Anda di halaman 1dari 25

TUGAS MAKALAH NEUROVASKULER

KAJIAN QUR AN DAN HADIS DALAM NEUROVASKULER


Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Neurovaskuler

Disusun oleh : Kelompok 4

1. Dewi Amanda Putri ( 2018720011)


2. Erika Lianty Mayadi ( 2018720013)
3. Firyal Alsyah Nabilla ( 2018720016)
4. Hellisa Berliati ( 2018720018)
5. Mihada Sukna ( 2018720025)
6. Putri Cantika I ( 2018720036)
7. Regista Handarina ( 2018720136)
8. Rizki Amelia Koswara ( 2018720039)
9. Sefa Aryanti ( 2018720041)
10. Uswatun Khasanah (2018720047)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

I.I Pengertian

OTAK dan akal adalah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Seluruh peradaban
manusia pun dihasilkan oleh kedua hal ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki
peradaban seperti manusia—tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama. Bicara
tentang otak dan akal, Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal dan otak, seperti
pada ayat berikut ini :

“(Orang yang berakal adalah) orang-orang yang mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri
atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang
penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan
ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka,” [QS. Al-
Imraan: 190-191]. Lebih jauh lagi Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang berakal
adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan (sistem
limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi
berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam dada.

Bahkan ilmuwan–ilmuwan muslim yang merujuk pada kitab suci Al-qur’an ,


dijelaskannya bahwa di dalam otak manusia terdapat Cortex Cerebri, atau sering disebut
Cortex saja. Sangat menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan pendengaran
manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit otak bagian
belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses melihat dan
mendengar itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun, meskipun
bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami apa yang
sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan daya pikir
Cortexnya secara utuh.

Selain itu juga manusia juga memiliki getaran qalbu, sehingga getaran ini melahirkan
sebuah kepahaman. getaran Qalbu yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang
berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalbu merupakan cerminan apa
yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang
mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung. Memang dalam kaitan
antara akal dan qalbu sering dilakukan oleh para ilmuwan – ilmuwan muslim, karena dalam
proses diatas bahwa proses berfikir memang saling berhubungan dengan qalbu.

Selaras dengan kitab suci Al-Qur’an , Rasulullah saw juga bersabda “ yang pertama kali
diciptakan oleh allah adalah akal . lalu allah berkata kepadanya “datanglah kemari” , maka
akalpun datang kepadanya.kata Allah :” demi kemuliaan serta keagunganku, tidaklah aku
ciptakan makhluk yang lebih muia bagiku daripada kamu . dengan engkaulah aku mengambil
dan dengan engkaulah aku memberi . dengan engkau aku memberikan pahala dan dengan
engkaulah aku memberi hukuman.

Sabda Rasulullah saw yang lainnya adalah “ aku bertanya pada jibril apakah yang
dinamakan kepempinan itu ? “ jibril menjawab : “ akal” Hakikat akal adalah naluri yang
dipergunakan untuk memahami pengetahuan –pengetahuan yang bersifat teoritis . seolah oleh
akal itu adalah cahaya yang dimasukkan kedalam jiwa sehingga manusia siap memahami
sesuatu dan ini berbeda–beda menurut perbedaan–perbedaan naluri.

Jika akal kita dijadikan sebuah naluri yang luar biasa terhadap daya cipta dan karya kita.
Menggunakan akal, yaitu pikiran / akal bukanlah sebuah wadah yang harus diisi melainkan
api yang haru dinyalakan. Hormon–hormon yang ada dalam akal sangat mudah beraksi ,
sehingga ketika kita berfikir untuk menjadi besar, maka kita benar-benar kita akan
mendapatkan , tentunya melalui proses akal.

Apakah Al-Qur'an membicarakan ataukah mengisyaratkan sesuatu mengenai otak


manusia ?? Jika "MENYATAKAN JANTUNG PUN UNTUK BERFIKIR (baca) dijelaskan
bagaimana Al-Qur'an secara tersirat menyatakan bahwa jantung pun memiliki "otak", apakah
mungkin jika Al-Qur'an mengisyaratkan mengenai otak itu sendiri ?

Otak merupakan salah satu bagian yang terpenting pada manusia karena merupakan
bagian yang berfungsi mengatur dan mengolah segala yang ditangkap oleh panca-indera
manusia. Pengetahuan dalam mengungkapkan misteri "Otak" itu sendiri baru ada dalam
beberapa dekade terakhir ini, dan pengetahuan mendalam mengenai struktur dan fungsi otak
ini belum dikenal di jaman dahulu, termasuk pada jaman Nabi Muhammad SAW dan ketika
Al-Qur'an diturunkan. Yang dikenal adalah istilah aqal, yaitu berpikir dengan kepala. Apa
yang ada di dalam kepala serta bagian-bagian serta fungsinya masing-masing belum diketahui
pada masa tersebut. Hal ini membawa kembali kepada pertanyaan, apakah Al-Qur'an, tersirat
ataupun tersurat, mengisyaratkan mengenai struktur otak manusia ??

Beruntunglah Manusia yang diciptakan Allah dengan segala kesempurnaan, diberi


pancaindra, Hati. Untuk bersyukur, dan akal untuk berfikir, mencari rahasia alam,
mengolahnya. Allah menciptakan manusia dari tidak tahu apa-apa menjadi tahu, dengan
belajar, otak berkembang dengan berjalannya waktu. Dengan otak manusia berfikir,
mempergunakan seluruh pancaindranya dalam menangkap kebesaran dan ilmu Allah.

Manusia seperti disebutkan dalam Al Qur an, diberikan kesempurnaan rupa, akal,
pancaindra, dan hati. Untuk menjadi Khalifah di muka bumi ini manusia harus cerdas, tidak
hanya cerdas otaknya saja, tapi juga cerdas emosi dan spiritualnya.

I.2 Perbedaan antara hati dan otak

Otak dalam bahasa arab disebut dengan denga Ad Dimaahg dan Al Mukh. Menurut
sebagian ahli kesehatan bahwa akal tempatnya di otak, akan tetapi menurut para ulama Islam
akal tempatnya di hati. Diantara para ulama tersebut seperti Al Qurtubi (1), Al Bhagawi
dalam kitab tafsirnya (2), Ibnu Taimiyah dalam kitab majmu fatawa (3) dan Ibnu Katsir dalam
tafsirnya (4). Mereka para ulama tersebut berpegang kepada firman Allah , Surah Al Haj ayat
46 : “Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai hati yang
dengan itu mereka dapat memikirkannya” .

Sering dalam bahasa sehari-hari kita memahami bahwa hati adalah bagian tubuh yang
disebut dalam bahasa arabnya Al Kibdah. Padahal dalam Al Quran dan sunnah serta
penjelasan para ulama yang disebut hati adalah yang disebut jantung dalam bahasa kita sehari-
hari. Berkata syeikh Islam Ibnu Taimiyah : Sumber pikiran dan pandangan berasal dari otak
sedangkan sumber emosional (Irodah) adalah berasal dari hati.
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Al Qur'an Membahas Tentang Fungsi Organ Penting Otak dan Jantung

Fungsi Organ Penting Manusia

a. Otak

Otak merupakan salah satu organ yang sangat penting dalam kehidupan suatu organisme
seperti manusia. Mulai dari pemahaman bagian-bagian otak tertentu yang berperan dalam
perilaku, sehingga pada perkembangannya organ otak menjadi perhatian khusus para
psikologist. Berbicara tentang tekhnologi tercanggih saat ini, maka kita tidak bisa melepaskan
diri dari yang namanya komputer. Banyak orang menyebut perangkat modern ini sebagai
“bapaknya mesin” (father of machine), karena memulai komputer inilah mesin-mesin
bertekhnologi tinggi dirancang dan ditemukan. Mulai dari bangunan, mobil, tulisan, program
data, hingga film animasi, dimana kesemuaannya itu dirancang menggunakan komputer.

Dewasa ini perkembangan kecanggihan tekhnologi komputer semakin mencengangkan,


bagaimana tidak, hampir seluruh kegiatan manusia terhubung dengan perangkat ini. Dalam
beberapa hal, komputer memang lebih cepat dari otak manusia, sehingga banyak pekerjaan
yang bisa diselesaikan dengan cepat dan efisien. Fenomena ini membuat banyak orang yang
khawatir jika suatu saat nanti komputerakan lebih pintar dari manusia, sehingga akhirnya
menggeser tenaga manusia. Sebagaimana kita ketahui otak manusia lebih canggih
dibandingkan komputer, baik dibandingkan dengan komputer tercanggih sekalipun, kenapa
demikian? Ada 3 hal yang akan saya kemukakan tentang luar biasanya otak ini.

1) Sekitar 100 miliar neuron dan 5 triliun neurolagia

Otak orang dewasa tersusun dari sel-sel fungsional yang disebut neuron dan sel-sel
pendukung yang disebut neurolagia. Ada sekitar 100 miliar neuron dan 5 triliun neurolagia
dalam otak dewasa.

Para ahli berpendapat bahwa dari semua sel otak ini, ada sekitar 50 juta jenis yang
berbeda. Dalam melakukan fungsinya, sel-sel neuron ini saling berkomunikasi menggunakan
impuls arus listrik dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu mencapai 360 km/jam.
Otak kita memiliki lebih dari 100.000.000.000 sel saraf. Jumlah ini jauh melebihi
jumlah bintang di galaksi Bima Sakti. Hebatnya lagi, setiap sel saraf terhubung dengan lebih
dari 100.000 sel saraf yang lain. Inilah sebabnya mengapa otak kita lebih kompleks dari
komputer tercanggih manapun.

2) Kekuatan otak yang bekerja otomatis

Otak manusia memiliki miliaran sel saraf yang tersimpan lebih rapat dibandingkan
jaringan lain dalam ubuh, hal ini menjadikan otak mampu merekam lebih dari 86 juta byte
informasi ( sekitar 11 juta huruf ) setiap harinya. Apabila metabolisme otak diubah menjadi
sebuah energi, maka energi itu setara dengan bola lampu 20 watt yang bersinar terang. Secara
fisiologis, otak adalah sebuah jaringan lunak yang mempunyai kerutan-kerutan di
permukaannya. Pada orang dewasa normal,berat otak sekitar 1.350 gram. Berat otak ini
berbeda antara satu orang dengan orang lainnya. Otak juga merupakan pusat dari inti sistem
urat saraf tubuh, yang menjadikannya tersusun dari miliaran sel urat saraf.

Sistem saraf yang ada di otak kita juga merupakan sistem yang paling kokoh dan
terstruktur serta sangat kuat dalam tubuh manusia. Coba bayangkan saja, jika satu sel saraf
terjalin dengan 10.000 sel saraf lainnya maka itu berarti di dalam otak kita terdapat triliunan
jaringan sel. Bandingkan dengan sebuah sistem mekanisme komputer tercanggih yang ada
saat ini, tentu saja perbedaannya sangat jauh jika dibandingkan dengan otak kita. Jalinan
serabut saraf dan hubungan antar sel saraf dalam otak jauh lebih kompleks, lebih rumit, dan
lebih canggih ketimbang jaringan kabel data dari sebuah komputer tercanggih saat ini.

Secara normal, setiap hari otak kita dapat menyimpan setengah juta gambar objek yang
diterima setelah ditangkap dulu oleh fungsi mata kita. Jumlah itu ternyata hanya mewakili
memori yang menyimpan khusus objek yang berupa gambar (korteks visual). Lalu
bagaimanadengan objek yang berupa sentuhan, suara dan aroma? Tentu akan terdapat banyak
objek yang tersimpan di dalam “folder” penyimpanan datanya masing-masing yang apabila
dikalkulasikan semuanya akan menghasilkan jumlah yang sangat banyak,sehingga kita tidak
akan mampu menghitungnya lagi. Jumlah sebanyak ini tidak akan mampu disimpan oleh
sistem penyimapanan data secanggih apapun meskipunilmu pengetahuan dan tekhnologi
semakin maju.

Setiap sel otak manusia mampu membuat manusia mampu membuat jaringan dengan
kecepatan sekitar 20.000 sambungan tiap detik. Bandingkan dengan upaya manusia
membangun jaringan internet pada tiga hari pertama pada tahun 1997, di mana jutaan
pengguna komputer membuat jaringan internet sebanyak 200 juta network. Sementara, sel
otak manusia membuat jaringan sebanyak 20.000 sambungan hanya dalam hitungan detik,
sehingga dalam kurun waktu tiga hari jumlah sambungan yang terbentuk adalah 3 x 24 x 60 x
60 x 20.000 sambungan= 5.184.000.000 sambungan. Jadi, dapat kita lihat bahwa
pembentukkan jaringan dalam sel otak kita lebih cepat ketimbang pembentukkan jaringan
internet yangada di seluruh dunia.

Luar biasanya otak takterhenti sampai disitu, kemampuan memori otak manusia adalah
10 pangkat 800 itu artinya angka 1 diikuti 800 angka nol dibelakangnya. Dengan kemampuan
ini sesungguhnya seseorang mampu menghapal semua atom di alam semesta, yang
diperkirakan oleh astronomis berjumlah 10 pangkat 100, kalau tidak salah kapasitas
penyimpanan hard disk terbesar yang ada pada saat ini adalah 200 TB atau sekitar 2 x 10
pangkat 14. Angka ini jauh di bawah kemampuan otak kita. Sehingga, tidaklah salah apabila
“Gordon Dryden” menyatakan : “You’re the owner ofthe world’s most powerfull computer”
(Anda adalah pemilik komputer paling hebat di dunia). Dalam menjalin hubungan antar
neuron misalnya, komunikasi ini dihasilkan oleh neurotransmiter, yaitu sejenis zat kimia yang
ditembakkan oleh sel neuron dengan kecepatan seper 2.500 detik guna merangsang timbulnya
arus listrik.

3) Otak mendapatkan perhatian utama

Otak ternyata adalah organ yang mendapatkan perhatian utama dibandingkan dengan
organ yang lain,sebagaimana menurut Hutapea (2008) otak mendapatkan penjagaan yang
paling ketat dari pada organ-organ yang lain dikarenakan fungsinya yang begitu vital.
Rancangan bangun benteng tengkorak ini memiliki desain yang sungguh menakjubkan, bagian
atasnya dibentuk oleh tulang pipih yang tebalnya kurang dari setengah sentimeter, sedangkan
bagian bawahnya justru lebih tebal. Ruang sela antara permukaan dalam tengkorak dengan
otak diisi cairan otak yang berfungsi sebgai peredam kejutan jika suatu saat terjadi benturan,
jadi dapat dianalogikan otak manusia mengambang dalam cairan.

Tidak semua zat yang terkandung dalam peredaran pembuluh darah bebas masuk ke
dalam otak. Sistem penjagaan ini dilakukan oleh satu mekanisme khusus yang hanya terdapat
pada otak. Bakteri atau jenis zat tertentu tidak dizinkan masuk, jika zat tersebut masuk maka
akan mengganggu sistem secara keseluruhan jika diibaratkan dengan seperti virus yang
merusak sistem kinerja komputer oleh para hacker.

Semua kebutuhan zatyang dibutuhkan bagi otak dalam kadar yang terukur, meskipun
disaat kita berolahraga dan terjadi peningkatan tekanan darah pun, maka proporsi darah yang
masuk ke otak tetap stabil, dikarenakan disana terdapat sawar darah otak atau dalam istilah
lain disebut dengan Blood Brain Barrier.

Begitu juga dengan kadar oksigen bagi otak, jika dalam 5-10 menit seseorang
mengalami hambatan masukan oksigen maka yang terjadi adalah kerusakan jaringan otak dan
menyebabkan kematian. Begitu pula dengan volume di dalam sana, apabila terjadi
penambahan volume maka akan terjadi penekanan pada batang otak, karena bagaimana
prinsip volume dan massa, jika luas volume tempat menampung massa itu tidak proporsional
maka massa akan bergerak mencari keleluasaan keberadaannya,dan hanya pada foramen
magnum sajalah satu-satunya arah yang memungkinkan untuk itu, foramen magnum adalah
lubang yang menyambungkan tengkorak kita dengan tulang belakang, sehingga batang otak
akan terjepit, dimana disana terdapat pusat kendali suhu dan nafas manusia. Bisa dibayangkan
apa yang terjadi selanjutnya.

Berkaitan dengan pemaparan tersebut, betapa pentingnya fungsi otak terutama dalam
perannya menginterpretasikan stimulus yang datang dari luar (eksternal) maupun dari dalam
tubuh (internal), stimulus yang muncul dari interaksi inderawi dengan lingkungan sekitar
disebut dengan, sebagai bagian fungsinya sebagai “penterjemah” otak adalah penerima data
dan memberikan respon timbal balik terhadap stimulusnya. Yang menarik adalah AlQur’an
memberikan konteks pemahaman saintis dari fungsi lobus otak depan (lobus frontalis) dan
menyebutkan ubun-ubun dimana fungsi dari kedua lobus ini sangat penting dalam beberapa
hal yang menyangkut inisiasi (kemauan), perencanaan,kepatuhan, dan berbagai fungsi penting
lainnya.
Simaklah firman Allah SWT berikut dalam surat Al-Alaq ayat 15, sebagai ancaman
Allah SWT kepada kaum kafir Artinya : Ketahuilah, sungguh jikadia tidak berhenti (berbuat
demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya.

Kalimat nashiyati itu merupakan kemampuan seorang manusia menerima petunjuk dan
cahaya hidayah dari Allah SWT, jadi pemahaman seorang manusia tentang petunjuk,tentang
kebenaran dan sebuah ilham akan sesuatu yang haq akan hilang karena ditarik dari ubun-ubun
kaum kafir yang menentang Allah SWT.

Penguatan hilangnya cahaya petunjuk bagi seorang yang kafir juga banyak ditegaskan
dalam Al Qur’anseperti Al Baqarah ayat 17-18 dan juga pada ayat 171, serta Al An’am ayat
39. Dalam surat Al Baqarah ayat 17-18 misalnya, Allah SWT, menjelaskan tentang keadaan
orang-orang yang ingkar yang artinya : Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang
menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allah hilangkan cahaya (yang
menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka
tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar) Q.S. Al Baqarah
: 17-18.

Berbagai sindiran bagi orang-orang kafirdan munafik dalam konteks Al Qur’an ini dapat
dipahami sebagai suatu “kemampuan” menerima suatu kebenaran, dikarenakan telah “ditarik”
dari ubun-ubun mereka sebuah kemampuan yang sebenarnya seluruh manusia memilikinya
ketika kita terlahir, hanya saja akibat dari keingkaran mereka terhadapkebenaran membuat
mereka tersesat dalam sebuah “persepsi” yang sudah“menyimpang” akibat fungsi vital dari
ubun-ubun dan dahi atau dalam pemahaman ilmu faal tubuh bagian otak disebut dengan lobus
frontalis dan lobus parietalis.

Bahkan dalam suratAlbaqarah ayat 171 serta Al An’am ayat 39 Allah SWT
mempertegas kembali keadaan “kemampuan persepsi” orang kafir dan munafik dalam
menanggapi kebenaran. Q.S. Al Baqarah : 171 yang Artinya : Dan perumpamaan (orang-
orang yang menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang
yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan buta, maka
(oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
Allah SWT, memberikan perumpamaan bahwa mereka mendengar seruan akan
kebenaran, namun hanya sebatas mendengarkan “suara” tanpa mampu mengakomodirnya
menjadi sebuah seruan yang mengandung makna/hikmah. Sebagaimana pemahaman tersebut
mengupas tentang sebuah “kepekaan” atau kemampuan “merespon” yang hilang sehingga
sebuah peringatan dianggapnya hanyalah sebuah perkataan biasa saja dan tak bermakna. Akan
tetapi semua itu,merupakan kekuasaan Allah SWT, yang menentukan kepada siapa yang
diberikannya petunjuk atau sebaliknya kesesatan sebagaimana tertuang dalam QS. Al An’am :
39: Artinya : Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah pekak,bisu dan
berada dalam gelap gulita. Barang siapa yang dikehendaki Allah (kesesatannya), niscaya
disesatkan-Nya. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah (untuk diberi-Nya petunjuk),
niscaya Dia menjadikan-Nya berada di atas jalan yang lurus.

Kurang lebih beberapa dekade terakhir para ilmuwan dan pakar ahli bedah syaraf dan
psikolog melakukan sebuah penelitian mendalam tentang kontribusi otak dalam merespon
stimulus berupa pesan,peringatan, merencanakan dan banyak hal positif dari luar diri manusia
adalah di dominasi oleh otak depan (lobus frontalis) dan ubun-ubun (lobus parietalis).

Bahkan jika kita pahami seksama maksud“buta” dan “tuli” adalah bukan kemampuan
“fisik” (lahiriah), akan tetapi maknakebutaan dan ketulian dalam kontekskemampuan “psikis”
(bathiniyah/rohaniyahnya). Perkembangan pemahaman yang datang dari dunia sains dalam
ilmu korelasi antara anatomi dan psikologi ini menurut sayasangat selaras dalam pemahaman
yang telah dipaparkan dalam Al Qur’an yang telahada lebih dari 14 abad sebelum adanya
Doktor maupun Profesor yang gigih meneliti tentang hubungan antara anatomi otak dengan
psikologi. Sebagaimana hal ini Allah SWT terangkandalam firmanNya dalam Q.S Al Hajj
ayat 46 : Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka bumi, lalu mereka mempunyai
hati yang dengan itumereka dapat memahami atau mempunyai telinga yang dengan itu mereka
dapatmendengar? Karena sesungguhnya bukanlahmata itu yang buta, tetapi yang buta, ialah
hati yang di dalam dada.

Tidak hanya berhenti pada hal itu, AllahSWT secara tegas memberikan pemahaman
lebih mendalam tentang keadaan tersebutdengan fase kehidupan akhirat, hal ini disebutkan
dalam Q.S. Al Israa ayat 72 : Artinya : Dan barangsiapa yang buta (hatinya) di dunia ini,
niscaya di akhirat (nanti) ia akan lebih buta(pula) dan lebih tersesat dari jalan (yang benar).

b. Jantung

Jantung ternyata pusat energi untuk keberlangsungan hidup manusia secara independen.
Jantung bekerja sebagai penggerak utama kehidupan, bisa kita ibaratkan jantung adalah
sebagai mesin/motor penggerak utama dari proses kehidupan yang terjadi dalam tubuh
kita(manusia). Jantung manusia adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga, dan
denganbentuk basis di atas dan puncaknya berada di bawah atau lazim disebut sebagai apex
dalam istilah kedokteran.

Apex ini miring kesebelah kiri, agar jantung dapat bekerja ternyata ada sebuah nodus
yang disebut dengan sino-atrial node berada pada katup atrial kanan dari sini impuls listrik
akan berlanjut ke atriventrikular node selanjutnya ke bundle his sampai kepada serabut
purkinje, sehingga adanya impuls (bioelectrical) inilah yang memungkinkan jantung bergerak
berirama untuk memompakan darah dari seluruh tubuh manusia, baik untuk proses oksigenasi,
menghantarkan nutrisi yang diperlukan oleh tubuh secara keseluruhan. Ternyata kinerja
jantung sangat dipengaruhi juga oleh gaya gravitasi bumi. Hal ini dibuktikan dengan adanya
darah yang masuk kejantung dan dipompakan dari jantung keseluruh tubuh, dinding serambi
jauh lebih tipis dibandingkan dengan dinding bilik,karena bilik harus melawan gaya gravitasi
bumi untuk memompakan darah dari bawah keatas, khususnya pada aorta.

Dapat disimpulkan bahwa kehidupan fisiologis manusia berlangsung dikarenakan


adanya jantung. Organ yang berdetak sekitar 100.000 kali setiap hari ini memiliki ukuran
panjang 12,5 cm dan lebar 8,5 cm. Berat jantung ketika manusia dilahirkan adalah sekitar
25,20gram. Pada usia dewasa, berat jantung itu mencapai 310 gram pada laki-laki dan 225
gram pada perempuan, saat janin dalam kandungan berusia kurang lebih 4bulan jantung sudah
mulai bekerja bahkan sebelum otak terbentuk, jadi semua kehidupan fisiologis manusia
dimulai ketika jantung itu terbentuk.

Dalam pembahasan ini kita akan berusaha mensinergikan energi yang kita miliki
sebagai manusia dalam kalkulasi rasional atau dengan perhitungan secara matematis :
“Perhitungan energi jantung manusia”

Jantung kita berdenyut 75 kali dalam semenit dan melepas kira-kira 70 ml darah dalam setiap
denyutan,dengan demikian keluaran jantung adalah (70 ml/mnt dikalikan 75 x/mnt) adalah
sekitar 5.250 ml/menit darah yang dipompakan oleh jantung. Ini berartikira-kira sebanyak
5.000-5.250 ml darah yang dikirimkan ke jaringan setiapmenitnya. Jika dihitung dalam 24 jam
maka jantung telah memompakan darah sebanyak 7.560.000 ml (60 menit x 24 jam x 5.250
ml) atau dalam liter iniberjumlah 7.560 liter setara dengan satu seperempat tangki minyak
tanah yang berkapasitas 5.000 liter, dengan denyutan sebanyak 108.000 denyutan dalam
24jam ( 60 menit x 24 jam x 75 pulse).

Dalam hitungan tahun, jantung manusia telah berdenyut sebanyak kurang lebih
38.880.000 kali/tahun dan telah memompakan darah sebanyak 2.721.600 liter (360x7.560
liter). Dalam hitungan usia harapan hidup manusia sekarang kurang lebih 75 tahun, jantung
telah berdenyut sekitar 2.916.000.000 dan memompakan darah sebanyak 204.120.000liter.
Sungguh luar biasa bukan?, bayangkan saja jantung memenuhi kebutuhan jaringan tubuh kita
yang berukuran 90.000 km atau jika disambungkan semua jaringan itu akan mampu
mengelilingi bumi sebanyak dua kali. Sebagaimana kita ketahui fungsi jantung sangatlah vital,
mulai dari proses oksigenasi (ventilasi, difusi, transportasi) yang kita hirup dari komposisi
udara yangtersedia dengan kata lain, tanpa ada kinerja jantung dalam sirkulasi maka semua
aktifitas itu akan terhenti, haemoglobin akan berhenti tidak bisa mencapai kapiler alveoli pada
paru-paru untuk proses difusi (pertukaran) gas, dikarenakan terjadi imobilitas akibat jantung
tidak bekerja, maka perlahan kemudian semua jaringan akan mengalami kerusakan akibat
insufisiensi asupan oksigen dimulai dari kematian sel, jaringan, organ, dan kemudian
organisme (manusia) itu sendiri.

Pemahaman kita terhadap jantung (heart) tidak berhenti secara fisiknya saja, Al Qur’an
surah Al Hajj ayat 46 sebagai berikut Artinya : Maka apakah mereka tidak berjalan di muka
bumi, lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat memahami atau mempunyai
telinga yang dengan itu mereka dapat mendengar? Karena sesungguhnya- bukanlah mata itu
yang buta, tetapi yang buta, ialah hati yang di dalam dada.

Pada Q.S. Al Hajj ayat 46 di atas, dapat kita pahami secara bahasa, yang pertama adalah
َ‫ون‬RR‫وبٌ لَهُ ْم افَتَ ُك‬RRُ‫ونَ قُل‬RRُ‫ا يَ ْعقِل‬RRَ‫ بِه‬: “lalu mereka mempunyai hati yang dengan itu mereka dapat
memahami”..., memiliki arti kata perkata “maka bagi mereka hati ( ٌ‫ )قُلُوب‬yang memahami (
َ‫ )يَ ْعقِلُون‬dengannya”. Dalam bahasa Arab, ( ٌ‫ )قُلُوب‬dari akar kata “qalb” yang artinya hati atau
jantung. Harap dipahami bersama, kita perlu membedakan antara jantung (cardio) dan hati
(liver) yang merupakan sistem pencernaan. Sedangkan untuk ( َ‫ )يَ ْعقِلُون‬berasal dari kata “a’aql”
yang artinya berpikir atau memahami, dandalam kaitannya dengan anatomi berarti otak,
sebagaimana pembahasan otak sebelumnya.

Dengan demikian ( ٌ‫ )يَ ْعقِلُونَقُلُوب‬secara tersurat dapat dipahami artinya sebagai“ jantung
untuk memahami/berpikir”. Hal ini dipertegas pada kelanjutan ayat tersebut di ayat yang
sama, mengenai kemampuan jantung ini adalah:

َ ‫ُور فِي الَّتِي ْالقُلُوبُ ا تَ ْع َمى َو ٰلَ ِك ْناَأْل ْب‬


(‫صا ُر تَ ْع َمى اَل فَِإنَّهَا‬ ِ ‫)لصُّ د‬
ْ
Artinya : “Karena sesungguhnya bukanlah yang buta itu mata, tetapi yang buta adalah ( ُ‫)القُلُوب‬
ْ ِ‫ُور فِي الَّت‬
“qalbu” yang ada di dalam dada ( ُ‫يالقُلُوب‬ ِ ‫ )لصُّ د‬frasa ini menegaskan frasa sebelumnya.

Dimanakah letak qalbu itu? Secara anatomi qalbu yang berada di dalam dada adalah
jantung. Al Qur’an dalam hal ini mengatakanqalbu oran-orang kafir itu buta, sebagaimana
Allah SWT menyinggungnya dalambeberapa Surah tentang qalbu yang tidak dapat memahami
seperti terdapat pada Q.S. Al An’am : 25, At Taubah 87. Q.S. 63 : 3 dan banyak lagi ayat-ayat
lainnya yang berkaitan dengan hal tersebut. Pemilihan kata “a’qal” yang disandingkan dengan
dengan “qalb” disini patut digaris bawahi, karena memahami dalam bahasa Arab, yang
digunakan lebih dari 19 kali dalam Al Qur’an adalah “faqaha”, bukan“a’qal”. A’qal yang
berarti memahami atau berakal sendiri digunakan lebih dari40 kali dalam Al Qur’an, akan
tetapi kaitannya dengan memikirkan dengan otak,bukan dengan hati. Jika memahami dengan
“qalb” menggunakan kata faqaha (dan turunannya), sedangkan “memahami” dengan otak, Al
Qur’an menggunakan kata“a’qal” (dan turunannya), maka di surah Al Hajj ayat 46 secara
khusus dikaitkan antara “qalb” dengan “a’qal” (ُ‫ )يَ ْعقِلُونَ لُوبٌق‬yang berbeda dengan penggunaan
yang terdapat pada ayat-ayat yang lainnya. Atau dapat disimpulkan bahwa ayat ini konteksnya
dipadukan secarakhusus mengkombinasikan antara “hati” dan “akal”.

Ilmu pengetahuan sekarang membuktikan bahwa jantung manusia (qalb) ternyata


mampu bersifat seperti otak (a’qal), dalam sebuah artikel yang berjudul “Neurocardiology :
The Brain in the Heart” oleh Dr. J.Andrew Armour dan Dr, Jeffrey Ardell pada tahun 1991,
mereka menjelaskan tentang bagaimana pentingnya peranan dan kontribusi jantung dalam
mengintegrasikan atau menyatukan antara tubuh, pikiran, jiwa dan emosi seseorang. Menurut
mereka jantung merupakan organ yang spesial, karena jantung memainkan peran sangat
penting dalam transportasi zat-zat dan partikel penting yang diperlukan oleh tubuh, jantung
menjalin komunikasi dengan otak secara sistematis yang begitu sangat kompleks dan rumit,
jantung tidak hanya berguna untuk memompakan darah keseluruh tubuh, akan tetapi juga
sangat berperan penting dalam keberlangsungan kinerja saraf, hormon, rangsangan dan
informasi elektromagnetik menuju otak yang datang dari luar tubuh manusia. Hebatnya lagi
jantung memiliki bioelektrikal (listrik biologis) yang menjadi sumber energi keberlangsungan
keberlangsungan kehidupan organ jantung dalam menjalankan fungsinya, dimana titik awal
kelistrikan tersebut pada SA node, yang kemudian membangun jaringan komunikasi yang
terhubung keseluruh tubuh, pikiran, jiwa, emosi dan sifat-sifat rohaniyah berupa sinyal-sinyal
bioelektris.

Al Qur’an menyatakan bahwa sistem otak di dalam jantung berkomunikasi dengan otak
manusia, sehingga bagi orang kafir, makaAllah SWT memfilter penyampaian sinyal-sinyal
syaraf yang dikirim “otak dalam jantung” ke otak manusia, sebagaimana yang tertuang dalam
Q.S Al Israa ayat 46:

Artinya : Dan Kami adakan tutupandi atas hati mereka dan sumbatan di telinga mereka, agar
mereka tidak dapatmemahaminya.......(Q.S.Al Israa : 46)

Dalam ayat ini jika kita pahami adalah “Dan Kami tempatkan di atas ( ‫وبِ ِه ْم‬RRُ‫” )قُل‬hati
mereka”penutup sehingga mereka tidak dapat memahaminya, dan sumbatan di telinga
mereka”. Lihat bagaimana ketika membicarakan “filter” di telinga, Allah menggunakan kata ( ِ‫ف‬
‫ )ي‬artinya “didalam”, sedangkan ketika membicarakan ( ‫)قُلُوبِ ِه ْم‬, Allah SWT menggunakan (‫) َعلَ ٰى‬
artinya “di atas”. Hal ini dikarenakan “qalb” (jantung) yang memiliki sistem otak sendiri,
berkomunikasi dengan otak manusia, di mana otak manusia dalam hal ini berada di atas
jantung, sehingga Allah SWT mengatakan bahwa “filter”tersebut diletakkan “di atas qalb”
yang letaknya berada di antara jantung dan otak manusia. Dr. J. Andrew Armour mengatakan
“the heart appreared to besending meaningful messages to the brain that it not only
understood, butobeyed” artinya “Jantung mampu untuk mengirimkan sebuah pesan yang
bermakna menuju otak, tidak hanya dipahami, akan tetapi juga ditaati oleh otak”.

Sistem syaraf jantung dijuluki dengan “the brainin the heart” (otak dalam jantung), para
ahli menemukan bahwa jantung mempunyai sistem syaraf yang independen (tidak bergantung
pada organ lain), sistem yang sangat rumit itu disebut dengan “otak dalam jantung”,
jumlahnya 40.000 neuron (sel syaraf).

Dalam buku “Plant Spirit Healing : A Guide toWorking with Plant Consciousness”
karya Pam Montgomery, dia menuliskan kaitan jantung dengan pengendalian emosi
seseorang, dikatakannya di dalam bukunya tersebut bahwa terdapat 40.000 sel syaraf di dalam
jantung maupun neurotransmitter (jaringan syaraf) seperti noradrenaline dan dopamine (zat
media toremosional) dihasilkan dan disintesis oleh jantung, aktivitas tersebut dikirim ke otak
dalam setiap denyutan jantung. Dia menjelaskan jantung juga menginderakan hormon, denyut
nadi dan informasi tekanan, diterjemahkan di dalam impuls (sentakan listrik) syaraf dan
kemudian diproses sebagai sebuah informasi.

Tidak hanya sampai disitu saja, Dr. Andrew Armour mengatakan bahwa jantung
memiliki fungsi sebagaimana fungsi otak manusia yaitu dapat mengingat, seorang ahli syaraf
yang berasal dari Montereal, Kanada ini menjelaskan terdapat jaringan sel syaraf yang kecil
dan kompleks pada jantung bekerja seperti otak yang kecil, jaringan syaraf ini memiliki
kapabilitas (kemampuan) untuk menyimpan memori jangka pendek maupun jangka panjang,
hal ini terbukti dengan sebuah penelitiannya bahwa jantung mampu menyimpan data tentang
koordinasi otot jantung itu sendiri, hal ini bisa terlihat saat dilakukan transplantasi jantung,
dimana jantung berbeda diletakkan pada manusia yang berbeda, si jantung itu mampu
mengulang kembali fungsi tempatnya berasal seperti kemampuannya berdenyut, padahal
sebelum jantung tersebut telah disimpandi tempat yang dingin dan dapat bertahan hidup
selama lebih dari empat jam,setelah itu jantung tersebutkan dipasangkan pada pasien
receipient (penerima transplantasi), setelah itu darah mulai mengalir dan jantung tersebut
mulai berdenyut teratur sesuai fungsinya pada pendonor pemilik jantung tersebut.

Sebelum Al Qur’an diturunkan “mungkin” pernyataan tentang “hati yang memahami”


atau “berpikir dengan hati nurani” telah ada, akan tetapi sekali lagi, pemilihan kata selalu
menjadi “keajaiban” Al Qur’an, yang mampu mengubah suatu istilah yang pada masa
diturunkannya mampu dipahami sebagai sesuatu yang biasa saja, akan tetapi ternyata
menyimpan makna yang mengungkapkan sesuatu yang baru akan diketahui beberapa abad
kemudian, terhitung 14 abad lebih dari sejak turunnya Al Qur’an hingga ditemukannya bahwa
fungsi jantung setara fungsi otak dalam memahami dan berpikir, seiring dengan meningkatnya
ilmu pengetahuan dan tekhnologi memberi pemahaman mendalam tentang hakikat ayatsuci
yang terkandung dalam Al Qur’anul Karim. “Qulubun ya’qiluuna” adalah salah satunya, qalb
(jantung) yang bersifat a’qal (otak), jantung yang memiliki sistem otak mandiri, yang
berkomunikasi dengan otak manusia, sebagaimana Allah SWT sangat menekankan
pentingnya keselarasan berpikir dengan akal dan berpikir dengan qalb.

Sebagaimana sebenarnya Allah SWT memberikan anjuran kepada kita agar meneliti diri
kita sendiri, agar jelaslah bagi kita akan kebenaran Al Qur’an itu sendiri. “Kami akan
memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan
pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagimereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah
cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (Q.S. Fushshilat :
53)

(S.AN Nahl :78),“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan dan hati, agar
kamu bersyukur.”,. Akal yang diciptakan Allah untuk berfikir dan mencari rahasia alam
semesta yang indah dan penuh dengan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari , digali dan
dimanfaatkan untuk kepentingan umat manusia. Tanpa berfikir dan mempergunakan akalnya
dan hatinya manusia tidak akan berkembang sesuai dengan fitrahnya.

Manusia seperti disebutkan dalam Al-Quran, diberikan kesempurnaan rupa, akal,


pancaindra, hati. Untuk menjadi Khalifah dimuka bumi ini manusia harus cerdas , tidak hanya
cerdas otaknya saja , tapi juga cerdas emosi dan spiritualnya. Zohar dan Marshall menjelaskan
tentang kecerdasan sebagai berikut ini bahwa: Kecerdasan intelektual (IQ) ada di korteks
serebrum atau otak besar. Kecerdasan emosional (EQ) ada di sistem limbik atau otak dalam,
yang terdiri dari thalamus, hypotalamus dan hippocampus. Dan Kecerdasan Spiritual (SQ) ada
di frontal lobus.

Secara Medis Otak manusia, adalah organ yang unik dan dasyat, tempat diaturnya
proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepribadian, secara garis besar, otak terbagi
dalam 3 bagian, yaitu neocortek atau cortex cerebri , system limbik dan batang otak, yang
berkerja secara simbiosis. Bila neocortex berfungsi untuk berfikir, berhitung, memori, bahasa,
maka sistek limbic berfugsi dalam mengatur emosi dan memori emosional, dan batang otak
mengarur fungsi vegetasi tubuh antara lain denyut jantung, aliran darah, kemampuan gerak
atau motorik. Ketiganya bekerja bersama saling mendukung dalam waktu yang bersamaan ,
tapi juga dapat bekerja secara terpisah.

Kerusakan sedikit saja pada otak akan membawa dampak yang luar biasa pada
seseorang . seperti operasi otak, akibat stroke, pasien yang pernah mengalami stroke, setelah
sembuh banyak yang mengalami perubahan kepribadian.

Otak yang pernah mengalami perdarahan, trauma, misalnya seperti akibat stroke
ataupun operasi contohnya pada otak depan atau frontal bagian ventromedial akan timbul
gejala si pasien akan kehilangan moral, tatakrama, tidak bisa memdudukan diri pada posisi
semestinya. Seorang laki-laki bernama Gage usia 25 tahun bekerja di Burlington New
England mengalami kecelakaaan kerja, ketika sebuah besi baja menembus kepalanya dan
merusak frefrontal otak, ia lolos dari maut setelah operasi tapi setelah sembuh malah menjadi
orang baru , dari yang ramah , tidak mudah marah, disiplin menjadi orang yang kasar, mudah
tersinggung, tidak disiplin, Gage berubah menjadi orang yang asing, yang kehilangan aspek
moralitas.

Bagian limbik yang menjadi pusat emosi yang berada di amygdala dan hippocampus
berfungsi mengatur emosi manusia dan memori emosi, menunjukan seorang penderita epilepsi
yang mendapat terapi operasi otak dengan diangkatnya amigdala dan hypocampus
memperlihatkan gejala hiperseks dan rakus setelah operasi.

Menurut seorang ahli bedah otak dari Amerika bernama Vilyanur Ramachandran bahwa
ada “God Spot “ di lobus temporalis. Orang yang mengaku ateis secara lisan , hati kecilnya
pasti akan mengakui bahwa ada Tuhan yang mungkin tidak dikenalnya tapi dia rasakan,
karena memang adanya Got spot di bagian temporal manusia menunjukan bahwa Tuhan
sebenarnya telah memperkenalkan dirinya pada manusia, tapi kadang manusia lalai dan tidak
mau mengakui keberadaannya.

Otak manusia mempunyai berat 2% dari berat badan orang dewasa (3 pon) , menerima
20 % curah jantung dan memerlukan 20% pemakaian oksigen tubuh dan sekitar 400 kilokalori
energi setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang paling banyak memakai energi dalam
seluruh tubuh manusia dan terutama berasal dari proses metabolisme oksidasi glukosa.
Jaringan otak sangat rentan terhadap perubahan oksigen dan glukosa darah, aliran darah
berhenti 10 detik saja sudah dapat menghilangkan kesadaran manusia. Berhenti dalam
beberapa menit , merusak permanen otak. Hipoglikemia yang berlangsung berkepanjangan
juga merusak jaringan otak.

Otak mengatur dan mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan fungsi tubuh
homeostasis seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran
motorik dan segala bentuk pembelajaran lainnya.Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan
neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melingungi neuron, sedangkan neuron membawa
informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal sebagai potensial aksi. Mereka
berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh tubuh dengan mengirimkan berbagai
macam bahan kimia yang disebut neurotransmitter . Neurotransmitter ini dikirimkan pada
celah yang di kenal sebagi sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin mempunyai jutaan
neuron pada otaknya, vetebrata besar bisa mempunyai hingga seratus milliar neuron.

Manusia pun diberi akal untuk berfikir dan mencari rahasia alam semesta yang indah
dan penuh dengan ilmu pengetahuan yang harus dipelajari, digali dan dimanfaatkan untuk
kepentingan umat manusia.Banyak sekali pemahaman – pemahaman mengenai akal yang
terdapat dalam Al-qur’an , kita tahu bahwa segala yang ada dalam diri kita dan dalam
kehidupan ini bersumber dari Al-qur’an , Al-Qur’an memiliki cakupan yang luas tentang akal
dan otak, seperti pada ayat berikut ini : (Orang yang berakal adalah) orang-orang yang
mengingat (yadzkuruna) Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan
mereka berpikir (yatafakkaruna) tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia. Maha Suci Engkau, maka
peliharalah kami dari siksa neraka.

Dalam pemahaman saya, bahwa Al-Qur’an menjelaskan bahwa orang-orang yang


berakal adalah orang-orang yang memadukan fungsi antara pikiran (Cortex) dan perasaan
(sistem limbik) secara maksimum, sehingga ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan
tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan jantung-hati (Qalb), yang berada di dalam
dada.

Dalam penjelasan lebih luas, saya mencoba mengaitkan dengan beberapa teori yang
diajukan oleh ilmuwan–ilmuwan islam yang merujuk pada kitab suci Al-qur’an ,
dijelaskannya bahwa didlam otak manusia terdapat Cortex Cerebri, atau sering disebut Cortex
saja. Disinilah pusat aktifitas pikiran manusia berada. Dan, ternyata seluruh peradaban
manusia dihasilkan oleh aktifitas kulit otak ini. Itu pula, kenapa dunia binatang tidak memiliki
peradaban seperti manusia – tidak punya sains, teknologi, seni budaya, bahkan agama–karena
mereka tidak mempunyai Cortex tersebut di otaknya.

Lebih jauh, sangat menarik mendapati kenyataan bahwa pusat penglihatan dan
pendengaran manusia ternyata juga terdapat di Cortex-nya. Pusat penglihatan berada di kulit
otak bagian belakang, sedangkan pusat pendengaran berada di bagian samping. Berarti, proses
melihat dan mendengar itu sebenarnya identik dengan proses berpikir. Orang yang melamun,
meskipun bisa melihat dengan mata dan mendengar dengan telinga, dia tidak bisa memahami
apa yang sedang dilihat dan didengarnya. Pada saat demikian, dia tidak sedang mengaktifkan
daya pikir Cortexnya secara utuh, sehingga bisa disebut setara dengan binatang. Itulah orang
yang disebut lalai oleh al Qur’an.

Selain itu juga manusia juga memiliki getaran qalbu, sehingga getaran ini melahirkan
sebuah kepahaman. getaran Qalb yang ada di jantung merupakan resonansi getaran yang
berasal dari Sistem Limbik di otak tengah. Dengan kata lain, Qalb merupakan cerminan apa
yang terjadi di Sistem Limbik. Masalahnya, getaran apakah yang paling dominan sedang
mengisi Sistem Limbik, maka itulah yang diresonansikan ke jantung. Sistem Limbik juga
merujuk ke getaran rasional yang bersumber dari Hipocampus. Getaran yang muncul di otak
tengah ini sebenarnya sudah merupakan perpaduan antara emosi dan rasio. Itulah yang dikenal
sebagai perasaan yang kemudian menggetarkan jantung.
Pada kenyataannya, Hipocampus merupakan pusat memori yang menyimpan
kesimpulan proses-proses rasional yang terjadi di Cortex. Secara fisiologis, Hipocampus
terbentuk dari perluasan kulit otak yang melipat ke bagian dalam otak tengah. Bentuknya
seperti huruf C. Dengan demikian, meskipun Hipocampus berada di bagian dalam otak,
sebenarnya ia adalah bagian dari Cortex yang bekerja secara rasional, logis, dan analitis pula.

Maka, proses berpikir lewat penglihatan dan pendengaran yang terjadi di Cortex pun
bakal masuk dan tersimpan di Hipocampus. Dan setelah dikoordinasikan dengan fungsi
Amygdala, beserta komponen Sistem Limbik lainnya, ia akan menjadi getaran yang
diteruskan ke jantung sebagai desiran Qalb. Saat itulah kita merasakan sensasi perasaan.
Memang dalam kaitan antara akal dan qalbu sering dilakukan oleh para ilmuwan–ilmuwan
islam, karena dalam proses diatas bahwa proses berfikir memang saling berhubungan dengan
qalbu.

Sabda Rasulullah SAW yang lainnya adalah “Aku bertanya pada jibril apakah yang
dinamakan kepemimpinan itu? jibril menjawab: akal”. Hakikat akal adalah naluri yang
dipergunakan untuk memahami pengetahuan–pengetahuan yang bersifat teoritis. seolah oleh
akal itu adalah cahaya yang dimasukkan kedalam jiwa sehingga manusia siap memahami
sesuatu dan ini berbeda–beda menurut perbedaan–perbedaan naluri.

Jika akal kita dijadikan sebuah naluri yang luar biasa terhadap daya cipta dan karya kita,
maka bersiaplah kita akan mendapat sebuah keajaiban yang luar biasa, dari hal ini saya
teringat lagi dengan kata-kata awal yang menginspirasi saya dalam menggunakan akal, yaitu
pikiran / akal bukanlah sebuah wadah yang harus diisi melainkan api yang haru dinyalakan.
hormon–hormon yang ada dalam akal sangat mudah beraksi, sehingga ketika kita berfikir
untuk menjadi besar, maka kita benar-benar kita akan mendapatkan, tentunya melalui proses
akal.

2.2 Kebenaran konsep Ilmiah Nyeri dalam Al-Qur'an

Al-Qur’an memberikan ilustrasi bahwa bentuk siksaan kepada orang-orang yang


durhaka berupa derita sangat pedih yang diakibatkan luka bakar dikulit.
(‫زا ّح ٌكي ْما‬RR‫ي‬
ْ ‫ان ّع ٌز‬ َّ ّ‫ّت جلودهم بدلناهم جلوداَ غيرها ليذوقوا الع ّّذاب‬
ّ ‫إن هَّللا ّ ّك‬ ٌ ّ‫ف نصليهم نّارْ ا ٍكلَّ ّما ن‬
ً ‫ضج‬ ّ ‫إن ال ٌذ‬
ّ ‫ين ّكفّ ٍروا بٌآيّاتٌنّا ّس ًو‬ َّ )
(56‫)النساء‬.

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami
masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka
dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa
lagi Maha Bijaksana. (QS 4:56.).

Menurut defenisi IASP (International Association for the Study of Pain) 1979, nyeri
didefenisikan sebagai sensori (rasa indrawi) dan pengalaman emosional yang tidak
menyenangkan akibat adanya kerusakan jaringan yang nyata atau yang berpotensi rusak, atau
tergambarkan seperti itu. Salah satu defenisi tersebut, proses yang obyektif nyata yang terjadi
bila nyeri muncul adalah akibat kerusakan jaringan. Kerusakan ini bisa disebabkan berbagai
faktor (trauma fisik, trauma kimiawi trauma thermis dll).

Akhir Ujung Syaraf Bebas

Mungkin secara awam, orang banyak menduga bahwa seluruh bagian tubuh kita sensitif
terhadap perasaan nyeri, ternyata setelah ilmu anatomi dan fisiologi berkembang; dugaan
seperti itu tidak benar sama sekali. Ada bagian-bagian tertentu dalam tubuh kita yang berperan
spesifik untuk merespons atau mengantar sensasi nyeri, yakni ujung syaraf bebas. Dan
ternyata tidak semua ujung-ujung syaraf berperan sebagai sarana pengangkut sensasi nyeri,
ternyata kini diketahui hanya 2 tipe serabut syaraf yang berperan sebagai pengangkut nyeri
yakni syaraf C dan A (delta). Ujung akhiran syaraf (NERVE ENDING) penghantar nyeri
tersebut secara histologis “hanya terdapat pada lapisan kulit (dermis) saja ”.

Bila dokter mau melakukan sebuah sayatan bedah, maka dokter biasanya menyuntikkan
obat blok terhadap syaraf tersebut (anestetik local) hal itu dimaksudkan agar signal nyeri
akibat kerusakan jaringan tidak diteruskan ke sentral sehingga pasien yang tengah diiris,
dipotong, disayat jaringan tubuhnya tidak merasa sakit sama sekali. Dan agar diketahui,
sensasi sakit tersebut hanya ada pada lapisan kulit saja (otot, lapisan lemak tidak
menyebabkan sensasi sakit sama sekali bila dilukai).

Dalam bagian otak, ada beberapa bagian yang berfungsi dalam kaitannya dengan
"bukmun" (dumbness). Pada gambar struktur otak di atas terlihat ada yang dinamakan "speech
production" dan "languange comprehension /word understanding/ understanding speech or
using words/naming sounds and noun".

Dari ketiga ayat mengenai "bukmun" di atas, jelas yang dimaksud bukan sekedar "bisu"
dalam arti tidak mampu berbicara. Akan tetapi bukmun yang dimaksud adalah ketidak
mampuan untuk mengerti apa yang ditangkap oleh "telinga" dan oleh "mata", dengan kata-lain
adalah bodoh. Hal ini diperjelas dalam surah An-Nahl [16] ayat 76 dan surah Al-Anfaal [8]
ayat 22.

Bahkan dalam surah Al-Anfaal [8] ayat 22 ditekankan keterkaitan "tuli" dan bukmun
dengan dengan "tidak mengerti apapun", karena apa yang dengar oleh telinga dan di
interpretasikan oleh pendengaran, tidak dapat dimengerti lebih baik oleh otak.

An-Nahl [16] Ayat 76

Wa Daraba Allahu Mathalaan Rajulayni 'Ahaduhuma 'Abkamu La Yaqdiru `Ala Shay'in Wa


Huwa Kallun `Ala Mawlahu 'Aynama Yuwajjhhhu La Ya'ti Bikhayrin Hal Yastawi Huwa Wa
Man Ya'muru Bil-`Adli Wa Huwa `Al Siratin Mustaqimin

[[Dan Allah membuat (pula) perumpamaan: dua orang lelaki yang seorang bisu, tidak
dapat berbuat sesuatupun dan dia menjadi beban atas penanggungnya, ke mana saja dia
disuruh oleh penanggungnya itu, dia tidak dapat mendatangkan suatu kebajikan. Samakah
orang itu dengan orang yang menyuruh berbuat keadilan, dan dia berada pula di atas jalan
yang lurus?]]

Bagian otak yang mengatur "languange comprehension" atau "word understanding" atau
"understanding speech or using words" atau "naming sounds and noun" terletak di sebagian
temporal dan parietal lobe, yang letaknya di antara pusat pendengaran dan penglihatan,
sebagaimana yang diisyaratkan Al-Qur'an.
Saat ini di ketahui, dan dapat pula di lihat pada gambar bagian otak di atas, bahwa
bagian depan otak atau frontal lobes, yang mana terletak di bagian dalam ubun-ubun,
bertanggung jawab mengontrol :

Perilaku diri ( self-control/behavioural control )

Berpikir ( higher intellect )

Mengatur emosi ( emotion control )

Merencanakan ( planning )

Mengatur konsentrasi ( concentration )

Dan mengambil keputusan dan pemecahan masalah ( decision making and problem
solving). Dengan kata lain, bagian otak inilah yang menjadikan setiap individu unik dalam
segi sifat dan perilaku.

Jadi jelaslah secara tersirat Al-Qur'an menyatakan bahwa bagian "naashiyah" inilah yang
bertanggung jawab untuk segala tindakan dan keputusan yang diambil manusia termasuk di
dalamnya tindakan mungkar manusia, sehingga bagi orang kafir dikatakan bahwa naashiyah
mereka adalah naashiyah yang pembohong dan pendosa, karena naashiyah itulah yang
memutuskan segala tindakan mungkar dan dosa mereka. Dikatakan pula, jika mereka tidak
berhenti dari segala tindakan mungkar mereka, Allah akan menarik naashiyah mereka,
sehingga mereka tidak mampu lagi berpikir.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara medis otak manusia, adalah organ yang unik dan dahsyat, tempat diaturnya
proses berfikir, berbahasa, kesadaran, emosi dan kepriabdian. Otak mengatur dan
mengkoordinir sbagian besar gerakan, perilaku, dan fungsi tubuh homeostasis seperti detak
jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak juga bertanggung
jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi, ngatan dan pembelajaran motorik. Dalam Al
Qur an menjelaskan bahwa orang-orang yang berakal adalah orang-orang yang memadukan
fungsi antara pikiran (Cortek) dan perasaan (sistem limbik) secara maksimum, sehingga
ketika memperoleh keyakinan (kesimpulan tertinggi berupa keimanan) bakal menggetarkan
jantung-hati (Qalb) yang berada di dalam dada.
DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan terjemahannya , CV. Darus Sunah , Jakarta


Ary Ginanjar Agustian , ESQ, Arga
Musthofa, perbedaan akal manusia dan binatang , Mediahati.com
Imam Al- Ghazali , Menggali Mutiara Ihya Ulumuddin

Anda mungkin juga menyukai