjadi lebih besar karena
yang masuk, keadaan ini menyebabkan gangguan aliran isi usus diikuti
Hernia Inasional
F. DIAGNOSA BANDING
1. Hidrokel mempunyai batas atas tegak, numinesi positif, dan tidak dapat
kembali. Testis pada pasien hidrokel tidak dapat diraba. Pada hidrokel
2. Limfa denopati inguinal. Perhatikan apakah ada infeksi pada kala sesisi
5. Orkitis
G. PENATALAKSANAAN
1. Teori umum
1. Reposisi
2. Suntikan
3. Sabuk Hernia
2. Hernioplastik endoskopi
Hernia Inguisnalis
a. Pengobatan konservatif
b. Pengobatan Operatif
1. Herniotomi
2. Hernioraphy
(warsiniwati : 2005)
H. FOKUS PENGKAJIAN
1. Aktivitas
b. Tanda atrofi erat pada bagan tubuh yang terkena dalam benjolan
2. Eliminasi
setansimin
3. Integritas Ego
pekerjaan.
4. Neurosensori
5. Nyeri / kenyamanan
6. Keamanan
(Warjniwati, 2005)
I. DIAGNOSA KEPERAWATAN
muntah.
J. FOKUS INTERVENSI
Intervensi :
Intervensi :
sarapan.
14
Intervensi :
a. Jelaskan apa yang terjadi selama periode pra operasi dan pasca
operasi
Kriteria hasil : klien berpartisipasi secara fisik dan atau verbal dalam
aktivitas.
Intervensi :
Kriteria hasil : klien menyatakan sudah tidak terasa nyeri atau berkurang
Intervensi :
Intervensi :
DAFTAR PUSTAKA
Mansjoer, Arief .(2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Jilid II. Jakarta :
Media Aeseulapius fkul