Anda di halaman 1dari 13

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Pendidikan Islam Indonesia

Jurnal Pendidikan Islam Indonesia


Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

Ahmat Miftakhul Huda Suyadi


Universitas Ahmad Dahlan Universitas Ahmad Dahlan
ORCID iD: 0000-0001-7502-9535 ORCID iD: 0000-0003-4012-182X

Article history Corresponding author


Received 21 Juli 2020 ahmat1900031381@webmail.uad.ac.id
Revised 28 Juli 2020
Accepted 8 Agustus 2020 DOI 10.35316/jpii.v5i1.242

Abstract: Humans are the perfect creation of Allah SWT. It lies within their mind. Moreover,
they also have the brain as a control center for all human activities. This article aims to
explain the concepts of al-quran and neuroscience as well as the study of the brain and mind
in al-quran and neuroscience. The approach used was qualitative of Creswell model library
research. Data sources were obtained from the literature in the fields of the brain and mind,
al-quran and neuroscience. Data collection techniques had used Sugiyono model. The data
analysis technique had used Moleong analysis model. The results of this study indicated that
if humans use their brains and mind to think properly and correctly, they would be able to
provide and to create new ideas in solving various problems. After humans are even more
aware, they would increase the faith and devotion to Allah.
Keywords : brain; mind; al-qur’an; neuroscience

Abstrak: Manusia merupakan ciptaan Allah SWT. yang sempurna. Kesempurnaan itu
terletak pada akalnya. Selain dengan akalnya, manusia juga memiliki otak sebagai pusat
kontrol seluruh aktivitas manusia. Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan mengenai konsep
al-qur’an dan neurosains serta kajian otak dan akal dalam al-qur’an dan neurosains.
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dalam bentuk penelitian
kepustakaan model Creswell. Sumber data diperoleh dari literatur-literatur di bidang otak
dan akal, al-qur’an dan neurosains. Teknik pengumpulan data menggunakan model
Sugiyono. Teknik analisis data menggunakan analisis model Moleong. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa apabila manusia menggunakan otak dan akalnya untuk berpikir
dengan baik dan benar, maka manusia tersebut akan memberikan dan menciptakan ide-ide
baru dalam menyelesaikan berbagai persoalan. Setelah manusia mengetahui lebih dalam
tentang otak dan akal tersebut maka, manusia akan lebih meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah atas ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa.
Kata Kunci : otak; akal; al-qur’an; neurosains
<<<<<<<<<<.<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<<...

Pendahuluan pesat diseluruh dunia, sehingga menset


berpikir manusia juga harus dirubah
Pada zaman modern seperti sekarang mengikuti perkembangan zama pada saat
ini, ilmu pengetahuan dan teknologi ini supaya manusia dapat mengatur dan
mengalami perkembangan yang sangat mengontrol perilaku dirinya kejalan yang

67
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

baik dan benar. Seperti yang sudah 19, sehingga apabila manusia dapat
dijelaskan dalam QS. 96:16 yaitu secara menggunakan akalnya dengan baik dan
tersirat bahwa otak manusia ialah benar maka dapat menciptakan terobosan
‚naqshiyah‛atau ubun-ubun dengan istilah baru untuk menyelesaikan dan menghadapi
‚kadzibatin khati’ah‛ yaitu yang pandemi covid-19 tersebut.
mendustakan dan durhaka. Penjelasan Ibnu Khaldun merupakan seorang
tersebut disampaikan kepada orang-orang cendekiawan muslim, yang mengatakan
yang mengikuti semua keinginan hawa bahwa manusia memiliki kelebihan yang
nafsunya yang bersifat tercela atau dilarang diberikan oleh Allah SWT. yaitu berupa akal.
oleh agama tanpa memikirkan apa saja yang Oleh karena itu manusia mendapatkan letak
ingin dilakukan dan akibatnya, maka otak yang lebih tinggi dan menjadikan manusia
manusia yang melakukan kejelekan inilah sebagai makhluk ciptaan Allah SWT. yang
yang dapat dikategorikan sebagai golongan sempurna apabila dibandingkan dengan
‚kadzibatin khati’ah‛ yaitu orang yang makhluk lainnya (Noor, 2018). Apabila
mendustakan dan durhaka. manusia menggunakan akalnya dengan baik
Otak yaitu sebuah sistem saraf pusat dan benar maka, manusia dapat
yang berfungsi untuk mengatur seluruh meningkatkan taraf kehidupannya dari
aktivitas kehidupan. Otak manusia yaitu kehidupan yang masih tradisional
suatu organ penting di dalam tubuh (tertinggal) menuju kehidupan yang lebih
manusia yang terletak dibagian atas tubuh modern (maju) seperti zaman sekarang ini.
manusia serta dilindungi oleh tulang Dengan adanya kemajuan tersebut maka
tengkorak dan bisa disebut sebagai pusat dapat membawa dampak positif dan
kontrol, yang berfungsi untuk mengatur dampak negatif. Untuk mengurangi dampak
seluruh aktivitas gerak yang dilakukan oleh negatif, maka manusia memerlukan akalnya
manusia. Neurosains merupakan suatu untuk berpikir secara logis, kritis, dan
bidang ilmu pengetahuan yang mengkaji sistematis, sehingga dampak negatif tersebut
serta mempelajari sistem saraf (neuron) yang dapat berkurang. Seseorang yang berakal
berada di dalam otak manusia dengan mampu menahan dan mengendalikan
mempelajari struktur, fungsi, sejarah dirinya dari hawa nafsu yang bersifat tercela
evolusi, cara kerja, kesadaran serta kepekaan atau dilarang oleh agama serta bersikap
otak dari prespektif ingatan, biologi, serta bijaksana dalam mengambil suatu
berkaitan juga dengan sistem pendidikan. keputusan untuk menghadapi dan
Akal merupakan suatu peralatan menyelesaikan suatu permasalahannya.
rohaniah manusia yang dapat mengingat, Sikap ini terbanding kebalik dengan
menganalisis, menyimpulkan, dan seseorang yang tidak berakal. Seseorang
membedakan sesuatu antara yang haq atau yang tidak berakal biasanya akan tergesa
batil sehingga manusia memiliki akhlaq gesa, cepat dalam mengambil suatu
yang baik serta dapat memperkuat iman dan keputusan dan menghalalkan segala cara
taqwa kepada yang maha kuasa yaitu Allah untuk mengatasi dan menyelesaikan suatu
SWT. Dengan akalnya manusia dapat permasalahannya tanpa berfikir panjang dan
menerima ilmu pengetahuan baru yang menghiraukan akibatnya dari suatu
dapat digunakan untuk berpikir secara keputusan tersebut (Handayani & Suyadi,
mendalam serta dapat menciptakan sesuatu 2019).
yang berguna untuk menyelesaikan Akal bisa mengetahui kejadian yang
permasalahan-permasalahan yang dihadapi nyata di dunia maupun di akhirat yang tidak
oleh manusia. Misalnya pada saat ini, dapat ditangkap oleh panca indera manusia.
seluruh manusia yang ada didunia sedang Selain itu akal juga dapat mengetahui akibat
dihebohkan dengan adanya pandemi covid- dari suatu perbuatan yang dilakukan oleh

68
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

manusia tersebut, apabila akibatnya baik yang disampaikan melalui malaikat Jibril As.
berarti kemauan untuk berbuat baik tersebut untuk mengeluarkan manusia dari zaman
berasal dari dalam pikirannya (Alam, 2015). kebodohan serta untuk membimbing dan
Di era modern seperti sekarang ini, manusia memberikan petunjuk serta pedoman
harus menggunakan akal dan otaknya untuk menuju jalan yang benar, ditulis di mushaf
berfikir secara baik dan benar supaya dan diriwayatkan secara mutawatir,
manusia tidak terjerumus kedalam suatu kemudian apabila membacanya akan dinilai
kesalahan, kezaliman, dan kemaksiatan. sebagai ibadah kepada Allah SWT. Di dalam
Mengapa demikian, karena pada masa al-qur’an tidak ada penjelasan yang
sekarang ini banyak orang-orang yang meragukan satupun atau bersifat mutlak
pintar akan tetapi mereka tidak menyangkut kebenaran yang ada
menggunakan akal dan otaknya untuk didalamnya, selain itu al-qur’an
berpikir dengan baik dan benar namun menunjukkan kelebihannya berupa berita
mereka menggunakan akal dan otaknya berita yang disampaikan secara tersirat di
untuk kepuasan dirinya sendiri dengan dalamnya atau fenomena yang tidak bisa
menghalalkan segala cara dan mengabaikan dipikir secara nalar oleh manusia akan tetapi
orang lain. pasti terjadi (Said & Fadli, 2017). Selain itu
banyak ilmuwan atau peneliti yang masuk
islam karena ia meneliti sesuatu akan tetapi
Metode Penelitian sesuatu tersebut sebelumnya sudah
dijelaskan didalam al-qur’an dan itu terbukti
Pendekatan penelitian yang bahwa al-qur’an memang tidak bisa
digunakan dalam penelitian ini yaitu diragukan kebenarannya.
kualitatif dalam bentuk penelitian Al-Qur’an dan hadits merupakan
kepustakaan (library research) (Creswell, sebuah pedoman serta petunjuk yang
2015). Sumber data yang digunakan dalam digunakan oleh seluruh umat muslim
penelitian ini yaitu literatur, baik yang diseluruh dunia untuk melakukan atau
berasal dari buku maupun jurnal memecahkan suatu permasalahan yang
pendidikan islam dalam bidang otak dan sedang dihadapi (Nurjanah, 2018). Dengan
akal, serta dalam kajian al-qur’an ataupun adanya penjelasan diatas, sehingga ada
neurosains. Teknik yang digunakan untuk beberapa ilmuwan non-muslim yang
mengumpulkan data, yaitu dengan cara kemudian masuk islam karena melakukan
manual ataupun digital. Setelah semua data sebuah penelitian, yang sebelumnya hasil
terkumpul, maka data-data tersebut dari penelitian tersebut sudah dijelaskan dan
didisplay, diredukasi serta dikonstruksikan diterangkan oleh ayat-ayat Al-Qur’an yang
sehingga menjadi sebuah konsep baru yang sudah yakin kebenarannya, sehingga
relevan (Sugiyono, 2012) dengan ilmuwan non-muslim tersebut takjub dan
menggunakan analisis isi (Moleong, 2019) masuk islam setelah melakukan serangkaian
yang lebih mengutamakan intertekstualitas. penelitiannya.
Beberapa ilmuwan non-muslim yang
kemudian masuk islam yaitu seperti :
Konsep Al-Qur’an 1. Jacques Yves Costeau
Seorang ahli terkemuka dalam bidang
Al-qur’an merupakan firman Allah oceanografer serta ahli dalam bidang selam
SWT. sebagai mukjizat islam yang kekal, yang berasal dari Prancis, melakukan
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. eksplorasi di bawah laut. Ia bernama Jacques

69
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

Yves Costeau. Pada saat melakukan mempelajari struktur, fungsi, sejarah


eksplorasi di bawah laut, tiba-tiba ia evolusi, cara kerja, kesadaran serta kepekaan
menemukan beberapa kumpulan mata air otak dari prespektif ingatan, biologi, serta
tawar yang bisa dikatakan aneh karena berkaitan juga dengan sistem pendidikan
beberapa kumpulan mata air tawar tersebut (Wathon, 2016). Wathon menjelaskan bahwa
tidak tercampur dengan air laut, seolah-olah neurosains merupakan ilmu atau sistem
seperti ada dinding yang saling membatasi pengetahuan yang terbilang masih baru
keduanya. Pada suatu hari ia bertemu dengan mempelajari sistem saraf yaitu
dengan seorang profesor muslim, kemudian tentang struktur otak serta fungsi otak yang
ia menceritakan fenomena yang dialami perlu untuk diketahui, karena dapat
ketika melakukan eksplorasi di bawah laut. menciptakan mutu pendidikan baru,
Kemudian Profesor itu teringat pada ayat mengapa demikian, karena pendidikan
Al-Qur’an surat Ar-Rahman ayat 19-20 yang biasanya kurang memperhatikan mengenai
artinya berbunyi : “Dia membiarkan kedua masalah pada sistem saraf sehingga dapat
lautan mengalir yang keduanya kemudian menimbulkan kontroversial antara dua sisi
bertemu. Antara keduanya ada batas yang tidak yaitu antara otak dengan pikiran, jiea
dilampaui masing-masing.” dengan tubuh, dan pikiran dengan hati
2. Fidelma O’leary (Nurjanah, 2018). Tujuan neurosain yaitu
Fidelma O’leary merupakan seorang untuk memahami dan mempelajari sistem
ahli dalam bidang neurologi yang berasal kerja sel saraf (neuron) serta dasar-dasar
dari Amerika Serikat. Ketika sedang biologis dari aktivitas manusia dalam
melakukan penelitian, ia menemukan menciptakan tingkah laku organisme yang
beberapa sel saraf (neuron) yang terdapat di kompleks. Selain itu juga dapat mengetahui
dalam otak manusia tidak dialiri oleh darah. bagaimana sel saraf (neuron) itu saling
Seharusnya, setiap sel saraf (neuron) yang berinteraksi dan membentuk kinerja otak
terdapat di dalam otak manusia (Widodo, 2019).
membutuhkan aliran darah yang cukup
supaya bisa bekerja dengan baik dan normal.
Ia berpendapat bahwa sel darah tidak bisa Kajian Otak dalam Al-Qur’an
mengalir ke dalam sel saraf (neuron) pada dan Neurosains
otak manusia, apabila manusia tidak
melakukan gerakan sujud pada saat salat Al-Qur’an merupakan sumber
seperti yang dilakukan oleh umat muslim. referensi dari semua ilmu tidak hanya ilmu
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan pengetahuan saja. Sejak abad ke-14 yang
bahwa apabila seseorang tidak melakukan lalu, al-qur’an sudah menyebutkan struktur
gerakan sujud seperti pada saat salat, maka dan fungsi otak secara universal, jauh
sel darah tidak akan mengalir ke dalam sel sebelum istilah frontal lobe ditemukan
saraf (neuron) yang ada di dalam otak (Juliani et al., 2020). Di dalam al-qur’an
manusia sehingga otak manusia tidak dapat terdapat ayat-ayat yang menyebutkan
bekerja dengan baik dan normal. tentang otak atau sel saraf dalam tiga surat
yang berbeda yaitu QS. 11:56, QS. 55:41 dan
QS. 96:13-16. Otak atau sel saraf di dalam
Konsep Neurosains surat tersebut disebutkan dalam kata
naashiyah yang memiliki arti ubun-ubun
Neurosains merupakan suatu bidang (Ardiyanti, 2020).
ilmu pengetahuan yang mengkaji serta Otak yaitu sebuah sistem saraf pusat
mempelajari sistem saraf (neuron) yang yang berfungsi untuk mengatur seluruh
berada di dalam otak manusia dengan aktivitas kehidupan. Sebagai sistem saraf

70
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

pusat, otak mempunyai peran sentral untuk Otak besar (cerebrum) yaitu otak yang
mengatur dan mengendalikan fungsi gerak berhubungan dengan sistem pendidikan
tubuh. Otak manusia yaitu suatu organ atau pembelajaran. Otak besar memiliki
penting di dalam tubuh manusia yang fungsi untuk mengatur semua aktivitas
terletak dibagian atas tubuh manusia serta mental yang berkaitan dengan kesadaran,
dilindungi oleh tulang tengkorak dan bisa kepandaian dan ingatan. Otak besar
disebut sebagai pusat kontrol, yang (cerebrum) merupakan sumber dari seluruh
berfungsi untuk mengatur seluruh gerak gerakan sadar yang sesuai dengan
manusia, serta mempunyai volume sekitar kehendak. Pada bagian korteks cerebrum
1.350 cc, selain itu didalam otak manusia terdapat bagian yang berfungsi sebagai
juga terdapat 100 juta sel saraf (neuron), penerima rangsangan berwarna kelabu yang
sehingga otak manusia bisa berfungsi sesuai terdapat pada bagian belakang area motorik
dengan perannya masing-masing. sehingga dapat merespon rangsangan dan
Keistimewaan dari penciptaan antara mengatur gerak sadar. Pada bagian otak
otak manusia dengan otak makhluk Allah besar (cerebrum) juga memiliki bagian
lainnya terletak pada posisi dari letak otak asosiasi yang menghubungkan antara sistem
manusia. Letak otak manusia erada di motorik dengan sistem sensorik yang bisa
bagian atas tubuh yang dilindungi oleh berfungsi untuk mengatur sistem
tulang tengkorak kepala yang kuat. Berbeda pembelajaran, menarik kesimpulan,
dengan letak otak makhluk ciptaan Allah menyimpan ingatan dan belajar bermacam-
lainnya, misalnya hewan. Otak yang dimiliki macam bahasa.
pada hewan letaknya beragam, bahkan ada 2. Otak Kecil (Cerebellum)
yang sejajar dengan dubur atau tempat Otak kecil (cerebellum) merupakan
untuk mengeluarkan kotorannya (Juliani et bagian yang berada dibagian belakang
al., 2020). kepala manusia, posisinya dekat dengan
Muhammad Izuddin Taufiq (2006) ujung leher pada bagian atas. Otak kecil
menjelaskan bahwa bagian yang paling mengatur berbagai fungsi otomatis yang ada
kontroversi dan ambigu (maknanya lebih diotak manusia, seperti mengontrol dan
dari satu) berada diseluruh tubuh manusia menjaga keseimbangan tubuh, serta
yaitu otak, mengapa demikian, karena otak mengkoordinasikan antara otot dengan
merupakan tempat untuk berfikir tentang gerak tubuh, selain itu otak kecil (cerebellum)
kejiwaan dan kerohanian. Jiwa atau roh juga bisa melakukan gerakan yang terjadi
merupakan sesuatu yang masih kontroversi secara tiba-tiba, akan tetapi gerakan tersebut
dan ambigu (maknanya lebih dari satu) sebelumnya sudah pernah dilakukan,
(Noor, 2018), sehingga sudah tidak heran misalnya gerakan pada saat bermain game,
lagi apabila ada seseorang yang berpendapat gerakan pada saat naik sepeda, berolahraga
bahwa antara otak dan akal itu sama akan dan lain-lain. Apabila seseorang sedang
tetapi juga ada yang berpendapat bahwa mengalami gangguan yang terjadi pada
akal dan otak itu berbeda. koordinasi gerak antara otot dengan tubuh,
Bagian otak secara anatomis dapat maka gerakan antara otot dengan tubuh
dibagi menjadi beberapa bagian dan sesuai tidak bisa terkontrol dengan baik, karena
dengan peran dan fungsinya masing masing. dibagian otak kirinya mengalami cedera.
Berikut adalah pembagian otak secara Contohnya seperti seseorang yang tidak bisa
anatomis beserta fungsinya (neurofisiologi) memasukkan minuman ke dalam mulutnya
yaitu : sendiri.
1. Otak Besar (Cerebrum) 3. Batang Otak (Brainstem)

71
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

Batang otak (brainstem) berada di komponen yaitu hipotalamus, thalamus,


dalam tulang tengkorak yang terletak di amigdala, hipocampus, dan korteks limbik.
bagian dasar yang terhubug sampai ke saraf Fungsi dari Sistem limbik (limbic system)
tulang belakang. Batang otak (brainstem) yaitu untuk menghasilkan perasaan dan
memiliki fungsi yang dapat mengatur emosi, mengatur sistem produksi hormon
seluruh kehidupan yang mendasar pada dalam tubuh, rasa haus dan lapar, dorongan
manusia, misalnya mengatur sistem seks, metabolisme, memori jangka panjang
pernapasan, mengatur proses pencernaan, dan lainnya (Kasno, 2019).
mengatur suhu tubuh serta sebagai sumber Selain secara anatomis bagian otak
insting dasar manusia pada saat mengalami juga bisa dibagi secara neuroanatomi. Secara
kondisi yang buruk. neuroanatomi otak dapat dibagi menjadi
Selain itu, batang otak (brainstem) dua yaitu Otak Kanan dan Otak Kiri.
dapat kita temukan dihewan contohnya Istilah otak kanan dan otak kiri
yaitu buaya serta kadal. Maka dari itu, dikenalkan oleh Roger Sperry, seorang guru
batang otak (brainstem) juga bisa dikatakan besar dari Universitas Calivornia pada tahun
sebagai otak reptil yang berfungsi untuk 1950. Dengan adanya penemuan tersebut,
mengatur perasaan teritorial sebagai insting maka Roger Sperry meraih Nobel pada
primitif. Misalnya seekor buaya atau kadal bidang otak (Suyadi, 2012).
akan merasa tidak nyaman dan terganggu Peran penting Otak kanan yaitu
apabila ada orang yang ingin melukai atau sebagai proses berpikir secara intuitif,
menggangu seekor buaya atau kadal kemampuan merasakan, memadukan dan
tersebut. visual, seperti berimajinasi, menyukai seni,
Batang otak (brainstem) terdiri atas menggambar, mendengarkan irama musik,
tiga bagian, yaitu Mesencephalon atau Otak atau yang sering disebut dengan aktivitas
tengah merupakan bagian teratas dari intuitif-kreatif.
batang otak, yang menghubungkan antara Otak kiri berfungsi untuk proses
otak besar dengan otak kecil yang dapat berpikir dengan logika, kata-kata,
mengatur gerakan mata, merespon matematika dan urutan, atau sering disebut
penglihatan, serta mengatur gerakan tubuh juga dengan pembelajaran logis-akademis,
dan pendengaran. Medulla oblongata yaitu misalnya seperti melakukan kegiatan
titik awal pada saraf tulang belakang dari menghitung dan membaca, berpikir dengan
sebelah kiri badan menuju ke bagian kanan logika, dan lebih pandai dalam mempelajari
badan, dan dari sebelah kanan badan ilmu sains. Corpus callosum merupakan
menuju ke bagian kiri badan. Medulla sistem saraf yang menghubungkan antara
oblongata berfungsi untuk mengontrol otak kanan dengan otak kiri. Corpus callosum
sirkulasi darah, pencernaan, detak jantung yaitu sebuah sistem saraf yang terdiri atas
serta pernapasan. Pons adalah stasiun 300 juta sel saraf (neuron) aktif, yang dapat
pemancar yang mengirimkan data ke pusat menerima menyimpulkan suatu informasi
otak bersama dengan formasi reticular, maupun pesan yang diterima serta dapat
sehingga pons yang dapat menentukan memadukan antara gambaran yang holistik
apakah manusia bisa terjaga atau tertidur. dengan abstrak (Hanafi, 2016).
4. Sistem Limbik (Limbic System) Cara berpikir dari otak kiri yaitu
Sistem limbik (limbic system) berpikir dengan logika, analitis, kritis serta
merupakan bagian yang posisinya berada di objektif, sehingga otak kiri juga bisa disebut
tengah otak, dan menyelimuti batang otak. sebagai otak rasional karena memiliki cara
Bagian ini juga dimiliki oleh hewan mamalia berpikir yang hampir sama. Keahlian yang
sehingga sering disebut sebagai otak dimiliki oleh seseorang dalam menentukan
mamalia. Sistem limbik terdiri dari beberapa tingkah lakunya dengan cara berpikir

72
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

memakai akalnya dengan menalar suatu dari luar (stimulus) secara spontan dan
permasalahan tertentu berdasarkan dengan otomatis dengan tingkat akurasi yang tinggi,
data yang ada untuk mencari kebenaran sehingga kecerdasan ini dapat membantu
yang sesuai dengan faktanya bisa disebut manusia dalam bertindak serta memutuskan
sebagai berpikir rasional. Kita harus berpikir sesuatu menjadi lebih efektif. Berfikir intuitif
rasional apabila ingin maju serta untuk yaitu berpikir dengan menggunakan feeling
mempelajari tentang ilmu pengetahuan. serta keyakinan yang kuat untuk
Berpikir rasional juga dibutuhkan apabila memutuskan suatu keputusan secara cepat
seseorang akan melaksanakan pekerjaan dan tepat, supaya keputusan tersebut benar-
yang menyangkut dengan kepentingan benar dapat menyelesaikan
orang lain, dan didalamnya terdapat permasalahannya (Purnomo, 2019).
berbagai orang yang memiliki tradisi dan Otak berfungsi sesuai dengan bagian
kepercayaan yang berbeda, sehingga kita dan fungsinya masing masing untuk
harus objektif dalam memecahkan isu-isu menangkap dan mengontrol semua
tersebut yang ditunjukkan kepada publik rangsangan yang ada untuk dipahami
(transparan). melalui sistem kerja yang dilakukan oleh sel
Otak intuitif bisa juga disebut sebagai saraf, sirkuit saraf, dan nemotransmitter,
otak tengah merupakan perkembangan yang sehingga otak bisa disebut sebagai pusat
berasal dari otak rasional dengan melintasi kontrol dari seluruh aktivitas yang
bagian otak kreatif. Apabila rasionalitas dilakukan oleh manusia. Akan tetapi,
sudah mengalami kelelahan, kejenuhan serta menurut para ahli, sebagian besar orang
malas dalam berpikir atau bisa dikatakan yang hidup di dunia lebih mengandalkan
berpikir melalui alam bawah sadar, maka otak kirinya. Apabila otak atau sel saraf
intuisi dapat timbul sendiri (Suyadi, 2012). digunakan secara maksimal dan optimal
Cara kerja otak intuitif yaitu memilih solusi maka seseorang tersebut akan bisa berpikir
serta jalan keluar untuk menyelesaikan secara cerdas sehingga dapat berperilaku
berbagai permasalahan yang sedang dengan baik dan benar.
dihadapi, akan tetapi solusi serta jalan Macam-macam kecerdasan yang
keluar tersebut tidak bisa diperoleh melalui dimiliki oleh manusia yaitu:
pikiran yang terdapat didalam otak kanan 1. IQ (Intelligence Quotient)
maupun otak kiri. Intuisi merupakan sebuah Istilah IQ atau kecerdasan intelektual
kemampuan yang muncul secara spontan diperkenalkan oleh William Stern pada
pada saat otak kanan ataupun otak kiri tidak seratus tahun yang lalu. IQ atau kecerdasan
bisa memberikan solusi atau jalan keluar intelektual memiliki aktifitas berpikir yang
untuk bisa menyelesaikan berbagai bersifat linear, logis dan juga sistematis,
permasalahan yang sedang dihadapi. sehingga menghasilkan cara berpikir yang
Kemampuan secara spontan akan timbul bisa digunakan untuk menyelesaikan
apabila otak kanan maupun otak kiri sudah permasalahan-permasalahan dengan tujuan
‚pasrah‛ kepada Tuhan. Harapan dan do’a yang sudah jelas. Kecerdasan intelektual
merupakan kekuatan satu-satunya untuk atau IQ berpusat di otak kiri yang memiliki
menemukan solusi dan jalan keluar atas sifat logis, linear serta rasional. Secara
berbagai permasalahan dan persoalan umum otak kiri berperan untuk memproses
tersebut. Intuitif ialah keterampilan yang logika, matematika, kata dan urutan
mengontrol dan menghasilkan sebuah ide (Dryden dan Vos, 2000:125).
atau gagasan yang sudah ada didalam Dengan demikian, bisa dikatakan
memori pikiran untuk merespon rangsangan bahwa IQ atau kecerdasan intelektual

73
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

merupakan salah satu kecerdasan yang bisa struktur Osilasi 40 Hz, penanda somantik,
digunakan untuk berpikir secara logis dan bawah sadar kognitif, serta ‚God Spot‛.
sistematis, berpikir menggunakan logika Osilasi 40 Hz merupakan jaringan sel saraf
atau menalar, memecahkan atau yang dapat menghasilkan kesadaran
menyelesaikan suatu masalah, serta untuk manusiawi dan kecerdasan spiritual sebagai
belajar dalam berbahasa dengan baik dan dasar kecerdasan dalam berketuhanan
benar, sehingga hasil dari pemikirannya (Chofsatun et al., 2019). Spiritualitas
bersifat pasti, sistematis dan teratur (Askar, merupakan pengetahuan secara umum
2006). Menurut Wiramarihardja kecerdasan (general knowledge) yaitu hal-hal yang
intelektual atau IQ memiliki fungsi dalam memiliki sifat batiniah yang dapat berkaitan
bentuk domain kognitif yaitu untuk atau tidak berkaitan dengan suatu agama
memenuhi dan menalar bentuk, bahasa, atau keyakinan dari seseorang. Spiritualitas
serta numerik (Iqbal et al., 2020). yaitu kebutuhan dan pencapaian tertinggi
2. EQ (Emotional Quotient) manusia untuk memberikan arah, nilai,
Istilah EQ atau kecerdasan emosional tujuan dan makna bagi kehidupan manusia,
pertama kali diperkenalkan oleh Peter karena spiritualitas merupakan dasar bagi
Salovey dan John Mayer pada tahun 1990. tumbuhnya harga diri dan moral seseorang
EQ atau kecerdasan emosional berpusat untuk berhubungan langsung dengan
pada otak sebelah kanan, dengan cara Tuhannya (Rais et al., 2019). Menurut Suyadi
berpikir yang siftanya acak, tidak teratur, (2017: 139) kecerdasan spiritual atau SQ
dan bersifat intuitif. Kecerdasan emosional merupakan suatu kemampuan yang
atau EQ yaitu suatu kemampuan yang dapat digunakan untuk ‚merasakan‛
digunakan untuk memperoleh pengetahuan keberagaman dari orang lain. Selain itu
emosional dengan wujud memiliki, kecerdasan spiritual atau SQ dapat diartikan
memahami serta mengolahnya, sehingga sebagai suatu kemampuan yang digunakan
dapat berperilaku yang baik dan benar untuk merasakan bahwasanya seseorang
dengan siapapun dan dimanapun. tersebut selalu diawasi oleh Allah SWT.
Menurut Goleman, kecerdasan Menurut prespektif islam kecerdasan
emosional atau EQ dapat diartikan sebagai spiritual atau SQ merupakan kelanjutan dari
suatu kemampuan yang dapat digunakan kecerdasan intelektual atau IQ serta
untuk memberi motivasi pada diri seseorang kecerdasan emosional atau EQ dan banyak
agar dapat bertahan pada saat menghadapi disikapi oleh beberapa orang untuk
suatu permasalahan, mengendalikan dan menyempurnakan kecerdasan intelektual
mengatur suasana hati supaya tidak atau IQ dan kecerdasan emosional atau EQ
melebih-lebihkan kesenangan agar beban (Rais et al., 2019). Kecerdasan spiritual atau
stres tidak mengurangi kemampuan SQ dapat difungsikan untuk menentukan
seseorang untuk berpikir serta berdo’a dan sikap serta sifat yang baik dan buruk dari
berempati (Chofsatun et al., 2019). EQ atau seseorang tersebut, dan dapat digunakan
kecerdasan emosional dapat diterapkan untuk membayangkan suatu kemungkinan
secara luas dalam kehidupan sehari-hari yang belum pernah terjadi, dengan cara
misalnya pada saat bekerja, sekolah, melihat, mengkaji serta merenungkan secara
berdiskusi, bermain dan lain-lain (Sriani, mendalam dari suatu kejadian secara
2015). menyeluruh (Istiqomah et al., 2018).
3. SQ (Spiritual Quotient) Didalam konsep neurosains, apabila
SQ atau kecerdasan spiritual seseorang mengaku bahwa dirinya sebagai
diperkenalkan dan dikembangkan oleh orang yang paling berkuasa didunia ini,
Danah Zohar dan Ian Marshall. SQ berada maka orang tersebut sedang menderita
didalam otak manusia yang terletak di setres mental serta kejiwaannya sedang

74
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

mengalami gangguan yang terdapat manusia yang lainnya walaupun sejauh ini
dibagian otak intuitifnya. Orang yang baru ditemukan 9 jenis kecerdasan. Dengan
mengalami setres mental, maka pola adanya kecerdasan tersebut sehingga
pikirnya akan mengalami perubahan mampu mengantarkan manusia menjadi
sehingga orang tersebut sering berhalusinasi makhluk yang sempurna (Kurniawan, 2016).
(Purnomo, 2019). Setelah itu orang yang Apabila manusia menggunakan
mengalami gangguan pada otak intuitifnya akalnya sesuai dengan penjelasan yang
berpikir bahwa dia merupakan orang yang terdapat di dalam al-qur’an maupun hadist,
paling berkuasa dan ingin menjadi seorang maka manusia bisa merasa dekat dengan
pemimpin yang memiliki banyak Allah dan mengantarkan manusia di puncak
pengikutnya. Pada akhir-akhir ini, Indonesia kejayaan dan kesenangan di dunia maupun
digegerkan dengan munculnya kerajaan- di akhirat (Alam, 2015), akan tetapi apabila
kerajaan baru yaitu Kerajaan Agung Sejagad manusia menggunakan akalnya dalam hal
di Purworejo dan Sunda Empire di hal yang menuju kemaksiatan dan
Bandung. kezaliman maka manusia tersebut akan
mendapatkan kesengsaraan. Pada masa
sekarang ini banyak manusia yang
Kajian Akal dalam al-Qur’an melakukan tindakan akan tetapi tidak
dan Neurosains menyertakan akalnya dalam berpikir
sehingga pada zaman sekarang ini banyak
Manusia diciptakan oleh Allah SWT. permasalahan yang berkaitan dengan
tidak hanya sebagai makhluk hidup yang akhlak, seperti banyaknya pergaulan bebas
ada di bumi saja, melainkan manusia bahkan banyak yang terjadi pada kalangan
diciptakan untuk mengemban tugas remaja, banyak anak yang berani kepada
tugasnya yaitu bertaqwa kepada Allah SWT. orang yang lebih tua, selain itu pada kondisi
(Rochim, 2017). Allah menyatakan dengan seperti sekarang ini yaitu dengan adanya
tegas didalam QS. 95:4 bahwa Allah SWT. wabah covid-19 banyak orang yang
sudah menciptakan manusia dengan bentuk memanfaatkan kesempatan ini yaitu seperti
yang paling baik dibandingkan dari menimbun masker, dan kebutuhan pokok
makhluk ciptaan Allah lainnya. Selain itu, sehingga dijual lebih mahal (Arizal et al.,
dengan akal manusia merupakan makhluk 2019).
yang sempurna dan mendapatkan letak Manusia juga disebut sebagai
tertinggi dibandingkan dengan hewan dan makhluk sosial, karena manusia tidak dapat
makhluk ciptaan Allah lainnya (Afrida, hidup secara mandiri (individu) akan tetapi
2018). Mengapa demikian, karena manusia manusia saling membutuhkan antara
merupakan makhluk yang sempurna, manusia satu dengan manusia lainnya untuk
kesempurnaan tersebut terletak pada memenuhi kebutuhan hidupnya. Pada
kecerdasan akalnya. Menurut konsep insan hakikatnya didalam jiwa seseorang memiliki
kamil, manusia sempurna yaitu manusia keinginan untuk berperilaku serta berjiwa
yang bertingkah laku dengan mencerminkan sosial yang tinggi, misalnya seperti
99 sifat-sifat dan asma Allah, jika menurut keinginan untuk mempertahankan hidup,
konsep multiple intelligences manusia keinginan untuk gotong royong dan saling
sempurna ialah manusia yang mengalami tolong menolong, keinginan untuk bergaul,
perkembangan pada 9 kecerdasannya. Setiap serta keinginan untuk berjuang (Rusdianto,
manusia memiliki kecerdasan tertentu yang 2015). Menurut Jones (2012), manusia dalam
berbeda-beda antara manusia satu dengan melakukan interaksi sosial perlu melibatkan

75
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

akal untuk berpikir dan perasaan untuk terkandung didalam al-qur’an tidak hanya
meningkatkan keterampilan berkomunikasi menggunakan istilah ‘aqala saja untuk
yang bermanfaat dan benar (Silvianetri, menandakan bahwa manusia sudah atau
2019). sedang berpikir, akan tetapi juga ada kata
Secara bahasa (epistimologi) akal kata lainnya yang terkandung didalam al-
berasal dari bahasa arab yaitu al-‘aql, yang qur’an, beberapa di antaranya yaitu :
berasal dari kata ‘aqala-ya’qilu-‘aqlan yang 1. Nazara didalam al-qur’an terdapat
artinya paham atau mengerti atau dalam 30 ayat lebih seperti (QS. 50:6-7,
memikirkan (Yanti, 2017). Secara istilah QS. 86:5-7), kata nazara memiliki makna
(terminologi) akal merupakan suatu merenungkan dan perhatikan yang
peralatan rohaniah manusia yang dapat melihat secara abstrak dalam makna
mengingat, menganalisis, menyimpulkan, berpikir.
dan membedakan sesuatu antara yang haq 2. Tadabbara terdapat di beberapa ayat al-
atau batil sehingga manusia memiliki akhlaq qur’an seperti (QS. 38:29, QS. 47:24), kata
yang baik serta dapat memperkuat iman dan tadabbara memiliki makna
taqwa kepada yang maha kuasa yaitu Allah merenungkan.
SWT. 3. Didalam al-qur’an terdapat 16 ayat
Menurut pandangan islam, akal tentang Tafakkara seperti (QS. 16:68-69,
merupakan daya pikir yang terdapat QS. 45:12-13). Kata Tafakkara memiliki
didalam jiwa manusia yang berfungsi untuk arti berpikir.
mendapatkan suatu pengetahuan baru 4. Faqiha di dalam al-qur’an terdapat 16
dengan memperhatikan keadaan alam ayat seperti (QS. 17:44, QS. 9:12), kata
disekitarnya (Zein, 2017). Menurut tinjauan faqihan memiliki makna mengerti,
dari al-qur’an, akal merupakan anugerah memahami.
atau hujjah yang sangat luar biasa dari Allah 5. Tazakkara terdapat lebih dari 40 ayat di
SWT. yang diberikan kepada manusia dalam al-qur’an seperti (QS. 16:17, QS.
sehingga dengan akalnya tersebut manusia 39:9). Kata Tazakkara memiliki makna
dapat dibedakan dari makhluk ciptaan Allah mengingat, memperoleh, mendapat
lainnya. Akal juga bisa dikatakan sebagai pelajaran, memperhatikan dan
alat untuk menyampaikan kebenaran, mempelajari (Hodri, 2015).
membedakan antara yang haq dan bathil, Seluruh bentuk kata yang terkandung
dan apabila menemukan sesuatu hal yang di dalam al-qur’an memerintahkan kita agar
baru maka penemuan tersebut dapat selalu menggunakan akalnya ketika berpikir
dipastikan kebenarannya. sesuai dengan penjelasan yang terdapat di
Di dalam Al-Qur’an dijelaskan bahwa dalam al-qur’an maupun hadist. Akal
kata ‘aql (akal) disebutkan sebanyak 49 kali berfungsi untuk berpikir, mencari tahu,
dalam bentuk kata kerja yang sudah lampau mempelajari kenyataan yang sesungguhnya,
yang meliputi ‘aqalah (1 kali), ya’qilun (22 dan bisa membedakan antara yang baik
kali), na’qilu (1 kali), ya’qiluha (1 kali), dengan buruk, yang halal dengan haram dan
ta’qilun (24 kali), serta 48 kali dalam bentuk yang haq dengan bathil, sehingga manusia
kata kerja sekarang (Yusuf, 2013). dapat menjalankan kehidupannya sesuai
Menurut QS. 3:191 di dalam al-qur’an dengan syariat agama yaitu al-qur’an dan
kata fikir telah disebutkan sebanyak 18 kali hadist (M. Arif Setiawan, 2019).
dalam bentuk kata kerja yang sudah lampau Konsep akal bertingkat menurut Ibnu
dan juga 17 kali dalam bentuk kata kerja Sina terbagi menjadi empat bagian yaitu akal
sekarang (Ismail, 2014). aktif, akal aktual, akal potensial serta akal
Dari beberapa penjelasan diatas dapat empirik. Menurut hierarki Taufik Pasiak
disimpulkan bahwa kata kata yang yang telah menafsirkan konsep akal

76
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

bertingkat Ibnu Sina menjadi empat bagian yang baik serta dapat memperkuat iman dan
yaitu otak aktif, otak aktual, otak potensial taqwa kepada yang maha kuasa yaitu Allah
serta otak empirik. Sebuah kemampuan SWT. Apabila manusia menggunakan
yang dimiliki oleh otak dan dapat akalnya untuk berpikir sesuai dengan
digunakan untuk berpikir secara mendalam penjelasan yang terdapat di dalam al-qur’an
supaya dapat menemukan solusi dari suatu maupun hadist, maka manusia bisa merasa
permasalahan yang dihadapi biasanya dekat dengan Allah dan mengantarkan
disebut sebagai akal aktif atau otak aktif. manusia di puncak kejayaan dan
Kemampuan otak yang berperan untuk kesenangan di dunia maupun di akhirat,
mengendalikan perasaan, pendengaran, akan tetapi apabila manusia menggunakan
penglihatan serta berbagai fungsi lainnya, akalnya dalam hal hal yang menuju
merupakan pengertian dari akal aktual atau kemasksiatan dan kezaliman maka manusia
otak aktual. Akal potensial atau otak tersebut akan mendapatkan kesengsaraan.
potensial merupakan otak manusia karena Apabila manusia menggunakan otak
pada bagian otak, otak memiliki peran dan akalnya untuk berpikir dengan baik dan
sebagai pusat kontrol dari semua aktivitas benar, maka manusia tersebut akan
yang dilakukan oleh gerak tubuh manusia. memberikan dan menciptakan ide-ide baru
Akal empirik atau otak empirik yaitu bagian dalam menyelesaikan berbagai persoalan
otak yang apabila dilihat menggunakan alat khususnya pada masa sekarang ini. Setelah
tertentu bisa terlihat serta bisa dimengerti manusia mengetahui lebih dalam tentang
oleh panca indra manusia (Nurjanah, 2018). otak dan akal tersebut, maka manusia akan
lebih meningkatkan keimanan dan
ketaqwaannya kepada Allah SWT. atas
Kesimpulan ciptaan-Nya yang sungguh luar biasa.

Otak yaitu sebuah sistem saraf pusat


yang berfungsi untuk mengatur seluruh Daftar Pustaka
aktivitas kehidupan. Sebagai sistem saraf
pusat, otak mempunyai peran sentral untuk Afrida, A. (2018). Hakikat Manusia dalam
mengatur dan mengendalikan fungsi gerak Perspektif Al-Qur`an. Al-Qisthu: Jurnal
tubuh. Otak manusia yaitu suatu organ Kajian Ilmu-Ilmu Hukum, 16(2), 54.
penting di dalam tubuh manusia yang https://doi.org/10.32694/010510
terletak dibagian atas tubuh manusia serta Alam, N. A. R. (2015). Pandangan Al-
dilindungi oleh tulang tengkorak dan bisa Ghazali Mengenai Pendidikan Akliah
disebut sebagai pusat kontrol, yang (Tinjauan Teoretis dan Filosofis). Jurnal
berfungsi untuk mengatur seluruh gerak Pendidikan Agama Islam (Journal of
manusia, serta mempunyai volume sekitar Islamic Education Studies), 3(2), 346.
1.350 cc, selain itu didalam otak manusia https://doi.org/10.15642/jpai.2015.3.2.34
juga terdapat 100 juta sel saraf (neuron), 6-367
sehingga otak manusia bisa berfungsi sesuai Ardiyanti, A. D. (2020). Perspektif Al- Qur ’
dengan perannya masing-masing. an tentang Sel Saraf dalam Kajian
Akal merupakan suatu peralatan Integrasi Agama dan Sains. Prosding
rohaniah manusia yang dapat mengingat, Konferensi Integrasi Interkoneksi Islam
menganalisis, menyimpulkan, dan Dan Sains, 2, 61–63.
membedakan sesuatu antara yang haq atau Arizal, A. S., Fatkhia, A. R., Humairah, C. Z.
batil sehingga manusia memiliki akhlaq L., Sugianto, A., Umar, M. A., & Yulia,

77
Huda & Suyadi – Otak dan Akal dalam Kajian Alquran dan Neurosains

I. (2019). Pendidikan Akidah Akhlak Kependidikan Dan Keislaman, 1(1), 84.


dengan Metode Brain Based Learning. https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i1.1
BELAJEA: Jurnal Pendidikan Islam, 4(1), 795
61. Kasno, K. (2019). Aql dan Otak dalam Kajian
https://doi.org/10.29240/belajea.v4i1.767 Neurosains dan Implikasinya
Askar. (2006). Potensi dan Kekuatan Pendekatan Saintifik dalam Pendidikan
Keerdasan pada Manusia (IQ, EQ, SQ) Islam. Muaddib : Studi Kependidikan Dan
dan Kaitannya dengan Wahyu. Jurnal Keislaman, 1(2), 154.
Hunafa, 3(3), 217–221. https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i2.2
Chofsatun, Aziza, M. L. N., & Jumiati, W. 217
(2019). Neuroanatomi dan Aplikasi Kurniawan, S. (2016). Pendidikan Islam dan
Pembelajaran Anak Usia Dini. Jurnal Jihad. Jurnal Pendidikan Islam, 28(3), 422.
Qurroti : Jurnal Pendidikan Islam Anak https://doi.org/10.15575/jpi.v28i3.556
Usia Dini, 1(2), 72–85. Lexy J. Moleong, D. M. A. (2019).
Hanafi, I. (2016). Neurosains-Spiritualitas Metodologi Penelitian Kualitatif (Edisi
dan Pengembangan Potensi Kreatif. An- Revisi). PT. Remaja Rosda Karya.
Nuha, 3(1), 23–38. https://doi.org/10.1016/j.carbpol.2013.02
Handayani, A. B., & Suyadi, S. (2019). .055
Relevansi Konsep Akal Bertingkat Ibnu M. Arif Setiawan, M. Z. A. (2019). Urgensi
Sina dalam Pendidikan Islam di Era Akal Menurut Al Qur’an dan
Milenial. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Implikasinya dalam Mencapai Tujuan
Islam, 8(2), 222–240. Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Dan
https://doi.org/10.32832/TADIBUNA.V8 Studi Islam, 9(April), 35–52.
I2.2034 Noor, F. A. (2018). Otak dan Akal dalam
Hodri, H. (2015). Penafsiran Akal dalam al- Ayat-Ayat Neurosains. Manarul Qur’an:
Qur’an. Mutawatir, 3(1), 1. Jurnal Ilmiah Studi Islam, 18(1), 115–140.
https://doi.org/10.15642/mutawatir.2013 https://doi.org/10.32699/mq.v18i1.934
.3.1.1-24 Nurjanah, A. F. (2018). Konsep ’Aql dalam
Iqbal, M., Kafi, A., Hanum, S., Negeri, I., & Al-Qur’an dan Neurosains. Nazhruna:
Kalijaga, S. (2020). Pendidikan Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 276–293.
Kecerdasan Intelektual Berbasis Al- https://doi.org/10.31538/nzh.v1i2.83
Qur’an. AL-HIKMAH : Jurnal Pendidikan Purnomo, S. (2019). Otak Rasional dan Otak
dan Pendidikan Agama Islam, 2(1), 98– Intuitif dalam Pendidikan Islam. Jurnal
107. MUDARRISUNA: Media Kajian
Ismail, M. (2014). Konsep Berpikir Dalam Al- Pendidikan Agama Islam, 9(2), 265.
Qur’an dan Implikasinya Terhadap https://doi.org/10.22373/jm.v9i2.4211
Pendidikan Akhlak. Ta’dib, 19(02), 291– Rais, A., Handayani, A. B., & MPAI, S.
312. (2019). Pengembangan Kecerdasan
Istiqomah, N., Pebrian, R., & Mutoharoh, S. Spiritual dalam Pendidikan Islam
(2018). Spiritualitas, Doa dan Prestasi dengan Pendekatan Neurosains.
Belajar. BELAJEA: Jurnal Pendidikan Muaddib : Studi Kependidikan Dan
Islam, 3(2), 125. Keislaman, 1(2), 131.
https://doi.org/10.29240/belajea.v3i2.652 https://doi.org/10.24269/muaddib.v1i2.1
Juliani, W. I., Sabili, A. R., & Suyadi, S. 695
(2020). Tafsir Ayat-Ayat Neurosains Rochim. (2017). Konsep Pendidikan Jasmani,
dan Implikasinya Bagi Pengembangan akal dan Hati dalam Perspektif Hamka.
Higher Order Thinking (HOT) dalam Jurnal Tarbiyatuna, 2(2), 65.
Pendidikan Islam. Muaddib : Studi Rusdianto, R. (2015). Interaksi Neurosains

78
Jurnal Pendidikan Islam Indonesia
Volume 5, Nomor 1, Oktober 2020

Holistik dalam Perspektif Pendidikan


dan Masyarakat Islam. HUNAFA: Jurnal
Studia Islamika, 12(1), 71.
https://doi.org/10.24239/jsi.v12i1.382.71-
94
Said, A., & Fadli, B. (2017). Konsep
Pembelajaran yang Terkandung dalam
Al-qur’an Surat An-Nahl Ayat 78 (Studi
Komparasi Tafsir Al-Misbah dan Tafsir
Al-Maraghi). Al Ta’dib, 6(2), 174–196.
Silvianetri, S. (2019). Interpersonal Skill
dalam Kajian Neurosains. Alfuad: Jurnal
Sosial Keagamaan, 3(1), 74.
https://doi.org/10.31958/jsk.v3i1.1635
Sriani. (2015). Urgensi Keseimbangan Iq, Eq,
Sq Pendidik dalam Proses Manajemen
Pembelajaran. Nur El-Islam, 02(01), 55–
77.
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian
Kualitatif dan Kuatitatif. Bandung:
Alfabeta, 63–65.
Suyadi. (2012). Integrasi Pendidikan Islam
dan Neurosains dan Implikasinya bagi
Pendidikan Dasar (PGMI). Al-Bidayah,
4(1), 111–130.
Wathon, A. (2016). Neurosains dalam
pendidikan. JURNAL LENTERA: Kajian
Keagamaan, Keilmuan Dan Teknologi,
14(1), 284–294.
https://www.neliti.com/publications/17
7272/neurosains-dalam-pendidikan
Widodo, H. W. (2019). Tafsir Ayat-Ayat
Neurosains dan Ayat-Ayat Berakhiran
Afalaa Ta’qiluun. Jurnal
MUDARRISUNA, 9(1), 235.
Yanti, D. (2017). Konsep Akal dalam
Perspektif Harun Nasution.
Intelektualita, 6(1), 51.
https://doi.org/10.19109/intelektualita.v
6i1.1300
Yusuf, H. B. (2013). Akal Dalam Al-qur’an.
Sulesana, 8(1), 75.
Zein, A. (2017). Tafsir Alquran Tentang
Akal. Jurnal At-Tibyan, 2(2), 239.

79

Anda mungkin juga menyukai