Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

TENTANG

TEORI OTAK MANUSIA

OLEH:
AINUL MARDIYAH /2030105001

NOVI PITRIANI /2030105027

DOSEN PEMBIMBING:

DR.ELDA HERLINA,M.PD

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
BATUSANGKAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat, dan karunianya
kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Pengantar Ilmu Al-qur’an dan
Hadits ini Inshaallah tepat pada waktunya. Shalawat beserta salam tidak lupa pula penulis kirimkan
kepada Nabi junjungan umat yakninya Nabi Muhammad SAW. Beliaulah yang membawa umat
manusia dari zaman kebodohan kepada zaman yang serba modern dan berilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.

Pada kesempatan kali ini penulis membuat makalah mengenai “Teori Otak Manusia”
diambil dari berbagai sumber yang penulis lakukan. Makalah ini diharapkan bisa menambah
wawasan dan pengetahuan yang selama ini kita cari, kami berharap makalah ini bisa dimanfaatkan
semaksimal mungkin.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh dosen psikologi
pendidikan matematika. Kami berharap adanya kritik dan saran dari teman-teman dan ibu dosen.
Karena makalah kami buat tidak lepas dari kata sempurna. Terimakasih

Batusangkar , September 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................... 1


B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah .............................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Otak Sadar Dan Taksadar............................................................................... 3


B. Fungsi Otak Kiri Dan Kanan ......................................................................... 3
C. Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Matematika ....................................... 5

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 8

ii
BAB 1

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Otak manusia adalah massa protoplasma yang paling kompleks yang pernah dikenal
di alam semesta ini. Otak merupakan komputer manusia yang alamiah yang diciptakan oleh
Allah SWT untuk berfikir. Hal tersebut merupakan hal yang istimewa karena Allah
memberikan kita otak untuk dapat berpikir. Dengan adanya otak maka manusia disebut
dengan makhluk yang sempurna dibandingkan dengan makhluk yang lainnya. Sejak lahir
manusia memiliki kemampuan untuk berfikir dan belajar dengan baik. Namun ada sedikit
perbedaan mengenai berpikir manusia, ada yang berpikir cepat, ada yang berpikir lambat
dan ada yang berpikir sedang, semua ini tergantung manusianya mau berusaha atau tidak,
karena semua itu butuh proses.

Otak manusia memiliki kemampuan yang luar biasa dari triliun sel otak dan setiap
sel otak tampak seperti Gurita kecil yang begitu kompleks. Sel otak memiliki sebuah pusat
dengan banyak cabang dan setiap cabangnya memiliki banyak koneksi. Tiap-tiap sel otak
tersebut jauh lebih kuat dan canggih dari pada kebanyakan computer di dunia ini. Setiap
sel tersebut berhubungan dengan ratusan ribu sampai puluhan ribu sel yang lain dan
mereka saling bertukar infromasi, dari triliun sel otak tersebut sekitar sepersepuluhnya
berisi neuron atau sel saraf aktif yang mampu membuat hingga dua puluh ribu koneksi
yang berbeda dengan sel-sel lain. Pinel (2009) berpendapat bahwa otak manusia memiliki
empat bagian pada tiga tingkatan yang berbeda dari atas batang otak dan yang keempat
terselip di bagian belakang (Pinel, 2009). Otak manusia juga memiliki dua sisi yang setiap
sisinya mengontrol fungsi yang berbeda dan memproses informasi dengan cara yang
berbeda pula. Konsep tiga otak dalam satu kepala (otak triune) memberikan pemahaman
tentang cara kerja otak dalam hubungannya dengan proses pembelajaran (Munawaroh &
Haryanto, 2005). Untuk itu penulis dalam penelitian ini membahas bagaimana perbedaan
biologis dalam pembelajaran dan dampak dari gerakan fisik pada otak anak?Dengan
tujuan dapat mendeskripsikan perbedaan biologis dalam pembelajaran dan dampak dari
gerakan fisik pada otak anak. Dan manfaat penelitian ini secara teoritis yaitu menambah
khasanah ilmu pengetahuan khususnya bagi psikologi pendidikan dan perkembangan.
Selain itu, manfaat praktisnya adalah agar para pembaca khususnya orang tua dan
pendidik mengetahui perbedaan biologis dalam pembelajaran dan dampak dari gerakan
fisik pada otak anak.

2. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Otak Sadar Dan Taksadar?
2. Apa Fungsi Otak Kiri Dan Kanan?
3. Apa Manfaatnya Dalam Pembelajaran Matematika?

1
3. Tujuan penulisan
1. Dapat mengetahui apa itu Otak Sadar Dan Taksadar
2. Dapat mengetahui Fungsi Otak Kiri Dan Kanan
3. Dapat mengetahui apa Manfaatnya Dalam Pembelajaran Matematika

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Otak Sadar Dan Taksadar


1. Otak Sadar
Pikiran sadar adalah pikiran yang secara sadar kita gunakan sehari-hari, seperti
berpikir saat sedang melakukan sesuatu, berpikir ingin makan ketika lapar, berpikir saat
berekreasi, dan lain-lain. Hal apa pun yang secara nyata dan sadar dapat kita rasakan dan
lakukan dengan tubuh kita adalah hal-hal yang dikendalikan oleh pikiran sadar. Kondisi
saat kita menggunakan pikiran sadar adalah kondisi di mana kita dapat berpikir banyak
dan melakukan banyak hal dalam satu waktu.
Pikiran sadar mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu:
a. Mengidentifikasi : Informasi yang Masuk
b. Informasi masuk melalui pancaindera, seperti pendengaran, penglihatan,
sentuhan atau perasaan, penciuman, dan pengecapan.
c. Membandingkan : Informasi yang masuk dibandingkan dengan data yang berada
di pikiran bawah sadar, seperti pengalaman hidup dan referensi.
d. Menganalisis : Informasi yang masuk kemudian dianalisis.
e. Memutuskan : Informasi akan diputuskan untuk diterima atau tidak.

2. Pikiran Bawah Sadar


Pikiran bawah sadar adalah tempat tersimpannya semua ingatan, kebiasaan,
kepribadian, kepercayaan, dan citra diri kita selama ini. Pikiran bawah sadar juga
mengendalikan aktivitas tubuh kita yang tidak secara sadar kita perintahkan, seperti
berkedip, bermimpi, bernapas, dan menggerakkan fungsi organ tubuh lainnya.
Pikiran bawah sadar tidak dapat dikendalikan secara langsung oleh manusia
seperti yang dapat kita lakukan pada pikiran sadar. Jika kita haus, pikiran sadar akan
“memerintahkan” kita untuk mengambil minuman dan meminumnya. Tetapi di balik itu,
pikiran bawah sadar kita sudah menanamkan kebiasaan ataupun ingatan pada kita
sebelumnya, bahwa jika haus, kita harus mengambil minuman, bukannya makanan.
Kesimpulannya, pikiran bawah sadar memerintahkan apa yang harus dilakukan
oleh pikiran sadar. Dan pikiran sadar akan menggerakkan tubuh untuk melakukan sesuatu
yang memang seharusnya dilakukan. Jadi, apa yang pikiran sadar kita pikirkan serta apa
yang kita perbuat dan lakukan sehari-hari merupakan hasil dari apa yang sudah kita tanam
dalam pikiran bawah sadar kita sebelumnya.

B. Fungsi Otak Kiri Dan Kanan


1. Fungsi otak kiri
Otak kiri lebih banyak memikirkan hal-hal yang analitis dan matematis.
dapun fungsi otak kiri pada tubuh kita ini sebagai berikut:
a. Kemampuan dalam logika (berfikir logis)
Logika yang dimaksud dalam konteks ini ialah proses kompleks dan unik dari
sekian banyak unsur kepastian yang menghasilkan sesuatu unsur kepastian juga
(logis: pasti). Jadi, pada dasarnya logika lebih banyak di fungsikan untuk memproses
3
gejalah-gejalah yang mengandung unsur kepastian. Selain itu, logika atau berfikir
logis merupakan suatu cara berfikir di mana bentuk dari berpikir itu sudah terpolah
dengan baku. Sebuah kesimpulan dengan cara berpikir logis didapat melalui suatu
proses yang taat/terikat terhadap pola tersebut. Misalnya, ada sebuah pernyataan
bahwa semua manusia pasti mati(premis mayor). Kemudian ada pernyataan
berikutnya yang mengatakan bahwa tono adalah manusia (premis minor). Dari dua
pernyataan tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa tono pasti mati. Pada
cara berfikir logis, sebuah kesimpulan didapat melalui sebuah penalaran yang sudah
berpola.

b. Kemampuan berbahasa (berbicara, menulis, dan membaca)


Kemampuan atau fungsi yang kedua dari otak kiri ialah kemampuan berbicara
atau lebih umumnya kemampuan dalam bahasa. Bahasa yang dimaksud dalam
konteks ini ialah penggunaan kata-kata, baik oral maupun verbal. Dan sebenarnya,
hal inilah yang banyak mendapatkan latihan-latihan di dunia pendidikan selama ini.
Dengan bahasa, mausia akan sama sekali berbeda dari yang lainnya.

c. Kemampuan berpikir linier, sistematis, dan rasional


Linier merupakan suatu cara berpikir dimana apa yang dipikirkan selalu
searah. Misalnya, apabial kaita masuk ke dalam suatu ruangan yang gelap maka kita
tidak akan bisa melihat. Semakin gelap semakin tidak dapat melihat. Berfikir linier
selalu melihat suatu hubungan berjalan searah. Sedangkan sistematis merupakan
proses berpikir di mana berpikir merupakan tahapan, dari tahap yang paling awal,
kemudian dan kahir. Dalam berpikr sistematis tidak diperkenankan melewati satu
tahapan dalam berpikir (loncat-loncat). Dan adapun yang dimaksud dengan rasional
ialah berpikir dengan menggunakan rasio sebagai dasar berpikirnya. Ide atau
gagasan yang diperoleh didapat melalui suatu proses pertama informasi yang
ditanggapi oleh indra, kemudian diolah di otak, dihubungkan dnegan pengetahuan
sebelumnya, lalu menghasilkan sebuah ide atau gagasan. Ini berbeda dengan
berpikir intuitif dimana ide atau gagasan atau tiba-tiba muncul entah dari mana
asalnya.

d. Dua kemampuan lain: Detail dan analisis


Berpikir detail merupakan berpikir dimana apa yang terpikir pada bagian
yang rinci, kemudian kita telah secara spesifik dan mendalam. Dalam melihat suatu
masalah, biasanya ia menganalisis secara mendalam dan rinci. Orang-orang dengan
dominan pada belahan otak kiri biasanya merupakan pemikir yang sangat serius
dengan mengaitkan pada logika dan penalaran yag rasional. Sedangkan analisia
berada ada cara atau metode menyampaikannya. Sebelum menyampaikan segala
sesuatu. Otak kita akan melakukan analisis-analisis dari berbagai informasi yang ada
di dalam memori, setelah itu baru menyampaikannya.

2. Fungsi otak kanan


Otak kanan merupakan bagian paling baik untuk mengerjakan tugas yang
berhubungan dengan kreativitas, dan sesuatu yang ekspresif.
Adapun fungsi otak kanan pada tubuh kita ini sebagai berikut:
4
a. Kemampuan kreativitas, seni dan warna
Otak kanan secara mengejutkan juga mempunyai kekuatan kreatif yang bisa
dibangkitkan oleh imaji pra-linguistik yang tidak membutuhkan kata-kata sebagai
media tak langsung. Otak kanan dapat melakukan lebih dari pada merekam atau
mencatat informasi. Otak kanan juga meningkatkan kreativitas secar dramatis
danampu menginspirasi datangnya ide-ide inovatif yang luar biasa. Otak kiri walau
dikembangkan sebagaimanapun tidak akan memiliki kemampuan ini. Apalagi
kenyataannya orang dengan memori otak kiri yang kuat cendrung memiliki proses
berfikir yang “lemah” dan tidak memiliki imajinasi. Itu sebabnya harus dipahami
bahwa memori otak kanan secara alamiah sangat berbeada dengan memori otak kiri.
Berhubung otak kanan berkaitan dengan kreativitas, maka otak kanan layak untuk
dikembangkan.

b. Kemampuan khayalan, musik dan bentuk atau ruang


Otakk kanan biasanya disebut dengan memori imaji. Hirofumi Iwashiro,
seorang konduktor musik orkestra terkenal di Jepang mampu mengingat seluruh
notasi musik hanya sekali pandang. Iwashiro menyatakan bahwa saat ia memimpin
konser, ia sebenarnya melihat not-not beterbangan di depan matanya.

c. Kemampuan emosi
Kemampuan otak kanan ini merupakan kemampuan yang unik dari yang lain.
Karena tingkat emosionalnya yang sangat tinggi dibandingkan dengan orang yang
berotak kiri. Akan tetapi emosional juga sangat dibutuhkan dalam saat-saat tertentu,
misalnya ketikan hendak belajar. Belajar juag membutuhkan emosional yang bersifat
antusias untuk mempelajari segala mata pelajaran.

d. Kemampuan sosialisasi
Memang pada otak kiri mampu dalam hal berbahasa, akan tetapi kemampuan
otak kanan tidak kalah pentingnya. Oleh karena otak kanan ini memiliki kemampuan
sosialisai yang tinggi terhadap masyarakat. Gampang bergaul dan bekerja sama
dengan orang sekitar sehingga jiwa gotogroyong orang yang memiliki kemampuan
otak kanan lebih baik di bandingkan dengan otak kiri. Namun, apabila kedua otak
kanan dan kiri dapat bekerjasama, maka akan memunculkan sesuatu yang sangat luar
biasa.

C. Pemanfaatannya Dalam Pembelajaran Matematika


Pelajaran matematika pada umumnya melibatkan angka, operasi hitung, penalaran
logis, dan analisis yang kesemuanya itu kecenderungan hanya mengfungsi otak kiri. Pelajaran
yang monoton lebih menggunakan otak kiri saja tentu berakibat pada rasa kebosanan pada
pelajaran matematika. Rasa bosan dan tidak menyukai pelajaran matematika berakibat pada
hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Hal ini berkaitan bahwa otak kiri mempunyai daya
ingat jangka pendek. Karena daya ingat jangka pendek ini menyebabkan siswa mudahkan
lupa, sehingga sewaktu ujian/ulangan yang diberikan guru akan sulit mengerjakan soal yang
diberikannya. Untuk itu perlu diciptakan suatu bentuk pembelajaran matematika interaktif
yang dapat melibatkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Berikut ada beberapa alternatif yang
dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru matematika dalam pembelajaran matematika
5
yang melibatkan otak kiri dan otak kanan atau dikenal dengan manajemen otak (Brain
Manejement).
1. Gunakan warna.
Warna-warni merupakan aktif otak kanan. Oleh karena itu, guru matematika dalam
pembelajarannya dapat menggunakan kapur/spidol warna-warni untuk menjelaskan
bagian-bagian yang penting. Apalagi dapam dalam menggambar bentuk-bentuk geometri
baik bidang maupun ruang. Dengan menggunakan warna, berarti otak kiri akan aktif,
yaitu berkaitan dengan materi matematikanya, sedangkan otak kanan akan aktif, tak kalah
melihat gambar-gambar yang berwarna. Pada buku catatan atau cetak siswa juga
diberikan kesempatan untuk memberikan warna denga stabilo pada bagian yang
menurutnya penting.

2. Gunakan alat peraga.


Pelajaran matematika agar mudah dipahami dapat menggunakan alat peraga
terutama pada tingkat pendidikan dasar. Dengan menggunakan alat peraga siswa dapat
melakukan visualisasi dan lebih memahami materi matematika, terutama pada topik
geometri. Alat peraga yang digunakan sebaniknya yang dapat dimanipulasi oleh siswa,
sehingga secara fisik dan mental siswa terlibat dalam belajar. Dengan alat peraga ini,
berarti kedua belahan otak anak akan aktif dan pelajaran matematika tidak membosankan,
tetapi menyenangkan.

3. Imajinasi.
Kemampuan imajinasi atau khayal sebaik dapat dibangkaikan saat belajar
matematika. Imajinasi akan mengaktifkan otak kanan. Misalnya, saat guru menerangkan
tentang lingkaran, siswa diminta membayangkan lingkaran tersebut. Proses
membayangkan lingkaran dapat diikuti dengan menggambar lingkaran dengan jari
tangan. Begitu juga, apabila menbahas soal-soal cerita/ memecahan masalah, siswa
dibawa untuk membayangkan kondisi yang sebenarnya.

4. Memberikan kesempatan anak untuk pengeluarkan pendapat.


Apabila anak dapat mengemukakan pendapatnya, ini berarti anak telah mampu
memahami konsep. Mengemukakan secara konseptual merupakan aktifnya otak kanan,
sedang proses diskusi dan membaca adalah aktifnya otak kiri. Jadi, dalam pembelajaran
tersebut telah melibatkan otak kiri dan otak kanan. Untuk dapat mengembangkan
pembelajaran matematika yang memungkinkan anak dapat mengemukakan pendapatnya
diperlukan pendekatan pembelajaran tertentu. Salah satu pendekatan pembelajaran yang
dapat digunakan oleh guru adalah pendekatan pembelajaran matematika realistik
(Realistic Mathematics Education).

6
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Pikiran sadar adalah pikiran yang secara sadar kita gunakan sehari-hari, seperti
berpikir saat sedang melakukan sesuatu, berpikir ingin makan ketika lapar, berpikir saat
berekreasi, dan lain-lain. Hal apa pun yang secara nyata dan sadar dapat kita rasakan dan
lakukan dengan tubuh kita adalah hal-hal yang dikendalikan oleh pikiran sadar. Kondisi saat
kita menggunakan pikiran sadar adalah kondisi di mana kita dapat berpikir banyak dan
melakukan banyak hal dalam satu waktu. Pikiran bawah sadar adalah tempat tersimpannya
semua ingatan, kebiasaan, kepribadian, kepercayaan, dan citra diri kita selama ini. Pikiran
bawah sadar juga mengendalikan aktivitas tubuh kita yang tidak secara sadar kita perintahkan,
seperti berkedip, bermimpi, bernapas, dan menggerakkan fungsi organ tubuh lainnya.
Pikiran bawah sadar memerintahkan apa yang harus dilakukan oleh pikiran sadar. Dan
pikiran sadar akan menggerakkan tubuh untuk melakukan sesuatu yang memang seharusnya
dilakukan. Jadi, apa yang pikiran sadar kita pikirkan serta apa yang kita perbuat dan lakukan
sehari-hari merupakan hasil dari apa yang sudah kita tanam dalam pikiran bawah sadar kita
sebelumnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Bayu, S & Mega Nur P. 2019. Analisis Struktur Berpikir Peserta Didik dalam menyelesaikan
Masalah Tes Kemampuan Berpikir Kritis Matematika Berdasarkan Dominasi Otak.
Prosiding Seminar Nasional & Call For papers Program Studi Magister Pendidikan
Matematika Universitas Siliwangi Tasikmalaya 19 Januari 2019 ISBN: 978-602-9250-
39-8
Hutapea, A.M. (2006). Keajaiban-Keajaiban dalam Tubuh Manusia. Jakarta : Gramedia Ide,
P. (2008). Menyeimbangkan Otak Kanan dan Kiri. Jakarta: Elex Media Komputindo.
Jensen, E. (2011). Pembelajaran berbasis otak. Jakarta: Indeks.
Munawaroh, I. & Haryanto. (2005). Neuroscience dalam Pembelajaran.
Pasiak, T. (2009). Kenali dan Manfaatkan Sepenuhnya Potensi Otak Anda yang Tidak
Terbatas. Bandung: Mizan Pustaka.
Somakim. Pembelajaran Matematika dengan Melibatkan Manajemen Otak (Suatu Alternatif
Pembelajaran Interaktif). Seminar Nasional Pendidikan Matematika 28 November 2008.
Universitas Negeri Yogyakarta.
Widiana, Wayan dkk. 2017. Pembelajaran Berbasis Otak (Brain Based Learning), Gaya
Kognitif Kemampuan Berpikir Kreatif Dan Hasil Belajar Mahasiswa. Jurnal Pendidikan
Indonesia Vol. 6, No.1, April 2017.
Wigati,. Sutriyono. 2017. “Deskripi Penggunaan Otak Kiri dan Kanan Pada Pembelajaran
Matematika Materi Pola Bagi Siswa SMP”. Jurnal Mitra Pendidikan (JMP Online). Vol
1 No.10, 1021-1030 ISSN 2550-481.
Wilis, J. 2011. Metode Pengajaran dan Pembelajaran Berbasis Kemampuan Otak.Yogyakarta:
Mitra Media.

Anda mungkin juga menyukai