Anda di halaman 1dari 23

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GANGGUAN PSIKOSOSIAL


KRISIS

DISUSUN OLEH :
ANNISA, NITA, SRI, ADIT
PENGERTIAN

Krisis adalah reaksi berlebihan terhadap situasi yang


mengancam saat kemampuan menyelesaikan
masalah yang dimiliki klien dan respon kopingnya
tidak adekuat untuk mempertahankan keseimbangan
psikologis.( Keperawatan Kesehatan Jiwa & Psikiatrik,
2004)
PROSES TERJADI NYA
KRISIS

PRA KRISIS

KRISIS

POST KRISIS
PRA KRISIS KRISIS
individu dapat individu mengalami
berfungsi dengan ancaman atau bahaya
baik dalam disorganisasi dan
memenuhi ketidakseimbangan.
Individu mencoba
kebutuhan. Individu
menangani krisis dengan
memiliki berbagai cara yang dimiliki
keseimbangan social. atau dengan bantuan
orang lain.
POST KRISIS
resolusi krisis atau penyelesaian
krisis dapat menghasilkan

SAMA DG LEBIH DR LEBIH RENDAH DR


SEBELUM KRISIS SEBELUM KRISIS SEBELUM KRISIS
• Pemecahan • Individu • ke maladaptif
masalah efektif menemukan ( terjadi depresi,
sumber dan cara Curiga )
penanganan yang
baru
GEJALA INDIVIDU YANG MENGALAMI KRISIS
Keluhan somatik ( misalnya. Sakit kepala )
Ganguan nafsu makan ( misalnya. Peningkatan atau
FISIK penurunan berat badan yang signifikan )
Gangguan tidur ( misalnya. Insomnia, mimpi buruk )
Gelisah, sering menangis, iritabilitas

Konfusi, sulit berkonsentrasi


KOGNITIF Pikiran yang kejar mengejar
Ketidakmampuan mengambil keputusan
GEJALA INDIVIDU YANG MENGALAMI KRISIS
Disorganisasi
Impulsive, ledakan kemarahan
PERILAKU Sulit menjalankan tanggung jawab peran
yang biasa
Menarik diri dari interaksi social

Ansietas, marah, merasa bersalah


Sedih, depresi
EMOSI Paranoid, curiga
Putus asa, tidak berdaya
JENIS-JENIS KRISIS

KRISIS
KRISIS SITUASI KRISIS SOSIAL
PERKEMBANGAN
(SITUASIONAL) (ADVENTISIUS)
(MATURASI)

DAPAT DIDUGA

TIDAK DAPAT DIDUGA


Menurut CAPLAN (1961) aspek penting kesehatan jiwa :
• Kemampuan seseorang untuk menahan stress, ansietas serta
mempertahankan keseimbangan.
• Kemampuan mengenal kenyataan yang dihadapi serta memecahkan
masalah.
• Kemampuan mengatasi problem serta mempertahankan
keseimbangan psikososial
Psikodinamika kejadian krisis :
Fase 1 : memakai coping yang biasa, jika tidak
efektif timbul ketegangan
Fase 2 : respon problem solving yang bisa, jika
tidak efektif ketegangan meningkat
Fase 3 : emergency problem solving diaktifkan
PENGKAJIAN

Faktor presdiposisi

Faktor presipitasi

Manifestasi klinis

Mekanisme koping
Faktor
presdiposisi
• Keberhasilan seseorang dalam menyelesaikan masalah
pada fase – fase tumbuh kembang. Pembagian fase
tumbuh kembang menurut Sigmund freud dari fase oral,
anal, falik, laten dan pubertas
• Krisis maturasi terjadi dalam satu periode transisi yang
dapat menganggu keseimbangan psikologis
• Krisis maturisi memerlukan perubahan peran yang
dipengaruhi oleh contoh peran yang memadai, sumber-
sumber interpersonal dan tingkat penerimaan orang lain
terhadap peran baru
Faktor presipitasi
Mengidentifikasi faktor
pencetus, termasuk kebutuhan
yang terancam

Mengidentifikasi persepsi
klien thd kejadian
Mengidentifikasi klien
sifat dan kekuatan system
pendukung
Mengidentifikasi kekuatan dan
mekanisme koping yg lalu termasuk
strategi koping yg berhasil dan tdk
berhasil
Mekanisme koping
Caplan menjelaskan tentang 3 kriteria agar seseorang
mampu kembali pada keadaan adaptif dari krisis :
• Kemampuan untuk mengelola emosi seperti marah,
kecemasan, frustasi
• Kemampuan menggunakan koping yang adaptif
• Kemampuan untuk memelihara reality testing dan tidak
regresi saat berhadapan dengan krisis.
Diagnosa keperawatan

• Resiko perilaku kekerasan


• Koping individu inefektif
• Cemas atau ansietas
• Gangguan proses pikir
• Resiko bunuh diri
• Harga diri rendah situsional
• Koping keluarga infektif
• Post-trauma respons
Intervensi

Tujuan Umum
Klien dapat berfungsi kembali seperti sebelum
terjadi krisis
Klien dapat meningkatkan perannya
Klien menampakkan perilaku yang adekuat
(dampak krisis tidak terlihat)
Klien mampu meningkatkan system
pendukung dalam menghadapi krisis di
kemudian hari
implementasi
Manipulasi lingkungan

Dukungan umum

Tindakan
keperawatan Pendekatan umum (general approach)

Pendekatan individual
Teknik intervensi krisis

Mengungkapkan perasaan

Klarifikasi
Saran
Manipulasi
Menguatkan perilaku
Dukungan thd mekanisme pertahanan
klien
Teknik Definisi Contoh

Mengungkapkan perasaan Mengungkapkan perasaan yang dilakukan secara Mengizinkan klien untuk menangis dengan melihat segi positif
verbal saat klien menceritakan kembali tentang hal dari pelepasan emosi. Mengajukan pertanyaan terbuka untuk
yang membangkitkan emosi mendorong klien mengungkapkan perasaannya, missal:
Ceritakan kepada saya perasaan anda sejak anda kehilangan

pekerjaan

Klarifikasi Membantu klien mengungkapkan perasaanya akan Saya perhatikan bahwa setelah anda berdebat dengan suami,
memperjelas hubungan dengan kejadian yang anda menjadi sakit dan tidak dapat turun dari tempat tidur,
terjadi dalam hidupnya apakah memang demikian,

Saran Suatu proses untuk mempengaruhi orang lain agar Banyak orang lain menenmukan, bicara dengan orang lain
mau menerima idi-ide atau keyakinan/ kepercayaan sangat menolong mengatasi masalahnya, dan saya piker
bahwa perawat dapat membantu mereka untuk andapun bias

memecahkan masalahnya
Manipulasi Memanfaatkan emosi, keinginan serta nilai-nilai Tampaknya anda berhasil dalam pernikahan anda,

klien untuk prses terapi dan saya piker anda dapat menghatasi masalah ini

serta mempunyai hubungan yang lebih erat lagi

Menguatkan Mmeberikan klien respons yang positif terhadp Itu adalah pertama kalinya anda sanggup membela diri

perilaku perilaku adaptif di hadapan atasan anda dan hal tersebut terjadi dengan

baik. Saya sangat senang anda dapat melakukannya.

Dukungan Mendukung penggunaan mekanisme pertahanan Bila anda merasa sangat merah/kesal dengan

terhadap yang adaptif yang memberinya kepuasan serta tidak mengendarai sepeda biasanya dapat mengurangi rasa

mekanisme mendukung mekanisme pertahanannya yang marah sehingga bila kembali ke rumah anda dapat

pertahanan klien maladaptive menyelesaikan masalah dengan istri anda dengan

tenang
Evaluasi

• Beberapa hal yang perlu dievaluasi antara lain:


• Klien dapat menalankan fungsinya kembali seperti sebelum terjadi krisis
• Perilaku maladaptive atau gejala yang ditunjukkan oleh klien berkurang
• Klien dapat mengunakan mekanisme koping yang adaptif
• Klien mempunyai system pendukung untuk membantu koping terhadap krisis yang akan
datang.

Anda mungkin juga menyukai