Anda di halaman 1dari 11

Hubungan Otak, Akal, Kalbu dan Ruh dalam Implikasi Pengobatan Modul Agama

FAJRIAN RIZKIA LUBIS (120111081) Ruang 2

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO, 2013

Kata Pengantar
Puji dan Syukur kita panjatkan kepada Allah Subhanahuwataala atas berkat dan karunia-Nya,

karena dengan rahmat dan karunia-Nya. Salawat dan salam kita kirimkan kepada junjungan kita,
Nabi Muhammad Sallallahu-alaihiwasallam. Alhamdulilah paper ini dapat diselesaikan tanpa begitu kendala dan selesai tepat pada waktunya. Makalah yang berjudul Hubungan Otak, Akal, Kalbu dan Ruh dalam implikasi medis ini dapat bermanfaat bukan hanya pada calon tenaga medis dan tenaga medis. Namun juga bermanfaat untuk semua kalangan.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Dr. Taufik Pasiak, dr., M.Pd., M.Kes. Selaku dosen modul Agama Islam, Fakultas Kedokteran Sam Ratulangi. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini,ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pembaca demi lebih baiknya makalah makalah yang akan datang. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan teman-teman.

Manado, 31 Mei 2013

Fajrian Rizkia Lubis

Pendahuluan
Bersyukurlah pada Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang Allah SWT yang telah menganugrahkan kita otak dan akal merupakan anugrah terbesar dari Sang Khalik. Dengan otak dan akal seharusnya menjadikan kita manusia bermoral dan manusiawi. Sebagai seorang Khalifah dimuka bumi ini, kita di anugrahi otak untuk dapat berpikir dan mengontrol setiap tindakan, sebagai penerus peradaban manusia . Hanya otak dan akal yang dapat membedakan kita dengan binatang, selain itu kita sama memiliki naluri dan insting untuk bertahan pada peradaban yang liar ini. Ada unsur yang sering terlupakan yaitu kalbu dan ruh, kita memiliki kalbu dan ruh yang merupakan unsur penghubung kita dengan Sang Maha Pencipta dan sesama mahluk ciptaan-Nya. Tanpa kalbu dan ruh kita hanya menjadi seperti tumpukan daging yang berjalan tanpa perasaan dan makna tujuan kehidupan. Dengan semakin maju teknologi kedokteran dan berkembangnya ilmu alam, namun sering kali kita melupakan unsur penunjang yang merupakan unsur terpenting dalam proses penyembuhan, unsur tersebut adalah unsur otak, akal, kalbu dan roh yang sebenarnya memiliki hubungan yang terikat satu sama lain. Obat batan hanay usnur penunjang, dukungan secara psikologis dan spiritual terhadap pasien dapat membantu prosese penyembuhan. Apa sebenarnya otak, akal, kalbu dan ruh? Mengapa otak, akal, kalbu dan ruh berperan dalam proses penyembuhan? Bagaimana peranan hubungan tersebut dalam implikasi medis? Dengan semakin berkembangnya penelitian penelitian tentang otak, yang biasa kita kenal dengan neurosains. Maka dengan ini saya ingin membawa anda untuk berpikir dan merenungkan kembali makna hubungan otak, akal, kalbu dan ruh yang sebenarnya merupakan elemen terpenting dalam kehidupan kita. Bukan hanya pada dunia kedokteran untuk penyembuhan namun juga untuk kehidupan sehari hari kita dalam menghadapi suatu masalah yang rumit.

Pembahasan
Otak
Otak merupakan organ terpenting. Ada dua alasan mengapa otak jauh lebih penting, yaitu (1) pusat dari semua aktivitas tubuh, baik kegiatan volunteer dan otonom. (2) berdasarkan posisinya teratas pada tubuh dan menempati posisi tertinggi dari semua organ. Otak adalah organ paling kompleks di dalam tubuh yang berkembang dan secara otomatis dapat mempelajari diri sendiri. Kata otak diterjermahkan dari kata brain yang berasal dari kata Anglo Saxon, baraegen. Orang Yunani menyebut otak enkephalos, yang menjadi asal kata ensephalon yang digunakan pada dunia kedokteran secara luas. Muhammad Izuddin Taufiq (2006) dalam bukunya Dalil Anfus Al Quran dan Embriologi (Ayat-ayat tentang Penciptaan Manusia) mengatakan : Bagian tubuh yang paling ambigu yang masih menyelimuti tubuh manusia adalah OTAK karena ia merupakan tempat berfikir yang berkaitan dengan roh atau jiwa, sedangkan roh atau jiwa itu merupakan sesuatu yang ambigu. Anatomi fungsional otak manusia Neuraoanatomi lebih memfokuskan penjelasakan pada struktur otak . Pembagian otak menurut Daniel Amen dengan pengamatan menggunakan SPECT, sehingga dapat melihat aktivitas otak secara langsung melalui aktivitas pembuluh darah dan metabolism otak. Daniel Amen membagi oatak dalam 5 sistem utama, yaitu 1. Kortex prefrontalis Terletak bagian atas depan berfungsi sebagai supervisor (pengawas) yang membantu memusatkan perhatian, memebuat rencana, mengendalikan dorongan hati dan membuat keputusan. Jika kortex prefrontalis ini kurang aktiv maka pemiliknya akan mengalami masalah dalam fungsi pengawasan diri, pemusatan perhataian, focus, perorganisasian diri dan mengikuti petunujuk. Dengan mengetahui cara mengaktifkan korteks prefrontalis secara positive akan membantu usaha pengawasan terhadapa diri sendiri. 2. Sistem limbic dalam (deep system limbic) Terletak ditengah otak merupak pusat pengaturan suasana hati (mood control center) , jika terjadi kerusakn dibagian ini maka seseorang mengalami masalah dengan suasana hatinya. Kesehatan sistem limbic dapat ditingkatkan dengan aroma aroma tertentu, pikiran yang jernih, dan hubungan positive dengan orang lain. 3. Ganglia basalis

Terletak ditengah otak, merupak struktur yang relative besar. Berperan dalam kecepatan bersiaga tubuh (bodys idling speed). Jika terlalu aktif sering timbul gejala kecemasan, kepanikan, ketakutan, serta sikap mejauhi masalah yang dihadapi. Sebaliknya jika ada kerusakan akan menganggu kemampuan kosentrasi, pemusatan perhatian, dan pengendalian sistem motoric halus. Ganglia basalis merupakan struktur mengatur gerakan. 4. Gyrus cingulatus (singulat) Terletak melintang ditengah lobus frontal otak dalam arak kanan kiri otak. berfungsi sebgaia memindahkan perhatian dari satu objek ke objek yang lain,memungkinkan seorang mampu berpikir kedepan atau mundur atau beralih pembicaraan atau perhatian. Jika terlalu aktif, maka akan terjadi obsesif atau rigid, sulit untuk memindahkan perhatian dan pikiran. 5. Lobus temporalis Terletak dibelakang mata. Berperan sebagai pengingat, bahasa, facial recognition, dan pengendali amarah. Jika bagian ini rusak, memungkin seseorang mudah marah, sulit mengingat, belajar dan suasana hati berubah ubah secara cepat (moody).

Akal
Kata akal adalah kata serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Arab yaitu al aql atau aqala ,berasal dari kata kerja aqala-yaqilu-aqlan.. Akal diaertikan secara harfiah dalam bahasa arab sebagai pengertian al imsak (menahan), al ribath (ikatan), al hijar (menahan), al nahy (melarang), dan manu (mencegah). Orang yang berakal (al-aaqil) adalah orang yang mengekang dirinya dan menolak keinginan hawa nafsunya. Ibn Manzhur, mengartikan al aql menjadi 6 macam, yaitu; 1. 2. 3. 4. 5. 6. Akal pikiran, inteligensi Menahan Mencegah Membedakan Tambang pengikat Ganti tugi

Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, akal mempunyai beberapa pengertian yang berbeda, yaitu; 1. Daya pikir (untuk mengerti), pikiran, ingatan 2. Jalan atau cara melakukan sesuatu, daya upaya, ikhtiar

3. Tipu daya, mushlihat, kecerdikan ada kelicikan 4. Kemampuan melihat atau cara memahami lingkungan Akal, menurut Abi Al Baqa Ayyub Al Kuffi, memiliki banyak nama, terdapat empat nama yang menonjol, yaitu; 1. Al lubb, cerminan kesucian dan kemurnian Tuhan. Aktiivitasnya adalah berpkir dan berzikir. 2. Al hujjah, karena akal dapeat menunjukan bukti bukti yang kuat dan menguraikan hal hal yang abstrak 3. Al hijr, karenan akal dapat mengikatkan keinginan seseoarang sehingga dapat menahan diri 4. Al nuha, karena akal merupakan puncak kecerdasan, pengetahuan dan penalaran. Sehingga, seseorang dapat dikatanykan berakal jika dia mampu menahan diri dan mengekang hawa napsunya serta melarang dirinya melakukan hal hal yang tidak sesuai perintah Sang Pencipta. Akal dapat mengikat fakta dan gejala dalam bentuk ungkapan (seperti bini yang artinya istri) dan rumus. Fungsi pengikatan akal berguna untuk semua disiplin ilmu yang dipahami oleh akal. Akhir dari proses sebuah akal adalah manusia memiliki potensi dan pengenalan tentang Tuhan. Sebuah keimanan itu memerluakn dalil naqli (firman Allah) dan dalin aqqli (aqal manusia). Akal pada manusia memiliki dua potensi besar, yaitu ; (1) potensi mengenal sesuatu yang bersifat tidak material, seperti Tuhan, Ruh, dan malaikat. (2) potensi mengenal sesuatu yang bersifat material dan dapat di tamgkapoleh pnca indra,. Potensi yang pertama biasanya disebut akal teoritis dan yang kedua disebut akal praktis. Akal manusia berproses melalui 4 tahap. Tingkat pertama adalah terbentuknya akal habitual. Tingkat kedua terbentuk ketika hasil serapan telah memperoleh tempat yang tetap di dalam akal potensi. Tingkatan ketiga adalah perwujudan aseutuhnya akal actual. Tingkat ke empat adalah tingkat paling tinggi dalam akal manusia, akan terbentuk jika kesempurnaan berpikir diperoleh.

Kalbu
Kalbu dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi hati. Namun demikian, Hati selain memiliki arti biologis (liver), juga memiliki pengertian sebagai sesuatu yang ada di dalam tubuh manusia yang dianggap sebagai tempat segala perasaan batin dan tempat menyimpan pengertianpengertian (perasaan-perasaan). Dalam bahasa Inggris, aql dapat diterjemahkan menjadi mind, reason, common sense, atau thought. Tetapi al- Attas menerjemahkan aql sebagai mind dan qalb menunjuk pada heart. Secara bahasa, mind dalam Oxford Dictionary berarti, seat of consciousness, thought, volition, and feeling; intellectual powers as distinct from will and emotion. Sedangkan heart selain berarti jantung, juga dimaknai sebagai, centre of thought,

feeling and emotion (especially love); capacity for feeling emotion, courage, enthusiasm, center of innermost part, essence. Hati atau kalbu mempunyai dua arti yakni fisik dan metafisik (psikis). Kalbu dalam artian fisik berupa segumpal daging berbentuk lonjong terletak dalam rongga dada sebelah kiri (hati). Hadist Rasulullah, Dalam diri manusia ada segumpal daging. Bila baik daging itu, maka baiklah orangnya. Bila buruk daging itu maka buruklah orang itu. Daging itu adalah Qalbu. Sedangkan dalam artian metafisik dinyatakan sebagai karunia Allah Swt yang halus (lathifah), bersifat ruhaniah dan ketuhanan(rabbaniah). Qalbu yang halus dan indah inilah hakekat kemanusiaan yangmengenal dan mengetahui segalanya, serta menjadi sasaran perintah, cela, hukuman dan tuntutan Tuhan. Hati atau kalbu memiliki kemampuan utnuk memahami. Dalam Al Quran kemampuan memahami tidak hanya terletak dalam pikiran rasional otak. Kalbu dapat digunakan untuk memahami hal hal yang tidak bersifat realistic. Kalbu sangat penting digunakan di jaman sekarang, karena konsep pemahaman pada manusia jaman sekarang kini mulai terbatas pada hal hal yang bersifat realistic, positivism, dan dengan logika. Kalbu adalah bahasa Indonesia serapan yang berasal dari bahasa Arab qalb. Arti kalbu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pangkal perasaan batin, hati yg suci (murni) dan hati. Kata kalbu (qalb) dalam QS AL HAJJ (22): 46 ditafsirkan oleh Abdullah Yusuf Ali dengan dua pengertian, yaitu kecerdasan dan pengertian, cinta dan emosi. Ia juga mengatakan oaring yang menetang ajaran Allah mereka memiliki mata dan telinga fisik, tapi hati mereka buta dan tuli. Jika porsi akal di perbanyak pada usaha sains, maka kata kalbu diperbanyak pada usaha usaha ruhani. Kata kalbu membawa makna kesatuan anatara kegiatan sains dan kegiatan ruhani, ketidakterpisahan anatar ilmu dan agama.

Ruh
Roh adalah nama lain jiwa. Beberapa agama membedakan roh dengan jiwa. Karena itu ada terminology al ruh vs al nafs, pneuma vs psyche (Yunani), spiritus vs anima (Latin), neshama vs ruach (Ibrani). Dalam agama Hindu, dikenal terminologi atman, percikan kecil dari Brahman yang berada di dalam setiap makhluk hidup. Demikianlah atman itu menghidupkan sarwa prani (makhluk di alam semesta ini). Atman dalam badan manusia disebut : Jiwatman atau jiwa atau roh, yaitu sesuatu yang menghidupkan manusia. Dalam Islam ruh adalah rahasia kehidupan (nyawa). Dan dia adalah urusan dari Allah SWT. Allah menempatkan ruh pada diri manusia dan menyandarkan pada zat-Nya. Ruh adalah salah satu komponen penting yang menentukan ciri kemanusiaan manusia.

Firman Allah S.W.T : Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia dari tali, maka apabila telah Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya roh ciptaanKu maka hendaklah kamu tersungkur dengan bersujud kepada Ku (QS.As-shad[38]: 71-72) Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah Ruh itu termasuk urusan Tuhanku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit (QS.Al-Israa[17]: 85) Ruh adalah getaran Ilahiyah yaitu getaran sinyal ketuhanan sebagaimana rahmat, nikmat dan hikmah yang kesemuanya sering terasakan sentuhannya, tetapi sukar dipahami hakekatnya. Sentuhan getaran rohanian itulah yang menyebabkan manusia dapat mencera nilai-nilai belas kasih, kejujuran, kebenaran, keadilan dsb.

Hubungan otak, akal, kalbu dan ruh dalam implikasi medis


Otak dan akal dapat menjadi jalan masuk untuk mengenal diri manusia, akal mencitrakan dan memberikan ciri khas pada manusia. Melalui akal, kalbu dan ruh kita dapat mengenal tuhan, memiliki sisi spiritualitas. Mengenal Tuhan dan spiritualitas makan akan membentuk sebuah keimanan seseorang. Mestinya orang beriman lebih sehat? Adanya pengaruh agama terhadap peningkatan pencegahan penyakit, coping terhadap penyakit dan terhadap recovery. Alasan alasan berikut ini ditemukan pada riset yang meneliti hubungan spritualitas dan kesehatan, yaitu; o Praktik praktik spiritual ( religious) merupakan hal yang paling umum dilakuakn pasien untuk coping penyakitnya o Keyakinan religious berpengaruh pada keputusan pasien yang mengalami penyakit serius o Komunitas seiman merupakan sumber utama dukungan social untuk bnayak pasien dan memberikan banyak efek positive dalam penyembuhan o Didasarkan pada survey terhadap 1.732.562 pasien yang mempresentasikan 33% dari semua rumah sakit di Amerika, menunjukan adanya kepuasaan pasien terhadap pelayanan dengan melibatkan spiritual. Riset riset tentang pengaruh spiritualitas terhadap kesehatan dapat dikelompokan dalam empat jenis hasil : (1) spiritualitas berpengaruh terhadap pencegahan penyakit penyakit jiwa, seperti depresi, ketergantungan obat, dan bunuh diri; (2) berpengaruh terhadap status kesehatan dan penyakit fisik tertentu; (3) pengaruh spritualitas terhadap angka kematian (mortalitas);. (4) terhadap mekanisme coping; (5) dan terhadap penyembuhan penyakit (recovery). Dalam kelima pengaruh ini, spiritualits memberikan kekuatan untuk melihat dan mendapatkan makna hidup. Se

Sebagai contoh adalah peranaan doa dalam kesehatan melalui empat mekanisme. Pertama, doa berfungsi sebagai relaksasi. Kedua, doa berperan sebagai placebo. Ketiga, doa berfungsi sebagai ekspresi emosi positif. Keempat, doa berperan sebagai saluran untuk intervensi supranatural. Namun dalam praktik pengobatannya, sebagian besar dokter mengabaikan adanya dimensi spiritual pada pasien - pasiennya, hal itu bukan hanya terbatas pada pengobatan namun juga dalam proses pemeriksaan.

Kesimpulan

Sebagai calon tenaga medis dan pemimpin terhadap diri sendiri, maka memahami betul hubungan antara otak, akal, kalbu dan ruh yang merupakan hubungan spiritual. Melalui hubungan itu kita dapat memahami dan mempelajari segala hal, serta jauh lebih mengenal Tuhan. Spiritual seseorang sangat membantu dalam proses recovery. Dengan tingkat keyakinan, kepercayaan dan keimanan, membuat pasien lebih rileks. Menyebabkan imunitasnya lebih dari seseorang yang cemas. Sebagai dokter bukan hanya obat obatan secara farmakologi yang dibutuhkan, tapi juga placebo dan konsul secara spiritual yang dapat membantu pasien tenang dan bersemangat untuk sembuh.

Daftar isi
Al Quranul Karim Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Cetakan ke-3, Jakarta : Balai Pustaka, 1990 dikutip dari http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:konsep-aql-dan-qalbdalam-perspektif-islam Ibid., hal. 301, dikutip dari http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:konsep-aql-dan-qalbdalam-perspektif-islam Muhammad Izzududdin Taufik,Dalil Anfus Al Quran dan Embriologi, Solo :Tiga Serangkai, 2006, h.209, dikutip dari http://id.scribd.com/doc/11062530/Akal-Menurut-AlQuranNeurosains.
Pasiak, Taufiq, Tuhan Dalam Otak Manusia, Bandung: Mizan, 2012 Pasiak, Taufiq, Revolusi IQ/EQ/SQ, Bandung: Mizan, 2005 Pasiak, Taufiq, Manajemen Kecerdasan, Bandung: Mizan, 2006 Pasiak, Taufiq, unlimited potency of brain, Bandung: Mizan. 2009 Pasiak, Taufiq, Membangunkan Raksasa Tidur, Bandung: Mizan. 2009

Sayyid Muhammad Az-Zabalawi, Pendidikan Remaja; antara Islam dan Ilmu Jiwa, Jakarta : Gema Insani, 2007, hlm. 46. dikutip dari http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:konsep-aql-dan-qalbdalam-perspektif-islam Wan Mohd Nor Wan Daud, hal. 297, dikutip dari http://insistnet.com/index.php?option=com_content&view=article&id=386:konsep-aql-dan-qalbdalam-perspektif-islam

Anda mungkin juga menyukai