HIDROSEFALUS
: Hidrosefalus
Tempat
: Di Ruang Inap 15
Hari/Tanggal
1. Latar Belakang:
Hidrosefalus adalah penumpukan CSS sehingga menekan jaringan otak.
Jumlah cairan bisa mencapai 1,5 liter bahkan ada sampai 5 liter, sehingga tekanan
intrakranial sangat tinggi. Hidrosefalus sering di jumpai sebagai kelainan konginetal
namun bisa pula oleh sebab postnatal. Angka kejadian hidrosefalus kira-kira 30 %
yang di temui sejak lahir, dan 50% pada 3 bulan pertama. Frekuensi hidrosefalus ini
utero 2:2000 bayi, dan kira-kira 12% dari semua kelainan konginetal. Hidrosefalus
sering menyebabkan distosia persalinan. Apabila hidrosefalus berlanjut setelah lahir
dan tetap hidup akan menjadi masalah pediatri sosial.
Pasien hidrosefalus memerlukan perawatan khusus dan benar karena pada
anak yang mengalami hidrosefalus ada kerusakan saraf yang menimbulkan kelainan
neurologis berupa gangguan kesadaran sampai pada gangguan pusat vital dan
resiko terjadi dekubitus.
2. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan, diharapkan sasaran mengetahui tentang
hidrosefalus
3. Tujuan Khusus
3.1 Mengetahui pengertian hidrosefalus
3.2 Mengetahui penyebab dan mekanisme terjadinya hidrosefalus
3.3 Mengetahui tanda dan gejala hidrosefalus
3.4 Mengetahui penatalaksanaan hidrosefalus
4. Materi Terlampir
a. Pengertian hidrosefalus
b. Penyebab dan mekanisme terjadinya hidrosefalus
c. Tanda dan gejala hidrosefalus
d. Penatalaksanaan hidrosefalus
5. Strategi Pelaksanaan
a. Metode
: Ceramah dan Tanya Jawab
b. Media
: LCD PPT, dan Leaflet
c. Sasaran
: Pasien, Keluarga, Dan Pengunjung
6. Lokasi
Di Ruang Inap 15
7. Rencana Pelaksanaan
a. Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
i. Penyaji
: Stikes Mataram
ii. Moderator
: Universitas Brawijaya
iii. Observer
: Stikes Lombok
b. Waktu
10.00 10.30 (30 Menit)
c. Denah
Ket:
Peserta
Penyaji
Moderator
Observer
Layar LCD
d. Strategi
Tahap
Pendahulua
n
Waktu
5
Kegiatan Penyuluh
Kegiatan peserta
Pembukaan:
Menjawab
Membuka
kegiatan
dengan
menit
salam
mengucapkan salam
Medengarkan
Meperkenalkan diri
dan menyimak
Menjelaskan tujuan dari
Penyajian
Metode
Ceramah
Media
Ceramah
Tanya
Leaflet
penyuluhan
Menyebutkan materi yang
akan diberikan
15 1. Penyampaian materi
Pengertian
hidrosefalus
menit
Penyebab
dan
mekanisme
terjadinya
hidrosefalus
Tanda
dan
hidrosefalus
Penatalaksanaan
Mendengarkan
dan menyimak
Bertanya
jawab
mengenai hal-
dan
Power
Point
gejala
jelas dan
belum
dimengerti
hidrosefalus
2. Tanya jawab
Memberikan kesempatan
kepada sasaran untuk
Penutup
10
bertanya
1. Evaluasi :
Mendengarkan
Ceramah
Leaflet
menit
materi
3. Mengakhiri pertemuan dan
dan menyimak
Menjawab
Tanya
dan
jawab
Power
pertanyaan
Point
yang diajukan
Mengucapkan
salam
mengucapkan salam
8. Evaluasi
Kriteria Evaluasi Struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan
b. Menyiapkan materi dan media untuk penyuluhan
c. Menyiapkan tim penyuluh
d. Melakukan kontrak waktu dengan sasaran
e. Menyiapkan tempat untuk penyuluhan
Kriteria Evaluasi Proses
Penyuluh :
1. Diharapkan penyuluh mampu menjelaskan materi secara komunikatif dan
jelas
2. Diharapkan penyuluh mampu mengajak sasaran untuk memperhatikan dan
mendengarkan penyuluh saat menjelaskan
3. Diharapkan penyuluh mampu menjawab pertanyaan yang disampaikan oleh
sasaran
Sasaran :
1. Diharapkan
sasaran
memperhatikan
dengan
cermat
pada
saat
berlangsungnya penyuluhan,
2. Diharapkan sasaran aktif bertanya jika ada hal yang tidak dimengerti saat
dijelaskan
3. Diharapkan sasaran mampu menjawab pertanyaan dari penyuluh
Kriteria Evaluasi Hasil
1. Sebelum pelaksanaan penyuluhan klien diberi pertanyaan pembuka yang
selanjutnya pertanyaan tersebut terurai dalam penyuluhan
2. Setelah penyuluhan diharapkan seluruh sasaran mampu
menjawab
MATERI SAP
1. Pengertian Hidrosefalus
Hidrosefalus merupakan keadaan yang disebabkan gangguan keseimbangan antara
produksi dan absorpsi cairan serebrospinal dalam sistem ventrikel otak. Jika produksi
CSS lebih besar daripada absorpsi, CSS akan terakumulasi dalam sistem ventrikel, dan
biasanya peningkatan tekanan akan menghasilkan dilatasi pasif ventrikel (Wong,2009).
Hidrocephalus adalah kelainan dimana terjadi peningkatan jumlah cairan cerebrospinal
dalam rongga otak dan atau spinal (Mansjoer, 2008).
Hidrosefalus merupakan sindroma klinis yang dicirikan dengan dilatasi yang progresif
pada system ventrikuler cerebral dan kompresi gabungan dari jaringan jaringan
serebral selama produksi CSF berlangsung yang meningkatkan kecepatan absorbsi oleh
vili arachnoid. Akibat berlebihannya cairan serebrospinalis dan meningkatnya tekanan
intrakranial menyebabkan terjadinya peleburan ruang ruang tempat mengalirnya liquor
(Mualim, 2010).
3. Bayi menangis ketika digendong atau ditimang dan diam ketika dibiarkan
berbaring tenang
4. Refleks infantil awal mungkin masih ada
5. Respons yang normalnya terjadi tidak muncul, dapat memperlihatkan : perubahan
tingkat kesadaran, opistotonos (sering berlebihan), spastisitas ekstremitas
bawah, muntah
6. Kesulitan menghisap dan minum susu, tangisan yang melengking, singkat, dan
bernada tinggi, serta gangguan kardiopulmonal.
4. Penatalaksanaan Hidrosefalus :
1. Pencegahan
Belum ditemukan cara tepat untuk mencegah hidrosefalus. Namun pencegahan
secara umum adalah:
Periksa kehamilan secara rutin
Vaksinasi anak Anda
Lindungi diri dan anak Anda dari cedera kepala.
Infeksi tertentu selama kehamilan dapat menyebabkan hidrosefalus pada bayi
yang akan dilahirkan.
Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan masalah selama kehamilan
antara lain:
Toxoplasmosis, yang dapat dicegah dengan:
Masak daging dan sayuran dengan benar
Menjaga kebersihan alat-alat makan, termasuk pisau
Hindari kontak dengan kotoran kucing, pakai selalu sarung tangan saat
membersihkan sampah.
Cytomegalovirus (CMV) - tanyakan pada dokter bagaiamana mengidentifikasi CMV
saat kehamilan
Lymphocytic choriomeningitis virus (LCV) dari hewan pengerat (tikus, hamster) hindari kontak dengan hewan pengerat selama kehamilan.
Virus yang menyebabkan cacar air atau gondong - dapat dicegah dengan
vaksinasi.
2. Terapi
Terapi medikamentosa
Ditujukan
untuk
membatasi
evolusi
hidrosefalus
melalui
upaya
pungsi
lumbal
berulang
dalam
hal
menghentikan
Cara:
a. LP dikerjakan dengan memakai jarum ukuran 22, pada interspace L2-3 atau
L3-4 dan CSS dibiarkan mengalir di bawah pengaruh gaya gravitasi.
b. LP dihentikan jika aliran CSS terhenti. Tetapi ada juga yang memakai cara
setiap LP CSS dikeluarkan 3-5 ml.
c. Mula-mula LP dilakukan setiap hari, jika CSS yang keluar kurang dari 5 ml,
LP diperjarang (2-3 hari).Dilakukan evaluasi dengan pemeriksaan CT scan
kepala setiap minggu.
d. LP dihentikan jika ukuran ventrikel menetap pada pemeriksaan CT scan 3
minggu berturut-turut.
e. Tindakan ini dianggap gagal jika :
Dilatasi ventrikel menetap
Terapi Operasi
Ada 3 prinsip pengobatan hidrosefalus:
o
koagulasi.
Memperbaiki hubungan antara tempat produksi cairan serebrospinal
dengan tempat absorbsi yakni menghubungkan ventrikel dengan
subarakhnoid.
Pengeluaran CSS ke dalam rongga ekstra kranial dengan operasi
pemasangan shunt. Operasi pemasangan shunt dilakukan sedini
mungkin, tetapi biasanya dipasang pada usia 3-4 bulan, sedangkan revisi
pada usia 18-24 bulan, 1-6 tahun, 10-12 tahun.
Operasi biasanya langsung dikerjakan pada penderita hidrosefalus. Pada
penderita gawat yang menunggu operasi biasanya diberikan : Mannitol per infus
0,5-2 g/kgBB/hari yang diberikan dalam jangka waktu 10-30 menit.
8. Third Ventrikulostomi/Ventrikel III
Lewat kraniotom, ventrikel III dibuka melalui daerah khiasma optikum,
dengan bantuan endoskopi. Selanjutnya dibuat lubang sehingga CSS dari
ventrikel III dapat mengalir keluar.
9. Operasi pintas/Shunting
Ada 2 macam :
Eksternal
CSS dialirkan dari ventrikel ke luar tubuh, dan bersifat hanya
sementara. Misalnya: pungsi lumbal yang berulang-ulang untuk terapi
hidrosefalus tekanan normal.
Internal
a. CSS dialirkan dari ventrikel ke dalam anggota tubuh lain.
-