id/
UUD CAHYONO
Divisi Hukum dan Etik
UUD CAHYONO
Bandung, 4 Desember 1979
S1 Hukum
S2 Administrasi Rumah Sakit
Organisasi:
1. Sekretaris Kompartemen Hukum, Advokasi, Mediasi, dan Organisasi, Pengurus Pusat PERSI;
2. Ketua Kompartemen Hukum, Advokasi, dan Mediasi, Pengurus Wilayah PERSI Jakarta;
3. Anggota Divisi Kajian dan Peraturan Perundang-undangan, Pengurus Pusat PHPI;
4. Sekretaris Divisi Etik dan Hukum, LARSI.
Alamat:
Vila Nusa Indah 5, Blok SE 6 No. 23, RT 004/029, Desa Ciangsana, Kec. Gunung Putri
Kabupaten Bogor, 16968
PERATURAN PRESIDEN
UU RUMAH SAKIT
UUD 1945
UNDANG-UNDANG
NOMOR 11 TAHUN 2020
TENTANG CIPTA KERJA
PUTUSAN MK
Nomor 38/PUU-XI/2013
Perubahan Terhadap:
Pasal 17 Sanksi Administratif
Pasal 7 ayat (4) Pasal 24 Klasifikasi diatur PP
UURS
Rumah Sakit yang didirikan Pasal 25
oleh swasta harus Pasal 26
berbentuk badan hukum Pasal 27
yang kegiatan usahanya Pasal 28
hanya bergerak di bidang Pasal 29 Kewajiban Rumah Sakit
perumahsakitan. Pasal 40 Akreditasi Rumah Sakit
Pasal 54 BINWAS
kecuali rumah sakit publik UU Nomor 44 Tahun 2009 Pasal 62 Pidana
yang diselenggarakan oleh
badan hukum yang bersifat
nirlaba Perizinan
Berusaha
RUMAH SAKIT
Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat
jalan, dan gawat darurat
KELAS A 02
Menjabarkan gambaran RS Umum dan RS
RS KHUSUS KELAS B Khusus berdasarkan kemampuan pelayanan
yang diberikan, bangunan dan prasarana,
KELAS C ketersediaan tempat tidur, dan peralatan,
serta Sumber Daya Manusia.
KELAS D PRATAMA
Dalam rangka pemenuhan ketersediaan RS dan peningkatan
akses pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan masyarakat
dapat mendirikan Rumah Sakit Umum Kelas D Pratama
KEWAJIBAN RS
DALAM INFORMASI
INFORMASI TERKAIT KINERJA PELAYANAN INFORMASI TERKAIT PELAKSANAAN
RUMAH SAKIT PELAYANAN KESEHATAN KEPADA PASIEN
Rumah Sakit dapat mempekerjakan tenaga tidak tetap dan/atau tenaga lainnya
01 berdasarkan kebutuhan dan kemampuan Rumah Sakit
02 SDM RS diangkat dan ditetapkan oleh kepala atau direktur Rumah Sakit
Pemilik Rumah sakit dan kepala atau direktur RS bertanggung jawab dalam
03 pemenuhan SDM dengan jumlah dan kualifikasi sesuai hasil ABK, kebutuhan, dan
kemampuan pelayanan Rumah Sakit.
Meliputi tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kebidanan, tenaga
04 kefarmasian, tenaga kesehatan lain, tenaga manajeman rumah sakit, dan tenaga
non kesehatan.
T E R I M A K A S I H